Unduh PDF Unduh PDF

Kepercayaan merupakan hal yang sangat penting untuk memiliki pernikahan yang bahagia. Kebohongan dapat merusak hubungan antar pasangan dan membuat kehidupan bersama terasa pelik. Ada berbagai perilaku yang harus diamati untuk mengetahui apakah pasangan berbohong kepada Anda mengenai masalah kecil maupun besar atau tidak. [1] [2]

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengamati Perilaku Fisik

Unduh PDF
  1. Biasanya hal ini terjadi saat Anda mulai mengajaknya membicarakan topik yang terasa tidak nyaman baginya. Jika Anda mengajak pasangan bicara soal sesuatu yang tidak dikatakannya dengan jujur, bisa jadi dia mulai panik. Terkadang dia mulai mengurangi frekuensi kedipan matanya saat masuk ke dalam kebohongan dan kemudian menambah frekuensi ini setelahnya. [3] [4]
    • Mengedipkan mata dengan sering bisa jadi merupakan refleks.
    • Misalnya Anda bertanya kepada pasangan, "Apakah kamu sudah mengirimkan tiket pesawat ke ibuku untuk liburan yang akan datang?" Mungkin dia berbohong tentang hubungannya yang harmonis dengan ibu Anda dan sebenarnya tidak pernah mengirimkan tiket tersebut. Dan bisa jadi matanya lebih sering mengedip saat kalian membahas masalah ini.
  2. Jika pasangan menghindari atau berusaha keras untuk membuat kontak mata, bisa jadi dia sedang berbohong saat kalian membahas sesuatu. Seorang pembohong bisa berusaha menghindari kontak mata atau malah berusaha menahan kontak mata dalam waktu cukup lama untuk menutupi kebohongannya. Gunakan perilaku sehubungan dengan kontak mata ini dan juga gerak-gerik lainnya sebagai tolak ukur apakah pasangan berbohong atau tidak. [5]
    • Mungkin Anda bertanya kepada pasangan, "Kamu menghilangkan trofi yang aku dapat waktu sekolah ya?" Bisa jadi dia berbohong sambil menghindari sorot mata Anda, tetapi bisa juga dia malah membalas tatapan mata Anda sambil menyangkal.
  3. Jika dia tiba-tiba menggaruk secara berlebihan, bisa jadi pasangan berbohong. Menggaruk terkadang merupakan indikasi dari meningkatnya kegelisahan yang diraskan. Dia bisa menggaruk bagian tubuh mana saja. [6]
    • Misalnya Anda bertanya kepada pasangan, "Kamu keluar untuk minum-minum lagi ya?" Bisa jadi dia menggaruk kepalanya dan menyangkal tudingan Anda.
  4. Ini indikator yang lazim digunakan untuk mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak. Pasangan bisa bergerak-gerak tanpa berpindah, menggoyang-goyangkan kakinya, menyentuh wajahnya, atau menggesekkan tubuhnya ke benda yang berada di dekatnya. Atau bisa jadi tubuhnya malah diam sama sekali tidak bergerak. [7] [8]
    • Misalnya Anda bertanya kepadanya, "Apakah kamu menghabiskan uang di salon lagi?" Kemungkinan sambil duduk tubuhnya terlihat bergerak-gerak saat berusaha menyangkal Anda.
    • Atau mungkin Anda bertanya kepada pasangan, "Kamu mau makan malam denganku malam ini?" Dia menjawab ya, tetapi tidak dengan sungguh-sungguh, sambil memain-mainkan perhiasan yang dikenakannya.
    • Jika pasangan berkonsentrasi pada kebohongannya, hal ini membutuhkan energi dan fokus yang lebih besar daripada mengatakan yang sebenarnya sehingga tubuhnya malah berhenti bergerak atau pergerakannya berkurang. [9]
  5. Jika dia meneguk dengan tegukan yang besar atau minum terlalu banyak, bisa jadi dia berbohong. Berbohong bisa menyebabkan perubahan pada produksi air liur. Bisa jadi air liur diproduksi terlalu banyak sehingga dia sering menelannya. Bisa jadi juga air liur malah diproduksi lebih sedikit sehingga dia harus banyak minum. [10]
    • Misalnya Anda bertanya kepada pasangan, "Kamu lembur lagi dengan atasan baru itu?" Bisa jadi pasangan menelan ludah secara berlebihan saat menyangkalnya atau tiba-tiba harus minum air.
  6. [11] Jika pasangan hanya menunjukkan satu pertanda saja, belum tentu dia berbohong. [12] Mungkin pasangan langsung minum saat Anda melontarkan pertanyaan yang berat, tetapi jangan langsung berasumsi kalau dia sedang berbohong karena mungkin saja dia benar-benar haus. Alih-alih, coba amati apakah ada kombinasi dari beberapa pertanda ini. Jika tubuhnya bergerak-gerak, matanya menghindari kontak dengan mata Anda, dan Anda melihat beberapa petunjuk verbal juga, ini indikasi kebohongan yang lebih kuat. [13]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menggunakan Pertanda Verbal

Unduh PDF
  1. Ini metode verbal paling dasar untuk mengetahui apakah pasangan berbohong atau tidak. Cobalah untuk menggunakan logika. Jika seseorang mendengar kebisingan yang tidak disangka-sangka, kemungkinan kepalanya akan menoleh ke arah sumber suara tersebut. Jadi jika dia melarikan diri tanpa menoleh sama sekali, bisa jadi dia sedang berbohong. Hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan jika Anda tidak memiliki seluruh informasi yang diperlukan terkait dengan situasi yang dijabarkan oleh pasangan. [14]
    • Misalnya Anda bertanya kepada pasangan, "Apakah kamu langsung pulang setelah mengantar anak-anak ke sekolah?" Bisa jadi dia menjawab ya. Setelah itu Anda melihat odometer mobil menunjukkan jarak yang ditempuh pada hari itu dua kali llipat dari biasanya. Ini namanya hal yang tidak konsisten.
    • Ucapan yang tidak konsisten bisa Anda alami saat bertanya kepada pasangan "Apakah hari ini kamu sudah beli tiket untuk konser yang ingin kita datangi?" Dia menjawab ya, tetapi Anda tahu hal tersebut tidak mungkin karena Anda mendengar dari berita bahwa tiket sudah habis terjual.
  2. Ini adalah sebuah "jebakan." Hal ini terasa berguna jika Anda curiga bahwa pasangan sudah membohongi Anda beberapa kali. Cobalah untuk menangkap basah dirinya dengan melontarkan pertanyaan yang mustahil atau terasa memalukan untuk dijawab karena dia tidak jujur. [15]
    • Mungkin pasangan berulang kali menyembunyikan investasi keuangan yang buruk dari Anda dan berbohong mengenainya. Anda bisa mencoba bertanya kepadanya, "Yuk kita pergi ke bank dan meminta orang di sana untuk menunjukkan laporannya."
    • Mungkin pasangan sering berbohong tentang acara kumpul-kumpulnya dengan teman-teman yang berlangsung sampai cukup larut jadi Anda bisa berkata kepadanya, "Aku ada dua tiket untuk menonton pertunjukan malam ini. Kita pergi, yuk."
  3. Perhatikan apakah dia memberikan detail terlalu banyak atau malah melantur. Jika pasangan berada dalam situasi yang terasa tidak nyaman, atau dalam situasi yang membuatnya merasa bersalah, bisa jadi sebelumnya dia sudah memikirkannya secara berlebihan untuk mengatasi situasi ini. Seorang pasangan yang berbohong bisa berbiara melantur tentang apa yang dilakukannya, di mana dia berada, dan dia bersama dengan siapa jika dia berusaha keras memutar otaknya untuk menutupi kebohongannya. [16]
    • Mungkin Anda bertanya kepada pasangan apa yang menyebabkannya terlambat menghadiri janji makan malam kalian sampai tiga jam dan pasangan menjawab, "Jalan macet banget. Selain itu ada nenek-nenek yang menyebrang terlalu lama, ambulans yang bikin jalan semakin macet, perbaikan jalan yang membuat jalan menyempit..."
  4. Hal ini bisa didengar dari keraguan dalam suaranya. Hal ini bisa menunjukkan bahwa pasangan merasa gelisah karena sedang berbohong. Jika dia sering berhenti berbicara sejenak, hal ini bisa menujukkan bahwa dia sedang berbohong. [17] [18]
    • Misalnya Anda bertanya kepada pasangan dia berada di mana di sepanjang hari ini dan pasangan menjawab, "Oh, aku...mm...pergi... Mm... sama Dian, temanku."
    • Jika dia sering berhenti berkata atau tergagap, bisa jadi pasangan berbohong karena dia membutuhkan energi mental lebih banyak untuk menjaga dan mengutarakan kebohongan. [19] Apalagi jika yang ditanyakan adalah hal yang lebih pelik, pasangan pun membutuhkan waktu untuk memikirkan tanggapan yang konsisten dengan ceritanya. [20]
  5. Salah satu cara untuk menangkap basah apakah pasangan berbohong adalah mencari orang lain yang bisa menyangkal cerita yang dituturkannya. Tetapi Anda harus berhati-hati saat menggunakan metode ini karena saksi tersebut juga bisa berbohong atau memberikan informasi yang tidak akurat. Anda bisa berbicara kepada beberapa saksi untuk mendapatkan jawaban yang konsisten. Jika Anda hanya bertanya kepada satu rekan kerja pasangan, bisa jadi orang tersebut berbohong untuk melindungi pasangan Anda. Akan tetapi, jika dua rekan kerjanya mengatakan hal yang sama, kemungkinan besar mereka mengatakan yang sebenarnya.
    • Misalnya Anda bertanya kepada pasangan apakah dia berada di kantor saat jam kerja seperti yang dikatakannya. Lalu Anda bisa mengeceknya dengan saksi lain, mungkin rekan kerjanya, apakah pasangan benar-benar mengatakan yang sebenarnya.
    • Akan tetapi jika dua saksi atau lebih menunjukkan bahwa pasangan berbohong, Anda pun bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan lebih yakin.
    Iklan

Tips

  • Cari bantuan profesional untuk mengatasi pertikaian yang lebih rumit antara pasangan dan diri Anda.
Iklan

Peringatan

  • Kebohongan antara pasangan yang menikah bisa menuntun ke perasaan tidak percaya, isolasi, dan perceraian.
  • Berdebat di depan anak-anak bisa menyakiti mereka secara emosional.
  • Tidak ada metode pendeteksi kebohongan yang benar-benar terjamin, bahkan polygraph sekalipun.
  • Pernyataan dari saksi mata sering kali tidak konsisten.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.433 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan