Unduh PDF Unduh PDF

Banyak di antara kita yang senang bergosip dan rasanya menyakitkan jika seseorang membicarakan hal-hal negatif tentang Anda. Untuk mengetahui apakah teman atau rekan kerja menggosipkan Anda , perhatikan ucapan dan tindakannya. Artikel ini menjelaskan cara menghadapi penggosip dan menghentikan beredarnya rumor agar terjalin hubungan yang sehat dan bermanfaat di tempat kerja atau di sekolah.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memperhatikan Ucapannya

Unduh PDF
  1. Simaklah baik-baik saat ia berbicara dengan Anda. Orang yang bergosip biasanya menyimpan kemarahan atau kekecewaan kepada orang yang digosipkan. Emosi tersebut bisa terlihat saat ia berinteraksi dengan Anda, misalnya berupa kata-kata negatif bernada menyerang atau pujian yang tidak tulus. [1]
    • Walaupun ia menyangkal ucapannya dengan berkata, "Aku cuma bercanda", mungkin ia tetap kesulitan menyembunyikan rasa marah.
    • Contoh pujian yang tidak tulus: "Selamat, ya, aku dengar kamu diterima di universitas. Sepertinya ini sebuah prestasi besar… untuk lulusan sekolah negeri."
  2. Orang yang bergosip biasanya tidak mau mengungkapkan perasaannya dengan jujur. Cari tahu apakah ia menyembunyikan sesuatu dari Anda dengan mengajukan 1 atau 2 pertanyaan. Jika ia tidak mau menjawab atau terkesan tidak jujur, mungkin ia sudah menceritakan kekecewaannya kepada orang lain. [2]
    • Contohnya: jika Anda menduga salah satu rekan kerja merasa kecewa dengan performa Anda dalam tim, tanyakan kepadanya, "Apa kamu tidak puas dengan hasil kerja tim kita?" Jika ia menghindar atau menolak untuk membahas isu tersebut, mungkin ia sudah menceritakan perasaannya kepada orang lain.
  3. Temui teman yang bisa dipercaya untuk menanyakan apakah ia tahu siapa yang menggosipkan Anda. Yakinkan bahwa Anda tidak akan menyebut namanya saat melakukan konfrontasi dengan penggosip. Jelaskan bahwa Anda hanya ingin tahu mengapa Anda digosipkan sebab tindakannya sangat menyakitkan.
    • Contohnya: katakan kepada teman, "Sepertinya Lisa bergosip tentang aku. Apa kamu mendengar rumor? Aku tidak akan mengatakan kepada Lisa kalau kamu yang memberi informasi. Aku bingung kenapa ia marah kepadaku."
    • Jangan pernah merusak kepercayaan teman yang sudah mengungkapkan siapa sebenarnya yang menggosipkan Anda. Mungkin teman Anda akan ikut digosipkan dan dimusuhi karena mendukung Anda.
  4. Orang yang suka bergosip saat mengobrol dengan Anda biasanya akan menggosipkan Anda saat ia mengobrol dengan orang lain. Jika Anda memiliki teman-teman yang berperilaku seperti ini, sebaiknya jaga jarak dengan mereka supaya Anda tidak dijadikan bahan gosip. Ketika mereka mulai membicarakan orang lain, ingatkan agar hal ini tidak diteruskan.
    • Katakan kepada mereka, "Aku tidak mau bergosip tentang orang lain. Ini tidak baik. Kita juga tidak mau dijadikan bahan gosip, kan?"
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengamati Tindakannya

Unduh PDF
  1. Amati sekelompok orang yang saling menatap seperti sedang terkejut dan percakapan langsung terhenti ketika Anda datang. Mereka juga menghindari tatapan Anda. Orang-orang yang suka bergosip sangat takut melakukan konfrontasi dengan orang yang mereka gosipkan karena khawatir perasaannya terungkap. Mereka akan terkesan canggung ketika Anda tidak sengaja menginterupsi percakapan mereka yang sedang membicarakan Anda.
  2. Orang yang menggosipkan Anda biasanya kesulitan menutupi perasaan negatifnya. Ia berharap agar orang-orang yang memiliki otoritas (misalnya guru atau atasan) ikut berpikir negatif tentang Anda. Jika mereka tiba-tiba memperlakukan Anda dengan cara yang berbeda, kemungkinan mereka terpengaruh oleh seseorang yang sudah menyebarkan rumor tentang Anda. [3]
    • Contohnya: jika atasan mengalihkan pekerjaan yang biasa Anda lakukan kepada orang lain tanpa pemberitahuan, Anda perlu menanyakan alasan perubahan tersebut kepada atasan.
  3. Perhatikan apakah sikapnya seperti ingin mengelak saat bertemu Anda, misalnya tidak mau melakukan kontak mata, meninggalkan ruangan saat Anda masuk, atau berpura-pura tidak melihat Anda. Perhatikan juga apakah ia cepat-cepat mematikan bunyi perangkat elektronik yang berdering. Orang yang tiba-tiba mematikan dering ponsel biasanya baru saja dikirimi pesan atau ditelepon oleh temannya yang ingin mengeluh. Ia melakukan hal ini karena merasa bersalah sudah menggosipkan Anda atau ingin memberikan isyarat jarak jauh bahwa ia sedang marah. [4]
    • Jika Anda ingin memastikan, gunakan teori penghindaran. Jika seseorang sepertinya sedang menggosipkan Anda bersama teman-teman, berjalanlah mendekat lalu duduk. Jika ia langsung berdiri dan meninggalkan ruangan, kecurigaan Anda mungkin benar. Sikap ini juga menjadi cara menyampaikan pesan bahwa Anda tidak bisa diintimidasi.
  4. Seseorang yang berteman dengan orang-orang yang menghindari Anda biasanya akan bersikap sama. Jika teman-teman terlihat sering mengobrol dengan orang yang bersikap buruk kepada Anda, kemungkinan mereka sedang bergosip tentang Anda atau ingin membuat Anda sakit hati. [5]
  5. Jika teman baik melakukan hal tersebut saat Anda menghampirinya, mungkin karena ia merasa terusik kalau sampai Anda tahu siapa yang sedang berkomunikasi dengannya atau takut ketahuan bahwa ia sedang menjelek-jelekkan Anda. Menutupi layar ponsel bisa menjadi petunjuk bahwa ia sedang menggosipkan Anda.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menghadapi Orang yang Menggosipkan Anda

Unduh PDF
  1. Sering kali, seseorang berperilaku buruk (misalnya suka bergosip) karena mengalami gangguan kecemasan . Jika orang yang Anda kenal bergosip tentang Anda, hal ini lebih disebabkan oleh karakternya, alih-alih karena Anda. Bersikaplah bijaksana dan abaikan orang ini. Jangan menghargai perilakunya dengan memberikan perhatian. [6]
    • Agar Anda merasa dihargai, berkumpullah dengan teman-teman dan anggota keluarga yang mendukung dan menyayangi Anda.
  2. Rasa bersalah setelah melakukan sesuatu atau kekhawatiran karena belum mengenal seseorang dengan baik cenderung membuat Anda memikirkan hal-hal yang belum tentu benar. Jangan lemah karena membayangkan ulah penggosip selama kekhawatiran Anda tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Kalau Anda merasa takut, bernapaslah dalam-dalam atau berjalan kaki untuk menenangkan pikiran. [7]
  3. Apabila Anda merasa bersalah, lakukan introspeksi untuk mencari tahu perilaku Anda yang perlu diperbaiki. Seandainya Anda tidak sengaja melukai perasaan teman atau dengan sengaja bersikap negatif, hal tersebut membuat orang lain menggosipkan Anda apabila ia merasa dirugikan. Kalau Anda tidak berbuat salah, pikirkan apakah Anda sendiri yang berubah. Orang lain bisa bergosip tentang Anda meskipun Anda tidak layak mendapat perlakuan tersebut.
  4. Jika Anda tidak melakukan apa yang digosipkan, ajaklah ia berbicara empat mata untuk menghentikan perilakunya. Katakan dengan jujur apa yang Anda inginkan tanpa bersikap kasar meskipun perbuatannya sulit diterima. Ingatkan agar menghargai kepada orang lain seperti ia sendiri ingin dihargai agar terjalin persahabatan atau hubungan kerja yang baik. [8]
    • Contohnya: "Aku menduga ada orang yang menyebarkan rumor tentang aku. Ini benar-benar keterlaluan. Kalau kamu bermasalah denganku, kita bisa bicarakan baik-baik. Bagaimana kalau kita bekerja sama dan saling menghargai. Kita pikirkan solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini."
  5. Jika ia terus merundung atau memfitnah Anda dengan bergosip, sebaiknya Anda membuat laporan resmi untuk mengadukan perbuatannya, misalnya kepada staf departemen personalia di kantor atau konselor di sekolah. Jangan ragu mencari bantuan jika Anda tidak bisa mengatasinya sendiri. [9]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 15.228 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan