PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Operasi bedah mastektomi dilakukan untuk menyembuhkan ataupun mencegah kanker payudara. Jika kanker payudara masih dalam tahap awal, pasien mungkin dapat memilih antara lumpektomi, yaitu prosedur yang hanya mengangkat benjolan, atau mastektomi, yaitu prosedur yang mengangkat seluruh jaringan payudara, termasuk puting. Operasi bedah ini dilakukan dengan anestesi umum sehingga pasien akan sepenuhnya tertidur dan tidak sadar serta tidak merasa sakit saat prosedur operasi dilakukan. Meskipun mastektomi biasanya mengangkat seluruh jaringan payudara, ada juga prosedur mastektomi yang mengangkat area yang lebih luas, yaitu mencakup lebih banyak jaringan sekitar. Seperti semua operasi bedah yang lain, mastektomi juga meliputi periode pemulihan serta nyeri dan gangguan pascabedah. Anda sebaiknya tahu kapan harus periksa ke dokter akibat komplikasi pascabedah.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memahami Berbagai Jenis Mastektomi

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Ketahui jenis mastektomi yang akan Anda jalani. Kondisi fisik pascabedah akan tergantung pada seberapa banyak jaringan tubuh yang diangkat oleh dokter bedah. Pada beberapa kasus, otot juga turut diangkat guna mencegah atau menghilangkan jaringan kanker. Faktor ini memengaruhi intensitas nyeri dan komplikasi pascabedah yang mungkin terjadi. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai berbagai jenis mastektomi sebelum menjalani operasi tersebut.
  2. 2
    Konsultasikan dengan dokter mengenai mastektomi sederhana atau total. Pada mastektomi sederhana atau total, dokter bedah mengangkat seluruh jaringan payudara, tetapi otot dan limfonodus di bawah lengan tidak ikut diangkat. [1] Wanita yang mengalami karsinoma duktus in situ ( ductal carcinoma in situ [DCIS]) atau yang ingin mencegah kanker payudara biasanya menjalani operasi mastektomi total.
  3. 3
    Konsultasikan dengan dokter mengenai mastektomi radikal modifikasi. Pada mastektomi radikal modifikasi, dokter bedah mengangkat seluruh jaringan payudara beserta sebagian besar limfonodus di bawah lengan. Otot di bawah payudara tidak ikut diangkat. [2]
    • Wanita yang mengalami kanker invasif dan memilih metode perawatan berupa operasi biasanya menjalani mastektomi radikal modifikasi sehingga dokter dapat memeriksa limfonodus guna memastikan luas penyebaran kanker.
  4. 4
    Konsultasikan dengan dokter mengenai mastektomi radikal. Pada mastektomi radikal, dokter bedah mengangkat seluruh jaringan payudara beserta semua limfonodus yang ada di daerah tersebut dan juga otot pada dinding dada di bawah payudara. [3]
    • Mastektomi radikal dilakukan hanya saat kanker belum mencapai dinding dada. Mastektomi radikal modifikasi telah terbukti memberikan hasil yang sama dan mengangkat lebih sedikit jaringan tubuh daripada mastektomi radikal.
  5. 5
    Konsultasikan dengan dokter mengenai mastektomi parsial. Pada mastektomi parsial, dokter bedah mengangkat area kanker dan sebagian jaringan normal di sekitarnya. Lumpektomi merupakan sejenis mastektomi parsial. Namun, pada mastektomi parsial, jaringan sekitar yang diangkat lebih banyak dibanding pada lumpektomi. [4] [5]
  6. 6
    Konsultasikan dengan dokter mengenai mastektomi subkutan . Pada mastektomi subkutan atau “tanpa puting”, dokter bedah mengangkat seluruh jaringan payudara, tetapi puting tidak turut diangkat. Mastektomi jenis ini biasanya tidak dianjurkan karena menyisakan sedikit jaringan payudara yang nantinya dapat berkembang menjadi kanker. [6]
    • Jika bedah rekonstruksi dilakukan pada saat bersamaan, puting dapat berubah bentuk dan menjadi kebas setelah operasi.
  7. 7
    Bersiaplah menjalani periode pemulihan. Periode pemulihan setiap jenis mastektomi berbeda-beda, tergantung pada beberapa faktor, seperti riwayat medis, kesehatan secara keseluruhan, dan kemampuan mematuhi program latihan yang dianjurkan oleh dokter untuk meningkatkan kelenturan dan mengurangi risiko limfadema. Semakin sedikit jaringan yang diangkat, semakin singkat periode pemulihan.
    • Rawat inap selama 3 hari atau kurang biasanya diperlukan. [7]
    • Kulit sembuh sepenuhnya dalam waktu 2 minggu jika tidak terjadi komplikasi pada irisan bedah. [8]
    • Tubuh akan terus menyesuaikan diri selama bulan-bulan mendatang. Anda mungkin akan sering merasa lelah selama periode tersebut, tetapi pemulihan akan berlangsung lebih baik jika Anda mematuhi semua rencana pemulihan yang dianjurkan oleh dokter. [9]
  8. 8
    Konsultasikan dengan dokter mengenai operasi rekonstruksi payudara bersamaan dengan mastektomi. Operasi rekonstruksi jaringan payudara yang dilakukan saat mastektomi menggunakan jaringan tubuh atau implan disebut rekonstruksi langsung. Operasi rekonstruksi yang dilakukan beberapa waktu setelah mastektomi disebut rekonstruksi tertunda. [10] Operasi rekonstruksi mungkin ditunda karena harus menjalani kemoterapi dan/atau terapi radiasi.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengenali Berbagai Gejala Komplikasi Pascabedah

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Waspadai peningkatan nyeri. Intensitas rasa nyeri, perih, atau pegal dipengaruhi oleh banyaknya jaringan yang diangkat. Sebagian besar pasien hanya mengalami nyeri ringan, atau bahkan tidak sama sekali, setelah mastektomi. [11] Peningkatan rasa nyeri, perih, atau pegal dapat menjadi indikasi infeksi.
    • Dengan kata lain, jika intensitas nyeri yang Anda rasakan setelah mastektomi bernilai 3 dalam skala 1-10 dan tiba-tiba menjadi 5 atau 6, Anda harus periksa ke dokter.
  2. Jika tubuh menggigil atau bersuhu 38°C atau lebih, periksalah ke dokter. [12] Demam dapat merupakan indikasi tubuh sedang melawan infeksi. Pemeriksaan dan pengobatan infeksi dapat meningkatkan kondisi tubuh serta mengurangi gangguan terkait infeksi luka.
    • Infeksi luka bedah sangat berbahaya karena dapat menyebabkan sepsis (infeksi di dalam aliran darah) serta gangguan jantung dan pernapasan. [13]
  3. Waspadai tanda-tanda infeksi pada area luka dan irisan bedah. Anda harus segera periksa ke dokter jika tanda-tanda infeksi muncul agar komplikasi lebih lanjut tidak terjadi. Infeksi luka biasanya ditandai oleh kemerahan, bengkak, dan nyeri yang bertambah parah, alih-alih membaik, setelah operasi. Area kemerahan di sekitar irisan bedah juga meluas. [14]
    • Irisan bedah dapat dicuci dengan sabun dan air, tetapi tidak boleh diolesi krim atau salep kecuali dianjurkan oleh dokter. Jangan merendam luka irisan bedah di dalam bak mandi atau kolam renang.
    • Luka yang terinfeksi juga dapat berbau tidak sedap.
  4. 4
    Waspadai tanda-tanda gangguan proses penyembuhan atau jaringan mati di bagian tubuh yang dioperasi. Selain infeksi, penurunan aliran darah ke bagian tubuh yang dioperasi juga dapat menyebabkan pengelupasan kulit dan/atau jaringan mati (nekrosis). Gelambir nekrosis terjadi pada 18-30% wanita yang telah menjalani mastektomi. [15] Kematian jaringan disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen ke jaringan yang menutupi area dada setelah jaringan payudara diangkat. Jika menduga jaringan tersebut tidak sembuh dengan benar, berbau tidak sedap, berubah warna, atau “tidak baik”, periksakan ke dokter bedah.
    • Gelambir kulit nekrosis menyebabkan jaringan berwarna merah gelap, lalu mulai menjadi hitam seiring kematian sel-sel kulit.
    • Kulit di area irisan bedah juga dapat mengelupas. Jika hal itu terjadi, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan perawatan. [16] Pengelupasan kulit tersebut dapat menghambat proses penyembuhan serta meningkatkan risiko infeksi. Dokter mungkin menganjurkan penggunaan pengikat dada untuk mengurangi ketegangan pada luka serta membantu proses penyembuhan.
  5. 5
    Informasikan kepada dokter jika terjadi reaksi alergi akibat konsumsi obat. Reaksi alergi terhadap obat dapat berupa ruam, kulit gatal, sesak napas, batuk, mual, dan muntah. Informasikan semua reaksi tersebut kepada dokter. Mintalah dokter mengganti obat jika mengalami nyeri parah atau merasa obat tersebut terlalu kuat. [17]
    • Sembelit merupakan efek samping yang umum terjadi. Konsultasikan dengan dokter mengenai obat yang dapat dibeli tanpa resep yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
  6. Kemerahan dan bengkak tidak selalu merupakan tanda-tanda infeksi, tetapi dapat juga mengindikasikan hematoma . Kemerahan dan bengkak akibat hematoma dapat terjadi di area irisan bedah atau sekitarnya dan memiliki penampilan yang berbeda dari infeksi. Hematoma terjadi akibat pelepasan darah di area tersebut dan tampak seperti memar seakan terbentur. [18]
    • Hematoma kecil berubah warna menjadi hitam dan biru, lalu diserap oleh jaringan sekitar. Namun, karena jaringan di area tersebut terganggu akibat operasi bedah, semua gejala yang mengindikasikan hematoma sebaiknya diperiksakan ke dokter. [19]
    • Timbunan darah dalam jumlah besar harus dihilangkan dengan prosedur evakuasi menggunakan jarum guna mengurangi kemungkinan iskemia (kekurangan pasokan oksigen dan darah) terjadi di area tersebut, yang dapat meningkatkan risiko gelambir nekrosis. [20]
  7. 7
    Waspadai pendarahan di bagian tubuh yang dioperasi. Pendarahan di area irisan bedah yang merembes membasahi perban setelah pulang dari rumah sakit bukan hal normal dan harus diperiksakan ke dokter. [21]
    • Sedikit rembesan cairan jernih bukan masalah besar. Namun, jika cairan terus-menerus merembes selama lebih dari 1-2 hari atau berubah warna, segera periksa ke dokter.
    • Dokter pasti memberi tahu Anda jika luka dinilai masih akan berdarah berdasarkan kondisi Anda setelah mastektomi. Jika tidak ada peringatan seperti itu, periksalah ke dokter jika pendarahan terjadi.
  8. 8
    Waspadai tanda-tanda nyeri bayangan ( phantom pain ). Jika Anda merasa nyeri di jaringan payudara yang sudah diangkat, itu adalah nyeri bayangan. Sensasi gatal, kesemutan, tertekan, atau berdenyut mungkin terasa. Dokter dapat meresepkan obat serta menganjurkan pijat dan latihan untuk meminimalkan nyeri bayangan.
    • Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa nyeri bayangan merupakan indikasi kemunculan ulang kanker di jaringan yang tersisa. [22]
  9. Karena jaringan limfa diangkat, aliran cairan limfa terganggu. [23] Gangguan itu dapat menyebabkan pembengkakan di area tubuh tersebut yang sering kali didahului oleh sensasi kencang atau berkurangnya kelenturan otot di pergelangan tangan sampai lengan.
    • Bengkak akibat limfadema berkisar dari sangat ringan (hampir tidak kentara) sampai sangat parah (menyebabkan lengan sulit digunakan). Jika tidak diatasi, bengkak yang sangat parah dapat menyebabkan infeksi sekunder, fibrosis (penebalan dan pembentukan jaringan parut) kulit di area tersebut, gangguan rentang gerak, dan kanker jaringan lunak langka. [24]
    • Limfadema dapat diatasi dengan olahraga, bebat, pijat, dan pakaian penekan, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Konsultasikan dengan dokter guna menentukan metode perawatan yang paling cocok untuk kondisi Anda. [25]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Meningkatkan Kondisi Tubuh Pascabedah

PDF download Unduh PDF
  1. Saat pulang dari rumah sakit, Anda kemungkinan diberi resep obat pereda nyeri. Dokter juga mungkin menganjurkan metode menempelkan kompres es pada area operasi guna meredakan nyeri, perih, dan bengkak. Gunakan handuk sebagai penyekat antara kompres es dan kulit guna mencegah cedera akibat suhu dingin. Jangan menempelkan kompres es lebih dari 15 menit. [26]
  2. 2
    Konsultasikan dengan dokter mengenai program latihan setelah mastektomi. Wanita yang melakukan program latihan guna memperbaiki rentang gerak otot bahu dan dada melaporkan rentang gerak yang lebih baik serta nyeri yang lebih ringan satu tahun setelah mastektomi daripada wanita yang tidak melakukan program latihan tersebut. [27] Terapis fisik dapat merancang program latihan yang bisa dilakukan di rumah untuk meningkatkan kondisi tubuh.
  3. 3
    Mulailah dengan melakukan latihan sederhana setelah diizinkan oleh dokter. Meskipun sederhana, latihan ini dapat membantu meningkatkan rentang gerak lengan. Namun, jika berisiko mengalami gelambir nekrosis atau pengelupasan kulit, dokter mungkin menganjurkan penundaan gerakan atau latihan sampai risiko tersebut hilang. Beberapa contoh latihan sederhana antara lain: [28]
    • Gunakan lengan di sisi tubuh yang sama dengan payudara yang dioperasi untuk melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya menyisir rambut, mengenakan pakaian, makan, dll.
    • Berbaringlah sambil mengangkat lengan lebih tinggi dari jantung selama 45 menit 3-5 kali sehari guna membantu mengecilkan bengkak di lengan setelah mastektomi.
    • Setiap kali mengangkat lengan lebih tinggi dari jantung, latih tangan dan lengan dengan cara mengepal-ngepalkan tangan 15-25 kali, lalu menekuk dan meluruskan siku 15-25 kali. Latihan ini membantu memompa cairan limfa mengalir meninggalkan lengan.
    • Lakukan latihan pernapasan dalam sering-sering selama 2 minggu pertama. Cara ini membantu paru-paru mengembang sepenuhnya serta mengurangi risiko pneumonia.
  4. 4
    Patuhi jadwal pemeriksaan pascabedah. Baik dokter bedah maupun spesialis onkologi kemungkinan menjadwalkan sejumlah pemeriksaan pascabedah guna mengawasi proses penyembuhan dan perawatan Anda. Patuhi jadwal pemeriksaan pascabedah karena dokter mungkin mengubah rencana perawatan berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut.
    • Siapkan notes untuk mencatat instruksi dokter dan bawalah obat atau daftar obat Anda di setiap pemeriksaan pascabedah.
  5. 5
    Lanjutkan program latihan sesuai dengan anjuran profesional. Dokter dan terapis fisik merancang program latihan sesuai kebutuhan dan batas kemampuan Anda. Pedoman umum program latihan ini antara lain: [29]
    • Sedikit sensasi kencang di dada dan ketiak normal terjadi dan akan berkurang secara bertahap.
    • Sensasi terbakar, kesemutan, dan pegal di lengan bagian belakang mungkin meningkat pada 2 minggu pertama setelah mastektomi. Melakukan program latihan membantu meredakan bengkak dan iritasi saraf.
    • Latihan mungkin lebih mudah dilakukan setelah mandi dengan air hangat saat otot lebih rileks.
    • Lakukan latihan dan gerakan secara perlahan. Jangan mendorong, memantulkan, atau terlalu memaksa area tubuh tersebut.
    • Lakukan pernapasan dalam saat berlatih.
    • Lakukan latihan dua kali sehari.
    Iklan

Tips

  • Sebelum menjalani mastektomi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai pilihan antara bedah rekonstruksi langsung atau tertunda. Beberapa wanita lebih sukses mencegah atau menunda limfadema dengan memilih bedah rekonstruksi langsung.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai latihan yang dapat dilakukan setelah mastektomi untuk meredakan nyeri serta memperbaiki rentang gerak.
Iklan

Peringatan

  • Sesak napas, nyeri dada, demam, dan jantung berdetak cepat dapat merupakan tanda-tanda komplikasi pascabedah yang serius. Segera cari pertolongan medis.
  • Meskipun menyediakan informasi medis mengenai mastektomi, artikel ini bukan anjuran medis. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan jenis operasi bedah dan rekonstruksi yang tepat untuk Anda, dan jadwalkan pemeriksaan pascabedah yang sesuai setelah operasi.
  • Jika area irisan bedah berbau tidak sedap, segera periksa ke dokter karena hal itu dapat menjadi indikasi nekrosis atau kematian jaringan, yang merupakan komplikasi pascabedah yang berbahaya.
  • Waspadai peningkatan gejala-gejala seperti kemerahan, bengkak, nyeri, demam, atau menggigil karena bisa jadi merupakan indikasi infeksi.
Iklan

Artikel Terkait

  • Cara Mencegah Pembengkakan Limfonodus Setelah Mastektomi
  1. http://www.cancer.net/cancer-types/breast-cancer/treatment-options
  2. http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/gynecology/mastectomy_92,P07782/
  3. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000244.htm
  4. http://www.sepsisalliance.org/sepsis_and/surgery/
  5. http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/conditions/surgical_care/surgical_site_infections_134,144/
  6. http://www.wjso.com/content/7/1/91
  7. http://www.upmc.com/patients-visitors/education/cancer/Pages/mastectomy.aspx
  8. http://www.ucsfhealth.org/education/mastectomy_instructions_after_surgery/
  9. http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/62086/complications.pdf
  10. http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/62086/complications.pdf
  11. http://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/62086/complications.pdf
  12. http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/gynecology/mastectomy_92,P07782/
  13. http://www.hopkinsmedicine.org/healthlibrary/test_procedures/gynecology/mastectomy_92,P07782/
  14. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lymphedema/basics/definition/con-20025603
  15. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lymphedema/basics/symptoms/con-20025603
  16. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lymphedema/basics/treatment/con-20025603
  17. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000244.htm
  18. http://www.apta.org/PTinMotion/NewsNow/?blogid=10737418615&id=10737432985
  19. http://www.cancer.org/cancer/breastcancer/moreinformation/exercises-after-breast-surgery
  20. http://www.cancer.org/cancer/breastcancer/moreinformation/exercises-after-breast-surgery

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.900 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan