Unduh PDF Unduh PDF

Terkadang sulit mengencani seseorang yang introver jika Anda adalah seorang ekstrover atau memang belum mengenal “cara kerja”-nya. Ia mungkin tidak menyukai perkumpulan besar dan situasi yang asing, serta cenderung lebih pendiam dan tertutup. Jadi, jangan berkecil hati! Ada beragam bentuk bahasa tubuh, komunikasi, dan observasi yang Anda bisa manfaatkan untuk membangun hubungan yang berhasil dengannya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengenal Seseorang yang Introver Lebih Dekat

Unduh PDF
  1. Kemungkinannya menanggapi pendekatan Anda menjadi lebih besar jika Anda tidak sedang dikelilingi oleh teman-teman yang lain. Jika ia telah menjadi kenalan Anda, ajaklah ia berjalan-jalan atau temani ia berbelanja (dan melakukan tugas lainnya). Bentuk-bentuk aktivitas “ringan” seperti ini tidak akan membuat Anda terkesan seperti sedang “menyosornya”. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan banyak waktu untuk menunjukkan ketertarikan Anda terhadapnya dalam situasi yang lebih akrab. [1]
    • Jika Anda belum mengenalnya dengan baik, coba dekati ia saat ia sedang sendirian dan terlihat santai.
  2. Seseorang yang introver jarang memberikan informasi pribadi tanpa diminta. Coba angkat topik obrolan yang Anda rasa ia minati (atau yang Anda memang sukai). Ajukan beberapa pertanyaan awal dan ada kemungkinan ia akan membuka diri saat diberikan kesempatan secara langsung.
    • Jika Anda tidak bisa mendorongnya untuk langsung membuka diri, jangan khawatir. Dibutuhkan waktu dan kegigihan untuk mengencani seseorang yang introver. Coba lagi di lain waktu dengan topik yang berbeda. [2]
  3. Terkadang, seseorang yang introver tidak akan mengambil langkah pertama karena ia terlalu sibuk memikirkan situasi yang ada atau menimbang beragam faktor. Namun, Anda bisa menunjukkan ketertarikan dan niat Anda secara jelas melalui bahasa tubuh yang tepat. [3]
    • Jaga kontak mata lebih lama dari biasanya, atau coba curi pandangannya dalam obrolan grup saat Anda berdua tidak sedang berbicara. Bahasa tubuh seperti ini menunjukkan bahwa Anda tidak sekadar ingin berbasa-basi dan memang ingin secara khusus memperhatikannya.
    • Sentuh lengan atas atau lututnya secara singkat saat Anda sedang mengobrol berdua saja dengannya. Bahasa tubuh seperti ini menunjukkan bahwa Anda memang tertarik dengan ucapannya dan menyadari/menerima kehadirannya secara fisik.
    • Usap bahu atau punggung bagian atasnya saat Anda mendekatinya di tempat ramai. Bahasa tubuh seperti ini dapat membuatnya merasa tenang di lingkungan atau tempat yang ramai, dan menunjukkan bahwa Anda berfokus kepadanya. [4]
  4. Ia akan menanggapi pendekatan Anda lebih cepat jika ada topik atau hal yang sama-sama diminati dan dapat dibahas. Ini karena Anda bisa langsung masuk ke pembahasan utama (mode komunikasi yang ia sukai), alih-alih mengobrol ke sana ke mari untuk mengetahui hal atau topik yang Anda berdua sama-sama sukai. [5]
    • Cari tahu apa yang ia senang lakukan atau tempat yang ia sering datangi. Jika Anda memiliki teman yang juga mengenalnya, tanyakan hal tersebut kepadanya. Dengan demikian, Anda memiliki bahan obrolan yang ia bisa bahas dengan nyaman.
    • Jangan berpura-pura tertarik pada sesuatu hanya karena ia menyukai hal tersebut. Seseorang yang sangat introver biasanya merupakan pengamat yang baik dan akan mencium “bau busuk” jika Anda berpura-pura menyukai sesuatu hanya karena Anda merasa ha tersebut bisa membuatnya menyukai Anda.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Meluangkan Waktu dengannya

Unduh PDF
  1. Seseorang yang introver perlu cukup sering mengisi kembali energi sosialnya. Agar bisa meluangkan waktu dengan pasangan (atau calon pasangan), Anda perlu melakukan aktivitas yang tenang atau berbeda secara bersamaan. [6]
    • Menonton film adalah contoh aktivitas yang tepat. Anda bisa meluangkan waktu bersamanya tanpa membuatnya tertekan. Setelah film berakhir, bahas film tersebut mengikuti tingkat kenyamanannya.
  2. Pasangan Anda mungkin perlu “menyelinap” dari pesta atau perkumpulan besar sesekali untuk mengisi kembali energinya. Sering kali, “istirahat” singkat selama 10 menit dari pertemuan besar, tempat umum, atau aktivitas yang ramai/berat sudah cukup baginya untuk kembali “beraksi”. [7]
    • Jangan mengganggunya saat sedang menyendiri. Sebagai gantinya, percayalah bahwa ia akan kembali setelah merasa siap.
  3. Alih-alih pesta makan malam atau gala besar, undanglah satu atau dua orang teman ke rumah. Seorang introver merasa lebih nyaman dengan interaksi satu-lawan-satu dan pertemuan/kelompok kecil. Interaksi atau lingkaran sosial seperti ini bisa memberinya kesempatan untuk membangun koneksi terpersonalisasi dengan orang lain dan merasa didengarkan dibandingkan kelompok/lingkaran sosial besar yang lebih terbuka dan ramai.
  4. Seseorang yang introver dapat terstimulasi secara berlebihan saat menghadapi lingkungan yang ramai dan riuh. Ia mungkin terlihat dingin, terasing, atau tak fokus, tetapi sikap ini muncul karena ia berusaha menghadapi rangsangan eksternal, dan bukan karena ia dapat berfokus hanya kepada Anda. [8]
    • Jika Anda melihatnya mengurangi kontak mata, melayangkan pandangan ke arah lain, atau tidak memberikan tanggapan dalam diskusi kelompok, tanyakan apakah ia merasa canggung atau perlu “beristirahat”. Ada kemungkinan ia ingin mengambil kesempatan untuk mengisi kembali energinya dan Anda berdua bisa menikmati momen dengan lebih baik setelah energinya terisi.
  5. Seorang introver cenderung sering mengasingkan diri atau menjauhi diskusi atau pertemuan kelompok. Coba ajukan pertanyaan kepadanya secara langsung untuk membawanya kembali masuk ke dalam grup. Ia akan menghargai interaksi langsung dari Anda, serta keinginan/usaha Anda untuk merangkul atau menyertakannya dalam kelompok. [9]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Berkomunikasi dengannya

Unduh PDF
  1. Coba dorong ia untuk membuka diri melalui pertanyaan yang diawali dengan frasa seperti “Apa yang kamu rasakan mengenai...”, “Mengapa kamu merasa bahwa...”, atau “Apa pendapatmu mengenai ...”. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa memastikan bahwa ia memiliki ruang untuk memberikan jawaban yang lebih mendalam, serta kemungkinan membangun obrolan yang lebih memuaskan bagi Anda berdua. [10]
    • Sebagian introver merasa lebih terbuka dan bersemangat dengan orang-orang yang mereka kenal, sementara yang lainnya tetap terlihat “pasif” atau diam. Jangan langsung menyerah. Namun, jika seseorang selalu menjawab pertanyaan Anda dengan “ya” atau “tidak”, pandang reaksi ini sebagai petunjuk untuk memberinya ruang.
  2. Seseorang yang introver tidak selalu mengatakan apa yang ia pikirkan. Anda perlu mengamatinya untuk memahami perasaannya jika ia tidak mengatakannya secara langsung tanpa diminta. [11]
    • Senyuman kecil dan manis dapat menjadi indikator yang baik. Namun, senyuman kecil yang terlihat terpaksa menandakan bahwa Anda perlu “mundur”.
    • Jika kedua lengannya terlipat di depan dada, ia mungkin sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun.
    • Jika ia menyesuaikan postur atau posisi tubuhnya agar mengikuti postur atau posisi Anda, ada kemungkinan ia sedang berfokus kepada Anda dan merasa tertarik. [12]
  3. Seorang introver biasanya tidak senang menjadi pusat perhatian dan memberikan pujian secara berlebihan kepadanya tentunya akan menarik banyak perhatian ke tubuh dan kepribadiannya. Oleh karena itu, berikan pujian apa adanya dan berbicaralah secara natural, alih-alih menghujaninya dengan “stok” pujian yang dipaksakan dan dapat ditebak. [13]
    • Alih-alih “Aku bisa menatap matamu selama berjam-jam!”, Anda bisa mengatakan, misalnya, “Aku suka bordir pada swetermu. Apakah itu aksara Jepang?”
  4. Seseorang yang introver tidak menyukai basa-basi atau obrolan kecil dan justru akan menunjukkan reaksi yang lebih positif terhadap obrolan yang mendalam dan memiliki hubungan personal dengan Anda. Sebagai contoh, alih-alih membahas cuaca selama seminggu terakhir, ceritakan hal yang mengingatkan Anda dengan hujan badai tadi malam. [14]
    • Jangan ragu membahas satu atau dua topik, tetapi perlu diingat bahwa ia akan lebih terbuka jika Anda mengangkat topik pembuka yang spesifik dan bermakna.
    Iklan

Tips

  • Bersikaplah secara ramah, tetapi tanpa terpaksa. Jika Anda takut membuatnya merasa canggung atau tak nyaman, cukup tanyakan, “Apakah aku membuatmu canggung? Tolong beri tahu aku jika kamu merasa canggung dan aku berjanji aku tak akan tersinggung."
  • Berikan ia ruang, batasan, dan momen “diam”. Hal-hal ini tidak lantas menandakan bahwa ada sesuatu yang salah (seperti yang mungkin berlaku bagi para ekstrover). Ruang, batasan, dan momen tenang merupakan elemen sehat (dan kebutuhan) dalam kehidupan banyak individu-individu yang introver.
  • Ingatlah bahwa seseorang yang introver adalah pendengar yang baik dan akan memperhatikan apa yang Anda katakan atau lakukan. Oleh karena itu, jika Anda tidak merasa senang, ia akan senang jika Anda mau mengatakannya karena ada kemungkinan ia sudah mengetahuinya. [15]
Iklan

Peringatan

  • Pahami bahwa seseorang yang introver mungkin membenci obrolan kecil atau basa-basi.
  • Ingatlah bahwa ia membutuhkan waktu untuk mengisi energinya kembali setelah bersama banyak orang dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, jika ia mengatakan bahwa ia sedang tidak ingin meluangkan waktu bersama, jangan memaksanya.
  • Kalimat atau pertanyaan pembuka topik yang khas biasanya tidak selalu cocok bagi para introver. Coba ajukan pertanyaan yang lebih personal dan tak berbelit-belit, atau sesuatu yang menarik perhatiannya.
  • Beberapa orang kesulitan mengatakan “Aku mencintaimu” kepada orang lain, dan hal ini sama sulitnya seperti meminta orang lain untuk menjauh atau memberi jarak. Jika Anda tidak memperhatikannya secara cukup saksama, kedua hal ini akan sangat sulit dibedakan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.209 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan