PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ada beberapa alasan kucing menderita konstipasi. Penyebab utamanya bisa kurangnya olahraga, kurangnya asupan cairan, adanya penyumbatan bola bulu atau benda asing lainnya, dan stres. Salah satu di antaranya bisa menjadi gejala kondisi yang lebih serius. Konstipasi juga bisa disebabkan oleh penyebab lainnya, seperti penyakit ginjal atau radang sendi. Meskipun Anda sangat mengenal kucing Anda, beberapa gejala konstipasi sangat mudah terlewatkan. Dengan perhatian dan kesabaran ekstra, Anda bisa mendeteksi gejala-gejala ini. Saat diatasi sedini mungkin, Anda bisa mencoba beberapa obat rumahan untuk berusaha menangani masalah tersebut sebelum menjadi situasi darurat bagi kucing.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Memperhatikan Kotak Pasir

PDF download Unduh PDF
  1. Terkadang, saat kucing konstipasi dan merasa tidak nyaman saat berusaha buang air di dalam kotak pasir, ia akan menghubungkan rasa sakit dengan kotak itu dan mulai menghindarinya. Jika hal ini terjadi, Anda akan menemukan kotoran kucing di berbagai tempat di rumah Anda, seperti bak mandi, lantai, atau lemari. Buatlah kotak pasir semenarik mungkin bagi kucing dengan menyingkirkan apa pun yang menghalangi kotak pasir tersebut jika ada. Tip kotak pasir ini akan membuat Anda bisa mengawasi kebiasaan buang air kucing dan memperhatikan masalah yang ada sebelum menjadi masalah yang lebih besar [1] .
    • Cobalah menyimpan kotak pasir di tempat terbuka yang mudah diakses kucing.
    • Jangan menyembunyikan kotak pasir di dalam lemari kaca atau lemari kecil.
    • Ketahuilah bahwa kucing yang lebih dewasa atau kucing yang menderita radang sendi tidak akan bisa mengakses kotak pasir seperti dahulu.
  2. Tidak ada kotoran biasanya gejala awal bahwa kucing menderita konstipasi. Kucing akan menangis atau terlihat mengejan dengan berdiri di atas kakinya dan membungkuk secara berlebihan untuk berusaha buang air. Jika Anda melihat adanya perilaku seperti ini di kotak pasir, mungkin ada masalah pada kucing Anda.
    • Sangat normal bagi kucing untuk buang air setidaknya satu kali dalam sehari, tetapi beberapa kucing bisa buang air sebanyak dua kali atau lebih secara teratur.
    • Untuk kucing yang tua dan menderita radang sendi, produk-produk seperti suplemen persendian dan terkadang obat rasa sakit bisa membantu menjaga kucing tetap nyaman saat berusaha mengejan di kotak pasir.
    KIAT PAKAR

    Pippa Elliott, MRCVS

    Dokter Hewan, Dokter Bedah Hewan di Royal College
    Dr. Elliott adalah dokter hewan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Dia lulus dari University of Glasgow pada 1987, dan bekerja sebagai dokter bedah hewan selama 7 tahun. Setelahnya, Dr. Elliott bekerja sebagai dokter hewan di klinik hewan selama lebih dari 1 dekade.
    Pippa Elliott, MRCVS
    Dokter Hewan, Dokter Bedah Hewan di Royal College

    Jangan berasumsi bahwa karena kucing mengejan berarti sembelit. Masalah lain seperti diare atau penyumbatan urine bisa terlihat sama. Periksa kotak untuk melihat jika ada genangan urine dan apakah ada tinja lunak. Ini membantu dokter hewan memutuskan perawatan yang terbaik.

  3. Jika kucing hanya kencing sedikit atau tidak sama sekali, terutama jika ada kotoran, kegelisahan atau kucing yang mengejan bisa mengindikasikan penyumbatan saluran kencing. Ini adalah situasi darurat yang memutuhkan pertolongan dokter hewan secepatnya.
    • Mengejan sangat sering dan biasa disalahartikan sebagai kondisi yang lebih serius yaitu saluran kencing yang tersumbat. Salah satu hal untuk diperhatikan jika Anda melihat perilaku seperti itu di kotak pasir adalah selalu memeriksa dan memastikan bahwa ada urine di dalam kotak pasir saat kucing selesai menggunakannya.
    • Penyumbatan saluran kencing biasa ditemukan pada kucing jantan, tetapi bisa juga diderita oleh kucing betina. Jika ada keraguan mengenai penyebab perilaku ini, konsultasikan kepada dokter hewan sesegera mungkin.Tetaplah siaga saat memonitor kotak pasir untuk agar tidak menyalahartikan masalah saluran kencing dengan konstipasi.
  4. Ada beberapa pelumas yang bisa diberikan kepada kucing di rumah untuk membantu melancarkan buang air jika diperlukan. Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai produk yang mereka gunakan atau mintalah rekomendasi produknya. Mereka biasanya memiliki produk-produk pencahar seperti Laxatone yang dibuat untuk melancarkan konstipasi dan diberi perasa sehingga kucing akan menikmati saat mengonsumsinya. Produk ini cenderung lebih mudah diberikan pada kucing karena terlihat lebih menarik.
    • Produk ini bisa dioleskan pada bagian atas mulut kucing, di bawah hidungnya, di bibir atas, atau kaki depannya. Jika Anda tidak bisa memasukkannya secara langsung ke mulut kucing, kucing biasanya menjilati bagian bawah hidung atau kaki depannya saat ada benda asing. Bersabarlah dan biarkan kucing beristirahat jika ia merasa cemas atau kesal. [2]
    • Jika menggunakan Laxatone, berikan obat ini kepada kucing sebanyak 3 cc (sekitar 7,5 cm), 1-2 kali dalam sehari.
    • Vaselin juga bisa digunakan secara aman di rumah. Cobalah berikan ½ sendok teh Vaselin sekali dalam sehari, atau berikan sebagai camilan atau campurkan dengan makanan basah.
  5. Jika kucing tidak bisa buang air dengan normal selama 24 jam setelah mencoba beberapa hal di rumah, ini saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter hewan. Untuk kasus konstipasi ringan, dokter hewan akan menyarankan obat pencahar atau pelembut kotoran. Untuk kasus yang lebih serius, enema atau pembuangan feses secara manual dengan dibius perlu dilakukan. Tetapi, hanya kasus konstipasi yang paling parah yang membutuhkan perasi. Operasi disarankan jika kucing Anda sudah menderita konstipasi dalam waktu lama dan telah menderita obstipasi atau sembelit.
    • Obstipasi adalah ketidakmampuan kucing untuk mengosongkan usus sendiri sehingga menyebabkan penumpukan feses. Saat hal ini terjadi, usus kucing bisa membengkak dan kehilangan motilitas alaminya. Dalam kasus ini, operasi bisa dikatakan sebagai pilihan yang dapat menyelamatkan nyawa kucing Anda [3] .
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menyadari Perubahan Nafsu Makan

PDF download Unduh PDF
  1. Tetapi, jangan bergantung sepenuhnya pada perubahan nafsu makan untuk mengindikasikan bahwa kucing memiliki masalah konstipasi. Perubahan nafsu makan juga bisa menjadi indikator masalah lainnya.
    • Jika Anda menyadari adanya perubahan pada pola makan kucing, cobalah untuk memeriksa perut kucing dengan menekannya secara lembut saat kucing sedang berdiri tegak. Eluslah perut kucing untuk merasakan adanya benjolan keras. Jika Anda merasakan benjolan kotoran yang keras, bawalah kucing ke dokter hewan untuk diperiksa dan mengonfirmasi kekhawatiran Anda.
  2. Beberapa kucing yang memiliki sejarah konstipasi kronis bisa dibantu dengan perubahan pola makan dengan menambahkan suplemen berserat tinggi yang disarankan dokter hewan. [4] .
    • Labu kalengan aman untuk dimakan kucing dan mengandung serat dan kelembapan yang tinggi.
    • Jika kucing memilih makanan kering, carilah merek makanan kering berserat tinggi atau tambahkan sedikit biskuit atau serbuk Metamucil pada makanannya sampai ia mau memakannya [5] .
  3. Dehidrasi adalah penyebab utama kebanyakan kasus konstipasi. Kucing biasanya mendapatkan sebagian besar kebutuhan cairan tubuhnya dari makanan. Memberinya makanan kalengan bisa memberikan lebih banyak cairan daripada makanan kering dan membantu kucing menjaga hidrasi yang baik bagi tubuhnya.
    • Sediakan beberapa mangkuk air yang disimpan secara strategis di sekitar rumah untuk mendorong agar kucing minum lebih banyak. Pastikan setiap mangkuk air bersih, segar, dan menarik bagi kucing. Air minum mancur adalah cara yang baik untuk mendorong kucing minum dengan cukup. Jenis-jenis air mancur ini bisa ditemukan di toko hewan peliharaan.
    Iklan

Tips

  • Pasikan masalahnya bukan hanya kotak pasir yang kotor; beberapa kucing akan menghindari kotak pasir yang tidak dibersihkan.
  • Jika kucing menunjukkan gejala-gejala di bawah ini, kemungkinan besar ia terkena konstipasi: jarang atau tidak pernah buang air, feses yang sedikit, sedikit urine dengan lendir atau darah. Anda juga akan melihat nafsu makan yang menurun, muntah, depresi, atau kekesalan [6] .
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.164 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan