PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Matematika sejatinya merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki musuh paling banyak, baik di jenjang sekolah maupun universitas. Itulah mengapa, sebagian besar orang menyimpan kekhawatiran yang luar biasa sebelum ujian matematika tiba. Untungnya, ada banyak teknik yang bisa kamu gunakan untuk mempermudah situasi ujian, beberapa di antaranya adalah membaca instruksi pada soal dengan baik, menuliskan seluruh rumus yang diperlukan, membaca seluruh soal dengan teliti dan berhati-hati, serta menuliskan jawabannya dengan rapi agar lebih mudah untuk dibaca. Dengan melakukannya, niscaya mengerjakan ujian matematika tidak lagi sesulit memindahkan gunung! Jika menemukan kesulitan, lewati soal yang menyulitkan untuk dikerjakan nanti. Untuk melengkapi persiapanmu, jangan lupa berpartisipasi secara aktif di dalam kelas, mengerjakan seluruh tugas yang diberikan, dan mengulas hasil kerjamu secara berkala. Meski memerlukan upaya dan latihan yang tidak sederhana, percayalah bahwa berbekal strategi yang tepat, niscaya segala bentuk ujian dapat terlewati dengan mudah!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengerjakan Ujian dengan Efektif

PDF download Unduh PDF
  1. Jika sebagian besar ujian hanya membutuhkan bolpoin atau pensil, ujian matematika umumnya membutuhkan peralatan lain seperti kalkulator, penggaris, kompas, dsb. Jangan sampai kamu tidak membawa alat spesifik yang mungkin akan diperlukan! [1]
  2. Kemungkinan besar, pengajar atau tim pembuat soal akan mencantumkan beberapa instruksi pengerjaan soal yang spesifik dan harus kamu patuhi. Baca dan ikuti seluruh instruksi tersebut untuk mendapatkan nilai yang maksimal! [2]
    • Jangan sampai kamu kehilangan sebagian nilai hanya karena mengabaikan atau melewatkan instruksi yang tercantum! Misalnya, pengajar mungkin akan menginstruksikanmu untuk melingkari seluruh jawaban akhir dengan bolpoin. Jika instruksi tersebut dilewatkan atau tidak dibaca, kemungkinan besar nilaimu akan dikurangi!
  3. Sebagian besar ujian matematika menuntut siswa untuk menghafal berbagai jenis rumus untuk menyelesaikan beragam persoalan yang memiliki karakteristik berbeda. Meski sudah mempelajari materi dengan maksimal, kamu tetap mungkin melupakan rumus yang sudah dihafal pada hari berlangsungnya ujian karena gugup. Cegah kemungkinan tersebut dengan menuliskan seluruh rumus yang sepertinya diperlukan sebelum mulai mengerjakan ujian. Setelahnya, daftar tersebut bisa dijadikan acuan kapan pun ada rumus yang kamu lupakan. [3]
    • Secara singkat, tuliskan pula situasi matematis yang relevan dengan setiap rumus. Misalnya, alih-alih sekadar menulis “Rumus Pythagoras : a2 + b2 = c2,” tambahkan pula keterangan singkat seperti “Mencari sisi segitiga” untuk memahami penerapannya di dalam soal.
    • Jika tidak ada ruang untuk menuliskan jawaban ekstra, cobalah meminta izin pengajar untuk menggunakan selembar kertas yang masih kosong. Jangan lupa menunjukkan bahwa kertas tersebut memang benar-benar tidak bertuliskan apa pun. Setelah itu, cantumkan seluruh rumus yang kamu ketahui pada kertas tersebut untuk dijadikan bahan acuan.
  4. Soal cerita umumnya lebih menyulitkan karena tidak selalu mengindikasikan maksud yang eksplisit. Terlebih lagi, tidak semua soal disusun dalam kalimat yang rapi dan runtut. Oleh karena itu, luangkan lebih banyak waktu untuk mengidentifikasi maksud soal. Caranya, baca setiap kata yang tercantum perlahan dan garis bawahi kata-kata yang bisa memandumu untuk menemukan operasi hitung yang tepat. [4]
    • Ubah kata-kata tertentu ke dalam konsep matematis untuk memperjelas maksudnya. Misalnya, jika kalimat yang tertulis dalam soal berbunyi, “Johnny punya 5 apel dan Sarah punya apel yang jumlahnya 3 kali lebih banyak. Berapa banyak apel Sarah?”, tuliskan jawabannya dalam format matematis, yaitu 5 x 3 untuk mempermudah pemahamanmu.
    • Jika menemukan soal yang menyulitkan, cobalah memecahnya ke dalam beberapa komponen kecil. Coret kata-kata yang tidak penting, lalu terjemahkan kata-kata yang tersisa ke dalam konsep matematis. Misalnya, kata “jumlahkan” umumnya berhubungan dengan operasi hitung penjumlahan, sementara kata “per” biasanya berhubungan dengan operasi hitung pembagian. Berikan perhatian lebih besar pada kata-kata yang bisa kamu ubah menjadi konsep matematis. [5]
  5. Faktanya, beberapa pengajar bersedia memberikan nilai sebagian untuk rumus dan alur jawaban yang benar, meski jawaban akhirnya salah. Oleh karena itu, dapatkan sebanyak mungkin nilai dengan menuliskan seluruh jawaban yang bisa kamu temukan. Meski jawaban akhirnya kurang tepat, setidaknya kamu tetap akan mendapatkan nilai untuk soal tersebut. [6]
    • Misalnya, kamu mungkin mengetahui rumus a2 + b2 = c2 untuk menyelesaikan soal yang berhubungan dengan teori pythagoras . Tuliskan terlebih dahulu rumus tersebut tanpa memasukkan angka apa pun ke dalamnya. Setelah itu, masukkan satu per satu angka yang kamu tahu ke tempat yang dianggap tepat. Dengan melakukannya, pengajar akan tahu bahwa sekalipun jawabanmu salah, setidaknya alur kerjanya sudah benar. Alhasil, nilai sebagian pun bisa diberikan olehnya.
    • Mencantumkan jawaban semaksimal mungkin juga dapat membantumu meski pengajar tidak bersedia memberikan nilai sebagian. Setidaknya, kesalahan akan lebih mudah ditemukan pada jawaban yang rapi dan runtut.
    • Ketika terjebak dalam satu soal, baca kembali jawabanmu. Kemudian, cobalah mengidentifikasi benar atau tidaknya rumus yang dicantumkan.
  6. Kemungkinan besar, kamu akan selalu menemukan soal yang sulit untuk dipecahkan. Jika situasinya demikian, jangan ragu mengabaikannya untuk sementara waktu. Dengan kata lain, manfaatkan waktu yang ada untuk menyelesaikan soal-soal yang lebih mudah terlebih dahulu. Jika masih ada waktu yang tersisa, kembalilah ke soal yang menyulitkan tersebut dan cobalah memecahkannya. [7]
    • Jika ada 20 soal sementara waktu ujian yang tersedia hanya 40 menit, artinya kamu hanya memiliki waktu 2 menit untuk mengerjakan setiap soal. Jika satu menit sudah berlalu dan kamu masih saja terpaku pada soal yang sama, segeralah melewatinya. Hati-hati, waktumu bisa habis hanya untuk satu pertanyaan tersebut!
    • Oleh karena itu, baca seluruh soal yang ada dan kerjakan soal-soal yang mudah terlebih dahulu. Setelah itu, waktu yang tersisa bisa kamu gunakan untuk berfokus pada soal yang lebih sulit.
  7. Beberapa soal matematis mewajibkanmu untuk mencantumkan satuan yang benar di akhir setiap jawaban seperti km/jam, kg, dsb. Jika menemukan soal yang menggunakan satuan unit semacam itu, jangan lupa mencantumkannya di akhir setiap jawaban finalmu. [8]
    • Berhati-hatilah dengan angka yang positif dan negatif. Jika sebuah angka harus diberi tanda negatif tetapi kamu lupa mencantumkannya, tentu saja jawaban tersebut akan disalahkan oleh pengajar.
  8. Jika berhasil menyelesaikan seluruh soal sebelum waktu ujian berakhir, manfaatkan waktu ekstra tersebut untuk mengecek kembali seluruh jawabanmu. Baca kembali pula seluruh instruksi soal untuk memastikan tidak ada aturan yang terlewatkan. Di setiap soal, pastikan kamu telah bekerja semaksimal mungkin dan memberikan jawaban yang tepat. Jika ada soal yang sulit, cobalah mengerjakannya kembali untuk mengonfirmasi kebenaran jawaban yang telah kamu cantumkan. [9]
    • Ingat, persamaan matematika selalu bekerja dengan dua cara yang berbeda. Oleh karena itu, kamu bisa membalik operasi hitungnya untuk mengecek kebenaran jawaban yang dicantumkan. Misalnya, jika kamu diminta mencari nilai X pada persamaan 8x = 40 dan memberikan jawaban “X = 5”, cobalah mengalikan angka 8 dan 5. Jika hasilnya 40, artinya jawabanmu sudah benar. Jika kamu menjawab soal tersebut dengan angka 6, cobalah mengalikan angka 6 dan 8. Oleh karena hasilnya 48, bukan 40, artinya jawabanmu belum tepat.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengerjakan Soal yang Sulit

PDF download Unduh PDF
  1. Terjebak dalam satu soal tentu saja akan membuatmu stres. Namun, jangan biarkan situasi tersebut mengacaukan keseluruhan ujian! Ingat, stres dapat mencegah otak untuk bekerja sebagaimana mestinya. Untuk mengatasinya, kamu perlu belajar menenangkan diri ketika dihadapkan pada situasi yang menjadi stresor. Setelah tubuh dan pikiran kembali relaks, baca lagi soal tersebut dengan pikiran yang lebih jernih. Siapa tahu kamu sebetulnya mengetahui jawabannya! [10]
    • Bernapaslah dalam-dalam untuk menormalkan detak jantung dan menenangkan kecemasanmu.
    • Tutup mata dan berfokuslah untuk merelakskan setiap kelompok otot jika tubuhmu terasa tegang.
    • Lakukan peregangan lengan untuk kembali melancarkan peredaran darahmu.
  2. Masalah yang sulit untuk dipecahkan sejatinya tidak akan pernah bisa dipecahkan jika kamu tidak memahami maksudnya. Oleh karena itu, hentikan segala hal yang dilakukan untuk mengidentifikasi soal dan memikirkan maksudnya. Apakah soal tersebut berbicara mengenai kecepatan? Apakah soal tersebut merupakan pertanyaan geometris? Jika iya, bentuk apa yang muncul di dalam soal? Ajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk mengidentifikasi solusi yang tepat. [11]
    • Jika menemukan soal berupa susunan angka-angka, pikirkan rumus yang tepat untuk memecahkannya. Baca kembali rangkuman rumus yang telah kamu catat dan cari rumus yang paling relevan dengan soal tersebut.
    • Jika menemukan soal cerita, cobalah memecah soal ke dalam beberapa komponen. Coret kata-kata yang tidak penting, lalu cari kata-kata yang mengisyaratkan rumus yang harus kamu pakai. Misalnya, kata perintah “jumlahkan” umumnya melekat pada operasi hitung penjumlahan.
  3. Proses mengeliminasi pilihan jawaban akan sangat membantumu untuk melepaskan diri dari jebakan soal pilihan berganda. Untuk melakukannya, kamu hanya perlu mengamati seluruh pilihan yang tersedia dan mencoret pilihan yang sepertinya salah. Pilih opsi terakhir yang tersisa untuk menjadi jawaban akhirmu! [12]
    • Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi jawaban yang sepertinya salah. Misalnya, jika hasil perhitunganmu lebih mendekati tiga buah opsi tetapi jauh dari opsi keempat, singkirkan opsi tersebut.
    • Jika bisa mempersempit pilihan jawaban menjadi 2, kembalilah berhitung. Jika jawaban yang kamu temukan lebih mendekati salah satu opsi, jangan ragu memilihnya.
  4. Terkadang, kamu benar-benar terjebak di sebuah soal dan tidak bisa menyelesaikannya. Jika situasi tersebut terjadi, tidak perlu meratapi nasib! Ingat, kamu hanya terjebak pada satu soal dan jika soal lain bisa dikerjakan dengan baik, niscaya kamu akan tetap baik-baik saja. Berusahalah semampumu untuk menebak jawaban yang sepertinya benar. Siapa tahu kamu cukup beruntung untuk memilih jawaban yang tepat, bukan? [13]
    • Untuk menjawab soal pilihan berganda, pilih jawaban yang menurutmu paling mendekati!
    • Jika soal tidak berbentuk pilihan berganda, tuliskan apa pun jawaban yang kamu temukan. Toh mungkin saja jawaban tersebut benar, bukan?
  5. Jika kamu benar-benar kehilangan arah dan bahkan tidak bisa menebak jawaban sebuah soal, jangan menghapus seluruh jawaban yang sudah ditulis! Ingat, sebagian besar pengajar bersedia memberikan nilai untuk jawaban yang tidak maksimal. [14]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menyiapkan Diri untuk Menghadapi Ujian

PDF download Unduh PDF
  1. Perhatikan penjelasan pengajar di dalam kelas. Ingat, persiapan ujian idealnya dilakukan jauh sebelum hari ujian tiba. Dengan memberikan perhatian yang maksimal selagi kelas berlangsung, secara tidak langsung kamu dapat lebih memahami materi yang nantinya diujikan. Oleh karena itu, datanglah tepat waktu ke dalam kelas, siapkan bolpoin dan buku catatan, dan bersiaplah untuk memperhatikan materi yang diajarkan. [15]
    • Berpartisipasilah dalam diskusi kelas dan ajukan pertanyaan jika ada hal yang belum kamu pahami.
    • Catat materi agar kamu memiliki bahan yang lengkap untuk dipelajari. Baca pula catatan tersebut secara berkala menjelang ujian.
    • Singkirkan gangguan di dalam kelas. Jangan bermain ponsel atau mengobrol dengan teman sekelasmu!
  2. Kerjakan tugas akademismu . Siapa sih , yang suka mengerjakan tugas? Meski menyebalkan, sejatinya aktivitas tersebut penting untuk melatih kemampuan matematismu menjelang ujian, terutama karena dibutuhkan latihan yang maksimal untuk memahami puluhan rumus yang berbeda. Untuk itu, kerjakan seluruh tugas yang diberikan agar kamu dapat lebih bersiap diri menjelang ujian. [16]
    • Tetaplah relaks, tetapi jangan terlalu santai. Misalnya, cobalah mengerjakan tugas di atas tempat tidur sebelum tidur siang.
    • Hilangkan seluruh gangguan! Matikan televisi, lalu duduklah di ruangan yang tenang untuk mengerjakan tugasmu.
    • Jika bertemu dengan soal yang menyulitkan, mintalah penjelasannya kepada pengajar pada keesokan harinya. Ingat, soal tersebut mungkin saja akan muncul di ujian!
  3. Jangan mempelajari seluruh materi pada malam sebelum ujian! Alih-alih, sesaat setelah tanggal ujian diumumkan, mulailah menyiapkan diri. Cicil materi yang akan diujikan setiap hari agar kamu tidak perlu merasa cemas karena harus mempelajari seluruhnya sesaat sebelum ujian. [17]
    • Berfokuslah pada soal-soal latihan yang tidak kamu kerjakan dengan benar. Cobalah mengevaluasi letak kesalahanmu berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya.
    • Manfaatkan hasil ulasan pengajar atau materi persiapan yang mereka berikan untuk membantumu. Jika ada materi yang menurut mereka akan keluar ketika ujian, pastikan kamu mempelajarinya dengan baik.
  4. Meski telah belajar dan mendengarkan penjelasan pengajar di kelas dengan baik, kemungkinan besar masih ada hal-hal yang belum terlalu kamu pahami. Jika situasinya demikian, jangan ragu menghubungi atau menemui pengajar untuk meminta penjelasan lebih lanjut terkait materi tersebut. [18]
    • Siapkan daftar materi yang ingin didiskusikan dengan pengajar karena kemungkinan besar, mereka akan bertanya, “Bagian mana yang belum kamu mengerti?” Cobalah menjawab pertanyaan tersebut dengan spesifik alih-alih sekadar berkata, “Semuanya!”
    • Mintalah mereka membantumu belajar sehari sebelum ujian. Dengan kata lain, jangan mendiskusikan materi di hari ujian agar kamu memiliki waktu yang cukup untuk belajar.
    Iklan

Tips

  • Tulis jawaban dengan serapi mungkin. Dengan demikian, baik kamu maupun pengajar dapat membaca pun memahami jawaban tersebut dengan lebih baik.
  • Belajarlah secara berkelompok jika kesulitan dan/atau kebingungan dengan materi yang diujikan.
  • Mulailah belajar sesaat setelah tanggal ujian diinformasikan. Dengan demikian, kamu tidak perlu belajar dengan terburu-buru dan dapat menyiapkan diri dengan lebih baik.
Iklan

Peringatan

  • Jangan menerapkan SKS (Sistem Kebut Semalam) untuk mempelajari materi. Percayalah, tidak mudah memasukkan seluruh materi ke dalam otak hanya dalam satu malam. Selain itu, kamu pun akan merasa terbebani dan tidak bisa memaksimalkan performa sewaktu ujian.
  • Jangan mengobrol dengan siapa pun selagi ujian. Hati-hati, pengajarmu bisa mengartikannya sebagai perilaku mencontek!
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 44.145 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan