Unduh PDF Unduh PDF

Tes penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS) memang rumit. Untuk memudahkan, tes ini bisa dilakukan sendiri di rumah. Anda bisa membeli alat uji PMS pribadi dari toko daring dan mengirimkan sampel ke laboratorium. Meskipun reliabilitas alat uji pribadi bermacam-macam, ada beberapa opsi yang tersedia. Mulailah dengan meninjau gejala PMS yang umum dan mempertimbangkan apakah Anda berisiko.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Melakukan Tes di Rumah dengan Alat Uji PMS Pribadi

Unduh PDF
  1. Ada banyak alat uji pribadi yang memungkinkan Anda mengambil sampel sendiri dan mengirimnya ke lab. Alat uji ini tersedia untuk pemeriksaan PMS umum seperti gonore, chlamydia , dan HIV. [1] Anda bisa memesan alat uji PMS spesifik atau alat uji yang mengecek beberapa PMS sekaligus. Pelajari beberapa opsi yang tersedia. Ingat bahwa alat uji PMS pribadi tidak begitu dapat diandalkan seperti tes dengan dokter atau klinik. [2]
    • Jika Anda kebetulan tinggal di Amerika, khususnya California, Idaho, Minnesota, atau Washington, Anda bisa mendapatkan alat uji IMS daring untuk mengetes diri sendiri dan mengirim hasilnya ke salah satu lab Planned Parenthood. Alat ujinya dilengkapi petunjuk dan amplop prabayar (biaya pengiriman telah dibayarkan).
    • Beli myLAB Box. Alat uji ini memungkinkan Anda mengetes HIV, gonore, chlamydia , trichomoniasis , dan masalah kelamin lainnya. Anda dapat memesan alat uji spesifik atau paket kombo yang menguji beberapa tipe PMS. Alat uji bisa dipesan melalui internet dan dikirim ke rumah Anda. Produsennya mengatakan bahwa hasil akan diberikan dalam dua sampai lima hari. Untuk pengguna yang mendapat hasil positif, myLAB Box akan mengatur janji telemedicine dengan dokter setempat untuk mendapatkan resep pengobatan. [3]
    • Gunakan STDcheck.com. Situs pengujian daring ini merupakan salah satu dari sedikit metode rumahan untuk menguji hepatitis A.
    • Gunakan tes OraQuick untuk HIV. Alat uji ini telah disetujui FDA dan mengharuskan Anda mengambil sampel dari gusi dan hasilnya dapat diketahui dalam 20 menit. Anda bisa menelepon hotline 24 jam setelah menerima hasilnya.
  2. Ikuti petunjuk dalam alat uji dengan cermat dan ingat untuk segera mengirimkan sampel agar hasilnya bisa cepat diketahui. Beberapa alat uji menyediakan amplop prabayar untuk mempercepat proses. [4] Ambil sampel sendiri. Artinya, Anda harus mengambil sampel urine, sampel darah, atau cairan gusi.
    • Alat uji pribadi MyLab Box memerlukan sampel urine, cairan gusi, atau darah. Pengujian dapat dilakukan sendiri dalam lima menit. Jika hasil tes positif, produsen alat ini akan menghubungkan Anda dengan dokter setempat untuk konsultasi via telepon dan mendapatkan resep. Anda tidak perlu meninggalkan rumah. [5]
    • Jika Anda menggunakan alat uji HIV OraQuick, basahi kapas dengan cairan gusi. Hasilnya bisa diketahui dalam 20 menit.
  3. Jika Anda mendapat hasil positif dari alat uji pribadi, jalani tes kedua di klinik untuk mengonfirmasi diagnosis. Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk membicarakan opsi perawatan.
    • Alat uji pribadi memiliki angka positif palsu yang tinggi.
    • Jika hasil tes negatif, tetapi Anda mengalami gejala tidak normal, temui dokter.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengenali Gejala Penyakit Menular Seksual

Unduh PDF
  1. Kenyataannya, banyak PMS yang tidak menunjukkan tanda atau gejala. Meskipun Anda tidak merasakan gejala apa-apa, kemungkinan PMS tetap ada. Anda harus selalu menggunakan kondom dan menjalani tes PMS secara teratur.
  2. Chlamydia adalah infeksi bakteri di saluran kelamin dan merupakan salah satu tipe PMS yang umum ditemukan. Pada tahap awal, Anda mungkin tidak merasakan gejala apa-apa. [6] Beberapa minggu setelah tertular, Anda mungkin mengalami gejala berikut:
    • Sakit ketika buang air kecil.
    • Nyeri di perut bawah.
    • Keluar cairan dari vagina (untuk wanita).
    • Keluar cairan dari penis (untuk pria).
    • Sakit ketika berhubungan seksual (untuk wanita).
    • Keluar darah saat tidak haid (untuk wanita).
    • Sakit di testikel (untuk pria).
  3. Gonore adalah infeksi bakteri yang menyerang anus, tenggorokan, mulut, atau mata. Meskipun gejalanya kadang baru muncul 10 hari setelah tertular, Anda bisa saja sudah terinfeksi berbulan-bulan sebelumnya. [7] Gejala yang mungkin Anda alami adalah:
    • Keluar cairan kental, berdarah, atau keruh dari alat kelamin.
    • Sakit ketika buang air kecil.
    • Keluar darah saat tidak haid atau darah haid sangat deras (untuk wanita).
    • Testikel terasa sakit atau bengkak (untuk pria).
    • Sakit ketika buang air besar.
    • Anus terasa tidak nyaman.
  4. Parasit kecil bersel tunggal ini dapat ditularkan saat berhubungan seksual. Pada wanita, parasit ini menginfeksi vagina. Pada pria, pengaruhnya terasa di saluran kencing. Setelah 5 sampai 28 hari, Anda mungkin mengalami gejala berikut:
    • Keluar cairan bening, putih, kekuningan, atau kehijauan dari vagina (untuk wanita).
    • Keluar cairan dari penis (untuk pria).
    • Bau vagina sangat tajam (untuk wanita).
    • Gatal atau iritasi pada vagina (untuk wanita).
    • Sakit ketika berhubungan seksual.
    • Sakit ketika buang air kecil.
  5. Penyakit yang satu ini disebabkan oleh virus imunodefisiensi. Gejalanya kadang muncul dua sampai enam minggu setelah terinfeksi, dan Anda mungkin merasa seperti akan flu. Jadi, satu-satunya cara mengetahui adalah dengan menjalani tes. [8] Jika Anda mengalami gejala berikut, segera temui dokter untuk menjalani tes:
    • Demam.
    • Sakit kepala.
    • Sakit tenggorokan.
    • Pembengkakan kelenjar getah bening.
    • Ruam.
    • Kelelahan.
    • Gejala yang lebih parah meliputi diare, penurunan berat, demam, batuk, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
    • Rasa lelah yang tak kunjung berkurang, berkeringat di malam hari, menggigil, diare kronis, sering sakit kepala, dan infeksi aneh (dalam HIV tahap akhir).
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengetahui Apakah Anda Berisiko Mengidap Penyakit Menular Seksual

Unduh PDF
  1. Jika Anda sering melakukan hubungan seksual tanpa pelindung, berhubungan dengan beberapa pasangan, atau memiliki riwayat PMS, risiko Anda lebih tinggi. Jika Anda merasa ada kemungkinan mengidap PMS, lakukan tes dan jalani perawatan, jika perlu.
    • Pastikan Anda mendapatkan perawatan lengkap dan memulihkan kesehatan seksual sebelum bercinta dengan siapa pun.
  2. Orang muda usia 15 sampai 24 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi, tetapi mungkin mereka kurang memahami risiko tersebut. [9] [10]
  3. Jika Anda menggunakan narkoba suntik atau berbagi jarum dengan orang lain, Anda berisiko tinggi tertular HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
    • Menurut hasil salah satu studi, dua dari lima orang yang tertular HIV dari jarum sama sekali tidak menyadari mereka terinfeksi. [11]
  4. Minum alkohol berdampak serius pada penilaian, yang membuat Anda berisiko tinggi tertular PMS. Jika Anda merasa kebiasaan minum sudah di luar kendali dan berdampak negatif, pertimbangkan untuk menguranginya.
    • Carilah kelompok dukungan atau terapi yang dapat membantu Anda mengatasi masalah minum. [12]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.302 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan