Unduh PDF
Unduh PDF
Pubertas adalah suatu periode perkembangan ketika hormon seks menyebabkan perubahan fisik dan emosional. Selama periode ini, adalah wajar jika kamu merasa kehilangan kendali dan mengalami perubahan suasana hati. Jangan merasa putus asa. Pelajari lebih lanjut tentang perubahan yang akan dialami tubuh dan bagaimana menangani fluktuasi emosi akibat hormon ini. Mengadopsi gaya hidup seimbang juga akan membantumu merasa menguasai diri sendiri!
Langkah
-
Pelajari cara mengendalikan perubahan suasana hati. Fluktuasi emosi dianggap normal selama pubertas. Banyak remaja akan mengalami perubahan suasana hati pada suatu saat selama pubertas. Namun, ada cara untuk mengendalikan emosi. Berikut beberapa kiat yang dapat membantumu:
- Luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri. Cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dan embuskan perlahan. [1] X Teliti sumber
- Menangislah. Tidak masalah jika kamu ingin menangis, terkadang hal itu justru membuatmu merasa lega. Melepaskan emosi sesekali bisa sangat membantu. Namun, jika kamu terus-menerus menangis atau selalu sedih, bicaralah dengan orang tua atau dokter. [2] X Teliti sumber
-
Sisihkan waktu luang. Sebagai remaja, kamu mungkin harus menghadapi tanggung jawab akademis baru, perubahan lingkaran teman, dan lebih banyak kegiatan ekstrakurikuler. Semua ini bisa membuatmu kewalahan. Jika kamu merasa stres, luangkan waktu untuk menenangkan diri dan menikmati salah satu aktivitas berikut ini: [3] X Teliti sumber
- Tonton pertunjukan yang lucu.
- Naiklah ayunan di taman bermain.
- Dengarkan lagu favorit.
- Nikmati mandi busa.
- Mainkan alat musik, seperti piano. [4] X Teliti sumber
- Jajal kemampuan karaoke di situs seperti YouTube.
-
Mulailah menulis jurnal. Menuangkan perasaan dan emosi ke dalam tulisan bisa bersifat terapeutik. Sering kali, setelah menuliskan masalah di atas kertas, kamu dapat menempatkannya dalam konteks secara lebih baik. Mungkin kamu akan melihat bahwa masalahnya tidak seserius yang kamu pikirkan. Aktivitas menulis dapat membantumu menenangkan diri dan mengekspresikan kreativitas pada saat bersamaan. [5] X Teliti sumber
-
Mintalah saran dari orang-orang terdekatmu. Beberapa teman mungkin merasakan hal yang sama. Bicaralah dengan mereka untuk mendapatkan ide bagaimana mereka mengatasi situasi ini. Orang tua atau orang dewasa tepercaya lainnya mungkin bisa juga menjadi sumber referensi yang baik. Mereka semua berhasil melewati masa remaja dan dapat membantumu mengatasi fluktuasi emosi yang terjadi. Melepaskan perasaan akan menyehatkan bagimu. [6] X Teliti sumber
-
Pilihlah teman dengan bijak. Kamu dan teman-teman kemungkinan besar akan saling memengaruhi. Selama melalui periode perubahan hormon ini, akan lebih baik jika kamu bergaul dengan teman-teman yang suportif dan akan memberimu semangat. Hindari teman-teman yang terlibat narkoba, alkohol, atau aktivitas terlarang lainnya. [7] X Teliti sumber
-
Terapkan perilaku baik dalam hubungan. Seiring perubahan hormon yang kamu lalui selama pubertas, wajar bila kamu tertarik kepada lawan jenis. Ini normal! Sebelum terlibat dalam perilaku seksual, pertimbangkan untuk berbicara dengan teman tepercaya, pasangan, atau konselor sekolah tentang keuntungan dan kerugian melakukan aktivitas seksual dini. Jika kamu memutuskan melakukan aktivitas seksual, gunakan kondom untuk mencegah penyebaran infeksi menular seksual (IMS).
- Menurut Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika, tidak melakukan hubungan seksual apa pun, baik secara vaginal, anal atau oral adalah satu-satunya cara paling ampuh untuk menghindari IMS. [8] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
Iklan
-
Teruslah berolahraga. Meskipun tubuh mengalami perubahan luar biasa dan terasa berbeda, penting untuk terus berolahraga. Belajar menyesuaikan diri dengan kondisi tubuh yang baru adalah penting. Saat berolahraga, tubuh melepaskan lebih banyak beta-endorfin, hormon yang dapat mengurangi stres dan membuat suasana hati lebih baik. [9] X Teliti sumber
- Pahami bahwa kamu mungkin mengalami kesulitan saat berlatih olahraga tertentu dibanding sebelumnya. Contohnya, jika kamu seorang bintang papan luncur sebelum pubertas, kemungkinan kamu akan lebih sulit melakukan lompatan karena kenaikan berat badan. Jangan khawatir. Hampir semua orang mengalaminya. Bicaralah dengan pelatih tentang cara menyesuaikan diri dengan kondisi fisik yang baru.
- Aktivitas fisik juga membantu remaja putri mengatasi nyeri menstruasi. [10] X Teliti sumber Jika kamu khawatir harus berolahraga saat sedang menstruasi, bacalah artikel ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
-
Perbarui pakaianmu. Kamu akan membutuhkan pakaian baru karena semakin tinggi. Luangkan waktu untuk memikirkan gaya baru. Mungkin kamu ingin tampil lebih dewasa. Untuk remaja putri, ini juga merupakan saat yang tepat untuk belajar tentang bra. Mintalah bantuan ibu, kakak perempuan, atau teman. Sebagian besar toserba atau toko lingerie juga memiliki spesialis yang dapat membantumu menemukan jenis dan ukuran bra yang tepat. Untuk remaja putra yang suka berolahraga, mintalah saran dari pelatih tentang membeli athletic cup (pelindung penis).
-
Konsumsi makanan sehat. Seiring perkembangan tubuh, penting bagimu untuk mengonsumsi buah, sayur, protein, dan biji-bijian. Sedapat mungkin hindari makanan miskin gizi. Ketahui bahwa kamu mungkin lapar sepanjang waktu karena tubuh menggunakan energi untuk tumbuh. Tidak apa-apa jika kamu ingin mengonsumsi makanan ringan, tetapi usahakan untuk memilih makanan sehat seperti berbagai macam buah kering atau yoghurt, bukan cokelat atau keripik.
- Jangan melewatkan sarapan. Kamu membutuhkan energi untuk sekolah.
- Usahakan untuk mengonsumsi lima porsi buah dan sayur setiap hari.
- Konsumsi makanan yang kaya kalsium dan zat besi seperti keju, susu, dan bayam.
- Minum air putih saat haus. Dehidrasi bisa menyebabkan kelelahan. [11] X Teliti sumber
- Jika kamu akan pergi ke pesta dan tahu di sana akan disajikan makanan miskin gizi, pertimbangkan untuk mengonsumsi camilan sehat atau bahkan makan malam sebelum berangkat.
Iklan
-
Pahami apa itu pubertas. Sejak awal pubertas, otak merangsang produksi hormon seks, yang disekresikan oleh ovarium pada remaja perempuan dan testis pada remaja laki-laki. [12] X Teliti sumber Pada anak perempuan, tubuh menghasilkan lebih banyak estrogen dan progesteron. Anak laki-laki menghasilkan lebih banyak testosteron. Meningkatnya produksi hormon dapat menyebabkan perubahan pada tubuh (misalnya perkembangan payudara), tetapi kondisi ini terkadang juga menyebabkan perubahan emosional. Perubahan ini normal, tetapi bisa memengaruhi perasaanmu. [13] X Teliti sumber
- Anak perempuan cenderung mengalami pubertas pada usia 8-13 tahun, sementara pubertas pada anak laki-laki terjadi agak lambat, antara usia 9-14 tahun. [14] X Teliti sumber Beberapa anak mungkin mulai mengalami pubertas sebelum atau sesudah rentang usia di atas. Jika anak perempuan mengalami pubertas sebelum usia 8 tahun dan anak laki-laki sebelum 9 tahun, kondisi ini disebut “pubertas dini”. Jika tubuhmu berubah sebelum waktunya, segera bicarakan dengan orang tua atau dokter. [15] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Pubertas akan berhenti. Pubertas penting untuk memastikan transformasi tubuh anak menjadi tubuh dewasa, tetapi kamu harus menunggu. Pubertas bisa bertahan antara 1,5 tahun sampai 5 tahun. [16] X Teliti sumber Sulit untuk mengetahui sejak awal berapa lama pubertas akan berlangsung, tetapi pasti akan berakhir!
-
Pahami perubahan fisik pada remaja perempuan selama pubertas. Sejak awal pubertas, perubahan hormon menyebabkan perkembangan payudara. Pinggul akan melebar dan rambut kemaluan akan tumbuh. Kamu juga menjadi lebih tinggi. Dua tahun setelah permulaan pubertas, kamu mulai memiliki bulu ketiak dan mengeluarkan cairan putih atau bening dari kemaluan. Tidak lama lagi kamu akan mengalami menstruasi. Menjelang menstruasi, kamu mungkin mengalami nyeri pramenstruasi atau nyeri menstruasi. Kamu mungkin merasa sakit di area perut dan merasa kembung. [17] X Teliti sumber
- Payudara bisa berkembang dengan ritme yang berbeda. Itu bukan masalah. Selama periode ini, payudara mungkin juga sensitif terhadap sentuhan. [18] X Teliti sumber
- Tinggimu bisa bertambah antara 5 sampai 20 cm. [19] X Teliti sumber
- Beberapa bagian tubuh, seperti kepala dan tangan, bisa tumbuh lebih cepat daripada lengan dan kaki. [20] X Teliti sumber Kamu mungkin merasakan kecanggungan fisik selama periode ini. Jangan khawatir! Bagian tubuhmu yang lain juga akan berkembang!
- Sekali sebulan, lapisan rahim menebal kemudian luruh dan keluar bersama tambahan darah sehingga mengakibatkan pendarahan menstruasi. Meskipun nyeri menstruasi terbilang normal, jika rasa sakitnya tidak tertahankan, bicarakan dengan dokter. [21] X Teliti sumber
-
Pahami perubahan fisik pada anak laki-laki selama pubertas. Organ seks mulai berkembang. Testis dan penis akan membesar dan rambut kemaluan mulai tumbuh. Pada pertengahan pubertas, kamu akan mengalami lonjakan pertumbuhan. Beberapa tahun setelah permulaan pubertas, kamu akan melihat tampilan rambut di sekujur tubuh, termasuk wajah. Ini saat yang tepat untuk belajar mencukur atau merawat rambut wajah. Tubuh juga akan mulai melepaskan testosteron. Ereksi dan ejakulasi biasanya terjadi pada tahap ini. Pada usia 14 atau 15, masa pubertas hampir berakhir! Laring (jakun) akan semakin jelas dan suaramu akan mulai pecah dan menjadi lebih rendah dan dalam. [22] X Teliti sumber
- Salah satu testikel mungkin tumbuh lebih cepat dari yang lain. Ini normal! [23] X Teliti sumber
- Anak laki-laki akan bertambah tinggi sekitar 10-30 cm. Kamu bisa terus tumbuh sampai usia 18 sampai 20 tahun. [24] X Teliti sumber
- Testosteron adalah hormon seks yang memicu produksi sperma. [25] X Teliti sumber
- Kamu bisa mengalami ereksi tanpa sebab yang jelas. Jika kamu mengalami ejakulasi saat tidur, jangan panik. Ini yang disebut “mimpi basah”. [26] X Teliti sumber
- Seiring perubahan suara, nada suaramu juga berfluktuasi tidak terkendali. Kondisi ini lama-kelamaan akan berhenti. [27] X Teliti sumber
-
Ketahui bahwa otak mengalami perubahan selama pubertas. Otak akan terus berkembang hingga usia 25 sampai 25 tahun. Perkembangan otak selama pubertas juga dapat dipengaruhi oleh perilaku berisiko seperti hubungan seksual atau penggunaan narkoba dan alkohol. Ketahui bahwa setiap perilaku berisiko yang kamu adopsi selama pubertas dapat menyebabkan kecanduan di kemudian hari. [28] X Teliti sumberIklan
-
Tetapkan prioritas. Saat memasuki usia remaja, kamu mungkin ingin melakukan banyak hal. Kamu mungkin ingin berpartisipasi dalam olahraga tertentu atau menjadi bintang atau menekuni musik. Tetapkan tujuan untuk mencapainya dan salurkan energi secara proporsional untuk aktivitas tersebut. Kamu tidak harus menjadi bintang untuk setiap aktivitas. [29] X Teliti sumber Luangkan waktu untuk menemukan apa keahlianmu. Kemudian, lakukan yang terbaik untuk aktivitas tersebut!
- Buatlah jadwal kecil setiap minggu dah hari. Rencanakan waktumu dengan bijak dan jangan mencoba melakukan terlalu banyak aktivitas dalam satu hari.
- Beberapa prioritas dibutuhkan, seperti mengerjakan PR.
- Berusaha untuk tetap bugar dan sehat juga harus menjadi salah satu prioritas utamamu. Itu berarti kamu harus cukup tidur dan makan dengan baik.
-
Jadwalkan waktu untuk diri sendiri. Meskipun kamu punya segudang kegiatan, penting untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri. Cobalah untuk menyisihkan waktu sekitar 30 menit setiap hari untuk melakukan kegiatan favorit, misalnya membaca koran, bermain piano, atau melakukan yoga. Manfaatkan waktu ini untuk bersantai sehingga kamu bisa kembali beraktivitas dengan lebih bersemangat. [30] X Teliti sumber
- Luangkan setengah jam untuk diri sendiri atau sebagai waktu tenang sebelum pergi sekolah.
- Kamu bisa menyisihkan setengah jam untuk menenangkan diri sebelum bersiap tidur.
-
Tetapkan tujuan yang “SMART”. Selama masa remaja, menetapkan tujuan akan membantumu merasa memegang kendali atas diri sendiri meskipun kondisi emosi mungkin membuatmu berpikir sebaliknya. Tetapkan tujuan yang “SMART” ( Specific , Measureable , Attainable , Realistic , dan Timely ) atau spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan memiliki batasan waktu. Dengan kata lain, kamu perlu menetapkan tujuan dengan jelas dan menentukan apakah kamu bisa mencapainya atau tidak. [31] X Teliti sumber
- Contohnya, tujuan yang “SMART” mungkin menyelesaikan manual piano level 5 sebelum bulan Januari. Jika pada bulan September kamu sudah menyelesaikan separuh buku, berarti tujuan ini bisa dicapai. Kamu bisa membuat rencana praktis dan memecah tujuan menjadi langkah-langkah kecil. Contohnya, kamu bisa mencoba menyelesaikan dua halaman per minggu. Kamu akan tahu bahwa kamu berhasil mencapai tujuan tersebut jika bisa menyelesaikan buku tersebut.
Iklan
Tips
- Meskipun kamu seorang gadis, tidak ada salahnya memahami perubahan yang terjadi pada tubuh anak laki-laki. Hal yang sama berlaku untuk anak laki-laki. Sudah sepatutnya kita memiliki tenggang rasa terhadap orang lain.
- Jangan mengejek anak lain saat mereka sedang melalui “tahapan canggung” ini karena tubuh mengalami perubahan selama pubertas. Sebaiknya, kita saling mendukung.
Iklan
Referensi
- ↑ http://kidshealth.org/teen/your_mind/emotions/bad_mood.html#
- ↑ http://kidshealth.org/teen/your_mind/emotions/bad_mood.html#
- ↑ http://www.pamf.org/teen/life/stress/managestress.html
- ↑ http://www.pamf.org/teen/life/stress/managestress.html
- ↑ http://kidshealth.org/teen/your_mind/emotions/bad_mood.html#
- ↑ http://kidshealth.org/teen/your_mind/emotions/bad_mood.htm# l
- ↑ http://www.theguardian.com/science/2005/mar/03/1
- ↑ http://www.cdc.gov/healthyyouth/sexualbehaviors/
- ↑ http://kidshealth.org/teen/your_mind/emotions/bad_mood.html#
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://www.pamf.org/teen/life/stress/managestress.html#Exercise
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://kidshealth.org/teen/your_mind/emotions/bad_mood.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/precocious-puberty/basics/definition/con-20029745
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ http://raisingchildren.net.au/articles/puberty.html
- ↑ https://www.acpeds.org/the-college-speaks/position-statements/parenting-issues/the-teenage-brain-under-construction
- ↑ http://www.pamf.org/teen/life/stress/lifebalance.html# Set Priorities
- ↑ http://www.pamf.org/teen/life/stress/lifebalance.html# Set Priorities
- ↑ http://www.pamf.org/teen/life/stress/goals.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 8.406 kali.
Iklan