Unduh PDF
Panduan bagi orang tua dan saudara kandung yang ingin memahami berbagai hal seputar sindrom glass child
Unduh PDF
Belakangan ini, istilah " glass child " (anak kaca) atau sindrom " glass child " kerap muncul di TikTok, tetapi fenomena ini bukan hal baru. Meskipun glass child bukan istilah formal dalam ilmu psikologi atau dunia medis, tidak ada salahnya para orang tua memahami hal ini agar mampu memberikan perlakuan yang adil kepada anak-anak mereka. Artikel wikiHow ini akan memaparkan arti glass child dan dampaknya terhadap anak. Selain itu, kami juga akan memberikan panduan tentang cara menjadi orang tua yang suportif. Bagi anak-anak yang berada di posisi glass child , cari tahu cara menyikapinya dengan membaca artikel ini.
Hal yang Anda Perlu Tahu
- Glass child adalah saudara kandung penyandang disabilitas. Mereka mengalami pengabaian sebab saudara kandung yang menyandang disabilitas membutuhkan sangat banyak perhatian orang tua.
- Anak-anak glass child biasanya sangat mandiri, merasa dituntut untuk selalu sempurna, kesulitan menerapkan batasan, dan ingin menyenangkan hati orang lain (menjadi people pleaser ).
- Berikan waktu berkualitas kepada glass child sambil berkomunikasi dari hati ke hati agar ia merasa diperhatikan, dihargai, dan dicintai.
Langkah
-
Glass child merasa dituntut untuk selalu sempurna atau bebas masalah. Mereka bisa memahami bahwa orang tua atau anggota keluarga yang lain mengalami stres karena saudara kandungnya menyandang disabilitas. Mereka jarang menceritakan masalah yang sedang dihadapi dan keinginannya agar orang tuanya tidak makin khawatir. Selain itu, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka baik-baik saja dan tidak membutuhkan bantuan orang tua. [4] X Teliti sumber
- Anak-anak yang menjadi glass child berusaha menghindari hal yang buruk dalam menjalani pendidikan atau berperilaku sehari-hari agar orang tua tidak merasa sedih atau kecewa.
-
Glass child mampu bertanggung jawab dan bersikap dewasa sejak kecil. Sebagai anak baik, mereka merasa berkewajiban membenahi rumah atau menetapkan standar yang tinggi kepada diri sendiri. Bahkan, mereka merasa harus ikut mengurus saudaranya. Oleh sebab itu, mereka bisa kehilangan kesempatan menikmati aktivitas dan pengalaman masa kecil selayaknya anak yang normal. [5] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, glass child enggan mengikuti kegiatan seusai sekolah karena merasa harus tinggal di rumah untuk merawat saudaranya atau tidak mau membuat orang tua makin terbebani.
-
Glass child kesulitan menerapkan batasan dan merasa perlu menyenangkan hati orang lain. Glass child cenderung menjadi pribadi yang selalu ingin menyenangkan hati orang lain. Mereka tumbuh dewasa dengan keyakinan bahwa mengutamakan kepentingan pribadi akan memicu masalah atau berakibat buruk bagi orang lain. Jadi, mereka lebih memilih menuruti keinginan orang lain guna menjaga hubungan baik. Biasanya, mereka akan mengutamakan kepentingan orang lain (terutama orang terdekat) di atas kepentingan pribadi. [6] X Teliti sumber
-
Glass child terbiasa sangat mandiri sejak kecil. Oleh karena hampir seluruh waktu dan tenaga orang tua tersita oleh saudaranya yang menyandang disabilitas, mereka mulai belajar hidup mandiri sedini mungkin. Kemandirian ini membuat mereka mampu melakukan hal-hal sederhana, misalnya makan sendiri atau mengerjakan PR tanpa diawasi, bahkan memproses emosi yang lebih kompleks, misalnya menghadapi dilema sosial di sekolah tanpa dukungan atau bimbingan orang tua. [7] X Teliti sumber
-
Glass child kerap merasa bersalah tentang pencapaian. Mereka tahu bahwa mereka punya kemampuan yang tidak dimiliki oleh saudaranya yang menyandang disabilitas. Kondisi ini membuat mereka enggan merayakan keberhasilannya, misalnya menyelesaikan kuliah, menikah, atau menjalani hidup yang mandiri dengan mendapatkan pekerjaan bergaji besar. [8] X Teliti sumberIklan
-
Pahami bahwa anak yang menjadi glass child tidak setangguh yang terlihat. Jangan biarkan pembawaan si anak baik membuat Anda merasa yakin bahwa ia baik-baik saja. Bisa jadi, kedewasaan dan kemandiriannya hanya mekanisme koping. Kalau Anda menganggap ia baik-baik saja, mungkin Anda tidak akan menyadari bahwa ia membutuhkan lebih banyak perhatian dari orang tuanya, apalagi jika Anda kewalahan merawat anak yang mengalami disabilitas. Ingatlah bahwa mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama untuk mencari solusi. [11] X Teliti sumber
-
Berikan waktu berkualitas kepada si glass child . Lakukan yang terbaik agar ia merasa diperhatikan, dihargai, dan dicintai. Sediakan waktu minimal 30 menit sehari untuk berinteraksi dengannya secara personal agar ia merasa dihargai. Selain itu, jadwalkan aktivitas atau acara mingguan yang durasinya lebih panjang, misalnya berolahraga permainan atau berekreasi di alam bebas. Jika Anda punya pasangan, usahakan merawat anak yang mengalami disabilitas secara bergantian agar Anda berdua bisa menjalin ikatan batin dengannya. [12] X Teliti sumber
- Saat beraktivitas bersama, berusahalah meyakinkannya bahwa ia dicintai dan Anda mencintainya tanpa syarat.
-
Mintalah bantuan orang lain jika Anda merasa kewalahan. Kalau anak yang menyandang disabilitas membuat Anda kesulitan membagi waktu untuk si anak baik, mintalah teman atau kerabat mengajaknya beraktivitas atau berekreasi bersama. Dengan demikian, ia punya kegiatan di luar rumah yang membuatnya merasa dilibatkan dan dihargai sewaktu Anda mengasuh anak yang menyandang disabilitas. Jika Anda tidak sempat mendampinginya saat mengerjakan PR, misalnya, temui gurunya untuk menanyakan ada tidaknya mentor yang bisa memberikan bantuan atau dukungan secara personal. [13] X Teliti sumber
- Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor keluarga untuk mempelajari cara menjadi orang tua yang baik .
Iklan
-
Bicarakan dengan orang tua tentang peran Anda dalam keluarga. Jika Anda sudah remaja atau dewasa, ajak orang tua berbicara dari hati ke hati tentang apa yang Anda mampu dan tidak mampu lakukan. Tetapkan batasan yang jelas tentang perlakuan yang bisa diterima atau tugas yang mampu dilakukan. Kemudian, sampaikan kepada mereka bahwa Anda akan menolak permintaan atau ucapan yang melanggar batasan. [14] X Teliti sumber
- Contohnya, jika orang tua memperlakukan Anda sebagai teman curhat dengan mengeluh tentang beratnya merawat anak yang menyandang disabilitas, sampaikan bahwa hal ini membuat Anda merasa terbebani dan mintalah mereka mencari cara lain untuk mengatasi stres .
- Terapkan batasan kalau orang tua tetap menjadikan Anda tempat curhat , misalnya dengan pergi ke tempat lain atau melakukan aktivitas lain untuk mengakhiri percakapan.
-
Andalkan teman, keluarga jauh, dan grup pendukung. Berusahalah menjalin hubungan baik dengan orang-orang di sekolah, tempat kerja, atau kehidupan pribadi. Hubungan yang akrab membuka kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan secara terbuka. Langkah ini berguna untuk meredakan stres dan mengurangi risiko mengalami gangguan kecemasan atau depresi. Selain itu, lakukan interaksi dengan keluarga jauh jika Anda punya kedekatan dengannya. Kalau ia mengetahui situasi kehidupan keluarga Anda, ia bisa memahami apa yang Anda alami dan rasakan. [15] X Teliti sumber
- Cari informasi tentang grup pendukung dan terapi untuk glass child , misalnya melalui situs web Sibling Leadership Network . Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian untuk mengatasi perasaan diabaikan dan membangun komunitas bersama orang-orang yang senasib.
-
Berkonsultasilah dengan pakar kesehatan mental untuk mengatasi gangguan emosional. Sering kali, glass child tidak menyadari dampak pengalaman masa kecilnya sampai mereka dewasa (atau remaja). Ceritakan apa yang Anda alami dan rasakan kepada psikolog atau konselor berlisensi, lalu mintalah informasi tentang cara mengedukasi diri dan berkomunikasi dengan orang tua. [16] X Teliti sumberIklan
Referensi
- ↑ https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/casp.2602
- ↑ https://www.news-journal.com/tiktok-trend-glass-child-syndrome-explained/article_a7c15937-8925-5ab9-a97f-ae52d5f75545.html
- ↑ https://www.standard.co.uk/news/uk/tiktok-glass-child-trend-disabilities-b1068809.html
- ↑ https://www.radadvocates.org/post/when-the-other-children-shatter-the-glass-effect-of-reactive-attachment-disorder-on-siblings
- ↑ https://www.womenspodium.com/glass-child-syndrome.html
- ↑ https://www.news-journal.com/tiktok-trend-glass-child-syndrome-explained/article_a7c15937-8925-5ab9-a97f-ae52d5f75545.html
- ↑ https://www.news-journal.com/tiktok-trend-glass-child-syndrome-explained/article_a7c15937-8925-5ab9-a97f-ae52d5f75545.html
- ↑ https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/casp.2602
- ↑ https://www.standard.co.uk/news/uk/tiktok-glass-child-trend-disabilities-b1068809.html
- ↑ https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/casp.2602
- ↑ http://avivahwerner.com/2012/11/29/recognizing-glass-children/
- ↑ https://www.womenspodium.com/glass-child-syndrome.html
- ↑ https://www.womenspodium.com/glass-child-syndrome.html
- ↑ https://www.news-journal.com/tiktok-trend-glass-child-syndrome-explained/article_a7c15937-8925-5ab9-a97f-ae52d5f75545.html
- ↑ https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/casp.2602
- ↑ https://www.news-journal.com/tiktok-trend-glass-child-syndrome-explained/article_a7c15937-8925-5ab9-a97f-ae52d5f75545.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 1.166 kali.
Iklan