Artikel ini disusun bersama Laura Bilotta
. Laura Bilotta adalah Pelatih Kencan, Pengatur Perjodohan, dan Pendiri Single in the City, layanan pendampingan kencan dan hubungan di Toronto, Ontario, Canada. Berbekal pengalaman lebih dari 18 tahun di bidang pendampingan, Laura mengkhususkan diri menangani etika berkencan, hubungan, dan perilaku manusia. Dia adalah pembawa acara Dating and Relationship Radio Talk Show di gelombang AM640 dan Apple Podcasts. Laura juga menulis buku berjudul "Single in the City: From Hookups & Heartbreaks To Love & Lifemates, Tales & Tips To Attract Your Perfect Match."
Ada 16 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Merawat hubungan bukanlah hal yang mudah, dan berkebalikan dengan kata film-film Disney. “bahagia selama-lamanya” tidak selalu berarti kebahagiaan yang sempurna. Kita jadi sulit mengenali apakah ketidakpuasan dalam sebuah hubungan hanyalah pertanda masalah kecil—ataukah pertanda bahwa sudah saatnya kita berpisah. Jika Anda sedang ingin mengakhiri segalanya dengan kekasih dan kurang yakin dengan alasannya, teruslah menyimak artikel ini. Kami telah menyusun daftar alasan Anda perlu putus dengan pasangan.
Hal yang Perlu Anda Ketahui
- Pikirkan apakah hidup Anda akan berbeda jika Anda tak bersamanya. Apakah hidup Anda akan jadi lebih baik? Mungkin Anda bisa menjadikan ini pertanda bahwa perpisahan sebetulnya bukanlah satu-satunya jalan.
- Apabila Anda merasa kehilangan identitas dalam sebuah hubungan, bisa jadi sudah saatnya Anda mengambil jarak dari pasangan.
- Pertimbangkan untuk berpisah jika perasaan pasangan terhadap hubungan ini tidak sedalam Anda, atau perasaan Anda tidaklah sekuat dirinya.
- Renungkan apakah takut hidup sendiri adalah alasan Anda menjalin hubungan. Merasa kesepian tidaklah keliru, tetapi bukan alasan yang bagus untuk memaksakan diri bersama seseorang.
Langkah
-
Tidak ada artinya punya pacar luar biasa jika Anda ingin sendiri. Mungkin hubungan Anda tumbuh makin serius di luar dugaan, dan Anda ingin mundur diam-diam. Atau, mungkin Anda sudah bersama sangat lama dan baru belakangan ini menyadari kerinduan Anda untuk sendiri. Pasangan Anda sudah melakukan segalanya dengan baik. Namun, tetap tidak masalah jika Anda tidak bisa sepenuhnya menaruh komitmen dalam sebuah hubungan. [1] X Teliti sumber
- Jika Anda belum merasa yakin dengan keputusan berpisah, ajak pasangan bicara baik-baik tentang kegelisahan Anda dalam hubungan tersebut. Mungkin dia dapat membantu mencerahkan pikiran Anda.
Iklan
-
Memimpikan hidup tanpa pasangan mungkin merupakan tanda untuk sebaiknya berpisah. Bukan hal aneh untuk sedikit berfantasi tentang apa yang bisa Anda lakukan jika tidak berada dalam hubungan ini: pindah ke tempat yang Anda inginkan, berkencan dengan orang lain, dan punya kehidupan yang benar-benar berbeda. Pasangan dalam hubungan yang sehat bahkan juga melakukannya—meski tidak sering. Namun, jika Anda terus-menerus membayangkan apa yang bisa Anda lakukan dan capai jika tidak sedang berada dalam hubungan ini, mungkin Anda perlu memikirkan mau dibawa ke mana hubungan tersebut.
- Mungkin terdengar dingin dan tidak berperasaan, tetapi membuat daftar kelebihan dan kekurangan dapat membantu Anda menemukan mana yang lebih tepat: tetap bertahan atau mengakhiri hubungan tersebut. Manfaat apa yang dibawa hubungan tersebut dalam hidup Anda? Apa sisi negatif hubungan itu bagi kehidupan Anda?
- Terkadang wajar saja membayangkan seperti apa hidup Anda jika tak bersamanya. Namun, jika Anda terlalu sering memikirkannya, bisa jadi ada alasan yang mendasarinya.
-
Rasa tak berdaya bukanlah alasan yang cukup bagus untuk tetap bersama seseorang. Banyak orang yang memiliki tetap menjalani hubungan yang buruk—bahkan sekalipun hubungan itu diwarnai kekerasan—karena takut hidup sendiri. Jika Anda tetap bersama dengan si dia karena takut kesepian, mungkin Anda perlu memikirkan ulang apakah hubungan ini sungguh mendatangkan kebaikan bagi diri Anda. [2] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumberIklan
-
Identitas diri akan melebur dengan mudahnya dalam sebuah hubungan. Karena Anda mulai sering berjumpa dengan pasangan, mungkin Anda merasa kehilangan diri Anda yang dulu: Anda tidak banyak menulis lagi, menyanyi, atau aktif menekuni minat dan punya lebih banyak waktu untuk bersantai dengan orang-orang lainnya. Mungkin Anda tak lagi berhubungan erat dengan teman-teman baik Anda karena sibuk bermain dengan teman-teman kekasih Anda. Pasangan Anda mungkin adalah yang terbaik, tetapi jika Anda mendapati diri terus-menerus melayang di orbitnya hingga melepaskan prinsip, mimpi, dan juga hidup Anda, sepertinya inilah saatnya untuk mundur sedikit dan mempertimbangkan lagi segalanya.
-
Jika Anda berulang kali putus hubungan, mungkin karena memang sudah seharusnya demikian. Pepatah “Kesempatan ketiga mendatangkan kebaikan” tidak berlaku di sini: jika Anda dan pasangan berkali-kali putus dan kembali lagi, ini justru indikasi bahwa hubungan Anda tidak stabil dan berantakan. Renungkan kenapa hubungan Anda terus gagal dan Anda berdua selalu rela mencoba lagi. [3] X Teliti sumberIklan
-
Mungkin Anda tumbuh jauh lebih dewasa dibandingkan pasangan. Keadaan ini biasanya ditemukan pada pasangan yang berpacaran sejak usia remaja dan masih mencari jati diri. Berapa pun usia Anda saat ini, Anda pastilah sudah belajar banyak tentang hubungan, pasangan, dan diri Anda selama kebersamaan tersebut. Mungkin saat itulah Anda mulai menyadari bahwa Anda menginginkan lebih banyak daripada yang bisa dia berikan. Patah hati yang terlahir dari perpisahan itu sudah jelas akan menyakitkan. Namun, mengorbankan standar Anda akan mendatangkan lebih banyak luka dalam jangka panjang.
- Mungkin Anda berpacaran dengan orang yang tidak mau mendengarkan atau benar-benar melihat Anda. Kemudian, saat ini Anda tersadar bahwa Anda butuh orang yang lebih mampu memberikan dukungan.
- Atau barangkali Anda menyadari telah menghabiskan banyak tenaga untuk memasak atau mencucikan baju pasangan. Anda sekarang menginginkan pasangan yang lebih matang dan bisa mengurus diri dengan lebih baik.
- Mungkin Anda menyadari bahwa kepercayaan atau nilai yang Anda anut tidak sesuai dengan pasangan sehingga menyebabkan konflik dalam hubungan tersebut.
- Barangkali Anda menyadari bahwa bahasa cinta kalian tidak sejalan dan kalian kesulitan menunjukkan rasa sayang. Misalnya, Anda sangat merindukan sentuhan fisik, sementara si dia merasa tidak punya waktu berkualitas bersama Anda.
-
Banyak pasangan bisa bertahan dalam hubungan jarak jauh, tetapi sayangnya sebagian pasangan justru tersiksa karenanya. Mungkin Anda baru saja mendapatkan pekerjaan impian—dan artinya Anda harus pindah ke kota atau bahkan negara lain. Hal ini bisa menjadi penghalang utama dalam sebuah hubungan. Kalau Anda dan pasangan dalam kondisi akan tinggal berjauhan, Anda perlu merenungkan apakah sesungguhnya Anda benar ingin mempertahankan hubungan ini atau justru mengakhirinya. Tidak ada yang salah dari kedua keinginan itu. [4] X Teliti sumberIklan
-
Jika tidak ada masa depan bersama pasangan, mengakhiri hubungan lebih cepat adalah keputusan terbaik. Kebenaran ini memang menyakitkan bahwa orang akan terus bertumbuh sekalipun dia sudah berada dalam sebuah hubungan, dan sayangnya mungkin Anda tumbuh ke arah yang berbeda—atau bisa jadi Anda selalu menyadari bahwa keinginan kalian sudah berbeda, tetapi masih berharap pasangan mau berubah pikiran (yang mana mustahil). Jika Anda sedang menjalin hubungan dan kalian berdua memiliki visi berbeda terhadap masa depan, artinya hubungan Anda punya masa kedaluwarsa.
- Mungkin Anda ingin tinggal di luar negeri kelak dan menghabiskan masa tua bersama banyak anak dan cucu, sementara pasangan Anda justru sudah memutuskan hendak tinggal dan mengembuskan napas terakhirnya di kota kelahiran dengan ditemani kura-kura peliharaannya.
- Atau mungkin Anda membayangkan masa depan dan tidak melihat kehadirannya di sana; mungkin Anda justru melihat orang lain dengan kepribadian yang berbeda, seseorang yang lebih dekat dengan hidup Anda. Atau, bisa jadi Anda justru tidak melihat siapa pun di sana selain diri Anda sendiri.
-
Semuanya mungkin berjalan lancar, tetapi jika kehidupan seks Anda berantakan, hubungan Anda bisa turut terpengaruh. Kalian berdua mungkin mempunyai kedekatan yang erat saat mengobrol asyik selama berjam-jam hingga pagi. Namun, kalau dia tidak tahu cara memuaskan Anda (atau lebih parah lagi, tidak peduli), tidak ada keintiman emosional, atau kalian berdua memiliki hasrat seksual yang berbeda, hubungan Anda bisa saja memburuk. [5] X Teliti sumber
- Sejumlah orang berpendapat bahwa, dalam sebuah hubungan, seks tidaklah sepenting kepribadian. Meski pendapat itu mungkin ada benarnya, kecocokan secara seksual berperan penting dalam kebahagiaan dan tingkat keintiman pasangan.
Iklan
-
Jika Anda tidak bisa mengandalkan pasangan, hubungan tersebut tidak bagus. Entah mereka tidak ada saat dibutuhkan atau malah mengabaikan Anda, bisa mengandalkan dia adalah alasan Anda memilihnya sebagai pasangan. Hubungan yang sehat adalah ketika kedua orang tersebut selalu siap mendampingi dalam suka dan duka. [6] X Teliti sumber
- Apakah Anda kerap menahan diri untuk tidak meminta bantuannya karena tahu itu sia-sia saja? Jika ya, ini pertanda bahwa hubungan Anda sedang memburuk.
-
Ketika menyangkut prinsip utama yang Anda pegang, memiliki prinsip yang bertentangan tidak selalu menarik. Tentu saja, pertengkaran atau perdebatan dengan tema sederhana bisa membuka kedekatan fisik, dan Anda mungkin masih bisa menikmati perdebatan seru tentang film Star Wars mana yang yang paling jelek. Namun, ketika menyangkut masalah lebih besar—seperti pandangan dalam isu politik tertentu atau bagaimana keyakinan agamanya bertentangan dengan Anda—konflik-konflik macam ini bisa menjadi penanda bahwa hubungan kalian tidak cocok.
- Banyak pasangan yang memiliki tradisi agama berbeda dan ternyata sangat cocok. Namun, jika menurut Anda keyakinan yang sama itu sangat penting, pikirkan masak-masak sebelum Anda mengejar si dia yang berbeda keyakinan.
- Tak ada pasangan yang benar-benar cocok. Namun, dalam hubungan yang sehat, pasangan harus bisa membahas hal-hal yang disepakati sembari tetap menghargai dan sabar. Jika kalian berdua tidak kunjung berhenti mempertengkarkan hal-hal yang tidak disepakati pasangan, mungkin inilah waktunya berpisah.
Iklan
-
Kedua belah pihak harus menyepakati hubungan terbuka jika ingin menjalankannya. Misalnya Anda ingin berkencan dengan orang lain, pasangan harus setuju—jika tidak, dia akan dilanda kebencian dan rendah diri. Pada saat bersamaan, jika seseorang menginginkan perkawinan terbuka (tidak terbatas pada satu pasangan) bukan demi kebaikan pasangannya, dia akan merasa benci atau resah karena tidak mendapatkan keinginannya. Pada akhirnya, jika Anda berusaha keras menyetujui konsep monogami, ini pertanya Anda tidak cocok dengannya. [7] X Teliti sumber
-
Jika Anda berdua saling bertentangan, lebih baik selesaikan saat ini juga. Mungkin saat kencan pertama, Anda tidak menganggap perlu membahas betapa Anda tidak ingin punya anak. Namun, saat pasangan Anda menginginkan sebaliknya, Anda pun menyadari bahwa keutuhan hubungan Anda mulai terancam. Jika ada masalah yang disembunyikan, ini bisa menandakan bahwa hubungan Anda tidak akan bertahan lama.
- Tentunya Anda tergoda untuk mengatakan kepada pasangan—dan juga diri sendiri—bahwa masalah yang Anda anggap besar tersebut sebetulnya tidak penting sama sekali. Namun, lebih baik Anda bersikap realistis terhadap hal ini. Jika Anda berkompromi terhadap masalah tersebut, Anda akan menyesal dan mulai membenci pasangan.
Iklan
-
Kadang-kadang Anda baru bisa bertumbuh ketika jauh dari pasangan. Hubungan yang sehat dengan pasangan yang mendukung bisa membantu Anda mengatasi trauma dari hubungan sebelumnya atau situasi traumatis dan kekerasan lainnya. Namun, ada kalanya pula sebuah hubungan terasa berat dijalani, padahal Anda butuh ruang dan privasi untuk menyelesaikan masalah Anda sendiri sekarang ini. Mungkin Anda masih punya trauma yang tidak bisa diselesaikan dengan hubungan saat ini, atau sekadar butuh waktu sendirian untuk bisa bertumbuh. Dalam situasi ini, renungkan apakah hubungan yang sedang berjalan ini bisa mengeluarkan sisi terbaik dan tersehat dalam diri Anda. [8] X Teliti sumber
- Pasangan Anda mungkin adalah orang luar biasa yang benar-benar ingin memberikan dukungan. Namun, bukan berarti dia bisa melakukannya. Beberapa hal memang harus Anda tangani sendiri.
- Bisa jadi Anda tidak bisa menyelesaikan masalah dengan bantuan pasangan, apa pun alasannya. Mungkin dia tidak sanggup bersabar menanti Anda sembuh dari trauma masa lalu. Atau, mungkin dia tidak mengerti apa yang Anda butuhkan untuk bisa berkembang dalam hubungan tersebut. Mungkin justru orang lain yang lebih cocok jadi pasangan Anda.
-
Tidak ada manusia sempurna, termasuk kekasih Anda, tetapi beberapa peristiwa menyakitkan terkadang sangat sulit dimaafkan. Saat mencintai orang lain, bukan berarti kita tidak pernah berbuat salah kepadanya. Bahkan setelah dia meminta maaf karena telah menorehkan luka di hati, mungkin Anda masih merasa belum cukup. Kalau Anda berusaha keras melanjutkan hidup setelah terluka oleh tindakannya—misalnya, berbohong terkait uang, atau berselingkuh—Anda mungkin ingin memikirkan kembali hubungan ini, dan tindakan tersebut sah-sah saja.
- Pasangan Anda bisa jadi menyesal sepenuh hati. Meskipun demikian, jangan merasa diburu-buru keharusan untuk memaafkan jika sesungguhnya Anda masih berjuang keras mengatasi luka yang ditimbulkan.
- Anda perlu mempertimbangkan saran untuk mengambil jarak dari hubungan tersebut jika masih mencintai pasangan tetapi belum yakin bisa memaafkan perbuatannya. Adanya jarak atau jeda memberi Anda berdua waktu yang cukup untuk sendiri dan merenungkan hubungan ini, tanpa secara resmi putus.
Iklan
-
Perbedaan kepedulian terhadap hubungan bisa membuat salah satu pihak membenci pasangannya. Apakah Anda orang yang mengusulkan kencan, memasak untuk makan malam romantis, dan mengawali percakapan yang intim secara emosional? Banyak hubungan bermasalah karena pasangan tidak menaruh kepedulian yang sama. Biasanya, hubungan tersebut akan berakhir dengan pihak yang lebih peduli merasa marah, kemudian menyerah. [9] X Teliti sumber
-
Jika dia tidak berusaha memperbaiki hubungan, apakah dia layak diperjuangkan? Semua hubungan pastilah melewati masa-masa sulit, tetapi kedua pihak harus bekerja sama membenahi segalanya demi kelancaran hubungan. Jika hanya Anda yang sibuk berbenah, ini pertanda bahwa hubungan tersebut tidak layak diperbaiki.Iklan
-
Jika dia terus-menerus mengkritik, lebih baik Anda sendirian saja. Sepertinya justru pasangan Anda yang sedang berjuang melawan rasa tidak percaya diri dan melampiaskannya ke diri Anda. Namun, dalam hubungan yang sehat, kedua pihak harus saling membangun dan menyemangati, Jika pasangan terus-menerus membuat Anda berkecil hati atau membuat Anda merasa kurang, renungkan apakah hubungan ini sudah tepat Anda pertahankan. [10] X Teliti sumber
-
Semua pasangan tidak bisa lepas dari pertengkaran. Namun, pasangan yang sehat jarang bertengkar, apalagi dalam waktu lama. Jika Anda dan pasangan bertengkar sepanjang waktu —dan, yang tak kalah penting, butuh waktu lama untuk berbaikan—ini pertanda Anda perlu mengambil jarak darinya. Pertengkaran yang terus-menerus menunjukkan bahwa Anda dan pasangan punya masalah komunikasi yang perlu diselesaikan. Atau, bisa jadi kalian memang tidak cocok.
- Anda juga harus mempertimbangkan efek pertengkaran itu pada anak-anak, jika ada. Oleh karena anak-anak masih mengembangkan otak dan pemahaman akan batasan, mereka belum bisa memahami bahwa pertengkaran Anda dan pasangan tidak ada sangkut-pautnya dengan mereka.
Iklan
-
Jika pasangan selalu membuat Anda bersedih, lebih baik menjalani hidup tanpa kehadirannya. Mungkin pasangan Anda kerap melakukan kekerasan, manipulatif, atau mungkin dia sedang bergulat dengan masalah kesehatan mental dan kecanduan, yang pada akhirnya mulai menggerogoti hubungan kalian. Mungkin dia membawa banyak energi negatif ke dalam hubungan dengan menjadi posesif, nyinyir, atau sulit mengendalikan emosi, sehingga Anda mulai kelelahan menghadapinya. Apa pun penyebab hubungan toksik tersebut, tak peduli niatan baik pasangan, terkadang mengakhiri hubungan dan menjauhkan diri adalah keputusan terbaik. [11] X Teliti sumber
- Mengakhiri hubungan yang menjadi toksik bisa sangat suilt dilakukan jika Anda benar-benar mencintai pasangan. Namun demikian, keamanan diri Anda jauh lebih penting.
- Utamakan kesehatan dan keselamatan diri di atas hubungan Anda.
- Jika Anda berjuang menghadapi pasangan yang menyiksa secara emosional, fisik, dan seksual, pertimbangkan untuk mencari bantuan ke Hotline SAPA 129. Ceritakan apa yang Anda alami kepada teman dekat, keluarga, atau terapis. Ingat, Anda tidak sendiri.
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/living-single/201701/7-questions-help-you-decide-if-youd-be-happier-single
- ↑ https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24128187/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/meet-catch-and-keep/201407/the-truth-about-again-again-couples
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/social-instincts/202211/3-keys-making-long-distance-relationship-work
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-power-pleasure/201203/sexual-compatibility-the-importance-your-satisfaction
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/conquering-codependency/202209/lopsided-relationships-when-your-needs-always-come-last
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-polyamorists-next-door/201601/when-your-partner-wants-non-monogamy-and-you-don-t
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/rediscovering-love/202201/how-partners-past-trauma-can-disrupt-relationship
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/sliding-vs-deciding/201611/what-happens-when-partners-arent-equally-committed
Tentang wikiHow ini
Pernyaan Penyangkalan Medis'
Konten dalam artikel ini tidak ditujukan sebagai pengganti anjuran, pemeriksaan, diagnosis, maupun perawatan medis profesional. Anda harus selalu menghubungi dokter atau tenaga kesehatan profesional lain sebelum memulai, mengubah, maupun menghentikan perawatan medis apa pun.