Unduh PDF
Unduh PDF
Kucing yang tersesat mungkin pernah bersosialisasi dengan manusia atau dipelihara seseorang sehingga terbiasa hidup bersama manusia sepanjang hidupnya. Ada banyak orang yang salah mengenali kucing yang tersesat dan menganggapnya sebagai kucing liar tak berpemilik. Mengenali ciri-ciri kucing yang tersesat dapat membantu Anda menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Ciri-ciri kucing ini cukup sulit dikenali. Namun, dengan mempelajari perilakunya, mencari tanda kepemilikan, dan mencari sang pemilik secara aktif, Anda pasti bisa membedakan kucing yang tersesat dengan kucing liar.
Langkah
-
Perhatikan apakah kucing mendekati Anda. Perilaku seekor kucing terhadap manusia dapat menjadi indikator penting untuk menentukan apakah ia kucing liar atau bukan. Karena kucing peliharaan terbiasa bersosialisasi, alias sering berada di dekat manusia dan tinggal di rumah, ia biasanya tidak seganas kucing liar. Berdiri atau duduklah di dekat kucing dan amati apakah ia mendekati Anda. Jika iya, ia mungkin adalah kucing peliharaan yang tersesat.
- Berjongkoklah agar tubuh Anda setara dengan kucing. Cara ini akan membuat si kucing tidak merasa terancam.
- Perhatikan apakah si kucing mendekati rumah atau kendaraan dengan sendirinya. Kucing peliharaan lebih umum melakukan hal ini. [1] X Teliti sumber
-
Dekati si kucing. Jika kucing tersebut tidak mendekat ke arah Anda dengan sendirinya, cobalah untuk mendekatinya. Kucing tersebut bisa jadi terbiasa bersosialisasi, tetapi takut kepada Anda. Cobalah untuk berjalan perlahan ke arah si kucing sambil berbicara dengan lembut. Jika si kucing diam saja atau mau dielus setelah dirayu, ia mungkin adalah kucing peliharaan seseorang. [2] X Teliti sumber
-
Cari tahu apakah si kucing hanya sendirian. Kucing yang tersesat biasanya bepergian sendiri, sedangkan kucing liar sering kali bepergian dalam kelompok. Perhatikan apakah kucing tersebut bepergian dengan kucing lainnya. Jika tidak, ia mungkin sedang tersesat. [3] X Teliti sumber
-
Perhatikan bahasa tubuhnya. Bahasa tubuh seekor kucing juga bisa memberi petunjuk untuk mengenali apakah ia dipelihara atau hanya hewan liar. Kucing peliharaan yang dibiarkan bebas berkeliaran memiliki bahasa tubuh yang sama dengan kucing rumahan. Carilah tanda-tanda berikut ini:
- Perhatikan caranya berjalan. Jika kucing berjalan dengan ekor naik ke atas – tanda bahwa ia mau bersahabat – ia mungkin adalah kucing peliharaan yang pernah tinggal di rumah. Namun, jika ia sering merangkak atau merendahkan tubuh ke tanah sambil menurunkan ekor untuk melindungi diri, ia kemungkinan adalah kucing liar yang tidak dipelihara.
- Kucing peliharaan biasanya mau melakukan kontak mata dengan Anda, sedangkan kucing liar tidak. [4] X Teliti sumber
-
Dengarkan suara kucing. Tipe suara yang dikeluarkan kucing dapat menjadi tanda untuk membedakan kucing peliharaan dengan kucing liar. Kucing peliharaan akan mengeong untuk “menjawab” orang yang bertanya kepadanya. Tergantung dari berapa lama ia pergi dari rumah atau hidup sendiri, si kucing mungkin akan mendengkur saat Anda mendekatinya. Di sisi lain, kucing liar tanpa pemilik biasanya tidak bersuara. [5] X Teliti sumberIklan
-
Perhatikan kalungnya. Kucing yang dipelihara biasanya dipasangi kalung. Sebagian besar pemilik hewan peliharaan memakaikan kalung bertuliskan nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi apabila si kucing tersesat. Jika Anda yakin kucing itu dipelihara seseorang, periksa apakah ia memakai kalung. [6] X Teliti sumber
- Hanya karena seekor kucing tidak memakai kalung, tidak berarti ia tidak diperlihara. Mungkin saja si kucing kehilangan kalungnya atau tidak pernah dibelikan.
-
Periksa kondisi kesehatan si kucing. Ciri lain yang menjadi pembeda antara kucing peliharaan dengan kucing liar adalah kondisi kesehatannnya. Apakah si kucing tampak kurus dan kurang gizi? Apakah ia terluka? Apakah ia tampak stres? Semua hal tersebut bisa menjadi indikasi bahwa seekor kucing adalah peliharaan seseorang sehingga ia tidak mampu menemukan makanan sendiri atau mendapat pertolongan yang ia butuhkan. [7] X Teliti sumber
- Sayangnya, faktor-faktor tersebut cukup sulit dianalisis. Sebagai contoh, si kucing mungkin tampak sehat dan gemuk – Anda tidak bisa melihat tulang rusuknya dan bobotnya tampak normal – tetapi ia tampak sangat lapar. Mungkin saja kucing ini belum hilang terlalu lama, tetapi merasa lapar karena tidak terbiasa mencari makanan sendiri di luar rumah.
- Di sisi lain, Anda bisa saja menemukan kucing yang kurus, tetapi tidak tampak lapar. Mungkin saja ia adalah hewan liar yang selalu tinggal di luar ruangan. Ia tampak tidak lapar karena tahu bagaimana cara mencari makanan sendiri, tetapi tidak mendapat nutrisi yang sama seperti kucing peliharaan. Lakukan yang terbaik berdasarkan penilaian Anda sendiri, baik melalui penampilan mau pun perilaku kucing.
-
Perhatikan kondisi bulunya. Kucing peliharaan biasanya tampak sedikit kotor dan kumal. Karena ia biasanya berada di dalam rumah dan dibersihkan secara rutin, ia mungkin tidak tahu cara membersihkan diri dengan baik. Kucing liar biasanya tampak bersih dan rapi meskipun hidup secara liar. [8] X Teliti sumber
-
Perhatikan ujung telinga yang hilang. Saat seekor kucing dikebiri, dokter terkadang memotong salah satu ujung telinga untuk menandai bahwa operasi telah dilakukan. Hal ini dilakukan supaya kucing yang hilang tidak perlu mengalami trauma akibat operasi yang tidak perlu. Jika kucing yang Anda temukan kehilangan salah satu ujung telinga, mungkin saja ia memiliki keluarga dan dirawat oleh seseorang. [9] X Teliti sumberIklan
-
Bertanyalah kepada tetangga-tetangga Anda. Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah seekor kucing merupakan hewan liar atau peliharaan adalah dengan mencari pemiliknya. Seekor kucing perliharaan yang tersesat biasanya pergi tidak jauh dari rumahnya. Cobalah untuk mencari sang pemilik dengan bertanya kepada para tetangga apakah mereka kehilangan seekor kucing atau apakah ada kenalan mereka yang kehilangan kucing. [10] X Teliti sumber
- Sebaiknya bawalah foto si kucing saat bertanya.
- Kirim foto kucing beserta informasi penemuannya di media sosial untuk membantu mencari sang pemilik. Metode ini membuat Anda dapat meraih lebih banyak perhatian dalam waktu relatif singkat daripada pergi dari pintu ke pintu.
- Sebagai tambahan, Anda bisa membuat poster “kehilangan” yang menyertakan foto si kucing beserta nomor kontak untuk mencari informasi tentang si pemilik kucing.
-
Periksa keberadaan microchip . Jika Anda dapat menangkap si kucing dengan mudah, bawalah ia ke dokter hewan agar dapat melakukan pemindaian microchip . Jika si kucing ditanami microchip , benda tersebut biasanya memiliki sejumlah informasi tentang si pemilik dan cara menghubunginya. [11] X Teliti sumber
-
Pasang kalung kertas. Mungkin saja si pemilik kucing tidak tahu peliharaannya senang berkeliaran ke luar. Jika benar, sebaiknya pasanglah kalung kertas ke leher kucing apabila memungkinkan. Sertakan pesan seperti “Kucing ini sering mampir ke rumahku akhir-akhir ini. Hubungi nomor berikut ini apabila Anda adalah pemiliknya.” Pastikan untuk menyertakan nomor telepon atau alamat surel agar si pemilik dapat menghubungi Anda. Jika kucing berkeliaran di siang hari, tetapi pulang di malam hari, cara ini akan membuat pemiliknya mengetahui kebiasaan tersebut.
- Jangan mendiamkan kalung kertas terlalu lama karena dapat menyebabkan iritasi pada kucing. Jika Anda belum menerima panggilan apa pun selama beberapa hari setelah memasangnya, lepaskan benda tersebut apabila memungkinkan. [12] X Teliti sumber
-
Hubungi penampungan hewan terdekat. Hubungi penampungan hewan terdekat untuk mencari tahu apakah ada laporan kucing hilang. Jika ada, pihak penampungan mungkin dapat memberikan informasi kontak atau menghubungi sang pemilik untuk mengembalikan kucing yang hilang.
- Sebaiknya berikan gambaran tentang rupa si kucing dan tempat di mana Anda menemukannya, lalu tinggalkan informasi kontak Anda di setiap penampungan hewan agar mereka dapat menghubungi Anda apabila ada laporan dari orang yang kehilangan kucing sesuai dengan deskripsi tadi.
-
Laporkan kucing yang hilang secara daring. Ada juga berbagai sumber informasi daring, seperti PetsLocated.com yang dapat membantu menyatukan kembali pemilik dengan peliharaannya yang hilang. Situs web ini memiliki pangkalan data berisi informasi hewan yang “hilang dan “ditemukan”, serta melakukan pencarian silang secara berkelanjutan untuk mencocokkan data antara peliharaan yang hilang dengan yang ditemukan. Masukkan informasi mengenai kucing yang Anda temukan melalui pangkalan data ini untuk membantu mencari sang pemilik. [13] X Teliti sumberIklan
Peringatan
- Berhati-hatilah saat mendekati kucing yang tersesat. Ia mungkin saja mengigit atau mencakar Anda dan menularkan penyakit yang dibawanya.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.alleycat.org/resources/feral-and-stray-cats-an-important-difference/
- ↑ https://www.alleycat.org/resources/feral-and-stray-cats-an-important-difference/
- ↑ https://www.alleycat.org/resources/feral-and-stray-cats-an-important-difference/
- ↑ https://www.alleycat.org/resources/feral-and-stray-cats-an-important-difference/
- ↑ https://www.alleycat.org/resources/feral-and-stray-cats-an-important-difference/
- ↑ http://www.baltimorecats.org/stray.htm
- ↑ http://www.baltimorecats.org/stray.htm
- ↑ https://www.alleycat.org/resources/feral-and-stray-cats-an-important-difference/
- ↑ http://www.petmd.com/cat/care/evr_ct_misunderstood_feral_cat?page=2
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 1.575 kali.
Iklan