Unduh PDF Unduh PDF

Penyakit jantung koroner, disebut juga penyakit jantung iskemia, [1] adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. [2] Penyakit ini juga sering disebut penyakit arteri koroner karena penyebabnya adalah penyumbatan arteri. Arteri jantung yang tersumbat akan menyebabkan kurangnya aliran darah dan ketidakmampuan mengantar oksigen dan nutrisi lain ke bagian tubuh yang berbeda. [3] Gejala sakit dada (angina) memang banyak diketahui orang, tetapi penyakit jantung bisa muncul dalam berbagai cara lain. Dengan memahami semua faktor risiko dan gejala-gejala yang diasosiasikan dengan penyakit arteri koroner, Anda dapat membantu menangani atau bahkan mengurangi risiko penyakit ini.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Mengenali Gejala

Unduh PDF
  1. Nyeri dada (angina) adalah tanda-tanda paling awal yang mungkin berkembang menjadi penyakit jantung koroner. Angina digambarkan sebagai nyeri yang aneh atau tidak dapat dijelaskan yang terasa di area dada. Beberapa orang menggambarkannya sebagai rasa tidak nyaman, kencang, berat, tertekan, terbakar, sakit, kebas, tertindih, atau rasa penuh di dada. Rasa nyeri mungkin menyebar hingga ke leher, rahang, punggung, bahu kiri, dan lengan kiri. Karena area-area tersebut memiliki jalur saraf yang sama, rasa nyeri dari dada biasanya akan menyebar ke sana. Anda mungkin merasakan nyeri dada selama beraktivitas, makan makanan berat, ketika merasa tegang karena alasan apa saja, dan ketika berada dalam keadaan yang sangat emosional. [4] [5]
    • Jika penyakit arteri koroner yang menyebabkan nyeri dada, berarti nyeri tersebut adalah akibat dari terlalu sedikit aliran darah ke jantung. Ini biasanya terjadi ketika permintaan aliran darah paling tinggi sehingga asosiasi dengan angina dan aktivitas fisik ada dalam tahap-tahap awal. [6]
    • Angina biasanya muncul dengan gejala lain yang terkait, antara lain sesak napas atau sulit mengatur napas, pusing atau palpitasi, kelelahan, berkeringat (khususnya keringat dingin), sakit perut, dan muntah. [7]
  2. Angina atipikal berarti gejala seperti rasa tidak nyaman di perut, tidak bisa bernapas, lelah, pusing, kebas, mual, sakit gigi, gangguan pencernaan, lemah, cemas, dan berkeringat, yang bisa muncul tanpa nyeri dada yang biasa. Wanita dan penderita diabetes memiliki kemungkinan yang lebih tinggi mengalami gejala atipikal. [8]
    • Angina atipikal juga mungkin terjadi secara “tidak stabil”, artinya muncul saat Anda istirahat dan bukan hanya ketika beraktivitas dan membawa risiko serangan jantung yang semakin tinggi. [9]
  3. Sesak napas umumnya terjadi pada tahap-tahap akhir penyakit. Penyakit jantung koroner mengurangi kemampuan jantung memompa darah di tubuh sehingga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Ketika terjadi di paru-paru, Anda akan merasakan sesak napas. [10]
    • Bicaralah dengan dokter jika Anda merasa tidak dapat mengatur napas ketika melakukan aktivitas fisik sederhana, seperti jalan kaki, berkebun, atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
  4. Detak jantung yang tidak teratur disebut juga aritmia. [11] Ini bisa digambarkan seolah detak jantung melompat satu denyutan atau sesekali berdetak lebih cepat. Anda juga dapat merasakan ketidakteraturan dalam denyut nadi. Jika Anda merasakan ketidakteraturan ini disertai dengan nyeri dada, pergilah ke IGD. [12]
    • Dalam kasus penyakit arteri koroner, aritmia jantung terjadi ketika aliran darah yang berkurang mengganggu impuls listrik ke jantung. [13]
    • Bentuk aritmia paling parah yang diasosiasikan dengan penyakit jantung koroner adalah serangan jantung mendadak yang pada saat itu detak jantung bukan hanya tidak normal namun berhenti sepenuhnya. Ini biasanya menyebabkan kematian dalam hitungan menit jika jantung tidak dipacu lagi, biasanya dengan bantuan alat pacu jantung ( defibrillator ). [14]
  5. Komplikasi paling berat yang disebabkan penyakit jantung koroner adalah serangan jantung. Orang yang ada di tahap-tahap akhir penyakit jantung koroner memiliki risiko yang jauh lebih besar mengalami serangan jantung. Nyeri di dada akan semakin parah, Anda akan merasa sulit bernapas, merasa mual dan cemas, serta keluar keringat dingin. Anda harus memanggil ambulans secepatnya jika menduga bahwa Anda atau keluarga mengalami serangan jantung. [15]
    • Serangan jantung kadang merupakan tanda pertama bahwa Anda menderita penyakit jantung koroner. Walaupun Anda belum pernah mengalami gejala penyakit jantung yang lain, carilah bantuan medis untuk semua nyeri dada atau sesak napas yang Anda rasakan karena itu bisa jadi tanda masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung koroner.
    • Kadang-kadang serangan jantung bisa muncul dengan gejala atipikal seperti kecemasan, takut ada sesuatu yang mengerikan akan terjadi, atau rasa berat di dada. [16] Gejala-gejala tidak biasa yang muncul tiba-tiba harus dievaluasi dokter sesegera mungkin.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mengetahui Faktor Risiko

Unduh PDF
  1. Arteri yang rusak dan menyempit bisa jadi hanya disebabkan usia. Orang berusia 55 tahun atau lebih tua memiliki risiko yang lebih tinggi. Tentu saja, pilihan gaya hidup yang tidak baik untuk kesehatan, seperti pola makan tidak sehat atau tidak cukup berolahraga, dikombinasikan dengan usia tua juga dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit ini. [17]
  2. Secara umum, pria memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan penyakit jantung koroner dibandingkan dengan wanita. Akan tetapi, risiko wanita semakin meningkat begitu menopause. [18]
    • Wanita juga biasanya mengalami gejala penyakit jantung koroner atipikal yang tidak terlalu parah. Wanita cenderung merasakan nyeri dada yang lebih tajam dan membakar, dan kemungkinan mengalami rasa nyeri di leher, rahang, kerongkongan, perut, atau punggung. Jika Anda adalah wanita yang mengalami sensasi abnormal atau nyeri di dada atau bahu, atau jika Anda sulit bernapas, bicaralah dengan dokter karena kondisi itu mungkin saja adalah tanda-tanda peringatan awal penyakit jantung koroner. [19]
  3. Jika ada keluarga dekat Anda yang memiliki riwayat penyakit jantung, Anda memiliki risiko penyakit arteri koroner yang lebih tinggi. Jika ayah atau saudara laki-laki Anda didiagnosis sebelum usia 55 tahun atau jika ibu atau saudara perempuan Anda didiagnosis sebelum usia 65 tahun, berarti Anda berada pada risiko yang paling tinggi. [20]
  4. Merokok adalah penyebab utama sebagian besar kasus penyakit jantung koroner. Rokok mengandung nikotin dan karbon monoksida yang sama-sama memaksa jantung dan paru-paru bekerja lebih keras. Zat kimia lain dalam rokok dapat merusak integritas lapisan arteri jantung. Menurut studi, ketika merokok, Anda meningkatkan kemungkinan menderita penyakit jantung koroner sebesar 25%. [21]
    • Rokok elektrik ( vaping ) tetap memiliki efek yang sama pada jantung. Demi kesehatan Anda, hindarilah semua bentuk nikotin. [22]
  5. Tekanan darah yang selalu tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri. Ini menyempitkan saluran aliran darah dan membuat jantung bekerja lebih keras untuk menyirkulasi darah di seluruh tubuh sehingga menyebabkan risiko penyakit jantung yang lebih besar. [23]
    • Kisaran tekanan darah yang normal adalah 90/60 mm Hg hingga 120/80 mm Hg. Tekanan darah tidak selalu sama dan bervariasi dalam periode waktu yang singkat. [24]
  6. Penderita diabetes memiliki darah yang lebih kental dan lebih lengket sehingga lebih sulit dipompa ke seluruh tubuh, artinya jantung harus selalu bekerja keras. Penderita diabetes juga memiliki dinding atrial yang lebih kental dalam jantung, yang berarti saluran jantung dapat tersumbat dengan lebih mudah. [25]
  7. Kolesterol tinggi mengakibatkan penumpukan plak pada dinding arteri jantung. [26] Kolesterol tinggi juga berarti ada lebih banyak penyimpanan lemak di dalam saluran darah [27] sehingga jantung melamban dan lebih rentan terhadap penyakit.
    • Kadar LDL (disebut kolesterol “jahat”) yang tinggi dan kadar HDL (kolesterol “baik”) yang rendah juga dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu radang pada pembuluh darah disebabkan penumpukan plak ateromatus. [28]
  8. Obesitas (IMT 30 atau lebih tinggi) [29] biasanya memperparah faktor risiko lain karena obesitas terikat dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. [30]
  9. Stres dapat membuat jantung bekerja lebih keras karena kegugupan dan ketegangan membuat jantung berdetak lebih kencang dan lebih berat. Orang yang selalu stres memiliki kemungkinan yang lebih besar mengembangkan penyakit yang berkaitan dengan jantung. Stres meningkatkan risiko pembekuan darah dan menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang meningkatkan tekanan darah. [31] [32]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Merawat Gejala Penyakit Jantung Koroner

Unduh PDF
  1. Jika Anda mengalami nyeri dada parah atau apa yang menurut Anda serangan jantung, Anda harus menghubungi ambulans dan ke IGD secepatnya. Untuk gejala yang tidak terlalu parah, kunjungi dokter sesegera mungkin. Apa pun skenarionya, tenaga medis profesional memiliki akses ke peralatan yang dibutuhkan untuk membuat diagnosis penyakit jantung koroner yang benar.
    • Gambarkan gejala Anda secara mendetail kepada dokter, termasuk apa yang mungkin menyebabkannya, apa pun yang membuatnya lebih parah, dan berlangsung berapa lama.
  2. Untuk kasus yang tidak terlalu parah, dokter mungkin menyarankan uji stres untuk membantu mendiagnosis penyakit jantung koroner. Tes ini melibatkan pemantauan jantung sementara Anda berolahraga (biasanya lari di treadmill ) untuk mencari tanda-tanda aliran darah tidak normal.
  3. EKG (atau ECG) akan terus memonitor jantung Anda. Ahli medis profesional di rumah sakit akan mencari perubahan yang diasosiasikan dengan iskemia (jantung tidak menerima cukup darah). [36]
  4. Jika Anda menjalani pemantauan di rumah sakit, staf rumah sakit kemungkinan akan mengecek level enzim kardiak, disebut troponin, yang dilepaskan jantung ketika rusak. Anda harus menjalani tiga macam tes level yang masing-masing berjarak delapan jam.
  5. Sinar X dapat menunjukkan tanda-tanda pembesaran jantung atau cairan di paru-paru karena gagal jantung jika Anda langsung dibawa ke rumah sakit. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan pemeriksaan sinar X sebagai tambahan pemantauan jantung.
  6. Untuk ketidaknormalan tertentu pada tes lain yang disarankan, Anda mungkin harus berbicara dengan kardiolog untuk menjalani kateterisasi kardiak. Ini berarti kardiolog akan memasukkan pipa tipis yang diberi cairan berwarna ke dalam arteri femoral (arteri besar yang terletak di selangkangan dan mengarah ke kaki). [37] Proses ini memungkinkan tim medis membuat angiogram (gambar aliran darah dalam arteri). [38]
  7. Jika dokter merasa bahwa kasus spesifik Anda tidak membutuhkan operasi, Anda kemungkinan harus menjalani pengobatan untuk membantu menangani penyakit arteri koroner. Penanganan kolesterol agresif telah terbukti mengerutkan beberapa plak koroner ( atheroma ), jadi dokter kemungkinan menganggap obat kolesterol tepat untuk Anda. [39]
    • Jika Anda juga memiliki tekanan darah tinggi, dokter akan meresepkan salah satu dari banyak obat yang tersedia untuk merawat kondisi berdasarkan pada riwayat kasus Anda yang spesifik. [40]
  8. Untuk penyempitan arteri yang belum tersumbat, kemungkinan dokter akan mendiskusikan pilihan angioplasty . Dalam prosedur ini, dokter akan memasukkan pipa tipis dengan balon terikat di ujungnya ke dalam arteri. Dengan mengembangkan balon kecil di area arteri yang menyempit, balon mendorong plak keluar dari dinding arteri dan memulihkan aliran darah. [41]
    • Aliran darah yang meningkat akan mengurangi nyeri dada dan mengurangi jumlah kerusakan yang terjadi di jantung.
    • Dokter kemungkinan akan menempatkan pipa kecil atau stent ke dalam arteri selama prosedur. Ini dapat membantu arteri tetap terbuka setelah angioplasty . [42] Penggantian stent koroner kadang juga dilakukan sebagai prosedur yang berdiri sendiri.
  9. Rotablasi adalah tipe lain dari prosedur tanpa operasi untuk membantu membersihkan arteri. Prosedur ini menggunakan bor kecil berlapis berlian untuk mengikis plak dari arteri. [43] Prosedur ini dapat digunakan sendiri atau sebagai pelengkap angioplasty . [44]
  10. Jika arteri jantung utama di sebelah kiri (atau kombinasi dari dua arteri atau lebih) mengalami penyumbatan parah, kardiolog kemungkinan akan mendiskusikan operasi bypass . Prosedur ini melibatkan pencangkokan pembuluh darah yang sehat dari kaki, lengan, dada, atau perut dalam upaya membuat saluran alternatif untuk saluran yang tersumbat dalam jantung. [46]
    • Ini adalah operasi sangat serius yang biasanya membutuhkan total perawatan hingga dua hari di unit perawatan intensif dan hingga satu minggu di rumah sakit.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mencegah Penyakit Jantung Koroner

Unduh PDF
  1. Jika Anda perokok, langkah pertama yang dapat Anda ambil untuk mencegah penyakit arteri koroner atau penyakit jantung koroner adalah berhenti. Merokok memberi tekanan tambahan pada jantung, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan komplikasi kardiovaskular. [47] Orang yang merokok sebungkus sehari memiliki risiko dua kali lebih besar mengalami serangan jantung dibandingkan bukan perokok. [48]
    • Sekitar 20% dari semua kematian yang berkaitan dengan penyakit jantung di Amerika berasal dari merokok. [49]
  2. Bahkan, Anda dapat mengecek tekanan darah sekali sehari dari kenyamanan rumah sendiri. Tanyakan kepada dokter tentang alat yang menurutnya terbaik untuk Anda. Sebagian besar alat pengecekan tekanan darah di rumah mengharuskan Anda memasang alat tersebut di pergelangan tangan, memegang pergelangan tangan di depan tubuh sejajar jantung, dan kemudian mengecek hasil pembacaan tekanan darah.
    • Tanyakan kepada dokter berapa tekanan darah istirahat normal Anda. Ini adalah standar untuk membandingkan pengecekan harian.
  3. Karena penyakit jantung koroner adalah masalah kardiovaskular (atau jantung), Anda harus melakukan latihan kardiovaskular untuk memperkuat jantung. Latihan kardio meliputi lari, jalan cepat, berenang, bersepeda, atau latihan lain yang meningkatkan detak jantung. Anda harus berusaha berolahraga paling tidak selama 30 menit setiap hari.
    • Bicaralah dengan dokter sebelum memulai program olahraga apa pun untuk memastikan olahraga tersebut sesuai dengan tingkat kesehatan dan kebugaran Anda. Bahkan, dokter biasanya dapat merekomendasikan pilihan yang dirancang untuk kebutuhan spesifik Anda.
  4. Pola makan yang sehat harus terdiri dari makanan yang sehat untuk jantung dan juga mempertahankan berat badan dan kolesterol pada tingkat yang sehat. Diet seimbang harus terdiri dari: [50]
    • Buah dan sayuran dalam kuantitas tinggi yang mengandung asupan harian vitamin dan mineral yang seimbang.
    • Protein tanpa lemak seperti ikan dan ayam tanpa kulit..
    • Produk serealia utuh, antara lain roti gandum, nasi cokelat, dan quinoa .
    • Produk olahan susu rendah lemak seperti yoghurt.
    • Kurang dari 3 gram garam sehari untuk mengurangi kemungkinan tekanan darah tinggi
  5. Secara khusus, Anda harus mengonsumsi ikan yang kaya asam lemak omega 3. Omega 3 mengurangi risiko inflamasi di tubuh, yang pada gilirannya akan mengurangi kemungkinan peradangan pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Ikan yang mengandung asam lemak omega 3 antara lain: [51]
    • Salmon, tuna, makerel, trout , dan hering
  6. Jika Anda mengkhawatirkan kesehatan jantung, Anda harus menjauhi makanan dengan kandungan lemak jenuh atau lemak trans yang tinggi. Jenis lemak ini meningkatkan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol "jahat" dan dapat menyumbat arteri dan mengakibatkan penyakit jantung. [52]
    • Sumber-sumber lemak jenuh antara lagi daging merah, es krim, mentega, keju, krim asam, dan produk yang terbuat dari minyak babi. Makanan yang digoreng juga biasanya penuh dengan lemak jenuh.
    • Lemak trans biasanya terdapat pada makanan olahan dan gorengan. Mentega yang terbuat dari minyak sayur terhidrogenasi parsial juga merupakan sumber lemak trans lain yang umum ditemukan. [53]
    • Konsumsilah lemak dari ikan dan buah zaitun. Jenis lemak tersebut kaya akan asam lemak omega 3 yang dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung dan penyakit jantung.
    • Anda juga harus menghindari konsumsi telur lebih dari satu butir per hari, khususnya jika kesulitan mengontrol kadar kolesterol. Walaupun telur biasanya sehat jika dikonsumsi dalam batas sedang, jumlah yang terlalu banyak justru dapat meningkatkan risiko gagal jantung atau penyakit jantung. [54] Apabila makan telur, jangan disertai dengan lemak seperti keju atau mentega.
    Iklan

Tips

  • Niatkan untuk bugar secara fisik. Berat badan yang ideal, olahraga teratur, dan pola makan yang baik dapat membantu mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung koroner.
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda mengalami nyeri jantung, nyeri dada, atau gejala lain yang serupa, Anda harus berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin. Penyakit jantung koroner yang dideteksi sejak dini bisa berarti prognosis atau hasil yang lebih baik di masa depan.
  • Perhatikan bahwa banyak orang tidak mengalami gejala penyakit arteri koroner atau penyakit jantung koroner sama sekali. Jika Anda memiliki dua atau beberapa faktor risiko yang digambarkan dalam artikel ini, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengevaluasi kesehatan jantung Anda dan mengurangi risiko penyakit jantung.
  • Walaupun menyediakan informasi tentang penyakit arteri koroner dan penyakit jantung koroner, artikel ini tidak menawarkan saran medis. Jika Anda termasuk ke dalam satu satu kategori risiko atau merasa mengalami gejala yang disebutkan di atas, hubungi dokter untuk menentukan kesehatan jantung Anda dan rencana perawatan yang tepat jika diperlukan.
Iklan
  1. http://my.clevelandclinic.org/heart/disorders/cad/understandingcad.aspx
  2. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/complications/con-20032038
  3. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/definition/con-20032038
  4. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/complications/con-20032038
  5. http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/scda
  6. http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/cad/
  7. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/in-depth/heart-attack-symptoms/art-20047744
  8. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/risk-factors/con-20032038
  9. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/risk-factors/con-20032038
  10. http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hdw/signs
  11. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/risk-factors/con-20032038
  12. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/definition/con-20032038
  13. http://health.clevelandclinic.org/2014/09/e-cigarettes-tobacco-free-but-your-heart-may-still-be-at-risk/
  14. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/risk-factors/con-20032038
  15. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-blood-pressure/basics/causes/con-20032298
  16. http://my.clevelandclinic.org/heart/disorders/cad/understandingcad.aspx ?
  17. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/risk-factors/con-20032038
  18. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/basics/definition/con-20020865
  19. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/risk-factors/con-20032038
  20. http://www.nhlbi.nih.gov/health/educational/lose_wt/BMI/bmicalc.htm
  21. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/risk-factors/con-20032038
  22. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/basics/risk-factors/con-20032038
  23. http://www.heart.org/HEARTORG/GettingHealthy/StressManagement/HowDoesStressAffectYou/Stress-and-Heart-Health_UCM_437370_Article.jsp
  24. http://www.heart.org/HEARTORG/GettingHealthy/StressManagement/FightStressWithHealthyHabits/Fight-Stress-with-Healthy-Habits_UCM_307992_Article.jsp
  25. http://www.heart.org/HEARTORG/GettingHealthy/StressManagement/FightStressWithHealthyHabits/Fight-Stress-with-Healthy-Habits_UCM_307992_Article.jsp
  26. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2892349/
  27. http://my.clevelandclinic.org/services/heart/disorders/coronary-artery-disease/understandingcad ?
  28. http://www.healthline.com/human-body-maps/femoral-artery
  29. http://www.webmd.com/heart-disease/angiogram
  30. Nissen, SE, Nichols, SJ, Ballentyne, CJ, Effect Of Very High Intensity Statin Therapy on Regression of Coronary Artherosclerosis:The ASTEROID Trial, JAMA , 2006 April 5 295 13 15556-65
  31. Clive Rosendorf Md PhD, Christopher, Cannon MD, Joel Gore MD Treatment of Hypertension in Prevention and Management of Ischemic Heart Disease, Circulation 2007, 115 2761-2786
  32. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/angioplasty.html
  33. http://www.healthline.com/human-body-maps/femoral-artery
  34. http://www.minneapolis.va.gov/patients/education/edu_pdfs/surgery/AfterYourAngioplasty.pdf
  35. http://herzzentrum.immanuel.de/en/services-offered/therapy-options/surgery-for-coronary-heart-disease/rotablation-for-coronary-artery-stenosis/
  36. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3796693/
  37. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/coronary-bypass-surgery/basics/definition/prc-20023680
  38. http://www.webmd.com/heart-disease/guide/smoking-heart-disease#1
  39. http://www.webmd.com/heart-disease/guide/smoking-heart-disease#1
  40. http://www.webmd.com/heart-disease/guide/smoking-heart-disease#1
  41. http://www.healthaliciousness.com/articles/foods-high-in-dietary-fiber.php
  42. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/in-depth/omega-3/art-20045614
  43. http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hd/prevent
  44. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/trans-fat/art-20046114
  45. http://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/eggs/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.409 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan