Unduh PDF
Unduh PDF
Hubungan memang telah berakhir, tetapi bukan berarti Anda dan mantan sudah siap melepaskan satu sama lain. Jika Anda masih menyimpan perasaan pada mantan dan bertanya-tanya apakah dia juga merasakan hal yang sama, Anda perlu memperhatikan seperti apa dia berinteraksi dengan Anda dan bagaimana dia bersikap jika bersama orang lain. Akan tetapi, cara terbaik untuk mengetahui hal itu adalah berbicara jujur dengannya. Mencoba menafsirkan tingkah lakunya juga dapat dicoba walaupun tidak memberi kepastian jika Anda ingin menentukan apakah dia tertarik melanjutkan hubungan.
Langkah
-
Pikirkan apa yang Anda ketahui tentang dia. Memahami diri sendiri, dirinya, dan hubungan itu sendiri mungkin merupakan cara terbaik untuk menafsirkan perilaku yang Anda amati. Pikirkan lagi hubungan Anda dahulu dan cara mantan berkomunikasi dan menangani konflik. Apakah dia berterus-terang dan blakblakan? Jika ya, kemungkinan dia tidak menyembunyikan perasaan dan Anda akan tahu bila dia merindukan Anda. Apakah dia biasanya menghindari Anda bila sedang marah dan jengkel? Jika ya, sikap diamnya sekarang bukan berarti rindu, tetapi mungkin marah atau jengkel dan tidak mau bicara. Apakah dia tipe orang yang berlama-lama memikirkan sesuatu dan merenungi masa lalu? Berarti mungkin dia banyak memikirkan Anda. Gunakan apa yang Anda ketahui tentang dirinya dan kepribadiannya untuk menafsirkan perilakunya kepada Anda.
- Harap diingat bahwa penafsiran perilaku disaring melalui prasangka dan harapan si pengamat (dalam hubungan pribadi), dengan demikian Anda cenderung melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Jika dahulu dia senang mengirim pesan dan sekarang Anda tidak pernah lagi menerima pesan darinya sejak putus, jangan mencoba menafsirkan bahwa sikap diamnya itu berarti dia rindu. Dia mungkin akan mengirim pesan jika dia merindukan Anda. Cobalah melihat perilakunya dari perspektif yang lebih objektif.
-
Perhatikan seberapa sering dia menghubungi Anda. Jika dia tidak merindukan Anda, dia mungkin hanya menghubungi jika harus (misalnya, untuk mengambil barang di tempat Anda). Jika rindu, dia mungkin akan sulit menahan dorongan untuk menelepon, mengirim pesan, surel, dsb. [1] X Teliti sumber
- Dia mungkin tidak punya alasan spesifik bila menghubungi. Mungkin dia hanya mengatakan, “Hei! Apa kabar?.”
- Pengecualiannya adalah jika dia yang mengakhiri hubungan, tetapi juga mengekspresikan keinginan untuk tetap berteman. Jika ini kasusnya, menghubungi Anda mungkin merupakan tanda dia merindukan Anda, tetapi bisa juga dia hanya mencoba tetap berteman.
- Jika dia berapa kali menelepon Anda saat sedang mabuk pada tengah malam setelah minum-minum (dengan demikian tidak bisa menahan diri), kemungkinan besar dia masih menyimpan perasaan yang tidak dapat dia lupakan.
-
Pikirkan seperti apa sikapnya saat menghubungi Anda. Dia mungkin mencari-cari alasan untuk menelepon sehingga dia tidak menghubungi jika tidak ada alasan. Mungkin dia meminta saran atau bantuan dalam mengatasi masalah. Mungkin dia juga mencoba mengarahkan pembicaraan ke topik yang lebih dalam. Misalnya, dia mungkin membicarakan apa yang ingin dicapainya dalam hidup atau hidup seperti apa yang ingin dia jalani di masa depan. [2] X Teliti sumber
- Saat menghubungi, apakah dia “keceplosan” memanggil nama Anda dengan nama kesayangan yang biasa dia gunakan ketika masih berpacaran? Keseleo lidah seperti ini dapat menjadi indikasi bahwa dia masih memikirkan Anda dengan cara yang sama seperti dahulu.
-
Perhatikan berapa waktu yang dia perlukan untuk membalas kontak Anda. Apabila Anda menghubungi dia, seberapa cepat dia membalas pesan atau surel Anda? Berapa lama sampai dia menelepon balik? Satu kasus berjam-jam untuk memberi respons memang belum bisa diartikan apa-apa, tetapi jika dia terus mengabaikan Anda selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari, mungkin dia tidak merindukan Anda. [3] X Teliti sumber
- Jika dia benar-benar mengabaikan telepon dan pesan Anda, jangan mengirim pesan atau menelepon lagi. Ini sulit dilakukan jika Anda merindukan dia, tetapi menerapkan aturan untuk tidak menghubunginya akan membantu Anda melanjutkan hidup.
-
Amati bahasa tubuhnya. Jika Anda kebetulan berada di satu tempat dengannya, perhatikan bahasa tubuhnya . Jika dia menghindari kontak mata, menyilangkan lengan atau kaki, dan tidak tersenyum, mungkin dia tidak senang berada di dekat Anda. [4] X Teliti sumber
- Walaupun bahasa tubuh merupakan petunjuk bagus tentang perasaan seseorang, tidak ada yang bisa dipastikan. Misalnya, dia sangat merindukan Anda, tetapi di hadapan Anda dia bersikap tidak acuh. Ini mungkin karena dia takut tersakiti lagi.
- Cobalah mengamati bahasa tubuhnya dan menggabungkannya dengan informasi lain. Sebagai contoh, jika bahasa tubuhnya menunjukkan bahwa dia tidak ingin berada di dekat Anda, tetapi menelepon Anda setiap hari, berarti mungkin dia rindu namun merasa defensif di hadapan Anda.
-
Perhatikan apakah dia muncul di tempat-tempat yang sering Anda datangi. Jika dia secara acak mampir di kantor Anda atau muncul di tempat yang sering Anda kunjungi, mungkin sebenarnya itu bukan kebetulan. [5] X Teliti sumber Jika teman-teman Anda sama, dia mungkin tahu di mana Anda berada dan "kebetulan" pergi ke sana juga.
- Jika dia muncul di tempat yang Anda datangi, jangan lupa mengamati bahasa tubuhnya. Apakah dia terus melempar pandang ke arah Anda? Jika ya, mungkin dia juga mencoba mengamati tingkah laku Anda.
Iklan
-
Telusuri media sosialnya. Jika Anda masih berteman dengannya di media sosial, amati apa yang dia tulis dan interaksinya dengan cermat. Apakah dia banyak mengeposkan sesuatu yang samar dan/atau menyedihkan (lagu sedih tentang cinta yang kandas, misalnya)? Apakah dia mengomentari atau “menyukai” foto lama Anda berdua? Jika ya, itu mungkin tanda bahwa dia sulit mengatasi putus cintanya dengan Anda. [6] X Teliti sumber
- Namun ingat bahwa media sosial tidak selalu akurat menggambarkan apa yang terjadi dalam hidup seseorang. Orang yang banyak mengeposkan foto seolah hidupnya sempurna bisa saja sedang menghadapi masalah emosional besar.
- Jangan melewati batas saat menelusuri media sosial. Hargai privasi mantan, dan batasi diri hanya dengan mengecek sekali sehari, paling banyak.
-
Perhatikan seperti apa sikapnya jika berada di dekat Anda dalam situasi sosial. Jika Anda dan mantan masih bergaul dengan kelompok teman yang sama, amati dengan cermat (namun diam-diam) cara dia bersikap saat Anda juga ada di sana. Jika dia tampak gelisah dan berusaha berinteraksi dengan Anda, itu mungkin karena dia masih berusaha mengatasi perasaan yang tersisa. [7] X Teliti sumber
- Namun Anda harus hati-hati. Dia mungkin masih belum melupakan perasaannya, tetapi bukan berarti dia merindukan Anda. Misalnya, dia sangat marah karena tindakan Anda benar-benar menyakitinya. Usahakan menilai perilakunya dalam konteks berakhirnya hubungan dan interaksi di waktu lalu.
- Perhatikan apakah dia terus memandang ke arah Anda bahkan ketika sedang berinteraksi dengan orang lain. Ini mungkin berarti dia juga ingin mengamati perilaku Anda untuk mengetahui perasaan Anda.
-
Bicaralah dengan teman yang sama. Jika ada teman bersama yang dapat dipercaya untuk merahasiakan penyelidikan Anda, tanyakan apakah mantan pernah menyebutkan sesuatu tentang Anda. Teman yang sama mungkin dapat memberi Anda gagasan yang lebih jelas tentang situasi mantan Anda sekarang. [8] X Teliti sumber
- Jika Anda takut teman bersama ini akan melaporkan apa yang Anda tanyakan, cobalah bertanya dengan sangat santai. Misalnya, daripada bertanya blakblakan, katakan, “Aku penasaran apa kabar [nama mantan]. Aku tahu dia kemarin ujian penting, kuharap hasilnya bagus.” Teman tersebut mungkin paham maksud Anda, tetapi tidak akan sejelas jika Anda mengatakan, “Pernahkah [nama mantan] membicarakan aku?”
- Jangan terus memburu teman dengan topik ini. Anda boleh membicarakannya sesekali, tetapi jika setiap kali, dia mungkin akan jengkel.
- Jika teman Anda mengatakan, “Maaf, aku tidak mau terlibat dalam situasi ini,” hargai keinginannya. Ini bukan berarti dia tidak peduli. Dia peduli, hanya saja tidak ingin terseret dalam skenario “kata si ini, kata si itu” atau terkesan memihak.
Iklan
-
Putuskan apakah bicara merupakan ide bagus. Cara paling mudah dan paling jelas untuk mengetahui apakah dia merindukan Anda adalah bertanya kepadanya. Sayangnya, bagi kebanyakan orang cara ini sangat menakutkan. Akan tetapi, cara tercepat untuk meraba-raba seperti apa perasaannya adalah dengan berbicara.
- Sadari bahwa ada tipe orang yang tidak bisa jujur mengatakan perasaannya, terutama jika dia takut Anda akan menyakitinya lagi.
- Jika Anda dan mantan tidak bisa berkomunikasi tanpa bertengkar, bertemu untuk membicarakan topik seperti ini mungkin bukan ide bagus.
- Bertanya secara langsung memang tampak menakutkan, tetapi ke depannya Anda tidak akan bingung lagi. Daripada menghabiskan waktu dengan berupaya menafsirkan sikap diamnya atau emoji yang dia gunakan, Anda akan tahu dengan jelas apakah dia mau kembali pada Anda. Jika tidak, Anda bisa mulai berusaha melupakannya dan melanjutkan hidup Anda sendiri, tidak membuang-buang waktu untuk orang yang tidak lagi tertarik menjalin hubungan dengan Anda.
-
Hubungi dia. Anda dapat menghubunginya via pesan teks atau surel, tetapi mungkin cara tercepat adalah dengan meneleponnya. Bicaralah dengan nada ringan dan ramah. Tanyakan apakah dia mau bertemu untuk makan siang atau minum kopi karena Anda ingin membicarakan sesuatu.
- Pahami bahwa dia mungkin akan menolak. Jika dia tidak mau bertemu, itu adalah tanda bahwa dia tidak merindukan Anda, atau kalaupun ia rindu, mungkin dia belum siap bertemu Anda. Usahakan jangan marah. Sebaliknya, hargai keinginannya.
-
Usahakan membuat suasana tetap santai. Jika ini pertama kalinya Anda bertemu dia setelah putus, situasinya mungkin akan sedikit canggung. Ambil inisiatif dan cobalah membuat suasana sesantai mungkin. Tanyakan bagaimana kabarnya (sekolah atau pekerjaan), dan ceritakan tentang kegiatan Anda sedikit. [9] X Teliti sumber
- Usahakan membicarakan sesuatu yang ringan dan jangan langsung membahas tentang hubungan. Ini akan meringankan suasana dan menunjukkan bahwa Anda tidak sedang berusaha memancing pertengkaran.
-
Tunggulah saat yang tepat. Jika Anda bertemu di restoran atau kafe dan memesan makanan dan/atau minuman, sebaiknya tunggu sampai pesanan datang baru kemudian mengutarakan alasan Anda ingin bertemu. Ini untuk memastikan tidak ada gangguan dari pramusaji yang ingin mencatat pesanan, membawakan makanan, dsb. [10] X Teliti sumber
- Jika Anda memesan minuman, jangan memilih alkohol (jika relevan). Walaupun Anda merasa minuman akan membantu supaya rileks, alkohol juga bisa membuat Anda mengatakan hal-hal yang tidak ingin Anda katakan atau mungkin menjadi emosional.
-
Jujurlah kepadanya. Walaupun menakutkan, pada akhirnya Anda harus mengatakan mengapa Anda ingin bertemu. Mulailah dengan mengatakan bahwa Anda menghargai kebersediaannya datang, dan bahwa Anda ingin membicarakan beberapa hal yang sudah lama Anda pikirkan. Jika Anda masih punya perasaan untuknya, sampaikan dengan jujur. [11] X Teliti sumber
- Jika Anda merindukannya, Anda mungkin akan merasa rapuh jika menyampaikan perasaan dengan jujur, tetapi dia juga cenderung akan membuka perasaannya.
- Misalnya, katakan, “Sebenarnya, aku sering memikirkan kamu. Aku tahu kita sudah putus, dan aku menghargaimu, tapi aku ingin tahu bagaimana perasaanmu sekarang.”
- Anda bisa saja mengatakan hal ini lewat telepon atau pesan teks, tetapi bicara secara langsung memungkinkan Anda mengamati bahasa tubuh dan ekspresi wajahnya.
-
Putuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Jika ternyata dia juga merindukan Anda sama seperti Anda merindukannya, kini saatnya memutuskan apa yang harus dilakukan. Cobalah membicarakan alasan putus dengan objektif, dan apakah Anda berdua bisa mencoba lagi. [12] X Teliti sumber
- Jika ternyata dia tidak merindukan Anda, setidaknya Anda tahu bahwa sekarang Anda harus melanjutkan hidup. Jangan mencoba membuat dia merasakan apa yang tidak dia rasakan.
- Meskipun sangat sulit, pikirkan secara rasional apakah melanjutkan hubungan sekarang merupakan ide bagus. Mungkin Anda saling merindukan, tetapi bisa saja pilihan untuk kembali bersama bukan ide bagus. Misalnya, jika Anda sering bertengkar tentang prinsip dasar (misalnya, agama atau cara menjalani hidup), akhirnya mungkin tidak banyak berbeda.
Iklan
Tips
- Siapkan diri menghadapi apa pun. Jika Anda ingin mencari tahu apakah dia merindukan Anda karena Anda ingin kembali bersamanya, bersiaplah menghadap fakta bahwa bisa saja dia sudah melupakan Anda.
- Ingatlah untuk melepaskan keangkuhan saat berbicara dengan mantan. Sikap sarkastis dan defensif akan mudah keluar jika Anda tidak yakin bagaimana perasaannya, tetapi itu hanya akan menghalangi dia untuk berkata jujur.
Iklan
Peringatan
- Jangan bersikap manipulatif. Pertimbangkan mengapa Anda ingin mengetahui hal ini. Jika Anda hanya ingin merasa “menang”, berarti alasan Anda tidak tepat.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.crooom.com/get-your-ex-back/signs-they-want-you-back/
- ↑ http://www.crooom.com/get-your-ex-back/signs-they-want-you-back/
- ↑ http://www.cosmopolitan.com/sex-love/news/a40854/signs-he-misses-you/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201206/the-ultimate-guide-body-language
- ↑ https://pairedlife.com/breakups/signs-your-ex-wants-you-back-in-their-life
- ↑ http://www.crooom.com/get-your-ex-back/signs-they-want-you-back/
- ↑ https://pairedlife.com/breakups/signs-your-ex-wants-you-back-in-their-life
- ↑ http://www.crooom.com/get-your-ex-back/signs-they-want-you-back/
- ↑ http://www.mensfitness.com/women/dating-advice/10-ways-to-get-your-ex-back
Iklan