Unduh PDF Unduh PDF

Mengetahui cara menggunakan alat pemadam kebakaran dapat menyelamatkan hidup Anda dalam kondisi darurat. Kunci dalam memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran adalah menerapkan strategi PASS , yaitu: P ( pull ) tarik pinnya, A ( aim ) arahkan slang, S ( squeeze ) tekan tuasnya, dan S ( sweep ) sapukan slangnya. Akan tetapi, sebelum mencoba menggunakan alat pemadam kebakaran untuk mematikan api, pastikan apakah Anda benar-benar pantas memadamkan api atau tidak, dan apakah Anda yakin bisa mematikan apinya atau tidak. Apabila Anda merasa tidak bisa mematikan api, atau merasa tidak yakin, segera keluar dari gedung dan hubungi pihak pemadam kebakaran.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Bereaksi terhadap Kebakaran

Unduh PDF
  1. Terlebih dahulu keluarkan semua orang dari dalam gedung. Mintalah seseorang untuk menghubungi pemadam kebakaran atau layanan darurat jika dia telah keluar dari gedung dengan aman. Walaupun Anda bisa memadamkan sendiri apinya, tindakan terbaik adalah meminta bantuan dari pihak pemadam kebakaran untuk berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. [1]
    • Ketika petugas pemadam kebakaran datang, mereka bisa memeriksa apakah apinya telah benar-benar padam. Sesuatu yang terlihat aman belum tentu demikian kenyataannya.
  2. Sebelum menggunakan alat pemadam untuk mematikan api, Anda harus menjalankan sejumlah tindakan pencegahan keselamatan. Carilah pintu keluar yang paling dekat, dan posisikan tubuh sedemikian rupa sehingga punggung menghadap ke pintu keluar. Ini memudahkan Anda untuk melarikan diri dari gedung dalam kondisi darurat. [2]
    • Jagalah agar punggung selalu menghadap ke pintu keluar agar Anda tahu tempatnya dan tidak kehilangan arah atau bingung.
  3. Kebanyakan alat pemadam kebakaran mempunyai jangkauan antara 2,5 dan 4 meter. Sebelum menggunakan alat pemadam kebakaran, posisikan diri Anda sejauh kira-kira 2 hingga 2,5 meter dari api.
    • Anda bisa bergerak mendekat jika apinya sudah mulai padam dan nyalanya sudah mereda. [3]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memadamkan Api

Unduh PDF
  1. Semua alat pemadam mempunyai pin yang dimasukkan ke dalam handel untuk mencegah isi dari alat pemadam menyembur keluar secara tidak sengaja. Pegang cincinnya dan tarik pinnya dari bagian samping handel. [4]
    • Ketika alat pemadam siap disemprotkan, pegang perangkat sedemikian rupa sehingga nozelnya ditempatkan ke arah yang menjauh dari tubuh.
    • Alat pemadam yang biasa ditempatkan di area bukan perumahan atau pemukiman yang padat mungkin mempunyai tali pengikat yang terpasang ke pin agar petugas pemadam kebakaran mengetahui jika alat tersebut telah digunakan. Tali pengikat tersebut dirancang untuk mudah diputus.
  2. Pegang tuas handel bawah (handel pembawa) menggunakan satu tangan dan pegang slang atau nozelnya dengan tangan yang lain. Arahkan slangnya langsung ke bagian dasar api karena Anda harus mematikan bahan bakar yang membuat apinya menyala. [5]
    • Jangan mengarahkan slang ke api karena ini bukan bahan bakarnya, dan apinya mungkin tidak akan padam.
    • Jika menggunakan pemadam berbahan karbon dioksida, jauhkan tangan dari lubang penyemprot karena bagian tersebut mengeluarkan zat yang sangat dingin.
  3. Untuk menyemprotkan bahan pemadam, tekan kedua tuas secara bersamaan menggunakan satu tangan, sedangkan tangan yang lain mengarahkan slang ke bagian dasar api. Ketika menekan tuas, berilah tekanan secara perlahan dan merata. [6]
    • Untuk menghentikan semburan pemadam, lepaskan tuasnya.
  4. Untuk mematikan semua bahan bakar kebakaran, sapukan slang secara perlahan dan bolak-balik pada bagian dasar api sambil menyemprotkan bahan pemadam. Bergeraklah mendekat ke api jika nyalanya sudah reda. [7]
    • Teruskan menyemprotkan alat pemadam hingga apinya mati. Ini termasuk bara api yang masih membara karena bisa memunculkan api lagi.
  5. Perhatikan api dengan saksama untuk memastikan api tersebut tidak berkobar lagi. Mundurlah sedikit jika api makin berkobar. Arahkan kembali slangnya, tekan tuasnya, lalu sapukan lagi slang pemadam ke bagian dasar api untuk mematikannya. [8]
    • Jangan pernah memunggungi api. Anda harus selalu waspada terhadap posisi dan pergerakan api.
  6. Alat pemadam kebakaran rata-rata mengisi bahan pemadam di tabungnya agar bisa digunakan selama kira-kira 10 detik. Bergeraklah mundur dan segera keluar dari dalam gedung jika Anda tidak bisa memadamkan api ketika bahan pemadamnya sudah habis. [9]
    • Hubungi pemadam kebakaran atau layanan darurat apabila mereka memang belum ditelepon.
  7. Sebagian alat pemadam hanya bisa digunakan satu kali dan harus dibuang jika isinya telah habis. Alat pemadam yang lain bisa diisi ulang dengan bahan pemadam dan diberi tekanan kembali.
    • Jangan meletakkan alat pemadam yang telah kosong di lokasi yang mudah dijangkau. Mungkin akan ada seseorang yang mencoba menggunakannya untuk memadamkan api dalam kondisi darurat.
    • Jika alat pemadam bisa diisi ulang, lakukan ini secepat mungkin. Jangan menunda mengisinya karena bisa saja Anda menghadapi situasi darurat tanpa memiliki alat pemadam kebakaran yang dapat digunakan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran dengan Aman

Unduh PDF
  1. Jangan mencoba memadamkan kebakaran sendiri menggunakan alat pemadam, kecuali semua orang telah meninggalkan gedung dengan aman. Selain itu, hanya lanjutkan upaya pemadaman apabila Anda mampu memadamkan kebakaran secara aman dan telah mempunyai rute untuk keluar dari gedung dengan aman. [10]
    • Jika semua orang telah keluar dari dalam gedung dan Anda sudah menyiapkan jalan keluar yang aman, mulailah memadamkan api.
  2. Alat pemadam kebakaran tidak dirancang untuk menangani kebakaran besar, atau kebakaran yang terus meluas. Hanya padamkan api jika kebakaran terjadi di ruangan kecil. Segera keluar dari gedung jika api melampaui tinggi badan Anda, atau apinya menyebar dan bertambah besar. [11]
    • Contoh untuk api yang terkendali adalah kebakaran di tempat sampah. Apinya akan tertahan oleh dinding tempat sampah dan tidak akan bisa menyebar.
  3. Jangan pernah memadamkan kebakaran sendirian apabila ruangan dipenuhi asap. Menghirup asap bisa membuat Anda tidak sadarkan diri, dan terjebak di ruangan yang penuh dengan api. [12]
    • Jika asap telah memenuhi ruangan, tutuplah mulut dan membungkuklah ke lantai. Pertahankan posisi di bawah ini agar Anda terhindar dari asap, lalu merangkaklah keluar ruangan menuju tempat yang aman.
  4. Alat pemadam kebakaran diisi dengan berbagai macam bahan penyiram yang hanya cocok untuk menangani jenis api tertentu. Beberapa jenis alat pemadam tidak akan efektif untuk menangani jenis kebakaran yang tidak tepat, sedangkan jenis pemadam yang lain justru bisa memperparah keadaan. Sebelum memadamkan api, pastikan untuk mencari tahu penyebab kebakarannya. Hanya lanjutkan prosesnya apabila Anda mempunyai jenis alat pemadam kebakaran yang tepat. [13]
    • Kelas A: Cocok digunakan pada kain, kayu, kertas, karet, berbagai jenis plastik, dan kebakaran biasa. Bahan yang digunakan biasanya adalah busa atau air.
    • Kelas B: Cocok digunakan pada kebakaran bensin, gemuk, atau minyak. Isinya adalah karbon dioksida atau bahan kimia kering. Alat pemadam kebakaran yang memiliki bobot kurang dari 3 kg tidak dianjurkan.
    • Kelas C: Cocok digunakan pada kebakaran listrik yang berisi energi. Isinya adalah karbon dioksida atau bahan kimia kering.
    • Kelas D: Cocok digunakan pada logam yang gampang terbakar. Isinya adalah bahan kimia dalam bentuk bubuk kering.
    • Kelas K: Cocok digunakan pada kebakaran dapur, misalnya minyak, gemuk, atau lemak. Isinya adalah bahan kimia kering dan basah.
    • Kelas ABC: Ini merupakan alat pemadam kebakaran serbaguna yang bisa digunakan untuk menangani kebakaran di kelas A, B, dan C. Isinya adalah bahan kimia kering.
    Iklan

Tips

  • Dinas pemadam kebakaran di daerah Anda biasanya akan bersedia mendemonstrasikan cara menggunakan alat pemadam kebakaran dengan benar. Cobalah menghubungi dinas pemadam kebakaran setempat untuk mengetahui informasi mengenai jadwal demonstrasi publik yang akan mereka adakan di masa mendatang.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.103 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan