PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Aterosklerosis adalah istilah medis yang berarti penyumbatan atau pengerasan pembuluh darah arteri. Masalah ini adalah penyebab lazim penyakit jantung, yaitu penyumbatan atau penyempitan arteri akibat senyawa berlemak hingga mengakibatkan darah tidak dapat mengalir dengan lancar dan membawa oksigen. [1] Penyumbatan arteri dapat terjadi di jantung, otak, ginjal, usus, lengan, ataupun kaki. [2] Mengetahui gejala penyumbatan arteri adalah hal yang penting, terutama jika Anda memiliki faktor risikonya. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan pertolongan medis sesegera mungkin.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengenali Gejala Lazim Penyumbatan Arteri

PDF download Unduh PDF
  1. Gejala yang spesifik mungkin menandakan permulaan serangan jantung. Dalam serangan ini, darah kaya oksigen tidak dapat mencapai otot jantung. Apabila jantung tidak mendapatkan darah kaya oksigen, sebagiannya bisa mati. Namun, tingkat kerusakan pada otot jantung dapat dikurangi jika Anda mendapatkan perawatan obat-obatan di rumah sakit dalam waktu satu jam setelah mulai mengalami gejala. Gejala serangan jantung meliputi: [3]
    • Nyeri atau tekanan pada dada
    • Sesak atau sensasi berat pada dada
    • Berkeringat atau berkeringat dingin
    • Sensasi sebah atau kenyang
    • Mual dan/atau muntah
    • Kepala berkunang-kunang
    • Pusing
    • Lemas
    • Cemas
    • Denyut nadi cepat atau irama jantung tidak beraturan
    • Sesak napas
    • Nyeri yang menjalar ke lengan
    • Nyeri yang lazim digambarkan sebagai tekanan atau sesak pada dada, bukan nyeri tajam.
    • Perhatikan bahwa pada wanita , manula, dan penderita diabetes, serangan jantung sering kali tidak disertai dengan gejala lazim, serta bahkan mungkin menunjukkan gejala yang sama sekali berbeda. Namun, kelelahan lazim terjadi.
  2. Gejala penyumbatan arteri ginjal berbeda dengan gejala penyumbatan arteri di bagian tubuh lain. Anda mungkin mengalami penyumbatan arteri ginjal jika mengalami: tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan, kelelahan, mual, kehilangan nafsu makan, gatal-gatal pada kulit, atau sulit berkonsentrasi. [4]
    • Jika arteri ginjal tersumbat seluruhnya, Anda mungkin mengalami demam, mual, muntah, dan nyeri pada punggung bawah atau abdomen terus-menerus.
    • Jika sumbatan yang terjadi pada arteri kecil dan terletak di arteri renal, kemungkinan juga ada sumbatan pada arteri di bagian tubuh Anda lainnya seperti jari, kaki, otak, atau usus.
  3. Meskipun Anda tidak sepenuhnya yakin ada penyumbatan pada arteri, berjaga-jaga selalu lebih baik daripada menyesal kemudian. Hubungi dokter dan jelaskan gejala yang Anda alami. Dokter mungkin akan meminta Anda menjalani pemeriksaan di kliniknya atau mengunjungi unit gawat darurat terdekat.
  4. Beristirahatlah hingga pertolongan medis tiba. Dengan tidak bergerak, Anda dan mengurangi kebutuhan oksigen dan kerja otot jantung.
    • Jika menduga Anda mengalami serangan jantung, kunyahlah tablet aspirin 325 mg setelah menghubungi unit gawat darurat. Jika Anda hanya punya tablet aspirin dosis rendah, gunakan 4 tablet aspirin 81 mg. Mengunyah tablet sebelum menelan akan mempercepat efek aspirin.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menjalani Pemeriksaan Penyumbatan Arteri

PDF download Unduh PDF
  1. Dokter mungkin akan meminta Anda menjalani tes darah untuk mengetahui kandungan gula tertentu, kolesterol, kalsium, lemak, dan protein di dalamnya yang dapat meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyumbatan arteri. [5]
    • Dokter juga mungkin meminta Anda menjalani pemeriksaan electrocardiogram untuk merekam sinyal listrik yang merupakan indikator apakah Anda pernah mengalami serangan jantung sebelumnya atau sedang mengalaminya saat ini.
    • Dokter juga mungkin meminta Anda menjalani pemindaian meliputi echocardiogram , computed tomography (CT), dan magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengevaluasi kerja jantung, melihat saluran yang tersumbat pada jantung, dan melihat gambaran deposit kalsium yang menyebabkan penyempitan atau penyumbatan arteri jantung. [6]
    • Tes tekanan ( stress test ) juga mungkin akan dilakukan. Tes ini memungkinkan dokter mengukur aliran darah ke otot jantung di bawah kondisi stres. [7]
  2. Dokter mungkin meminta Anda menjalani tes pengukuran kadar serum kreatinin, tingkat flitrasi glomerular, dan kadar nitrogen urea dalam darah untuk mengevaluasi fungsi ginjal. Ketiganya merupakan tes yang berbeda pada sampel urine. Pemeriksaan USG dan CT scan juga mungkin digunakan untuk melihat arteri yang tersumbat dan deposit kalsium. [8]
  3. Penyakit arteri perifer adalah masalah sistem sirkulasi, yaitu penyempitan arteri. Penyempitan arteri ini akan mengurangi sirkulasi darah ke anggota gerak tubuh. [9] Salah satu tes yang paling sederhana adalah meminta dokter membandingkan denyut nadi pada kedua kaki pada saat pemeriksaan rutin. Anda berisiko tinggi mengalami penyakit ini jika: [10]
    • Berusia kurang dari 50 tahun, menderita diabetes, dan disertai paling tidak salah satu dari hal berikut ini: merokok, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi.
    • Berusia lebih dari 50 tahun dan menderita diabetes.
    • Berusia 50 tahun atau lebih dan sebelumnya merokok.
    • Berusia 70 tahun atau lebih.
    • Mengalami satu atau lebih gejala berikut ini: nyeri pada telapak atau jari kaki yang mengganggu tidur, memiliki luka pada kulit telapak kaki atau kaki yang lama sembuh (lebih dari 8 minggu), dan kelelahan, sensasi berat, atau letih pada otot kaki, betis, dan bokong saat beraktivitas, tetapi membaik setelah beristirahat.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mencegah Penyumbatan Arteri

PDF download Unduh PDF
  1. Meskipun banyak orang meyakini bahwa senyawa berlemak penyebab sumbatan pada arteri diakibatkan oleh kelebihan kolesterol, anggapan ini sebenarnya jauh lebih sederhana dibandingkan betapa beragamnya ukuran molekul kolesterol. Kolesterol diperlukan oleh tubuh untuk membentuk vitamin, hormon, dan transmitter kimiawi lainnya. Para peneliti telah menemukan bahwa meskipun molekul kolesterol tertentu berbahaya bagi jantung dan menyebabkan penyumbatan arteri, gula dan karbohidrat yang memicu respons inflamasi dalam tubuhlah prekusor penting aterosklerosis. [11]
    • Meskipun telah berusaha menjauhi lemak jenuh untuk mengurangi kadar kolesterol dan risiko aterosklerosis serta penyumbatan arteri, mungkin Anda mengambil langkah yang salah. Mengonsumsi lemak jenuh sehat tidak berhubungan secara ilmiah dengan penyakit jantung dan penyumbatan arteri. [12] [13]
    • Sebaliknya, pola makan kaya fruktosa, tinggi gula-rendah lemak, dan gandum utuh telah dihubungkan dengan dislipidemia yang menyebabkan penyumbatan arteri. Fruktosa terkandung dalam minuman, buah-buahan, jelly , selai, dan makanan yang dimaniskan lainnya. [14] [15] [16] [17] [18]
  2. Karbohidrat akan dimetabolisme menjadi gula di dalam tubuh dan juga akan meningkatkan respons inflamasi. Kandungan gula, fruktosa, dan karbohidrat yang tinggi akan meningkatkan risiko Anda mengalami diabetes. Diabetes akan meningkatkan risiko penyumbatan arteri.
    • Hal ini juga meliputi tidak banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
  3. Berhenti merokok. Jumlah komponen dalam rokok yang memicu aterosklerosis dan penyumbatan arteri tidak diketahui secara pasti. Namun, para peneliti mengetahui bahwa merokok adalah risiko utama inflamasi, trombosis, dan oksidasi lipoprotein densitas rendah, yang semuanya berperan dalam penyumbatan arteri. [19]
  4. Peningkatan berat badan akan meningkatkan risiko Anda menderita diabetes. Diabetes, pada akhirnya, akan meningkatkan risiko penyumbatan arteri.
  5. Kurang berolahraga merupakan salah satu faktor yang berperan dalam 90% risiko penyakit jantung pada pria, dan 94% pada wanita. [20] Penyakit jantung dan serangan jantung hanyalah dua di antara masalah yang diakibatkan oleh penyumbatan arteri.
  6. Faktor lain yang berperan dalam penyumbatan arteri adalah tingkat stres. Ingatlah untuk bersantai dan beristirahat untuk mengurangi stres. Meskipun pengukuran tekanan darah tidak bisa mengukur kadar kolesterol dalam tubuh, indikator ini dapat Anda gunakan untuk memperkirakan kesehatan tubuh.
  7. 7
    Konsultasikan obat-obatan dengan dokter. Dokter mungkin akan meresepkan obat golongan statin untuk mengurangi akumulasi plak pada arteri. [21] Obat golongan ini akan menyebabkan tubuh berhenti menghasilkan kolesterol dengan harapan kolesterol yang terakumulasi di arteri akan diserap. [22]
    • Obat golongan statin tidak dapat digunakan oleh semua orang. Namun, jika Anda menderita diabetes, penyakit jantung, memiliki kadar kolesterol tinggi (kadar kolesterol HDL 190 mg/dL atau lebih), atau berisiko tinggi mengalami penyakit jantung dalam 10 tahun ke depan, dokter mungkin akan menganjurkan Anda menggunakan obat tersebut. [23]
    • Obat golongan statin meliputi atorvastatin (Lipitor), fluvastatin (Lescol), lovastatin (Altoprev), pitavastatin (Livalo), pravastatin (Pravachol), rosuvastatin (Crestor), dan simvastatin (Zocor). [24]
    Iklan

Tips

  • Mencegah atau menunda onset penyumbatan arteri membutuhkan perubahan pola makan dan gaya hidup. Namun, perubahan ini akan berdampak positif dalam jangka panjang, yaitu kesehatan yang lebih baik dan potensi lebih besar bagi Anda untuk menikmati hidup.
  • Perhatikan gejala penyumbatan arteri dan mintalah dokter memeriksa Anda jika menduga pola makan yang tidak sehat selama ini meningkatkan risiko Anda mengalami aterosklerosis. Diagnosis dan perawatan sejak dini akan membantu menghindarkan Anda dari gejala yang lebih berat.
Iklan

Peringatan

  • Meskipun penyumbatan arteri sering kali menimbulkan masalah terberat pada titik akumulasinya, deposit pada dinding arteri ini dapat terlepas dan menghentikan aliran darah di otak atau jantung sehingga menyebabkan serangan jantung atau stroke. [25]
  • Penyumbatan arteri di jantung dapat menyebabkan angina. Angina adalah nyeri kronis pada dada yang akan membaik setelah beristirahat. Meskipun demikian, masalah ini harus ditangani dan diatasi karena dapat menyebabkan serangan jantung. [26]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.917 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan