PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Disleksia adalah gangguan belajar yang ditandai terutama dengan kesulitan membaca. Gangguan ini diderita oleh hingga 20% orang di Amerika Serikat (AS), dan jutaan orang lainnya mungkin masih belum terdiagnosis. Disleksia berhubungan dengan cara kerja otak dan bukan disebabkan oleh pendidikan yang rendah, kecerdasan yang rendah, atau daya penglihatan yang buruk. [1] Orang-orang yang menderita disleksia sering kali mengalami kesulitan untuk memenggal kata-kata dan menyatukan bunyi-bunyi menjadi kata-kata, baik secara lisan maupun tertulis. Dengan kata lain, penderita disleksia harus berjuang keras untuk menerjemahkan bahasa menjadi pemahaman di pikiran (dalam proses mendengar atau membaca) dan menerjemahkan pemahaman di pikiran menjadi bahasa (dalam proses berbicara atau menulis). [2] Karena itu, orang-orang yang menderita disleksia biasanya tidak dapat membaca dengan ketepatan, kecepatan, dan kelancaran sebaik mereka yang tidak menderita disleksia. [3] Kabar baiknya adalah bahwa meskipun disleksia bersifat seumur hidup, gangguan ini dapat ditangani dan diringankan, jika telah terdiagnosis. Gejala utamanya memang adalah kelambatan atau kesulitan membaca, namun ada sejumlah tanda lainnya untuk mengenali gangguan disleksia pada anak-anak usia prasekolah dan taman kanak-kanak (TK), usia sekolah, dan orang dewasa.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengenali Disleksia pada Anak Usia Prasekolah dan TK (3-6 tahun)

PDF download Unduh PDF
  1. Disleksia ditandai dengan masalah memahami dan memproses bahasa, sehingga gejala-gejalanya akan muncul di berbagai bidang, bukan hanya membaca saja. [4] Satu atau dua gejala yang tampak tidaklah serta-merta menandakan adanya disleksia, tetapi jika anak Anda memiliki banyak dari tanda-tanda di bawah ini, mungkin Anda perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
    • Lambat berbicara (meskipun ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor lainnya). Konsultasikan dengan dokter spesialis anak jika Anda khawatir dengan perkembangan kemampuan wicara anak Anda. [5]
    • Sulit mengucapkan kata-kata, termasuk kecenderungan huruf yang tertukar, misalnya “kaman” (padahal seharusnya “makan”). [6]
    • Sulit memenggal kata-kata menjadi bunyi-bunyi, dan sebaliknya, yaitu kesulitan untuk menyatukan bunyi-bunyi menjadi kata-kata saat berbicara. [7]
    • Sulit menghadapi kata-kata berima yang digabungkan. [8]
  2. Karena anak-anak yang menderita disleksia memiliki kesulitan dengan pemrosesan bunyi (perubahan bentuk bunyi) dan dengan proses respon visual-verbal, [9] dia mungkin menunjukkan kesulitan dalam proses belajar dasar, yang di antaranya adalah: [10]
    • Lambat dalam menambah kosakata. Biasanya, anak usia prasekolah yang menderita disleksia hanya menguasai sejumlah kecil kata-kata. [11]
    • Lambat mengenali bunyi, huruf, warna, dan angka. Anak-anak penderita disleksia bahkan mungkin juga lambat menyebut/mengenal nama benda-benda yang sering mereka jumpai sehari-hari. [12]
    • Sulit mengenali namanya sendiri. [13] [14]
    • Sulit menggunakan kata-kata berima atau mengucapkan lirik lagu anak-anak.
    • Sulit mengingat materi/isi dari suatu informasi, misalnya video/film, walaupun itu adalah video/film kesukaannya.
    • Perhatikan bahwa kesalahan penulisan bukanlah selalu merupakan tanda disleksia pada anak-anak usia prasekolah. Banyak anak usia TK dan kelas 1 SD menggunakan huruf-huruf atau angka-angka secara terbalik saat belajar menulis. Namun, ini dapat merupakan tanda disleksia jika terjadi secara menetap pada anak-anak yang berusia lebih dewasa, dan dengan demikian anak itu perlu menjalani tes disleksia. [15]
  3. Karena disleksia mencakup masalah organisasi ruang dan pengendalian motorik halus, gangguan ini dapat juga muncul secara fisik pada anak-anak kecil, misalnya: [16]
    • Lambat dalam mengembangkan kemampuan motorik halus, misalnya memegang pensil, menggunakan kancing dan ritsleting, atau menggosok gigi. [17] [18]
    • Sulit mengenali kiri dan kanan. [19]
    • Sulit bergerak mengikuti irama musik. [20]
  4. Jika Anda khawatir bahwa anak Anda mungkin menderita disleksia, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak yang biasa menangani anak Anda. Diagnosis dini sangatlah penting dalam membantu si anak belajar menghadapi disleksianya dengan efektif.
    • Para ahli yang profesional memiliki serangkaian tes yang mereka gunakan untuk menguji dan mendiagnosis disleksia pada anak-anak sejak usia 5 tahun. [21]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengenali Disleksia pada Anak Usia Sekolah (6-18 tahun)

PDF download Unduh PDF
  1. Disleksia pada anak dan orang dewasa muda biasanya pertama kali dikenali saat mereka mengalami ketertinggalan dari teman-teman seusianya dalam proses belajar membaca, atau jika mereka terus-menerus menunjukkan kemampuan membaca di bawah kemampuan normal pada tingkat usia biologisnya. Ini meupakan tanda utama dari gangguan disleksia. [22] Masalah membaca ini misalnya adalah: [23]
    • Terlambat belajar memahami hubungan antara huruf dan bunyi. [24]
    • Bingung saat berhadapan dengan kata-kata yang pendek sekalipun, seperti “ke” atau “di”, dan “panggil” atau “ambil”.
    • Secara konsisten menunjukkan kesalahan dalam membaca, mengeja, dan menulis, meskipun setelah melihat contoh yang benar. [25] Kesalahan-kesalahan yang umum terjadi misalnya adalah huruf yang terbalik kiri-kanan (mis. “d” dan “b”); kata yang terbalik (mis. “aman” dan “nama”); huruf yang terbalik atas-bawah (mis. “m” dan “w”, “u” dan “n”); letak huruf yang tertukar (mis. “bawah” dan “wabah”); serta kata yang diganti (mis. “arloji” dan “jam”). [26]
    • Butuh membaca materi yang pendek berulang kali untuk dapat memahami isinya. [27] [28]
    • Sulit memahami konsep-konsep yang umum bagi anak seusianya. [29]
    • Sulit mencatat dan memperkirakan apa yang akan terjadi berikutnya di dalam sebuah cerita atau kejadian. [30]
  2. Penyebab yang ada di balik gangguan disleksia adalah masalah pemrosesan bunyi, masalah kemampuan melihat atau mendengar kata-kata, masalah pemenggalan kata menjadi bunyi-bunyi yang tersendiri, kemudian masalah dalam menghubungkan masing-masing bunyi dengan huruf yang membentuk kata-kata itu. [31] Memang masalah-masalah ini membuat membaca menjadi sangat sulit, tetapi selain itu juga memengaruhi kemampuan si anak untuk mendengar dan berbicara secara jelas dan benar. [32] Tanda-tanda yang dapat muncul antara lain:
    • Masalah dalam memahami instruksi yang cepat atau mengingat urutan perintah.
    • Sulit mengingat apa yang telah didengar.
    • Sulit menerjemahkan pikiran menjadi kata-kata. [33] Anak mungkin juga berbicara dengan kalimat yang terbata-bata dan tidak lengkap/utuh. [34]
    • Berbicara dengan kata-kata yang membingungkan: kata-kata yang salah atau yang diganti dengan kata-kata lain dari yang dimaksud oleh si anak.
    • Sulit menemukan dan memahami kata-kata berima. [35]
  3. Disleksia juga mencakup masalah organisasi ruang, maka anak-anak yang menderita gangguan ini mungkin harus berjuang keras dengan kemampuan motorik mereka. Beberapa tanda gangguan motorik ini adalah: [36]
    • Sulit menulis atau menyalin. Bentuk tulisan tangan mereka juga mungkin tidak terbaca.
    • Memegang pensil atau pulpen dengan cara yang tidak lazim.
    • Canggung secara fisik atau lemah dalam hal koordinasi tubuh.
    • Sulit bermain bola atau terlibat dalam olahraga tim.
    • Sering bingung membedakan kiri dan kanan, serta atas dan bawah.
  4. Anak-anak penderita disleksia sering kali berjuang keras dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, terutama karena melihat bahwa teman-teman seusianya membaca dan menulis dengan relatif lebih mudah. Akibatnya, anak-anak ini mungkin merasa lebih bodoh atau merasa gagal dalam berbagai sisi. [37] Ada sejumlah tanda emosi atau perilaku yang mungkin menunjukkan bahwa anak Anda menderita disleksia yang belum terdiagnosis dan belum tertangani:
    • Menunjukkan rasa harga diri yang rendah. [38] [39]
    • Menarik diri atau tampak tertekan serta tidak berminat untuk bersosialisasi atau bersama-sama dengan teman-temannya. [40]
    • Mengalami kecemasan. Sebagian ahli memandang kecemasan sebagai gejala emosi yang paling sering nampak pada anak yang menderita disleksia. [41]
    • Menunjukkan rasa frustrasi yang ekstrem, yang sering kali muncul dalam bentuk amarah. [42] Si anak juga mungkin menunjukkan perilaku yang bermasalah, misalnya “bertingkah” untuk mengalihkan perhatian orang lain dari kesulitan belajarnya. [43]
    • Mungkin mengalami kesulitan untuk tetap berfokus dan tampak terlalu aktif atau terlalu banyak melamun. [44]
  5. Anak dan orang dewasa muda penderita disleksia mungkin sengaja menghindari situasi-situasi yang mengharuskan dirinya membaca, menulis, atau berbicara di hadapan umum, misalnya teman-teman, pada guru, atau orang tua. Ketahuilah bahwa anak-anak yang berusia lebih tua sering kali menggunakan strategi penghindaran ini untuk menghadapi situasi tersebut. Organisasi yang buruk atau kemalasan yang nampak mungkin merupakan cara si anak untuk menghindari kesulitan yang berkatan dengan gangguan disleksia yang dideritanya. [45]
    • Anak-anak dan orang dewasa muda dapat saja berpura-pura sakit demi menghindar dari kewajiban membaca keras atau berbicara di hadapan umum, karene takut merasa malu.
    • Mungkikn juga mereka menunda-nunda mengerjakan tugas membaca atau menulis demi menunda perjuangan mereka selama mungkin.
  6. Jika Anda berpikir bahwa anak Anda mungkin menderita disleksia berdasarkan salah satu atau lebih dari tanda-tanda di atas, Anda harus berkonsultasi dengan orang-orang yang juga menangani anak Anda selama ini, seperti guru dan dokter spesialis anak. Orang-orang ini dapat membantu mengarahkan Anda kepada ahli psikologi profesional sehingga anak Anda dapat dites dengan pasti. Diagnosis dini sangatlah penting dalam membantu anak belajar menghadapi gangguan disleksianya.
    • Kebutuhan anak penderita disleksia yang tidak terjawab dapat menimbulkan konsekuensi serius di dalam kehidupannya di masa-masa mendatang. [46] Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga pelajar yang menderita disleksia putus sekolah, dan ini adalah lebih daripada seperempat dari seluruh pelajar SMU yang putus sekolah. [47]
    • Tidak ada satu tes khusus mana pun yang dapat mendiagnosis disleksia. Rangkaian tes yang standar mencakup hingga 16 jenis tes. Tes-tes ini memeriksa seluruh aspek proses membaca untuk mengamati letak kesulitan yang terjadi, membandingkan tingkat kemampuan membaca dengan potensinya berdasarkan kecerdasan, serta menguji cara si pelaku tes menyerap dan mereproduksi informasi (secara audio, visual, atau kinestetik). [48]
    • Tes-tes ini biasanya diselenggarakan oleh sekolah si anak, tetapi sebagai pertolongan tambahan, Anda dapat juga menghubungi pusat-pusat penanganan dislekdia dan para ahli yang profesional dalam menangani disleksia berdasarkan lokasi Anda. [1] .
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengenali Disleksia pada Orang Dewasa

PDF download Unduh PDF
  1. Orang dewasa yang telah lama hidup dengan disleksia sering kali harus berjuang keras dengan banyak masalah yang sama dengan yang dihadapi oleh penderita yang berusia kanak-kanak. Tanda-tanda umum kesulitan membaca dan menulis yang terjadi pada orang dewasa misalnya adalah: [49]
    • Lambat dan menunjukkan banyak kesalahan dalam membaca.
    • Ejaan yang buruk. Penderita disleksia juga mungkin mengeja kata yang sama dengan berbagai cara yang berbeda dalam satu tulisan yang sama.
    • Kosakata yang miskin.
    • Sulit merencanakan dan mengorganisasi, termasuk merangkum dan meringkas informasi.
    • Daya ingat yang buruk dan sulit menyimpan informasi setelah membacanya.
  2. Banyak orang dewasa telah menge,bangkan strategi-strategi khusus untuk mengompensasi disleksia yang dideritanya. [50] [51] Strategi-strategi ini misalnya adalah: [52]
    • Menghindari membaca dan menulis.
    • Mengandalkan orang lain untuk mengeja.
    • Menunda-nunda mengerjakan tugas membaca dan menulis.
    • Mengandalkan memori (menghafal), bukannya membaca.
  3. Meskipun penderita disleksia memang mengalami kesulitan membaca, ini bukanlah tanda bahwa ia kurang cerdas. [53] Bahkan sebenarnya, penderita disleksia sering kali memiliki keterampilan interpersonal yang luar biasa, serta sangat intuitif dan efektif dalam “membaca” kepribadian orang lain. Penderita disleksia juga cenderung memiliki kemampuan berpikir yang kuat di bidang ilmu ruang dan mungkin saja bekerja di bidang-bidang yang membutuhkan keahlian di bidang ini, misalnya bidang teknik (sebagai insinyur) dan arsitektur. [54]
  4. Setelah teridentifikasi sebagai penderita disleksia, orang dewasa dapat belajar melakukan strategi-strategi yang tepat agar mampu membaca dan menulis dengan lebih efektif, sehingga pada akhirnya mengalami peningkatan rasa harga diri. [55] [56] Berkonsultasilah kepada seorang dokter untuk menemukan seorang ahli profesional (biasanya psikolog) yang dapat melakukan tes-tes yang tepat.
    Iklan

Tips

  • Banyak penderita disleksia telah menjalani kehidupan yang sangat sukses di berbagai bidang. Thomas Edison, Albert Einstein, George Washington, Charles Schwab, Andrew Jackson, dan Alexander Graham Bell adalah nama-nama yang berada di bagian teratas dari daftar politisi, usahawan, pemimpin militer, dan ilmuwan penderita disleksia yang telah mencapai kesuksesan luar biasa dan memberikan sumbangsih yang sangat berarti bagi dunia. Selain itu, Steven Spielberg, Orlando Bloom, Jay Leno, Tommy Hilfiger, Leonardo da Vinci, dan Ansel Adams pun adalah tokoh-tokoh selebritas, seniman, dan desainer yang menderita gangguan disleksia. [57]
  • Jika Anda atau seseorang yang Anda sayangi menderita disleksia, pahamilah bahwa ada cara-cara penanganan yang tersedia serta masa depan yang sukses sangatlah mungkin untuk diraih.
Iklan

Peringatan

  • Ada banyak pemahaman yang salah mengenai disleksia dan para penderitanya. Contohnya, disleksia sebenarnya tidak berhubungan sama sekali dengan tingkat kecerdasan, dan masalah yang dialami para penderitanya dalam hal membaca bukanlah akibat dari kecerdasan yang rendah atau kemalasan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki skor IQ tinggi maupun rendah dapat saja mengalami masalah berat dengan pengkodean fonologi (pemahaman tentang bunyi), yaitu pemenggalan kata menjadi masing-masing bunyi dan sebaliknya, penggabungan bunyi menjadi kata dalam bentuk lisan ataupun tulisan. [58] Karena itu, sangatlah penting untuk memastikan bahwa Anda memahami disleksia dengan benar saat berusaha mengenali apakah diri Anda atau seseorang yang Anda kenal menderita gangguan ini.
  • Mengenali disleksia dapat menjadi hal yang sulit, karena gejala dan tingkat ketidakmampuan ini muncul secara sangat bervariasi pada masing-masing orang. [59] Lagipula, adanya gangguan keterbatasan lainnya mungkin dapat mengaburkan masalah sebenarnya, sehingga perbedaan masing-masing gangguan dan/atau hubungan sebab-akibat yang ada menjadi tidak jelas. [60]
Iklan
  1. http://www.webmd.com/children/tc/dyslexia-symptoms
  2. http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/dyslexia.htm
  3. http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/dyslexia.htm
  4. http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/dyslexia.htm
  5. Annual Research Review: The Nature and Classification of Reading Disorders--A Commentary on Proposals for DSM-5 (Margaret J Snowling & Charles Hulme) in Journal of Child Psychology and Psychiatry 53(5), May 2012, pp. 593-607.
  6. http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/dyslexia.htm
  7. http://www.adhd.com.au/Visual_Processing_Disorders.htm
  8. http://www.webmd.com/children/tc/dyslexia-symptoms
  9. http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/dyslexia.htm
  10. http://www.medicinenet.com/dyslexia/page2.htm#what_are_the_signs_and_symptoms_of_dyslexia
  11. http://www.medicinenet.com/dyslexia/page2.htm#what_are_the_signs_and_symptoms_of_dyslexia
  12. http://www.thelearningsolutionswf.com/misconceptions.aspx
  13. Dyslexia: Its Impact of the Individual, Parents and Society (Lamk Al-Lamki) in Sultan Qaboos University Medical Journal 12(3), August 2012, pp. 269-272.
  14. http://www.medicinenet.com/dyslexia/page2.htm#what_are_the_signs_and_symptoms_of_dyslexia
  15. http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/dyslexia.htm
  16. http://www.webmd.com/children/tc/dyslexia-symptoms
  17. http://www.dyslexia.com/library/symptoms.htm
  18. Dyslexia: Its Impact of the Individual, Parents and Society (Lamk Al-Lamki) in Sultan Qaboos University Medical Journal 12(3), August 2012, pp. 269-272.
  19. http://www.dyslexia.com/library/symptoms.htm
  20. Dyslexia: Its Impact of the Individual, Parents and Society (Lamk Al-Lamki) in Sultan Qaboos University Medical Journal 12(3), August 2012, pp. 269-272.
  21. http://www.dyslexiavictoriaonline.com/inofdy.html#.VVzNXOcZfBI
  22. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1467-9817.1995.tb00079.x/abstract
  23. http://www.medicinenet.com/dyslexia/page2.htm#what_are_the_signs_and_symptoms_of_dyslexia
  24. http://www.dyslexia.com/library/symptoms.htm
  25. http://www.dyslexia.com/library/symptoms.htm
  26. http://www.nih.gov/news/health/nov2011/nichd-03.htm
  27. http://www.dyslexia.com/library/symptoms.htm
  28. http://www.ldonline.org/article/19296/
  29. Dyslexia: Its Impact of the Individual, Parents and Society (Lamk Al-Lamki) in Sultan Qaboos University Medical Journal 12(3), August 2012, pp. 269-272.
  30. http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/dyslexia.htm
  31. http://www.ldonline.org/article/19296/
  32. Dyslexia: Its Impact of the Individual, Parents and Society (Lamk Al-Lamki) in Sultan Qaboos University Medical Journal 12(3), August 2012, pp. 269-272.
  33. Dyslexia: Its Impact of the Individual, Parents and Society (Lamk Al-Lamki) in Sultan Qaboos University Medical Journal 12(3), August 2012, pp. 269-272.
  34. http://www.medicinenet.com/dyslexia/page2.htm#what_are_the_signs_and_symptoms_of_dyslexia
  35. http://www.dyslexia.com/library/symptoms.htm
  36. http://www.webmd.com/children/tc/dyslexia-symptoms?page=2
  37. http://www.thelearningsolutionswf.com/misconceptions.aspx
  38. Dyslexia: Its Impact of the Individual, Parents and Society (Lamk Al-Lamki) in Sultan Qaboos University Medical Journal 12(3), August 2012, pp. 269-272.
  39. http://www.medicinenet.com/dyslexia/page4.htm
  40. http://www.webmd.com/children/tc/dyslexia-symptoms?page=2
  41. Annual Research Review: The Nature and Classification of Reading Disorders--A Commentary on Proposals for DSM-5 (Margaret J Snowling & Charles Hulme) in Journal of Child Psychology and Psychiatry 53(5), May 2012, pp. 593-607.
  42. A New Self-Report Inventory of Dyslexia For Students: Criterion and Construct Validity (P. Tamboer, H.S. Vorst) in Dyslexia 21(1), February 2015, pp. 1-34.
  43. http://www.webmd.com/children/tc/dyslexia-symptoms?page=2
  44. http://www.yalescientific.org/2011/04/the-paradox-of-dyslexia-slow-reading-fast-thinking/
  45. http://www.webmd.com/children/tc/dyslexia-symptoms?page=2
  46. http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/dyslexia.htm
  47. http://www.thelearningsolutionswf.com/misconceptions.aspx
  48. http://www.dyslexia.com/famous.htm
  49. http://www.nih.gov/news/health/nov2011/nichd-03.htm
  50. Dyslexia: Its Impact of the Individual, Parents and Society (Lamk Al-Lamki) in Sultan Qaboos University Medical Journal 12(3), August 2012, pp. 269-272.
  51. Annual Research Review: The Nature and Classification of Reading Disorders--A Commentary on Proposals for DSM-5 (Margaret J Snowling & Charles Hulme) in Journal of Child Psychology and Psychiatry 53(5), May 2012, pp. 593-607.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 21.799 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan