PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Faktanya, cukup banyak orang berusia dewasa yang memiliki kegemaran “unik”, yaitu mengenakan diaper. Bagi mereka, perilaku tersebut dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan. Beberapa orang bahkan melakukannya karena merasa menerima dukungan emosional atau bahkan kepuasan seksual dari situ! Meski tidak diharamkan, kebiasaan memakai diaper dapat membuat Anda kesulitan untuk menikmati hidup yang sehat dan seimbang. Oleh karena itu, cobalah memperbaiki keseimbangan hidup Anda dengan mengikuti berbagai kiat yang terangkum dalam artikel ini.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mengevaluasi Pola Pemakaian Diaper

PDF download Unduh PDF
  1. Misalnya, Anda mungkin terus-menerus berpikir mengenai diaper dan ingin mengenakannya hingga merasa kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Jika situasinya demikian, artinya pemakaian diaper telah menjadi kebiasaan yang bermasalah dan bahkan mungkin telah bertransformasi menjadi kecanduan! [1]
    • Contoh lainnya, Anda mungkin sulit menyelesaikan tanggung jawab harian karena terus-menerus memikirkan diaper. Apakah produktivitas Anda menurun atau Anda mulai merasa kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah karenanya?
    • Atau, Anda mungkin sulit berfokus karena pikiran Anda terlalu disibukkan dengan keinginan untuk menggunakan diaper.
  2. Jika Anda kesulitan untuk menerapkan perilaku yang normal dan fungsional, seperti bangun tidur, pergi bekerja, membeli kebutuhan harian, dan membersihkan rumah, artinya pemakaian diaper telah menjadi kebiasaan yang bermasalah.
    • Ingat, perilaku yang bermasalah dapat mengganggu kondisi emosional Anda. Itulah mengapa, sangat penting bagi Anda untuk kembali mengambil kendali sebelum hidup Anda benar-benar sulit untuk dikontrol. [2]
  3. Jika relasi personal Anda dengan orang-orang terdekat mulai terganggu akibat kebiasaan memakai diaper, artinya perilaku tersebut telah menjadi duri dalam hidup Anda. Misalnya, Anda mungkin tetap memilih untuk mengenakan diaper meski hubungan Anda dengan pasangan dan/atau kerabat terdekat rusak karenanya. Jika satu kebiasaan berakhir mengacaukan kehidupan sosial Anda, tetapi Anda tetap enggan meninggalkannya, artinya perilaku tersebut telah berubah menjadi kecanduan yang patut untuk diwaspadai! [3]
    • Evaluasi ada atau tidaknya hubungan dengan sahabat, rekan kerja, atau pasangan yang terganggu setelah Anda mengenakan diaper secara rutin.
    • Beberapa gejala penurunan kualitas hubungan adalah frekuensi interaksi yang berkurang atau bahkan hilang sama sekali, intensitas hubungan yang menegang, atau kesulitan pihak-pihak di dalamnya untuk berkomunikasi dengan satu sama lain.
  4. Jika merasa perilaku Anda mulai berubah setelah mengenakan diaper, cobalah menganalisis dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari Anda. Secara khusus, pemakaian diaper telah berubah menjadi kecanduan jika Anda merasa tidak bisa keluar dari rumah tanpa mengenakan diaper, jika Anda menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan diaper, jika keseharian Anda menjadi terganggu karenanya, dan/atau jika ketertarikan Anda terhadap hal lain hilang karena terlalu berfokus pada pemakaian diaper. [4]
    • Anda mungkin merasa kesulitan mengurangi frekuensi penggunaan diaper meski ingin melakukannya.
    • Anda mungkin tetap meneruskan penggunaan diaper meski mengalami banyak kerugian karenanya, seperti kehabisan uang. Atau, Anda bahkan sudah mencoba untuk menghentikan kebiasaan tersebut tetapi kesulitan mewujudkannya. [5]
  5. Jika pemakaian diaper membuat Anda merasa bahagia dan puas secara seksual, tidak ada yang perlu dikhawatirkan! Sebaliknya, jika perilaku tersebut justru membuat Anda sedih, merasa terasing, atau depresi, berusahalah mengubahnya. Jika merasa ada respons emosional yang disfungsional pascapemakaian diaper, waspadalah karena kondisi tersebut adalah salah satu gejala kecanduan! Beberapa contoh respons disfungsional yang patut diwaspadai adalah merasa sangat cemas ketika stok diaper habis atau ketika Anda sedang tidak bisa mengenakannya, menjadikan diaper satu-satunya objek untuk menenangkan Anda, serta merasa tergantung secara emosional dengan kebiasaan mengenakan diaper. [6]
    • Pikirkan emosi atau sensasi yang muncul sebelum dan ketika mengenakan diaper. Pada saat yang bersamaan, evaluasi pula ada atau tidaknya emosi maupun sensasi negatif yang berhubungan dengan penggunaan diaper.
  6. Pada dasarnya, penggunaan diaper dapat membuat pemakaiannya merasa lebih aman di rumah. Alhasil, yang bersangkutan pun enggan atau bahkan takut untuk keluar dari rumah karena merasa malu atau tidak nyaman dengan kebiasaan tersebut. Jika situasi tersebut juga Anda alami, pertimbangkan untuk mengenakan diaper hanya ketika Anda sedang berada di rumah.
    • Hati-hati, mengasingkan diri akan membuat Anda makin terasing dari lingkungan sekitar. Bahkan, bukan mustahil jika interaksi sosial Anda dengan orang lain di masa depan pun akan terasa makin canggung dan tidak nyaman. Sebelum mencapai titik tersebut, pastikan Anda meluangkan sebanyak mungkin waktu untuk berinteraksi dengan orang lain secara rutin. [7]
    • Tentukan jadwal penggunaan diaper. Jangan biarkan pemakaian diaper mengacaukan kesenangan hidup Anda dan/atau hubungan Anda dengan orang-orang terdekat.
  7. Jika kesulitan menjalin hubungan yang menyehatkan dengan diaper atau ingin meninggalkan kebiasaan tersebut, jangan ragu meminta bantuan kepada terapis yang tepercaya! Jangan khawatir, terapis ahli dapat membantu Anda untuk mengelola emosi yang berhubungan dengan penggunaan diaper.
    • Jika kesulitan meninggalkan diaper sepenuhnya tetapi merasa kehidupan sehari-hari Anda mulai terganggu karenanya, cobalah membangun hubungan yang lebih sehat dengan diaper tersebut.
    • Menemui terapis dapat membantu mengatasi berbagai konflik internal yang Anda hadapi dan/atau kesulitan Anda untuk menceritakan kebiasaan unik tersebut kepada pasangan. [8]
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mengubah Kebiasaan

PDF download Unduh PDF
  1. Faktanya, pemikiran yang obsesif terhadap suatu objek dapat mengganggu keseharian dan kehidupan sosial Anda. Oleh karena itu, alih-alih membiarkan obsesi terhadap diaper menguasai diri Anda, berusahalah melawannya! [9]
    • Jika keinginan memakai diaper mulai muncul, berusahalah melawannya dengan memfokuskan perhatian kepada aktivitas apa pun yang sedang Anda lakukan pada saat itu.
    • Latih kemampuan bermeditasi Anda. Caranya, pusatkan perhatian Anda pada satu objek, seperti napas, foto, atau bunga. Jika pikiran Anda sudah mulai berlarian ke objek lain, berusahalah kembali memusatkannya. Berbekal latihan yang rutin, proses meditasi tersebut dapat membantu mengelola pemikiran Anda dan memperbaiki kemampuan otak untuk berfokus. [10]
    • Jika merasa keinginan memakai diaper benar-benar menguasai pikiran dan membuat Anda sulit untuk berfokus, hentikan apa pun yang sedang Anda lakukan! Kemudian, bangkitlah dari tempat duduk Anda untuk menenggak segelas air, menyantap camilan, atau berjalan-jalan santai. [11]
  2. Misalnya, Anda mungkin gemar mengenakan diaper untuk alasan personal, finansial, dan/atau untuk menjaga kelestarian lingkungan. Setelah itu, pikirkan pula saat yang menurut Anda tepat untuk mengenakan diaper, seperti ketika di rumah, di tempat tidur, atau ketika akan bermain peran dalam berhubungan seksual. Jika khawatir penggunaan diaper dapat memengaruhi kehidupan personal maupun profesional Anda secara negatif, sebaiknya lakukan itu hanya ketika Anda sedang berada di rumah agar kehidupan sosial dan profesional tidak harus terganggu.
    • Sedang mengurangi frekuensi pemakaian diaper? Cobalah untuk tetap realistis, baik secara finansial maupun emosional, ketika menyusun rencana terkait waktu penggunaan diaper, berikut frekuensi penggantiannya.
  3. Agar hidup tetap seimbang, berusahalah menghemat pemakaian diaper. Caranya, tentukan waktu penggunaan diaper (sepanjang hari, hanya ketika sedang di rumah, hanya di malam hari) berikut tujuannya (untuk pemanasan sebelum berhubungan seksual, untuk kesenangan pribadi, untuk buang air kecil). Jika diaper digunakan untuk menampung air kencing, kemungkinan besar Anda akan memerlukan 3-5 buah diaper setiap hari, tergantung ketebalan dan volume cairan yang tertampung.
  4. Jika ingin mengurangi frekuensi pemakaian diaper, berusahalah untuk selalu buang air kecil dan buang air besar di toilet! Dengan demikian, Anda mampu menekan pengeluaran sekaligus mengurangi jumlah diaper yang dikenakan. Selain itu, buang air kecil dan buang air besar di toilet akan membuat Anda terlihat “normal”, terutama jika sedang berada di tempat umum atau menghadiri acara sosial yang membuat banyak mata tertuju ke arah Anda.
    • Berusahalah agar kondisi diaper yang dikenakan tetap kering atau sedikit basah untuk menghindari reaksi yang negatif atau momen yang memalukan. Ingat, orang lain pasti akan terganggu dengan aroma tidak sedap yang menguar dari diaper Anda!
    • Jika Anda dan pasangan memandang diaper sebagai objek fantasi seksual, silakan menggunakan pun mempraktikkannya di rumah, bukan di tempat umum, untuk menghormati batas personal orang lain. Ingat, meski perilaku tersebut menyenangkan untuk Anda, belum tentu efek serupa akan dirasakan oleh orang lain.
  5. Sedang berusaha mengurangi frekuensi pemakaian diaper? Silakan melakukannya, tetapi tidak perlu malu dengan kebiasaan tersebut! Jika Anda (dan mungkin pasangan) memilih untuk mengenakan diaper setiap hari, berbanggalah dengan keputusan tersebut. Namun, selalu ingat bahwa pilihan pribadi tersebut tidak boleh melanggar batas personal orang lain, ya! Sejauh penggunaan diaper Anda tidak merugikan siapa-siapa, nikmati itu sebagai bagian dari keseharian Anda.

Tips

  • Cobalah mengenakan diaper kain untuk menekan pengeluaran dan mengurangi paparan bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam diaper sekali pakai.
  • Jika memiliki kecanduan memakai diaper, cobalah menelusuri laman internet untuk menemukan forum diskusi atau komunitas daring berisi orang-orang dengan kegemaran serupa.

Peringatan

  • Beberapa orang kesulitan membedakan kecanduan memakai diaper dengan perilaku seksual menyimpang terhadap anak kecil. Ketika dihadapkan pada pertanyaan semacam itu, cobalah menjelaskan dengan tenang bahwa kecanduan memakai diaper tak ubahnya kegemaran mengenakan jin yang ketat atau pakaian berbahan lateks.
  • Jika ada orang tua atau kerabat Anda yang masih mengenakan diaper, jangan memprotes apalagi menghukumnya agar situasinya tidak makin memburuk.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.397 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?