Unduh PDF
Unduh PDF
Popok merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang yang memiliki masalah disabilitas dan fisiologis lainnya. Anda perlu menyiapkan diri dan bertindak efisien saat mengganti popok pada anak remaja karena dia mungkin mudah malu dengan prosesnya. Mengetahui pilihan yang ada dalam situasi Anda dan memahami cara menggunakan perlengkapan yang diperlukan akan mempermudah pekerjaan Anda. Usahakan sebaik-baiknya untuk menjaga privasi remaja dan beri dia kendali sebanyak mungkin sepanjang prosesnya.
Langkah
-
Perhatikan tanda-tandanya. Perhatikan tanda-tanda bahwa dia perlu mengganti popok. Jika kotor karena kotoran, biasanya baunya mudah tercium dan mungkin Anda akan memperhatikan dia berdiri dengan posisi buang kotoran, yang mudah dikenali, dan bahkan mendengar dia kentut keras-keras. Dengan remaja yang lebih mandiri, Anda bisa menanyakan apakah dia perlu ganti popok. Jika dia kurang mandiri, Anda perlu melakukan pemeriksaan langsung. Intiplah ke dalam bagian belakang dan depan popok untuk melihat apakah popoknya basah atau kotor.
- Dia mungkin menolak keharusan Anda untuk memeriksa apakah dia perlu ganti popok. Oleh karena itu, pekalah dengan perasaannya, cobalah hormati privasi dan harga dirinya saat Anda melakukan pemeriksaan. Cobalah lakukan pemeriksaan langsung secara diam-diam meskipun mungkin ini mustahil dilakukan tanpa membuka popok setidaknya sedikit saja. Cobalah juga membuatnya memahami bahwa jika dia mau memberi tahu Anda setiap kali perlu ganti popok, Anda tidak perlu melakukan pemeriksaan dan memperlihatkan popoknya kepada orang lain. Jika memungkinkan, Anda bisa membuat kata sandi bersama, seperti mengatakan, “Kamu ingin istirahat?/Aku ingin istirahat”. Istirahat artinya ganti popok. Anda juga bisa mengatakan “Di sini baunya tidak enak – kamu ingin cari udara segar?/Aku perlu udara segar”.
- Anda perlu mengganti popok segera setelah Anda curiga popok itu sudah berisi kotoran. Menunda penggantian bisa menyebabkan terjadinya infeksi pertarakan dan saluran kencing, iritasi kulit, dan ruam. [1] X Teliti sumber
- Frekuensi penggantian bergantung pada sejumlah faktor (kesehatan orang itu, dll.), tetapi popok dewasa harus diganti sebanyak 5 - 8 kali setiap hari. Jika memungkinkan, buatlah jadwal penggantian dan sesuaikan seperlunya untuk popok yang terkena kotoran.
-
Pergilah tempat penggantian. Jika berada di dalam ruangan, masuklah ke toilet atau kamar dengan ruang tambahan. Jika Anda sedang bepergian, situasinya akan lebih menantang. Pergilah ke toilet umum dan masuklah ke bilik yang berukuran besar, bilik difabel, atau toilet keluarga, jika ada. Ruangannya harus bersih dan cukup besar untuk pergerakan dua orang. Kadang-kadang, Anda akan menemukan toilet dengan meja ganti yang sangat besar.
- Lakukan langkah ini secara diam-diam, hindari membuat tontonan publik. Jika Anda berada di dekat orang lain, cukup katakan, “Permisi sebentar, kami akan segera kembali,” dan lekas pergi.
- Jika bisa memilih, selalu pilih bilik toilet yang dilengkapi susuran tangan dan/atau rak barang (untuk meletakkan perlengkapan penggantian). [2] X Teliti sumber
-
Jagalah privasi. Selalu kunci pintu toilet. Jika ada orang berdiri di luar toilet, tidak perlu takut untuk memintanya memberi Anda sedikit ruang. Demikian juga, jika Anda berada di ruang publik, gunakan nada berbisik saat menyelesaikan penggantian. Jangan mengeluh keras-keras atau Anda akan semakin melelahkan dan mempermalukan si remaja.
-
Siapkan perlengkapan. Jika berada di luar, Anda harus membawa tas popok kuat berisi barang-barang berikut: popok, perlak sekali pakai, tisu basah, krim pelindung kulit, sepasang sarung tangan, dan cairan pembersih tangan. Buka barang-barang ini dan letakkan di dekat Anda untuk proses penggantian. Jika si remaja mampu, Anda bisa memintanya membantu dengan memegang tisu basah atau popok baru. [3] X Teliti sumber
- Perlak sekali pakai hanya salah satu di antara banyak pilihan yang bisa digunakan sebagai alas permukaan tempat penggantian. Perlak itu tahan air, tipis, dan seukuran tempat tidur, tetapi harganya mungkin mahal. Pilihan yang lain adalah tirai kamar mandi yang dilipat atau selimut piknik tahan air. Anda bisa membuat sendiri matras penggantian yang tipis tetapi berbantalan dan dilapisi vinil lembut yang bisa dilipat atau digulung agar pas untuk bepergian dengan anak remaja Anda.
- Salah satu dari barang-barang penting ini mudah terlupakan, atau kehabisan. Setiap kali sebelum bepergian, lakukan inventaris kilat pada tas popok Anda untuk memastikan Anda membawa apa yang diperlukan.
- Jika Anda berada di toilet umum dan tidak bisa meletakkan barang-barang, biarkan barang-barang tersebut tetap di dalam tas dan ambil lalu masukkan kembali sesuai keperluan. Semakin sedikit perlengkapan yang terkontaminasi kuman, semakin baik.
-
Lakukan penyesuaian ruangan. Jika Anda perlu memindahkan sesuatu untuk membuat ruang tambahan di lantai ruangan, lakukan saja. Perhatikan juga suhu ruangan. Anda tidak ingin ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin karena akan membuat proses penggantian semakin tidak nyaman. Jika bisa dan perlu, sesuaikan alat pengatur suhu.
-
Persiapan posisi penggantian. Jika anak remaja Anda tidak mampu berdiri sendiri atau popoknya sudah sangat kotor oleh kotoran, Anda perlu mengatur ruangan untuk melakukan penggantian sambil berbaring. Untuk penggantian sambil berbaring, letakkan perlak di lantai atau di tempat tidur, jika tersedia. Jika ada meja penggantian, pastikan pelapis plastik pada alas penggantian dibersihkan menggunakan tisu basah. Untuk penggantian sambil duduk, letakkan perlak pada kursi atau bangku. Untuk penggantian sambil berdiri, letakkan perlak di lantai yang dekat dengan dinding, jika perlu tumpuan.
-
Bersihkan tangan. Langkah berikutnya, Anda harus membasuh tangan atau menggunakan cairan pembersih tangan. Banyak orang juga akan lebih memilih mengenakan sarung tangan latek pada tahap ini. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran kuman dari Anda ke si anak remaja dan sebaliknya. [4] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
-
Lakukan penggantian dalam posisi berdiri. Pada umumnya, ini pilihan terbaik untuk anak remaja karena merupakan cara yang paling tidak memusingkan dan biasanya cara tercepat. Posisi ini juga membutuhkan ruang yang sangat sedikit, menjadikannya pilihan tepat untuk toilet kecil dan tempat sempit lain. Mulailah dengan meletakkan perlak di lantai, minta si remaja untuk berdiri di atas perlak, lalu turunkan celananya sampai menumpuk di sekitar pergelangan kaki. [5] X Teliti sumber
- Lepaskan bagian samping popok, pegang popok di tempatnya sambil menggunakan tangan yang lain untuk membersihkan area kelamin, dimulai dari belakang. Setelah bagian belakang dibersihkan, Anda boleh menurunkan popok, gunakan tisu baru untuk membersihkan bagian depan, dan letakkan semua tisu kotor di dalam popok kotor untuk dibuang.
- Jika si remaja butuh tumpuan untuk berdiri, dia bisa meraih susuran tangan (jika ada), menggunakan alat bantu jalan, menyentuh dinding, atau memegang bahu Anda untuk menyeimbangkan tubuh.
- Jika menurut Anda popoknya berat karena kotoran, berhati-hatilah dengan posisi ini karena pakaian akan mudah terkena kotoran atau menimbulkan kekacauan secara umum.
-
Gantilah dalam posisi duduk. Ini pilihan posisi penggantian di area yang menyediakan tempat duduk (misalnya bangku toilet keluarga) atau dalam situasi di mana si remaja bisa berdiri sendiri dari posisi duduk (misalnya, di kursi roda), tetapi tidak benar-benar mampu berdiri sendiri. Mulailah dengan meminta si remaja duduk di atas perlak yang telah diletakkan. Jika dia telanjur duduk, minta dia mengangkat tubuh sebentar dan sisipkan perlak di bawahnya. Minta dia berdiri lagi untuk melepas semua celana.
- Untuk melepas popok saat si remaja duduk, minta dia tetap duduk saat Anda melepaskan perekat samping popok. Lalu, minta dia berdiri. Saat dia berdiri, tarik popok ke bawah ke arah tempat duduk dan bersihkan bagian belakang, lalu bagian depan. Tarik popok dari bawah tubuh dan masukkan semua tisu ke dalamnya, jika Anda belum melakukannya.
- Perhatikan bahwa posisi duduk membutuhkan sedikit pengendalian tubuh bagian atas di pihak si remaja. Namun, dia selalu bisa langsung duduk di atas perlak di sela-sela gerakan, jika perlu.
-
Gantilah dalam posisi berbaring. Pilihan ini bisa membuat anak remaja merasa sangat rentan dan malu karena dalam posisi ini dia dipakaikan popok seperti bayi. Namun, bagi anak remaja dengan keterbatasan gerak yang parah atau jika popok penuh kotoran, ini pilihan terbaik – beberapa anak remaja juga lebih suka diganti popoknya dalam posisi berbaring karena dia sudah terbiasa sejak masa kanak-kanak. Mulailah dengan membantu si remaja berbaring di lantai, di meja penggantian (jika ada), atau di tempat tidur (jika mengganti di kamar), tempat perlak diletakkan. Lepaskan celananya sepenuhnya – termasuk celana plastik jika dia menggunakannya untuk perlindungan tambahan. Lepaskan perekat popok, tarik hingga terbuka, tetapi tidak lepas sepenuhnya.
- Untuk membersihkan secara efektif dalam posisi ini, tekan pelan-pelan lutut si remaja ke arah dada menggunakan lengan bawah Anda di belakang lutut. Anda juga bisa meminta si remaja membantu dengan mengangkat kakinya setinggi mungkin. Lalu, bersihkan dari depan sampai belakang, masukkan tisu yang sudah terpakai ke dalam popok yang kini sudah dilepaskan tetapi masih di bawah tubuhnya. Saat sudah selesai, tarik popok yang kotor. [6] X Teliti sumber
- Saat melepas celana, cari tanda-tanda apakah popoknya bocor. Jika celana terkena basah atau terkena kotoran, ganti dengan yang baru. Jika celana plastik menjadi kotor, ganti juga dengan yang baru. Masukkan semua pakaian basah atau kotor ke dalam kantong plastik.
-
Pastikan pantat si remaja sudah bersih. Dengan posisi apa pun, gunakan tisu sebanyak yang diperlukan untuk membuatnya benar-benar bersih. Jika mungkin, minta dia membantu Anda dengan membersihkan sendiri.
- Gunakan tisu bebas alkohol atau aroma tambahan untuk mengurangi iritasi kulit.
- Selesai membersihkan, masukkan tisu kotor ke dalam popok kotor dan lipat semuanya untuk dibuang.
- Pastikan Anda membersihkan dari bagian depan ke belakang. Langkah ini untuk mencegah penyebaran bakteri kotoran dan sangat penting saat mengganti popok remaja perempuan, remaja perempuan yang menjadi laki-laki, dan remaja yang ditetapkan sebagai perempuan saat lahir. [7] X Teliti sumber
-
Oleskan krim kulit. Selesai membersihkan, oleskan krim kulit berbahan seng di sekitar kulit yang tertutup popok. Ini untuk mencegah gatal dan ruam, terutama pada remaja yang selalu memakai popok. Langkah ini sangat intim, anak remaja yang masih mampu mungkin ingin melakukannya sendiri. [8] X Teliti sumber
- Beberapa merek krim popok sekarang menyediakan kemasan kaleng semprot untuk membuat pengolesan lebih mudah dan lebih bersih. Anak remaja Anda mungkin lebih suka pilihan ini karena Anda tidak perlu menggunakan tangan untuk mengoleskan krim.
- Jika Anda melihat ruam popok yang berwarna merah gelap atau sangat tebal, mintalah saran dari dokter. Ruam jangka panjang bisa menimbulkan infeksi dan mengakibatkan masalah kesehatan lain.
-
Pakaikan popok dan pakaian baru. Ambil dan buka popok baru lalu pasangkan di sela kedua kakinya, rapatkan kedua sisinya dengan mengencangkan perekatnya. Setelah selesai, pakaikan lagi celananya seperti sedia kala.
- Dalam posisi berdiri, Anda perlu menggunakan satu tangan untuk menahan popok dan tangan yang lain untuk mengencangkan perekat. Dalam posisi duduk, Anda perlu menyuruh si remaja mengangkat tubuh untuk menempatkan popok baru di sela kedua kaki dan mengencangkannya. Dalam posisi berbaring, Anda sebaiknya menahan lututnya tetap menekuk saat memakaikan popok, dan melepaskannya setelah popok terpakai, kemudian mengencangkan perekatnya.
- Usahakan popok terpasang dengan pas tanpa ada celah di sekitar kaki dan pinggang. Pastikan juga popok tersebut tidak menghalangi pergerakan. Tanyakan, “Bagaimana rasanya? Terlalu ketat atau tidak apa-apa?”
-
Buang semua yang terkena kotoran. Masukkan popok yang terkena kotoran ke dalam tempat sampah atau tempat popok. Buang semua tisu yang mungkin jatuh ke lantai atau ke tempat lain selama proses penggantian. Periksalah sekitar untuk memastikan semuanya tampak sama seperti sedia kala.
-
Bersihkan tangan Anda lagi. Setelah selesai, membasuh tangan Anda atau menggunakan cairan pembersih tangan bahkan lebih penting lagi, meskipun Anda mengenakan sarung tangan. Sebaiknya Anda juga menyuruh si remaja membasuh tangannya.
-
Kemasi perlengkapan Anda. Pastikan Anda kembali mengemasi semuanya ke dalam tas popok jika Anda berada di tempat publik. Saat terburu-buru keluar dari toilet, Anda mudah melupakan tisu, misalnya. Mintalah si remaja membantu Anda memeriksa sekitar dengan mengatakan, “Apa ada yang kelupaan sebelum kita pergi?”
-
Tetap tenang. Untuk menenangkan kalian berdua, katakan, “Tenanglah, semua akan baik-baik saja” atau “Percayalah, kita sudah sering melakukan ini sebelumnya”. Jika si remaja menolak pergi untuk mengganti popok, tetapkan batas waktu penolakan, seperti, “Baiklah, aku lihat kamu sibuk, kita bisa menunggu sebentar, temui aku lima menit lagi.” [9] X Teliti sumber
- Jika Anda merasakan dorongan untuk memarahi atau mengatakan hal negatif, tarik napas dalam dan hitung sampai lima.
-
Berempatilah. Ketahui bahwa anak remaja Anda mungkin malu dengan proses penggantian popok. Anda bisa meringankan permasalahan ini dengan mengganti popok anak remaja Anda hanya di tempat pribadi, seperti kamar mandi. Jangan bicarakan secara terbuka tentang keperluan penggantian popok anak remaja Anda dan bijaksanalah saat memberitahunya bahwa sudah waktunya ganti popok.
- Mungkin akan bermanfaat jika Anda menanyakan apakah dia punya saran untuk memperlancar prosesnya dan mengurangi kegelisahan atau rasa malunya. Misalnya, “Menurutku, kita harus memasukkan perlengkapanmu di tas punggung ini, apa ini memberikan privasi yang cukup buatmu? Kamu punya ide lain?”
-
Hadapi penolakan fisik. Anak remaja mungkin menolak seluruh proses penggantian popok. Jika demikian, bersiaplah untuk tantangan dengan mengingatkan diri untuk tetap tenang dan terkendali. Tahan dorongan untuk memaksanya secara fisik, atau menabok, karena ini justru akan menimbulkan masalah di hari kemudian.
- Anda bisa menyalurkan penolakan si remaja pada proses penggantian popok dengan memintanya membantu menyiapkan perlengkapan atau ruangan. Katakan saja, “Kamu kuat sekali, bisakah kamu gunakan sedikit kekuatanmu untuk membantuku melakukan ini? Biar lebih cepat selesai.”
- Katakan kepada si remaja bahwa Anda hanya berusaha membantu dan tidak baik jika dia melukai Anda dalam prosesnya. Katakan saja, “Aku tahu kamu frustrasi dan aku memahami itu, tetapi kalau kamu berusaha memukulku, itu salah dan kamu perlu menghentikannya.” Jika Anda merasa terancam secara fisik, hentikan proses penggantian popok dan coba lagi setelah jeda tenang 15 menit.
-
Berikan penguatan positif. Jika si remaja biasa menolak penggantian, pastikan Anda memberikan pujian jika segalanya berjalan lancar. Di akhir penggantian, katakan saja, “Terima kasih banyak atas bantuannya! Apa kamu merasa ini cepat sekali?” [10] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
- Sebaiknya tawarkan insentif untuk sikap kooperatif di hari kemudian. Misalnya, katakan, “Jika dalam seminggu tidak ada pertengkaran soal ganti popok, kita akan pergi ke restoran favoritmu.”
- Cobalah ubah situasi penggantian popok menjadi situasi yang positif untuk kalian berdua. Gunakan waktu ini untuk membicarakan tentang apa saja selain penggantian popok. Penting bagi Anda untuk tidak menunjukkan tanda-tanda frustrasi memiliki anak remaja yang masih menggunakan popok. Namun, mungkin akan sulit untuk tetap bersikap positif saat Anda harus mengganti popok seorang remaja yang telah buang kotoran banyak di popoknya—tetapi berusahalah keras untuk menciptakan situasi penggantian popok yang positif untuk anak remaja Anda.
-
Mintalah bantuan. Mungkin Anda tidak mampu menyelesaikan proses penggantian sendirian, terutama jika anak remaja Anda menolak. Jika ini terjadi, mintalah bantuan anak remaja Anda dan kemudian jika perlu, mintalah bantuan kepada orang lain. Misalnya, saat mengganti popok di rumah, Anda bisa memanggil anggota keluarga lain. Pilih seseorang yang dipercayai anak remaja Anda, atau tanya dia siapa yang diinginkan untuk membantu, jika memungkinkan. Ini merupakan langkah terakhir, karena mungkin akan melanggar privasi si remaja.
Tips
- Biasanya Anda tidak perlu memakaikan popok secara rangkap. Sebagian besar hanya akan membasahi satu popok setiap beberapa jam.
- Bergeraklah secara efisien saat Anda mengganti popok. Anak remaja sering kali akan menganggap penggantian sebagai gangguan terhadap kegiatan rutinnya dan ingin diganti popoknya secepat dan serahasia mungkin.
- Jika anak remaja Anda sering pipis atau buang kotoran banyak dalam popok, sebaiknya tambahkan celana plastik sebagai pencegahan tambahan terhadap kebocoran. Hal ini juga dapat menggurangi bau setelah buang kotoran.
- Jika di rumah, selalu lakukan penggantian popok di kamar yang sama dan letakkan semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk proses penggantian di satu tempat yang mudah dijangkau. Berusahalah menciptakan lingkungan penggantian popok yang aman dan bebas tekanan di rumah dan berusahalah membuat penggantian popok sebagai bagian yang wajar dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Jika anak remaja Anda butuh meja/kursi penggantian, letakkan meja/kursi tersebut di ruangan yang tidak boleh dimasuki tamu dan ruangan di mana privasi anak remaja Anda terjamin selama proses penggantian. Letakkan popok dan baju bersih di kamar yang sama dan belilah ember popok besar yang bagus untuk membuang popok basah dan kotor. Pastikan ruangan berventilasi untuk menghindari bau tidak enak setelah digunakan.
- Jika anak remaja Anda perlu memakai popok di hari kemudian (karena keharusan medis atau yang lain), cobalah mengajarinya melakukan beberapa langkah sendiri, jika dia mampu. Dia bisa mengumpulkan perlengkapan atau membersihkan diri, misalnya. Ini akan membantu Anda beralih dari penggantian popok yang dipandu orang tua menjadi cara yang lebih mandiri.
- Saat anak remaja sudah tidak lagi menggunakan popok, Anda bisa menyumbangkan sisa popok kepada organisasi nirlaba yang akan menggunakannya untuk keperluan baik, seperti untuk tempat perlindungan kekerasan rumah tangga.
Peringatan
- Jangan menghukum atau menabok anak remaja Anda karena harus mengganti popok. Melakukannya kemungkinan akan menyebabkan masalah tambahan dan akan menciptakan emosi negatif yang akan memperlambat latihan menggunakan toilet.
- Jangan tunjukkan tanda-tanda jijik saat Anda mengganti popok remaja yang terkena kotoran. Mengganti popok bayi yang terkena kotoran bisa menjadi tantangan besar bagi banyak orang, dan melakukan hal yang sama pada remaja yang buang kotoran banyak merupakan tantangan yang sangat besar. Namun, setelah beberapa saat Anda akan terbiasa dan ini akan menjadi rutinitas harian – sama seperti ketika Anda memiliki bayi.
- Anak remaja sesekali juga bisa pipis atau buang kotoran selama penggantian popok. Jadi, sebaiknya Anda bersiap-siap dengan menyediakan handuk untuk digunakan sebagai popok darurat dan mintalah anak remaja Anda berada di atas perlak tahan air. Jika hal ini terjadi, jangan salahkan anak remaja Anda; tetaplah tenang dan tangani situasinya tanpa menjadikannya masalah besar. Anak remaja Anda pasti akan sangat malu melakukannya karena pipis atau buang kotoran di atas meja penggantian saat sedang dipakaikan popok biasanya dianggap sangat kekanak-kanakan. Jika ini terjadi beberapa kali, mintalah anak remaja Anda untuk memberi peringatan beberapa detik sebelum terjadi – jika dia bisa merasakannya.
- Ketahuilah bahwa beberapa orang merasa terhina dengan kata “popok” jika dikaitkan dengan anak remaja atau orang dewasa. Istilah yang lebih disukai adalah “celana pendek”. [11] X Teliti sumber
- Keinginan untuk memakai popok oleh remaja bisa diasosiasikan dengan “parafilia infantilisme”. Jika Anda yakin inilah yang terjadi atau jika anak remaja Anda juga menderita depresi dan kegelisahan, sebaiknya diskusikan situasi ini dengan tenaga medis. [12] X Teliti sumber
Hal yang Anda Butuhkan
- Popok
- Krim pelindung kulit
- Perlak atau alas tahan air lainnya
- Tas popok
- Tisu
- Sarung tangan lateks
- Cairan pembersih tangan
Referensi
- ↑ http://blog.caregiverpartnership.com/2012/04/caregivers-healthy-adult-diaper.html
- ↑ http://www.chicagotribune.com/news/opinion/commentary/ct-diapers-adults-public-bathrooms-perspec-0813-20140813-story.html
- ↑ http://thecaregiverfoundation.org/how-to-series/how-to-balance-work-and-caregiving
- ↑ http://www.cdc.gov/features/handwashing/
- ↑ https://www.nationalincontinence.com/blog/how-to-put-on-an-adult-diaper/
- ↑ http://thecaregiverfoundation.org/how-to-series/how-to-balance-work-and-caregiving
- ↑ http://thecaregiverfoundation.org/how-to-series/how-to-balance-work-and-caregiving
- ↑ http://blog.caregiverpartnership.com/2013/04/prevention-of-adult-diaper-rash.html
- ↑ https://www.empoweringparents.com/article/odd-kids-how-to-manage-violent-behavior-in-children-and-teens/
- ↑ http://my.clevelandclinic.org/childrens-hospital/health-info/ages-stages/adolescence/hic-Social-Development-During-the-Teen-Years
- ↑ http://www.chicagotribune.com/news/opinion/commentary/ct-diapers-adults-public-bathrooms-perspec-0813-20140813-story.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/in-excess/201310/childs-play