Unduh PDF Unduh PDF

Jika putri Anda yang masih remaja hamil, kemungkinan besar dia takut memberi tahu Anda. Akan tetapi, Anda bisa mengamati beberapa gejala yang mungkin mengindikasikan kehamilan, seperti perubahan dalam suasana hati dan tingkah lakunya. Jika Anda curiga, ajak dia bicara. Ingat, satu-satunya cara untuk memastikan adalah melalui tes kehamilan. Oleh karena itu, Anda harus mengajaknya ke dokter atau membeli strip penguji kehamilan di apotek.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengamati Tanda-Tanda

Unduh PDF
  1. Jika Anda curiga dia hamil, jangan langsung mengonfrontasi, pertimbangkan dahulu riwayat pribadinya. Jika Anda punya alasan untuk percaya bahwa dia pernah berhubungan seksual, mungkin saja dia hamil.
    • Apakah dia pernah membicarakan hubungan seksual? Apakah dia punya pacar? [1]
    • Apakah tingkah lakunya berisiko? Jika dia memiliki kecenderungan untuk keluar rumah diam-diam atau menyalahgunakan zat terlarang, tidak menutup kemungkinan dia pernah melakukan hubungan seks di luar nikah. [2]
    • Akan tetapi, ingat bahwa ini hanya panduan umum. Semua remaja yang pernah berhubungan seksual bisa hamil. Anda tidak dapat memastikan hanya berdasarkan riwayat dan perilaku saja. Pertimbangkan juga tanda-tanda lain.
  2. Ada banyak gejala fisik yang bisa Anda perhatikan pada dirinya sejak awal kehamilan. Amati apakah ada perubahan mendadak dalam tingkah lakunya secara fisik.
    • Tanda kehamilan yang paling umum adalah mual dan mengidam. Perubahan dalam selera makan bisa jadi merupakan tanda putri Anda hamil. Dia mungkin saja mual melihat makanan favoritnya. Atau, tiba-tiba dia berselera dengan makanan aneh, makanan baru, atau kombinasi makanan yang tidak biasa. [3]
    • Kelelahan juga merupakan tanda awal kehamilan. Dia mungkin sering mengeluh lelah dan banyak tidur siang. [4]
    • Ada banyak wanita yang lebih sering buang air kecil ketika hamil. Jika putri Anda tiba-tiba sering ke kamar mandi, bisa saja itu indikasi kehamilan. [5]
  3. Jika Anda selalu menyimpan stok pembalut di rumah, lihat apakah jumlahnya berkurang selain pemakaian Anda. Jika jumlahnya masih sama, mungkin putri Anda tidak menggunakannya. Tanda pertama kehamilan biasanya ditunjukkan dengan tidak datangnya haid. [6]
    • Ingat, siklus menstruasi remaja kadang butuh bertahun-tahun sampai bisa teratur. Selain itu, faktor seperti stres dapat menyebabkan perubahan hormon yang mengakibatkan telat haid. Walaupun pembalut yang tidak digunakan bisa saja merupakan tanda kehamilan, pertimbangkan faktor lain sebelum menyimpulkan. [7]
  4. Perubahan hormon saat hamil berpengaruh pada suasana hati. Banyak wanita hamil yang makin emosional dan merasa tidak menentu. Efek tersebut makin besar pada remaja karena adanya tekanan sosial yang mengiringi kehamilan. [8]
    • Akan tetapi, suasana hati remaja memang cenderung berubah-ubah karena perubahan hormon yang terjadi selama masa pubertas dan stres dari sekolah dan kehidupan sosial. Jika suasana hatinya sering berubah, perhatikan apakah ada tanda kehamilan lain sebelum mengambil kesimpulan.
  5. Biasanya, fisik wanita berubah setelah kehamilan memasuki usia beberapa bulan. Akan tetapi, tubuh semua wanita berbeda. Jika putri Anda mungil, bisa jadi berat badannya bertambah. Mungkin dia juga mulai memakai pakaian longgar untuk menyembunyikan perubahan pada tubuhnya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengajak Dia Bicara

Unduh PDF
  1. Jika ada kecurigaan bahwa putri Anda hamil, Anda harus menanyakannya. Satu-satunya cara memastikan adalah dengan tes kehamilan dan menemui dokter. Pikirkan apa yang akan Anda tanyakan kepadanya. Pemilihan waktu dan cara bicara sangat menentukan apakah dia akan mau terbuka atau tidak.
    • Tuliskan perasaan Anda di atas kertas. Dalam pembicaraan sulit atau emosional, sebelumnya Anda perlu memikirkan apa yang akan dikatakan. Catatan tersebut tidak perlu dibaca pada saatnya nanti. Akan tetapi, Anda perlu ide apa yang akan dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Luangkan waktu untuk menuangkan pikiran dan perasaan terlebih dahulu. [9]
    • Cobalah berbicara dengan empati. Jika Anda berbicara sambil memaki dan menghakimi, putri Anda tidak akan mau terbuka. Oleh karena itu, cobalah menempatkan diri dalam posisinya. Ingat bagaimana rasanya saat Anda sendiri masih remaja. Usahakan memahami kesamaan dan perbedaan pengalaman Anda sendiri dan pengalamannya dalam usia tersebut. Mungkin Anda bisa mengingat tekanan dan gairah remaja. Apakah ada bedanya dengan pengalaman putri Anda? Apakah ada tekanan spesifik yang sedikit banyak menyebabkan dia hamil? [10]
    • Bicaralah tanpa ekspektasi atau prasangka apa-apa. Jangan berharap dia akan langsung terbuka. Selain itu, jangan siap berdebat. Jika Anda memiliki ekspektasi tertentu, sulit untuk mengubah reaksi jika yang terjadi adalah sebaliknya. Anda tidak tahu bagaimana reaksinya ketika ditanya apakah dia hamil. Oleh karena itu, jangan coba-coba menebak. Siapkan diri sebelum berbicara tanpa ekspektasi tertentu. [11]
  2. Ingat, Anda tetap harus menghargai dia. Meskipun Anda marah, sikap menghakimi hanya akan membuat putri Anda menutup diri. Jika dia memang hamil, Anda tentu ingin dia menganggap Anda sebagai sumber bantuan dan bimbingan selama melewati kehamilannya.
    • Untuk memulai, jangan berasumsi apa-apa. Mulailah pembicaraan dengan anggapan bahwa keputusannya didasarkan pada alasan yang bagus. Meskipun bagi Anda alasan itu tidak bagus sama sekali, tidak demikian baginya, paling tidak pada saat itu. Jangan menghakimi situasi atau perilakunya. Meskipun menurut Anda dia melakukan kesalahan besar, usahakan untuk tidak menghujaninya dengan amarah. Kemarahan Anda tidak akan memperbaiki situasi. [12]
    • Jangan pernah berasumsi bahwa Anda tahu apa yang salah. Meskipun dia menunjukkan tanda-tanda hamil, Anda tidak bisa yakin sepenuhnya tanpa konfirmasi. Oleh karena itu, jangan memulai pembicaraan dengan mengatakan, “Ibu tahu kamu hamil” atau “Sepertinya kamu hamil”. Sebaliknya, tanyakan saja. Katakan, “Ibu khawatir melihat perilakumu belakangan ini. Apa ada kemungkinan kamu hamil?” [13]
  3. Remaja sebenarnya masih seperti anak-anak, tetapi cukup besar sehingga mereka membutuhkan kebebasan. Saran dalam masa sulit seperti kehamilan mungkin tidak akan diterimanya dengan baik. Oleh karena itu, usahakan untuk memahami perasaan, tindakan, keinginan, dan kebutuhannya sebelum menawarkan bimbingan.
    • Dengar apa yang dia katakan. Usahakan tidak menghakimi ketika dia memberi penjelasan. Ajukan pertanyaan yang tak bernada menghakimi ketika Anda membutuhkan klarifikasi. Tanyakan apakah dia sudah mengambil keputusan yang berkaitan dengan kehamilannya. Ingatkan bahwa dia masih sangat muda, dan harus memikirkan baik-baik sebelum mengambil keputusan apa pun. [14]
    • Kemampuan mendengar secara aktif akan sangat membantu. Dengan mendengar secara aktif, Anda akan dapat memahaminya dan melewati pembicaraan sulit dengan lebih mudah. Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan isyarat nonverbal, seperti mengangguk sesekali. Ulangi kata-katanya dengan singkat ketika dia selesai bicara untuk menunjukkan bahwa Anda menyimak yang dia katakan. Jika Anda ingin bertanya, tunggu sampai dia menyelesaikan kalimat. [15]
  4. Ingat, bimbingan lebih baik daripada perintah. Kehamilan sangat sulit bagi remaja, dan dia harus mengambil keputusan yang tepat. Akan tetapi, pastikan dia dapat berpikir dengan baik. Bantu dia memproses pikiran dan emosinya, jangan langsung mendiktekan apa yang harus dia lakukan.
    • Diskusikan implikasi berbagai opsi. Bimbing dia untuk mempertimbangkan kesulitan, keuangan, atau bagaimana beratnya membesarkan anak sebagai seorang remaja. Pelajari opsi seperti adopsi dan apakah putri Anda sudah cukup umur dan mau mempertimbangkan untuk menikah. Pertimbangkan pro dan kontranya. Jika Anda tidak familier dengan subjek ini, carilah informasi di internet bersama-sama untuk membantu dia mempelajari opsi dan mengambil keputusan. [16]
    • Tanyakan apa yang dia pikirkan. Misalnya, “Waktu Tante Mirna menghadapi situasi yang sama di usia remajanya, dia merawat bayinya sendiri. Menurutnya, itulah pilihan yang tepat. Kalau kamu?” [17]
    • Bantu putri Anda mempertimbangkan semua faktor. Dia pasti merasakan beratnya persoalan ini. Bimbing dia mempertimbangkan beberapa hal sejalan dengan keputusannya, seperti memilih dokter jika dia ingin meneruskan kehamilan, memberi tahu anggota keluarga, serta mendiskusikan langkah selanjutnya dengan keluarga pacarnya. [18]
    • Jangan memaksakan pandangan Anda. Meskipun menurut Anda dia harus mengambil keputusan tertentu, biarkan dia mengambil keputusan sendiri. Memaksanya hanya akan menciptakan ketegangan. Buat dia merasa bahwa Anda adalah sumber dukungan baginya.
  5. Anda tentu resah mengetahui putri yang masih remaja ternyata hamil. Akan tetapi, sebisa mungkin hindari kritik. Walaupun menurut Anda dia telah melakukan kesalahan besar, kritik tidak akan ada gunanya. Jangan sampai dia merasa tidak bisa meminta bantuan Anda.
    • Kemungkinan besar dia sudah menyadari kesalahannya. Memarahi atau mengkritik tidak akan memperbaiki keadaan. Oleh karena itu, sebaiknya jangan membahas apa yang sudah terjadi. Sebaliknya, usahakan untuk proaktif dan memikirkan solusi. [19]
    • Ada kemungkinan dia marah ketika diajak bicara. Meskipun Anda sudah berusaha sabar dan pengertian, dia bisa saja bereaksi keras karena ketakutan dan amarahnya sendiri. Usahakan tidak tersinggung. Jangan menanggapi kemarahan atau ledakan emosi yang dia lampiaskan kepada Anda. Anda harus tetap tenang, dan katakan, “Ibu prihatin dengan perasaanmu,” dan lanjutkan percakapan. [20]
    • Yakinkan dia. Katakan bahwa walaupun situasinya sulit, Anda sekeluarga dapat bersama-sama mencari solusi. Dia harus merasa aman ketika mendiskusikan masalah sepelik ini. [21]
  6. Anda sendiri mungkin merasakan banyak emosi ketika mengetahui dia hamil. Harapan dan impian Anda untuknya tiba-tiba buyar. Wajar jika Anda merasa sedih, marah, dan terluka ketika putri yang masih remaja mengatakan bahwa dia hamil. Akan tetapi, dalam percakapan pertama ini, Anda harus berfokus pada perasaannya, bukan perasaan Anda sendiri. Jadi, mungkin Anda perlu mengambil napas dalam sesekali dan menghitung sampai 10 agar bisa tenang. Lakukan sesering mungkin selama pembicaraan berlangsung. [22]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melangkah Maju

Unduh PDF
  1. Kehamilan tentu sangat menakutkan bagi remaja. Saat dia mempertimbangkan berbagai solusi, izinkan dia menumpahkan perasaan pada Anda. Biarkan dia mengadukan ketakutan, frustrasi, dan kekhawatirannya selama proses mengambil keputusan. Dengarkan apa yang dia katakan tanpa menghakimi, dan biarkan dia merasakan apa pun yang sedang bergejolak dalam dirinya, baik ataupun buruk. [23]
  2. Setelah berdiskusi, bantu putri Anda menyusun rencana. Pada dasarnya, ada tiga opsi: merawat bayi itu sendiri, memberikannya kepada orang lain untuk diadopsi, atau menikah dan membangun keluarga. Bantu dia menimbang pro dan kontra tiap opsi agar dia dapat mengambil keputusan yang paling baik dan sesuai dengan kondisinya.
    • Jika ada pusat kesehatan remaja di daerah Anda, mungkin Anda perlu membawanya ke sana untuk berbicara dengan dokter atau konselor. Informasi yang didapatkan dari sana akan sangat membantu karena kemungkinan Anda tidak memiliki semua informasi yang dibutuhkan tentang opsi seperti adopsi dan kehamilan remaja.
    • Ingat, izinkan putri Anda mengambil keputusan sendiri. Meskipun Anda condong ke satu pilihan, ini adalah hidupnya dan bayinya. Dia harus mengambil keputusan yang paling tepat bagi dirinya.
  3. Jika putri Anda memutuskan untuk merawat bayinya, carilah perawatan prenatal. Anda harus membantunya mencari dokter untuk memantau kesehatan janin. Anda juga harus membelikan vitamin prenatal dan mengakomodasi perubahan pola makan serta olahraganya. Buat janji dengan dokter sesegera mungkin. Dengan demikian, dia dan dokter dapat menyusun rencana pemeliharaan kesehatan dan gaya hidup demi kebaikan janin. [24]
  4. Jika dia ingin memelihara bayinya sendiri, bantu dia memikirkan beberapa permasalahan yang mengiringi keputusan tersebut. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam kehamilan remaja. Bimbing putri Anda dalam proses pengambilan keputusan mengenai bayinya.
    • Pertimbangkan si ayah. Apa perannya dalam hidup si bayi? Apakah mereka akan menikah? Jika tidak, bagaimana pengurusan dokumentasi dan akta kelahiran si bayi? Di mana putri Anda akan tinggal setelah bayinya lahir? [25]
    • Pertimbangkan beberapa hal penting lain seperti sekolah. Apakah dia akan menyelesaikan sekolahnya? Siapa yang akan menjaga bayinya jika dia melanjutkan sekolah? Bisakah Anda atau anggota keluarga lain membantu merawat si bayi sampai putri Anda lulus SMA? Bagaimana dengan kuliah? Apakah ada kemungkinan tersebut? [26]
    • Selain itu, pertimbangkan masalah keuangan. Siapa yang akan menyediakan dukungan finansial bagi si bayi? Apakah Anda bisa membantu putri Anda secara finansial? Apakah ayah si bayi atau keluarganya yang akan bertanggung jawab? Jika tidak ada pernikahan, bisakah mereka membantu biaya kesehatan dan perawatan anak? [27]
  5. Karena remaja yang hamil mengundang banyak ketegangan dan masalah dalam keluarga, sebaiknya Anda mencari terapis keluarga. Minta rekomendasi dari dokter atau dari perusahaan asuransi Anda. Terapis keluarga berkualifikasi dapat membantu Anda dan keluarga mengatasi stres karena kehamilan yang tidak diharapkan pada anak remaja.
    Iklan
  1. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/11/15/5-ways-to-prepare-for-a-difficult-conversation/
  2. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/11/15/5-ways-to-prepare-for-a-difficult-conversation/
  3. http://www.nhs.uk/Livewell/mentalhealth/Pages/Talkingtoteens.aspx
  4. http://www.nhs.uk/Livewell/mentalhealth/Pages/Talkingtoteens.aspx
  5. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/06/24/discovering-your-teenage-daughter-is-pregnant-10-tips-for-parents/
  6. http://www.colorado.edu/conflict/peace/treatment/activel.htm
  7. http://www.nhs.uk/Livewell/mentalhealth/Pages/Talkingtoteens.aspx
  8. http://www.nhs.uk/Livewell/mentalhealth/Pages/Talkingtoteens.aspx
  9. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/06/24/discovering-your-teenage-daughter-is-pregnant-10-tips-for-parents/
  10. http://www.nhs.uk/Livewell/mentalhealth/Pages/Talkingtoteens.aspx
  11. http://www.nhs.uk/Livewell/mentalhealth/Pages/Talkingtoteens.aspx
  12. http://www.nhs.uk/Livewell/mentalhealth/Pages/Talkingtoteens.aspx
  13. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/06/24/discovering-your-teenage-daughter-is-pregnant-10-tips-for-parents/
  14. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/06/24/discovering-your-teenage-daughter-is-pregnant-10-tips-for-parents/
  15. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/tween-and-teen-health/in-depth/teen-pregnancy/art-20048124?pg=2
  16. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/06/24/discovering-your-teenage-daughter-is-pregnant-10-tips-for-parents/
  17. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/06/24/discovering-your-teenage-daughter-is-pregnant-10-tips-for-parents/
  18. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/06/24/discovering-your-teenage-daughter-is-pregnant-10-tips-for-parents/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 43.311 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan