Unduh PDF Unduh PDF

Ketika baru mulai memelihara burung parkit, Anda mungkin tidak begitu mengenali gejala burung yang sakit. Apabila tidak segera ditangani, keadaan burung mungkin akan memburuk dengan cepat. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengenali gejala burung parkit yang sakit. Dengan demikian, Anda dapat merespons dan merawat burung dengan tanggap.

Bagian 1
Bagian 1 dari 5:

Merusak Bulunya Sendiri

Unduh PDF
  1. Tergantung penyebabnya, kerusakan pada bulu burung parkit mungkin terjadi secara berkala atau setelah beberapa jam. Beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan pada bulu burung adalah: [1] [2]
    • Bosan. Apabila burung kurang terstimulasi secara mental, ia akan bosan. Burung mencabuti bulunya sendiri untuk mengalihkan perhatiannya, layaknya ketika manusia menggigit kukunya sendiri karena bosan atau frustrasi.
    • Pola makan. Apabila burung kurang mendapatkan asupan makanan dengan gizi yang seimbang, ia akan mencabuti bulunya sendiri.
    • Stres. Manusia, hewan peliharaan lain, atau lingkungan di sekitar burung bisa membuatnya stres. Kurangnya olahraga, tenggeran yang terlalu besar atau kecil, lingkungan yang terlalu berisik, kurangnya mainan untuk digigit, dsb., bisa membuat burung menjadi stres. Pindahkan burung ke ruangan yang tenang, sunyi, dan tidak ramai.
    • Penyakit. Kondisi medis atau penyakit tertentu (seperti French Moult ) dapat menyebabkan kerontokan atau mendorong burung untuk mencabuti bulunya sendiri.
  2. Apabila bulu parkit tampak pitak dan tipis, ini mungkin salah satu gejala adanya tungau. Amati juga gejala tungau atau parasit lainnya. Beberapa ciri-ciri keberadaan tungau atau parasit pada burung adalah: [3]
    • Kulit yang bersisik atau berkerak di sekitar paruh, kaki, dan mata.
    • Luka kemerahan pada kulit.
    • Gelisah, terutama ketika malam hari.
    • Bunyi klik.
    • Bintik-bintik hitam atau merah yang bergerak di dalam sangkar atau di balik bulu burung.
  3. Penting untuk memeriksa penyakit yang diderita burung sebelum berasumsi bahwa ia mencabuti bulunya sendiri karena bosan, pola makan yang buruk, atau stres. Selain itu, apabila Anda bukan ahlinya, sulit untuk mendiagnosis burung parkit.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 5:

Perubahan Perilaku

Unduh PDF
  1. Apabila burung sulit untuk makan dan minum, ini adalah gejala yang mencemaskan. Burung harus secepatnya ditangani oleh dokter hewan. [1]
  2. Ini adalah salah satu gejala burung parkit yang sakit. Umumnya burung parkit yang sakit akan lebih membungkuk ketika bertengger, membusungkan dadanya, atau terengah-engah. Selain itu, burung parkit juga mungkin akan menunjukkan gejala di bawah ini: [2] [4] [5]
    • Tidak bertenaga
    • Berdiam di pojok atau bagian bawah sangkar
    • Terjatuh ketika bertengger
    • Mengacak bulunya secara terus-menerus
    • Tidak bisa membersihkan bulunya sendiri
    • Kurang beraktivitas atau posturnya berubah
    • Berjalan secara memutar
    • Kejang atau bergetar
    • Sering tertidur
    • Siulannya berubah, atau jarang bersiul
    • Menggunakan paruhnya untuk bergantung alih-alih bertengger.
  3. Burung parkit yang biasanya ramah dan bahagia akan tiba-tiba menyerang Anda dan menjadi agresif ketika kesakitan atau tidak sehat. [5]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 5:

Burung Terlalu Panas atau Dingin

Unduh PDF
  1. Burung tidak bisa menghasilkan keringat. Maka dari itu, burung membutuhkan cara lain untuk mendinginkan tubuhnya. [2] Beberapa ciri burung parkit yang kepanasan adalah: [2]
    • Terengah-engah (napasnya lebih cepat dari biasanya)––ini adalah salah satu ciri yang mengindikasikan bahwa burung kepanasan. Burung harus segera ditangani oleh dokter hewan. Hubungi klinik hewan terdekat, lalu periksakan burung parkit Anda.
    • Sayapnya lebih sering terbentang
    • Kakinya memanas
    • Lubang hidungnya mengembang dan memerah
    • Paruhnya memanas
    • Ingat, gejala-gejala ini juga bisa ditemukan pada burung yang demam atau memiliki gangguan pernapasan. Maka dari itu, burung harus segera ditangani oleh dokter hewan.
  2. Ciri-ciri burung parkit yang kedinginan adalah: [2]
    • Mengembangkan bulunya
    • Tubuhnya membungkuk dan menutupi kakinya (agar tidak kedinginan)
    • Berdiam di pojok sangkar atau mencari tempat untuk bersembunyi (umumnya untuk menghindari hembusan angin yang dingin)
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 5:

Gejala Lainnya

Unduh PDF
  1. Kotoran burung umumnya terdiri dari tinja, kotoran berwarna putih, dan urine bening. Umumnya, kotoran burung yang normal tidak berbau. Apabila warna, konsistensi, atau bau kotoran burung berubah, ini mungkin salah satu gejala penyakit yang diderita burung. [6]
    • Apabila sangkar burung berbau tidak sedap, baik karena urine, kotoran, atau sumber lainnya, berasumsilah bahwa burung sedang tidak sehat. [4]
    • Apabila kotoran burung berubah menjadi hijau atau kuning, hati burung mungkin sedang bermasalah. Kotoran berwarna hitam atau merah mungkin mengindikasikan adanya pendarahan di organ dalam burung. [7]
    • Tinja yang encer umumnya merupakan gejala diare. Bulu yang basah di sekitar anus burung juga salah satu gejala diare.
  2. Apabila terdapat cairan yang keluar dari hidung, atau kerak kuit, burung mungkin sedang sakit. [2]
  3. [2]
  4. Ini adalah salah satu gejala penyakit pada burung. Ketika mengeluarkan kembali makanannya, burung akan menggelengkan kepalanya. Ketika memuntahkan makanannya, kepala burung akan tampak basah. Selain itu, lendir dan makanan burung mungkin akan menempel. [2]
  5. Apabila mata burung parkit tampak cekung, murung, keruh, atau berubah warna, ini menandakan burung sedang tidak sehat atau sakit. Burung parkit yang sehat memiliki mata yang jernih dan awas. [2]
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 5:

Merawat Burung Parkit yang Sakit di Rumah

Unduh PDF
  1. Mintalah dokter hewan untuk mendiagnosis dan menangani burung parkit Anda. Anda dapat mengunjungi data basis Association of Avian Veterinarians untuk mencari dokter hewan terdekat jika sedang berada di AS. Atau, silakan cek di situs satwagia atau lainnya untuk menemukan dokter hewan terdekat dengan rumah Anda di Indonesia.
  2. Segera hubungi dokter hewan apabila Anda kebingungan atau tidak memahami perubahan pada burung Anda.
  3. Jangan menempatkan burung di dekat lubang udara, suara bising, atau cahaya yang terang. Jauhkan burung parkit dari orang dan hewan peliharaan lain.
    • Keluarkan benda-benda seperti mainan, cermin, atau lonceng dari dalam sangkar.
    • Pastikan burung dapat tidur selama 10 hingga 12 jam. Jauhkan tempat burung beristirahat dari orang atau hewan peliharaan lain.
    • Anda mungkin dapat meningkatkan kelembapan rumah Anda. Konsultasikan dengan dokter hewan terlebih dahulu. Udara yang lebih lembap dapat membantu pernapasan burung. Namun, pastikan dokter hewan mengizinkan Anda untuk melakukan ini.
  4. Anda dapat memberi burung makanan dengan kandungan cairan yang tinggi, seperti sayuran hijau dan buah-buahan. Konsultasikan dengan dokter hewan terlebih dahulu. [2]
    • Apabila burung boleh mengonsumsi buah-buahan, tambahkan anggur atau apel ke air minum burung. Ini dapat mendorong burung untuk minum, dan juga memakan buah tersebut.
  5. Burung parkit yang sedang sakit membutuhkan makanan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi. Makanan ini umumnya lebih mudah dicerna burung. [2] Mintalah saran dari dokter hewan mengenai pola makan burung yang baik.
    Iklan

Tips

  • Jangan ragu untuk membawa burung ke dokter hewan. Keadaan burung akan memburuk dengan cepat apabila tidak segera ditangani.
  • Menurunnya berat badan adalah salah satu gejala burung yang sakit.
  • Coba tempatkan mainan burung ke dalam sangkar parkit agar ia tidak bosan.
  • Burung sangat mahir menyembunyikan rasa sakit. Segera bawa burung ke dokter hewan apabila ada yang tidak beres, walaupun gejalanya tidak terlalu jelas.
Iklan

Referensi

  1. 1,0 1,1 Mattie Sue Athan, Parrots
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 The Merck/Merial Manual for Pet Health, Home Edition, 2007, ISBN 978-0-911910-22-3
  3. https://www.beautyofbirds.com/mites.html
  4. 4,0 4,1 http://www.peteducation.com/article.cfm?c=15+1829&aid=2606
  5. 5,0 5,1 http://pets.thenest.com/behavior-sick-parakeet-6605.html
  6. https://vcahospitals.com/know-your-pet/birds-abnormal-droppings
  7. https://www.beautyofbirds.com/poopology.html
  8. Mattie Sue Athan, Parrots , (2002), ISBN 978-0-7641-2096-1 – research source
  9. The Merck/Merial Manual for Pet Health, Home Edition, 2007, ISBN 978-0-911910-22-3 – research source

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 15.375 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan