PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kira-kira 5% populasi Amerika Serikat mengidap agorafobia. Agorafobia adalah sebuah gangguan kegelisahan yang istilahnya berasal dari bahasa Yunani, dapat diterjemahkan sebagai "ketakutan akan pasar". Agorafobia secara gampang dapat didefinisikan sebagai ketakutan akan ketakutan, atau ketakutan akan merasa panik di tempat umum. Gangguan kegelisahan ini dua kali lebih umum pada wanita daripada pada laki-laki. Gejalanya adalah kegelisahan yang intens saat berada di tempat umum, saat bersosialisasi, atau di tempat-tempat yang tidak terlalu dikenal. Langkah pertama dalam mencari solusi untuk agorafobia adalah menentukan apakah Anda mengidap gangguan kegelisahan tersebut.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mencari Kelakuan di Muka Umum yang Terkait Agorafobia

PDF download Unduh PDF
  1. Orang-orang yang mengidap agorafobia sering membutuhkan bantuan orang lain ketika bepergian ke tempat baru karena mereka takut pergi sendirian. [1] Orang-orang yang mengidap agorafobia biasanya kesulitan melakukan berbagai macam hal sendirian dan merasa lebih nyaman melakukan sesuatu jika ditemani orang lain.
    • Jika Anda ketakutan atau merasa gelisah saat membayangkan pergi ke supermarket untuk berbelanja, Anda mungkin mengidap agorafobia.
  2. [2] Apakah Anda menciptakan jalur khusus yang sudah ajeg untuk bepergian ke suatu tempat? Orang-orang yang mengalami agorafobia mungkin akan merasa ketakutan saat harus pergi ke tempat-tempat yang mereka anggap tidak bebas dari pemicu kegelisahan. Orang-orang yang mengalami agorafobia mungkin akan menciptakan pola perjalanan "aman" yang mereka gunakan setiap hari, misalnya saat hendak berangkat atau pulang dari kantor.
    • Kalau Anda ternyata menggunakan hanya satu rute untuk pulang ke rumah setiap hari dan menggunakan jalan, trotoar, dan rute yang persis sama karena Anda takut mencoba jalanan baru, Anda mungkin mengidap agorafobia.
  3. Orang yang mengidap agorafobia cenderung akan mengurangi tempat-tempat yang mereka mau kunjungi demi mengurangi kesempatan akan bertemu sesuatu yang akan membuat mereka panik. [3] Orang-orang yang mengidap agorafobia mungkin akan merasa tidak nyaman ketika harus bertemu orang baru, dan akan membatasi diri mereka dalam "zona aman" seperti rumah atau kantor. Apabila Anda mengidap agorafobia, Anda mungkin merasakan hidup sosial Anda sangat terbatas.
    • Mungkin, sebelum Anda mengidap agorafobia, Anda bebas bepergian ke tempat-tempat seperti bar, mengunjungi pesta, dan menonton film di bioskop, selain tempat-tempat biasa seperti sekolah atau kantor. Seiring jalannya waktu, Anda semakin merasa khawatir akan mengalami kepanikan, maka Anda berhenti mengunjungi pesta. Lalu, setelah liburan Anda selesai, Anda tidak kembali ke sekolah karena takut Anda akan mengalami kepanikan di sekolah. Anda lebih jarang bertemu dengan teman-teman Anda dan tidak ingin berlama-lama di kantor. Perilaku-perilaku seperti itu mengindikasikan agorafobia.
  4. [4] Apakah Anda merasa napas Anda pendek saat berada di tengah-tengah keramaian orang di mal, di konser, atau di pasar? Anda mungkin mengidap agorafobia jika bahkan berpikir mengenai keramaian orang membuat Anda mengalami gejala kegelisahan, seperti pergelangan tangan yang berkeringat, rasa khawatir yang terus-menerus, detak jantung yang tinggi, dan pikiran yang tidak berjalan dengan lancar.
    • Walaupun Anda tidak mengalami serangan panik, tetapi merasa ketakutan akan mengalami serangan panik saat menghadapi situasi sosial juga mengindikasikan agorafobia.
  5. Rasa panik yang berhubungan dengan agorafobia mungkin akan sangat terasa saat Anda merasa tidak dapat kabur dari sebuah situasi. [5] Perhatikanlah perasaan Anda saat sedang berada di ruangan tertutup. Misalnya, Anda mungkin merasa gelisah saat harus melewati terowongan dalam sebuah mobil atau kereta, saat naik lift, bus, atau pesawat terbang.
  6. Orang-orang yang mengidap agorafobia biasanya ketakutan tidak dapat kabur dari suatu tempat atau situasi tertentu. [6] Namun, Anda mungkin akan merasa malu saat harus membuat alasan untuk kabur dari sebuah situasi. Agar Anda dapat menutupi rasa takut tersebut, Anda lantas berbohong mengenai alasan Anda harus segera pergi dari situasi atau peristiwa tertentu. [7]
    • Misalnya, mungkin Anda merasa ketakutan atau gelisah saat menonton sebuah turnamen olahraga dengan seorang teman. Namun, Anda tidak memberi tahu teman Anda bahwa Anda merasa ketakutan berada di keramaian yang begitu besar. Anda malah mengatakan bahwa Anda harus pulang karena ada situasi darurat yang dialami seorang anggota keluarga. Selain itu, Anda pun mungkin akan berbohong bahwa Anda sedang sakit demi menghindari sebuah situasi yang tidak mengenakkan bagi Anda.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menentukan Gejala Pribadi Agorafobia

PDF download Unduh PDF
  1. Gejala terbesar agorafobia adalah merasa gelisah akan situasi dan tempat yang Anda rasa tidak dapat Anda hindari. Ketika Anda berada dalam situasi-situasi seperti itu (lebih sering di luar rumah), Anda mungkin akan merasa sedikit ketakutan, seperti sesuatu yang buruk akan terjadi. Anda harus mengalami perasaan seperti ini selama setidaknya enam bulan sebelum dapat didiagnosis menderita agorafobia.
    • Ada pula orang yang mengalami gejala panik atau serangan panik dalam situasi-situasi yang memicu kegelisahan. Saat Anda mengalami gejala panik, Anda mungkin akan merasakan kombinasi antara beberapa gejala, di antaranya sakit di dada, rasa kaku, pusing, tubuh gemetar, berkeringat, napas pendek, mual, merasa tidak nyata atau tidak terhubung dengan diri sendiri, merasa seperti kehilangan kendali atau mulai gila, merasa seperti akan mati, atau merasa kedinginan atau kepanasan. [8]
  2. Jenis ketakutan yang dialami seseorang yang mengidap agorafobia lumayan jelas dan spesifik. Untuk dapat didiagnosis dengan agorafobia, buku panduan psikologi DSM-V menyatakan bahwa seorang pasien harus mengalami rasa takut dalam situasi-situasi berikut ini: [9]
    • saat berada di tengah-tengah keramaian yang besar atau mengantre
    • saat berada di tempat yang luas dan terbuka, seperti di pasar atau di lapangan parkir
    • saat berada di tempat yang tertutup, seperti di kafe atau bioskop
    • saat menggunakan transportasi umum, seperti bus, kereta, pesawat, atau feri
    • saat pergi sendirian dari rumah
  3. Kalau Anda tidak menyukai kesendirian karena takut akan mengalami sesak napas, detak jantung yang cepat, dan pikiran yang aneh-aneh sebagai akibat dari serangan panik, Anda mungkin mengidap agorafobia. [10] Perhatikan pula perasaan ketakutan yang meningkat yang Anda alami saat sedang sendirian.
    • Ada dua jenis rasa takut yang mungkin akan dialami orang-orang saat sendirian. Salah satu jenis berhubungan dengan agorafobia. Jenis yang lain adalah yang berkembang karena seseorang sedang sendirian dan merasa dapat mudah terserang oleh orang jahat. Jenis ketakutan yang kedua ini tidak berkaitan dengan agorafobia. Anda perlu mengidentifikasi dengan tepat rasa takut seperti apa yang Anda rasakan.
  4. Perempuan di bawah umur 35 tahun lebih berisiko mengidap agorafobia. Faktor risiko agorafobia yang lain adalah: [11]
    • memiliki gangguan lain, seperti misalnya gangguan panik atau fobia lain
    • sering merasa tidak nyaman atau gelisah
    • sedang melewati sesuatu yang bertekanan tinggi, seperti misalnya kehilangan orang tua, diserang orang lain, atau mengalami kekerasan
    • terdapat riwayat agorafobia dalam keluarga
    • mengalami depresi
    • memiliki masalah penyalahgunaan obat-obatan [12]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencari Solusi Agorafobia

PDF download Unduh PDF
  1. Agorafobia seharusnya tidak hanya diobati dengan obat-obatan semata, tetapi juga dikombinasikan dengan terapi psikologis. Obat-obatan yang umum digunakan untuk mengobati agorafobia di antaranya adalah: [13]
    • Antidepresan. Antidepresan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti paroxetine dan fluoxetine mungkin dapat membantu Anda kalau Anda mengalami serangan panik beserta dengan agorafobia. Pilihan lain adalah antidepresan trisiklik dan inhibitor MAOI.
    • Obat-obatan antigelisah. Obat-obatan seperti benzodiazepina dapat menciptakan rasa tenang dalam waktu yang sebentar, tetapi obat-obatan tersebut dapat membuat kecanduan. Dengan demikian, penggunaannya harus amat dibatasi hingga hanya dalam situasi darurat, misalnya saat mengalami serangan panik.
  2. Terapi perilaku kognitif (TPK) adalah pengobatan yang paling efektif untuk agorafobia. Teknik ini menggabungkan terapi kognitif (yang menekankan bahwa jalan pikiran tertentu dapat menimbulkan penyakit jiwa tertentu) dengan terapi perilaku (yang menekankan mengenai kemampuan sang individual untuk mengubah perilaku yang menyakiti diri sendiri). [14]
    • Pengobatan TPK yang efektif biasanya dilakukan selama beberapa minggu, dalam sesi pendek sekitar 50 menit per sesi. Konselor Anda akan mengajak Anda berbicara mengenai pengalaman agorafobia Anda dan meminta Anda menganalisis pola pikir dan aksi Anda.
    • Pada akhirnya, Anda akan diminta untuk membuka diri terhadap situasi sosial yang semakin lama semakin menantang demi menghabisi perasaan dan pikiran yang disebabkan agorafobia. Misalnya, Anda akan disuruh pergi ke pasar selama 15 menit, kemudian 30 menit, kemudian satu jam, dan seterusnya hingga Anda merasa nyaman berada dalam situasi sosial.
  3. Agorafobia adalah hasil dari otak Anda yang mengatakan sesuatu yang tidak benar, seperti "Kamu sedang terjebak", "Kamu tidak aman di sini", atau "Kamu tidak boleh memercayai siapa pun". Dengan mengubah dan secara aktif menolak keliru pikir Anda, Anda dapat belajar untuk menghadapi agorafobia. Langkah pertama dalam melatih ulang pikiran Anda adalah dengan menyadari bahwa pikiran Anda sedang berantakan, dan pikiran serta sinyal yang Anda terima tidaklah benar.
    • Misalnya, ketika otak Anda berkata bahwa Anda harus panik karena di sekitar Anda ada bahaya, carilah informasi tambahan. Pikirkanlah serangan panik lain yang pernah Anda alami dan ingatlah bahwa Anda berhasil melewati serangan panik tersebut tanpa cacat permanen atau kematian (ketakutan yang umum ada pada orang-orang yang mengidap agorafobia). [15]
  4. Dengan memaparkan diri pada sesuatu yang Anda takutkan, Anda akan memaksa diri untuk menghadapi situasi-situasi yang terasa mengancam. Agar dapat menjadi orang yang bebas rasa takut dalam situasi-situasi yang saat ini membuat Anda takut, Anda perlu mengalami situasi-situasi tersebut secara langsung. [16] Anda dapat menjadi orang yang terlahir kembali dan utuh secara kejiwaan hanya setelah terbakar dengan api ketakutan.
    • Misalnya, kalau Anda merasa ketakutan akan merasa panik saat pergi ke sebuah pertandingan olahraga, pergilah ke sebuah liga kecil atau pertandingan kecil selama 15 hingga 20 menit. Secara progresif, tambahkanlah waktu paparan Anda, menjadi 30 hingga 40 menit, 60 hingga 70 menit, dan seterusnya.
    • Jujurlah kepada diri Anda sendiri mengenai tingkat kenyamanan Anda. Tujuan Anda bukanlah mengalami serangan panik agorafobia yang lain, tetapi adalah mengidentifikasi pemicu yang membuat Anda merasa panik. Jangan terburu-buru dengan membuka diri Anda pada pemicu yang terlalu hebat di awal. Lakukanlah dalam tingkat yang wajar, buatlah buku catatan untuk menjejak perasaan Anda setelah membuat kemajuan.
    Iklan

Peringatan

  • Segera berkonsultasilah dengan seorang ahli jiwa jika Anda merasa mengalami gangguan kegelisahan ini.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.667 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan