PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kucing bisa menderita depresi seperti halnya manusia. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pindah ke rumah baru sampai kehilangan pasangan tersayang. Depresi bisa sangat sulit dideteksi, karena perubahan sikap pada kucing terkadang tidak begitu kentara. Namun, dengan pengawasan yang teliti, Anda akan bisa melihat gejala-gejala depresi pada kucing dan langsung menanganinya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengevaluasi Situasi

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda melihat ada perubahan perilaku pada kucing, buatlah janji dengan dokter hewan. Anda harus memastikan bahwa tidak ada masalah medis yang membuat kucing Anda depresi sehingga harus diberikan perawatan spesifik.
    • Beri tahu dokter hewan tentang perubahan-perubahan yang Anda lihat dari kucing Anda, seperti perubahan nafsu makan, kebiasaan tidur, dan kepribadian. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik rutin, mendengarkan detak jantung kucing, memeriksa mata dan telinganya, dan mengukur suhu tubuhnya.
    • Jika dibutuhkan, dokter hewan mungkin akan memeriksa darah, merontgen, atau pemeriksaan lainnya berdasarkan perubahan perilaku yang Anda sebutkan. Beberapa hasil tes sudah bisa dilihat tanpa memakan waktu lama, sementara beberapa lainnya membutuhkan waktu sekitar beberapa hari.
    • Jika tidak ada masalah medis, kucing Anda bisa menderita depresi.
  2. Depresi pada kucing berhubungan dengan berbagai faktor. Pertimbangkan situasi Anda sekarang dan cari tahulah apakah ada perubahan besar yang baru terjadi sehingga memicu depresi pada kucing.
    • Apakah Anda baru saja pindah rumah? Pindah rumah adalah salah satu penyebab terbesar depresi pada kucing. Kebanyakan kucing memiliki masalah untuk berpindah dari satu apartemen ke apartemen lain atau rumah ke rumah lain dan bisa menderita depresi sementara saat beradaptasi pada proses perpindahan rumah. [1]
    • Apakah baru saja ada kematian di rumah Anda baru-baru ini? Baik seseorang atau seekor peliharaan yang meninggal, kematian tentu saja berdampak pada kucing. Kucing tidak memahami kematian dengan cara yang sama seperti manusia, tetapi ia akan menyadari ketiadaan orang atau hewan tersebut. Hal ini bisa memicu perasaan depresi. [2]
    • Apakah Anda baru-baru ini bertambah sibuk? Baik karena pekerjaan, kehidupan sosial, atau kekasih, jika Anda tidak banyak menghabiskan waktu dengan kucing Anda, hal ini bisa menyebabkan depresi. Kucing, terutama jenis siam, adalah hewan sosial dan akan merasa depresi jika ia merasa diabaikan. [3]
  3. Seasonal Affective Disorder (SAD) tidak hanya diderita manusia. Kucing bisa juga terpengaruh hal ini jika sudah saatnya dan ia akan semakin depresi saat musim dingin.
    • Lamanya siang hari di musim dingin akan lebih pendek. Artinya, sinar matahari pun semakin berkurang. Kurangnya paparan matahari bisa menyebabkan depresi pada kucing sehingga mengubah perilakunya. Jika kepribadian kucing Anda terlihat berubah seiring bergantinya musim, ia mungkin mengalami depresi musiman ini. [4]
    • Sinar matahari memengaruhi tingkat melatonin dan serotonin. Hal ini bisa menyebabkan rasa letih, cemas, dan sedih pada manusia dan kucing. Kucing liar sangat rentan terkena depresi pada musim dingin karena waktunya dihabiskan di luar rumah. [5]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencari Gejala Depresi

PDF download Unduh PDF
  1. Kucing sangat suka tidur. Bahkan, ia bisa tidur selama kurang lebih 16 jam sehari. Namun, jika kucing Anda terlihat lebih sering tidur dari biasanya, ini bisa menjadi gejala depresi.
    • Karena kucing sering tidur, akan sangat sulit untuk mengukur kapan ia tidur berlebihan. Tetapi, Anda harus mengetahui kapan kucing akan bangun dan kapan ia akan tidur. Gunakan waktu ini sebagai panduan saat mengawasi kebiasaan tidurnya. [6]
    • Jika Anda mengetahui bahwa kucing Anda selalu bangun untuk menyapa Anda di pagi hari dan tiba-tiba ia malah tertidur di dapur, hal ini bisa menjadi ciri bahwa ia depresi. Jika kucing selalu bangun saat Anda pulang kerja dan ia malah tidur di sofa, perhatikan juga hal ini. [7]
    • Perhatikan berkurangnya energi pada kucing. Saat kucing tidak tertidur, apakah ia terlihat lesu? Beberapa kucing memang pemalas secara alami, tetapi jika kucing Anda yang asalnya ceria dan energik tiba-tiba berbaring sepanjang hari, hal ini juga bisa disebut sebagai gejala depresi. [8]
  2. Kucing bisa mengeluarkan berbagai jenis suara, dari mendesis, mendengkur, sampai mengeong. Jika Anda melihat bahwa kucing lebih sering mengeong dari biasanya, hal ini bisa berkaitan dengan depresi.
    • Kucing yang depresi akan menangis, meraung, atau mendesis saat merespons sesuatu atau mengeong tanpa alasan sepanjang hari. Ia mungkin berusaha mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah. [9]
    • Seperti halnya tidur, seberapa sering kucing mengeong sehingga disebut tidak biasa itu bervariasi dari kucing ke kucing dan Anda adalah yang paling bisa menilai apa yang dibilang normal bagi peliharaan Anda. Jika kucing Anda biasanya memang cerewet, sering mengeong untuk mengumumkan keberadaannya, atau mencari perhatian, Anda tidak harus mengkhawatirkan vokalisasi kucing ini. Tetapi, jika ia biasanya tidak berisik dan tiba-tiba mulai membuat Anda terbangun di malam hari karena mengeong, ia mungkin berusaha mengomunikasikan ketidakbahagiaannya.
    • Mengeluarkan suara dengan berlebihan sering kali disebabkan oleh kematian teman dekatnya, bisa hewan atau manusia. Kucing mungkin mengeong untuk berusaha membuat teman yang hilang itu menemukannya. [10]
  3. Kucing yang depresi bisa saja makan dengan berlebihan atau kurang makan karena merasa sedih. Perhatikan seberapa banyak makanan yang dikonsumsi si kucing.
    • Kehilangan nafsu makan adalah faktor penting dalam depresi pada manusia dan hewan. Kucing mungkin tidak tertarik pada makanan dan Anda mungkin menyadari bahwa ia tidak makan saat sudah waktunya dan makanan kering atau basah yang Anda tinggalkan tidak disentuhnya. Penurunan berat badan bisa disebabkan oleh perubahan selera makan tersebut. [11]
    • Sebaliknya, beberapa kucing akan makan dengan berlebihan saat depresi. Meskipun jarang, hal ini mungkin saja tertarik. Jika Anda menyadari kucing Anda ingin makan lebih banyak, terutama sampai berat badannya bertambah, hal ini bisa menjadi ciri depresi. [12]
  4. Saat depresi, kucing bisa berhenti mematut diri atau melakukannya dengan berlebihan. Hal ini dapat terlihat dengan mata telanjang.
    • Jika bulu kucing terlihat kusam atau tidak bercahaya, ia mungkin tidak merawat diri. Anda bisa menyadari saat kucing tidak merawat dirinya. Sebagai contoh, jika kucing sering membersihkan diri di tengah-tengah ruang keluarga setelah makan, dan tiba-tiba ia berhenti melakukannya, hal ini bisa menjadi ciri depresi. [13]
    • Kucing lain mungkin merawat diri secara berlebihan untuk membatasi rasa cemas yang berhubungan dengan depresi pada kucing. Anda akan lebih sering melihat kucing menjilati dirinya dalam waktu yang lama. Bulunya juga akan rontok di beberapa bagian karena terlalu sering merawat diri. [14]
  5. Kucing adalah hewan sosial, tetapi kadang-kadang ia suka menyendiri. Bukan hal yang aneh jika kucing memiliki tempat persembunyian favorit, seperti laci atau lemari, tetapi terlalu banyak bersembunyi juga bisa menandakan depresi.
    • Saat depresi, kucing mungkin akan bersembunyi di tempat-tempat terpencil. Contohnya, daripada hanya menyendiri di dalam lemari, ia mungkin akan bersembunyi di suatu sudut sampai ia tidak bisa terlihat. [15]
    • Sekali lagi, hanya Anda yang bisa mengukur apa yang normal bagi kucing Anda. Beberapa kucing lebih sering bersembunyi dari yang lain, tetapi jika Anda terbiasa melihat kucing menghabiskan waktu di ruang keluarga di sore hari dan tiba-tiba ia menghilang, hal ini bisa menjadi gejala depresi. [16]
  6. Masalah buang air berhubungan dengan stres yang merupakan gejala depresi pada kucing.
    • Pahamilah perbedaan antara penandaan dengan urine ( urine marking ) dan kencing sembarangan ( urination ). Urine marking adalah bentuk penandaan wilayah teritori dan biasanya tidak berkaitan dengan depresi pada kucing. Urine biasanya ditemukan di permukaan vertikal, cenderung menimbulkan bau yang menyengat, dan biasanya dilakukan oleh kucing jantan. Jika kucing Anda melakukan hal ini, biasanya ia merasa wilayah teritorinya terancam dan bukan disebabkan oleh depresi. Tetapi, ketegangan antara kucing dan peliharaan lain bisa menyebabkan kecemasan, stres, dan depresi. Pastikan Anda menangani semua perselisihan teritorial sebelum hal tersebut menyebabkan masalah kesehatan mental.
    • Jika Anda menemukan urine atau feses di sekitar rumah, ini bisa menjadi ciri depresi pada kucing. Kucing mungkin kencing sembarangan karena tidak menyukai ukuran, bentuk, atau jenis pasirnya dan bisa juga karena kotak pasir tersebut kotor. Jika kotak pasir dalam keadaan bersih, dan Anda tidak melakukan perubahan apa pun pada kotak pasir itu, perilaku kencing sembarangan ini bisa berhubungan dengan depresi. [17]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melawan Depresi

PDF download Unduh PDF
  1. Berikan kucing perhatian yang cukup . Depresi pada kucing bisa disebabkan karena kurangnya perhatian. Pastikan Anda memberikan kucing Anda cinta yang ia butuhkan untuk merasa bahagia dan aman.
    • Kucing adalah hewan sosial, tetapi cenderung lebih mandiri. Kucing akan menunjukkan kapan ia membutuhkan perhatian, dan sebaiknya biarkan ia menghampiri Anda. Jika kucing menghampiri Anda dan ia sangat ramah, seperti mengusapkan bulunya ke kaki atau menyundul Anda, ia membutuhkan perhatian. Meski tidak mungkin untuk menghentikan segala kegiatan Anda demi memenuhi keinginan si kucing, Anda harus setidaknya memberikan tepukan ringan dan usapan lembut untuk memberitahu bahwa Anda menghargainya.
    • Kucing suka aktivitas yang dapat menstimulasinya, jadi pastikan Anda bermain bersama kucing Anda. 15 atau 20 menit sehari adalah jangka waktu yang baik. Kucing menyukai mainan seperti benang dan mainan busa berbentuk hewan yang bisa Anda lempar agar ia bisa mengejarnya. Namun, jangan pernah mengasari si kucing. Beberapa pemilik kucing akan bergulat dengan peliharaannya menggunakan tangan mereka, tetapi hal ini bisa membuat kucing merasa takut dan berperilaku agresif.
  2. Jika Anda baru saja menerima pekerjaan yang menyibukkan, dan Anda yakin depresi yang dialami si kucing adalah respons dari perubahan ini, berusahalah untuk membuatnya bahagia saat Anda pergi. Ada banyak cara untuk memastikan bahwa kucing Anda terhibur saat Anda tidak ada.
    • Bukakan gorden di siang hari, terutama jika Anda tinggal di daerah terpencil. Pastikan ada meja, lemari, atau pijakan lain yang boleh dipanjat kucing di dekat jendela. Kucing suka melihat ke luar ruangan, terkena sinar matahari, serta memiliki hiburan saat Anda pergi. [18]
    • Beberapa perusahaan menjual DVD dan media elektronik lainnya yang bisa Anda setel di TV Anda saat sedang pergi. Film-film tersebut menyediakan stimulan yang disukai kucing, seperti burung, tikus, dan kucing lainnya. Namun, berhati-hatilah karena kucing bisa lompat dan menabrak TV itu. Pastikan TV Anda aman dan tidak akan jatuh dan rusak karena keingintahuan si kucing. [19]
    • Banyak mainan yang didesain khusus untuk dinikmati kucing saat Anda pergi, seperti mainan tikus dan burung yang disulam tumbuhan catnip . Ada juga permainan puzzle yang berisi mainan atau makanan yang diletakkan di wadah tertutup. Kucing Anda harus mencari tahu cara untuk membuka wadah tertutup itu untuk mendapatkan hadiahnya dan hal ini akan membuatnya tetap terhibur selama Anda pergi. Tetapi, berhati-hatilah. Beberapa mainan memiliki peringatan yang menyarankan untuk tidak meninggalkan kucing Anda sendirian dengan mainan itu. Pastikan Anda memilih mainan yang aman untuk dibiarkan saat Anda sedang pergi. [20]
  3. Jika depresi kucing Anda berhubungan dengan perpindahan musim, terapi cahaya bisa membantu mengurangi depresi di musim dingin.
    • Belilah lampu yang menstimulasi sinar UV dan nyalakan selama beberapa jam sehari saat kucing Anda di dekatnya. Cahaya seperti itu biasa dijual di rumah kaca karena kebanyakan orang membelinya untuk menanam tanaman di dalam ruangan. [21]
    • Sol Box adalah merek sinar UV yang direkomendasikan oleh dokter hewan karena dibuat khusus untuk kucing. Anda bisa membelinya di pengecer internet bernama Pawsitive Lighting. Lampu ini menciptakan cahaya putih yang terang dan pabrik pembuatnya merekomendasikan untuk memberikan paparan cahaya pada kucing selama 30 menit setiap hari di musim dingin. [22]
  4. Dokter hewan bisa merekomendasikan merek feromon sintesis yang dibuat untuk mendorong perasaan santai dan bahagia pada kucing.
    • Semprotan Feliway adalah salah satu feromon sintesis yang paling terkenal, dan Anda harus bisa membeli persediaannya di dokter hewan. Gunakan sesuai petunjuk dan tanyakan kepada dokter hewan jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran seputar semprotan Feliway. [23]
  5. Obat-obatan secara umum dapat dibilang sebagai jalan keluar terakhir untuk menangani depresi pada kucing karena adanya efek samping dan kenyataan bahwa kucing susah meminum obat.
    • Ada empat jenis obat yang digunakan untuk mengatasi depresi dan masalah perilaku lain pada kucing, yaitu: benzodiazepines (BZ), penghambat monoamina oksidase (MAOI), antidepresi trisiklik (TCA), dan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI). Sering kali, jika kucing mengalami depresi, dokter hewan akan merekomendasikan SSRI atau MAOI. [24]
    • Tergantung obatnya, efek samping bisa beragam. Beberapa efek samping bisa cukup serius. Contohnya, beberapa MAOI bisa menyebabkan reaksi yang mengancam nyawa jika kucing tidak sengaja mengonsumsi keju saat sedang berobat. Pastikan Anda memahami semua efek samping sebelum memberikan kucing Anda obat apa pun. Tanyakan kepada dokter hewan tentang semua efek sampingnya, dan efek samping mana yang membutuhkan perhatian medis secara langsung. [25]
    • Kucing memang terkenal sulit mengonsumsi obat. Kebanyakan dokter hewan hanya meresepkan obat-obatan sebagai jalan keluar terakhir. Jika dokter hewan menyarankan obat, pastikan Anda mengetahui aturan pemberian obat, dosis, dan penyimpanan yang tepat. Jika Anda bingung atau mengkhawatirkan sesuatu, jangan ragu untuk menghubungi dokter hewan dan bertanya. [26]
    Iklan

Tips

  • Selalu konsultasikan kepada dokter hewan saat Anda menyadari adanya perubahan sikap pada kucing Anda. Jangan berasumsi bahwa kucing Anda depresi karena gejala-gejala tertentu, seperti kehilangan nafsu makan, berhubungan dengan berbagai macam penyakit. Jika kucing memiliki masalah kesehatan yang serius, pencegahan dini sangat penting untuk dilakukan.
  • Jika Anda yakin kucing Anda kesepian karena kehilangan peliharaan lain, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengadopsi kucing atau anjing lain. Tentu saja, ini adalah keputusan yang sulit secara emosional, tetapi beberapa kucing lebih berjiwa sosial daripada yang lain. Jika kucing Anda terlihat lebih suka ditemani, pikirkan untuk merawat peliharaan yang lain.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.990 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan