PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Banyak orang di dunia yang menderita alergi serbuk sari yang menimbulkan rhinitis, konjungtivitis (alergi mata), asma, batuk, bersin, mata berair, hidung tersumbat, ingusan, dan tenggorokan gatal-gatal. [1] Secara umum, gejala-gejala ini merupakan respons sistem imun yang diakibatkan oleh produksi histamin sebagai mekanisme pertahanan terhadap berbagai mikroorganisme. [2] Dikarenakan histamin merupakan penyebab utama berbagai gejala dari alergi serbuk sari, menyingkirkannya adalah cara yang efektif untuk mengobati alergi yang satu ini. Saat ini, terdapat ratusan obat generik yang bisa Anda beli di apotek untuk mengatasi alergi serbuk sari. Namun, sayangnya, sebagian besar dari obat-obatan tersebut memiliki efek samping. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mencoba menggunakan antihistamin alami untuk mengobati alergi ini. [3]

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Menggunakan Bahan-Bahan Dapur

PDF download Unduh PDF
  1. Kunyit mengandung zat yang bernama kurkumin yang mencegah produksi histamin di dalam tubuh. Kurkumin juga bertindak sebagai zat antiradang, meredakan saluran pernapasan yang mengalami peradangan akibat reaksi alergi. [4]
    • Anda dapat menambah asupan kunyit dengan menambahkan sejumput kunyit ke sayuran, ikan, atau daging yang Anda konsumsi. Walaupun tidak terlalu berasa, makanan Anda akan berubah warna menjadi kuning atau jingga menarik.
    • Asupan kunyit yang dianjurkan adalah 300 mg per hari.
  2. Serbuk sari yang terdapat di dalam madu lebah mentah akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya reaksi alergi maupun infeksi. Dengan mengonsumsi sejumlah kecil serbuk sari setiap hari, Anda akan memvaksinasi diri Anda sendiri dari alergi serbuk sari. [5]
    • Sebaiknya, madu yang Anda konsumsi adalah produksi lokal karena madu tersebut akan mengandung serbuk sari spesifik yang hanya ada di daerah tempat Anda tinggal sehingga pengaruhnya akan lebih efektif.
    • Cobalah untuk mengonsumsi dua sendok teh madu lokal mentah setiap hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
  3. Kemangi mengandung zat antihistamin yang membantu mencegah peradangan yang diakibatkan oleh alergi. Selain itu, kemangi juga dapat digunakan untuk menawarkan racun sengatan lebah atau serangga. [6]
    • Untuk meningkatkan asupan kemangi, Anda dapat mencabut dedaunan kemangi segar dan mengonsumsinya bersamaan dengan salad, sup, dan saus.
    • Cara lain yang dapat Anda lakukan adalah membuat teh kemangi dengan memotong-motong daun kemangi segar dan menambahkannya ke air rebus yang mendidih. Biarkan selama lima menit, lalu saring teh yang dihasilkan dan tambahkan madu ke dalamnya sebagai perisa sebelum diminum.
  4. Bawang mengandung bahan kimia bernama quercetin yang membantu menurunkan produksi histamin dalam tubuh dan mengurangi gejala alergi serbuk sari. [7]
    • Cobalah untuk menambahkan lebih banyak bawang dalam masakan Anda. Apabila dimungkinkan, konsumsi bawang mentah karena kandungan quercetin di dalamnya lebih tinggi.
    • Quercetin juga membantu melebarkan saluran napas dan memudahkan Anda bernapas.
  5. Jahe mengandung zat antiradang dan antihistamin yang dapat membantu mencegah terjadinya reaksi alergi. [8]
    • Untuk membuat teh jahe, potong akar jahe sepanjang 2,5 cm, lalu tumbuk atau parut dan masukkan ke secangkir air yang mendidih. Biarkan selama 5 menit. Setelahnya, Anda dapat menyaring jahenya dan meminum tehnya.
    • Anda juga dapat memarut jahe segar dan mencampurkannya ke dalam kari, kentang rebus, dan salad.
  6. Bawang putih menekan beberapa enzim tertentu yang menyebabkan peradangan pada tubuh. Bawang putih juga mengandung bahan antibiotik yang meningkatkan sistem imun dan membantu tubuh menangkal alergi dan infeksi.
    • Pilihlah bawang putih mentah karena pengaruhnya akan lebih efektif dibandingkan bawang yang sudah dimasak. Konsumsi dua atau tiga butir kecil setiap hari.
    • Apabila Anda merasa bawang putih segar terlalu kuat untuk lidah, campurlah ke dalam sup, kentang rebus, dan salad.
  7. Teh hijau mengandung senyawa bernama catechin yang mencegah berubahnya histidin menjadi histamin, sehingga reaksi alergi akan terhenti sebelum sempat menimbulkan gejala-gejalanya. [9]
    • Targetkan untuk meminum dua hingga tiga cangkir teh hijau setiap hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
    • Teh hijau juga dapat membantu meredakan berbagai jenis alergi lainnya (contoh : alergi debu, bedak, dsb.).
  8. Apel mengandung senyawa flavonoid yang bernama quercetin . Senyawa ini mengendalikan pelepasan histamin dalam tubuh, sehingga membatasi reaksi alergi. [10]
    • Anda mungkin pernah mendengar ungkapan '“'an apple a day keeps the doctor away ”. Salah satu bukti nyatanya adalah apel dapat membantu mengatasi alergi serbuk sari.
  9. Vitamin C mengurangi pelepasan histamin dengan menguraikannya lebih cepat. Selain itu, vitamin C juga mengurangi sensitivitas saluran pernapasan terhadap histamin.
    • Makanan yang banyak mengandung vitamin C: pepaya, pisang, mangga, jambu, nanas, brokoli, kembang kol, kubis, dan ubi jalar.
    • Jumlah konsumsi vitamin C yang dianjurkan adalah 1000 mg per hari.
  10. Asam lemak omega-3 memiliki sifat antiradang yang membantu mengurangi peradangan pada sinus akibat alergi sinus. Omega-3 juga meningkatkan kesehatan paru-paru dan meningkatkan sistem imun, menyiapkan tubuh Anda untuk menangkal alergi serbuk sari. [10]
    • Makanan yang secara alami mengandung banyak asam lemak omega-3 yaitu: biji rami, kenari, kedelai, kembang kol, sarden, salmon, dan udang.
    • Jumlah asupan asam lemak omega-3 yang dianjurkan adalah 1000 mg, tiga kali sehari.
  11. Pepermin mengandung bahan bernama mentol yang membantu menyembuhkan hidung tersumbat dan merelaksasikan saluran pernapasan. [11]
    • Pepermin juga mengandung zat antiradang dan antibakteri untuk membantu mengatasi infeksi.
    • Untuk membuat teh pepermin, masukkan 14,2 g daun pepermin kering ke dalam stoples. Isilah dua per tiga stroples tersebut dengan air rebus, dan tunggu selama lima menit. Sebagai tambahan, Anda juga dapat menghirup uap dari rebusan tersebut untuk memaksimalkan efeknya. Dinginkan, hidangkan, tambahkan gula jika Anda ingin, dan minumlah.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Melakukan Eksperimen dengan Obat-obatan Herbal

PDF download Unduh PDF
  1. Anjuran ini mungkin akan mengejutkan semua orang yang pernah tersengat jelatang dan mendapati gatal-gatal di kulit karenanya. Namun, penelitian menunjukkan bahwa jelatang memang dapat mengurangi jumlah histamin di dalam tubuh. Dalam satu penelitian, lebih dari separuh orang yang menggunakan jelatang yang dikeringkan dan didinginkan untuk mengobati alergi melaporkan hasil yang positif. Beberapa penelitian lainnya juga mengindikasikan bahwa mengonsumsi jelatang sebagai suplemen atau teh pada musim alergi dapat membantu meredakan aleri serbuk sari dengan menekan gejala-gejalanya. [12] [13] [14]
    • Sebaiknya, jelatang dikonsumsi sebagai suplemen, sesuai dengan petunjuk penggunaan dari pihak pabrikannya, atau sebagai teh. Anda dapat mulai meminum teh jelatang dua hingga tiga cangkir sehari selama satu hingga dua minggu sebelum musim alergi. Lanjutkan konsumsi hingga akhir musim tersebut.
    • Kecuali untuk wanita hamil, jelatang aman untuk dikonsumsi oleh siapa pun. Hal ini disebabkan konstraksi uterin yang dapat terstimulasi oleh jelatang.
  2. Kedua bahan tersebut memiliki hubungan secara kimiawi dan dapat ditemukan pada berbagai jenis tanaman. Kedua-duanya juga merupakan senyawa bioflavonoid dan berfungsi melindungi pembuluh darah dari kebocoran yang berlebih, mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh alergi. Selain itu, keduanya juga berfungsi sebagai zat antiradang. [15]
    • Quercitin dan rutin aman untuk dikonsumsi; namun, terkadang, peradangan dan permasalahan pencernaan dapat terjadi karenanya.
    • Kedua-duanya dikonsumsi sebagai suplemen; dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan.
    • Quercitin dan rutin belum pernah diuji keamanannya pada anak-anak atau wanita hamil.
    • Ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa quercitin dan rutin dapat menurunkan tekanan darah. Apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan untuk tekanan darah, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum Anda mengonsumsi quercitin atau rutin.
    • Quercitin dan rutin sebaiknya tidak dikonsumsi bersama cyclosporin (Neoral, Sandimmune).
    • Apabila Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi quercitin atau rutin.
  3. [16] Bromelain adalah enzim yang ditemukan pada nanas dan berbagai tanaman lainnya. Bahan ini digunakan sebagai enzim pencernaan dan pereda radang. [17]
    • Penelitian dalam bidang ilmu hewan juga mengindikasikan bahwa bromelain dapat mengobati alergi asma. [18]
    • Panel ahli Jerman, Komisi E, merekomendasikan dosis konsumsi bromelain sebanyak 80-320 mg (200-800 unit FIP) sebanyak dua hingga tiga kali sehari. Bromelain juga tersedia sebagai suplemen.
    • Jangan konsumsi bromelain apabila Anda alergi terhadap latex. Untuk alasan yang masih belum jelas hingga saat ini, kasus sensitivitas terhadap keduanya sering ditemukan.
    • Apabila Anda mengonsumsi amoksisilin atau obat-obatan pengencer darah lainnya, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan bromelain.
  4. Sebagaimana Anda dapat tebak dari namanya, eyebright telah banyak digunakan untuk mengatasi reaksi alergi dan banyak lainnya pada mata. Eyebright dikenal memiliki efek antiradang yang setara dengan indometasin. [19] Apabila dikonsumsi secara oral, eyebright juga dapat mengobati alergi.
    • Eyebright belum diuji keamanannya pada wanita hamil.
    • Eyebright dapat dikonsumsi sebagai teh atau suplemen.
    • Eyebright mengurangi peradangan pada mata yang disebabkan oleh blefaritis (peradangan pada folikel bulu mata) dan konjungtivitis (peradangan atau infeksi pada membran yang melapisi kelopak mata). Eyebright juga dapat digunakan sebagai obat tetes mata atau digunakan sebagai obat optalmik internal. [20]
    • Eyebright juga digunakan sebagai bahan antiradang untuk alergi serbuk bunga, sinusitis, infeksi saluran pernapasan atas, dan katar (peradangan pada membran mukus).
  5. Elderberry telah digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati orang-orang yang menderita alergi serbuk sari. [21] Elderberry mengandung bioflavonoid, antiradang, dan antioksidan dalam jumlah tinggi, ketiga-tiganya berperan dalam mengobati alergi. [22]
    • Elderberry aman dikonsumsi sebagai teh atau suplemen untuk anak-anak.
  6. Salah satu turunan dari gulma ladang di Eropa, petasites ( Petasites hybridus ) adalah bahan antihistamin alternatif lainnya. Penelitian telah mengindikasikan bahwa petasites dapat mengurangi histamin dan zat-zat penyebab radang lainnya di dalam tubuh orang yang menderita alergi. [23]
    • Menurut penelitian, petasites bertindak efektif sebagai obat cetrizine, bahan aktif dalam Zyrtec, salah satu tablet antihistamin yang banyak dikenal. [24] Walaupun cetirizine dianggap sebagai antihistamin non-sedatif, beberapa peneliti melaporkan bahwa bahan tersebut juga dapat menyebabkan rasa kantuk [25] sedangkan petasites tidak.
    • Peringatan: petasites memiliki famili yang sama dengan ragweed, gulma yang dikenal luas dapat memicu gejala alergi.
    • Petasites tidak direkomendasikan untuk wanita hamil. Untuk orang dewasa dan anak-anak, petasites dikenal cukup aman.
  7. Beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam dong quai memiliki efek antihistamin dan anti-serotonin. Histamin, serotonin, dan senyawa-senyawa lainnya dilepaskan dari sel-sel darah sebagai respons terhadap sesuatu yang mengakibatkan iritasi pada tubuh seperti serbuk sari, debu, asap kimia, atau bulu hewan dan menyebabkan gejala-gejala yang terhubung dengan alergi. Efek antihistamin dari dong quai membantu mencegah terjadinya gejala-gejala alergi tersebut.
    • Suplemen dong quai dapat dibeli di toko-toko makanan kesehatan. Alternatifnya, Anda dapat merebus daun dong quai untuk membuat teh. [26]
  8. Tanaman ini banyak dikenal di kalangan penyuka obat-obatan herbal. Goldenseal memiliki banyak khasiat, di antaranya adalah sebagai bahan anti-katar, antiradang, antiseptik, astringen, tonik, laksatif, anti-diabetes, dan stimulan otot alternatif.
    • Dalam konteks alergi, goldenseal dikenal memiliki efek astringen pada membran mukus saluran pernapasan atas, saluran gastrointestinal, kandung kemih, rektum (diberikan dengan dioleskan), dan kulit.
    • Saat digunakan dengan semprotan nasal, goldenseal juga dapat mengurangi gejala alergi serbuk sari secara signifikan. [27]
  9. Eukaliptus merupakan bahan yang bias adigunakan dalam sirup dan pastiles pelega tenggorokan. Khasiatnya tersebut disebabkan oleh senyawa bernama sineol yang terkandung di dalamnya. Sineol memiliki berbagai khasiat, di antaranya : sebagai zat ekspektoran, mengurangi batuk-batuk, melawan penyumbatan pada hidung, dan meredakan iritasi saluran sinus. [28]
    • Minyak eukaliptus memiliki efek antiradang, antivirus, dan anti-bakteri. Uap minyak eukaliptus berkhasiat sebagai dekongestan saat dihirup dan, oleh karenanya, dapat digunakan untuk mengobati sinusitis.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menggunakan Pengobatan Uap

PDF download Unduh PDF
  1. Jelatang, eyebright , dan petasites dapat digunakan dalam pengobatan uap apabila telah dikeringkan. Anda hanya akan membutuhkan satu sendok teh tanaman tersebut per sesi pengobatan.
  2. Aduk di dalam air hingga sepenuhnya tercampur. Anda tidak perlu membuat airnya terus-menerus mendidih, yang penting adalah air tersebut menghasilkan uap.
  3. Tutup kepala Anda dengan handuk dan hirup uap tersebut menggunakan kedua lubang hidung dan mulut. Lakukan sepanjang yang Anda inginkan. Semakin lama Anda melakukannya, semakin lega sinus Anda nantinya.
  4. Pastikan Anda tidak terluka karena uap panas tersebut! Pada saat pertama Anda mencoba hal ini, tarik napas dalam-dalam satu kali lalu menjauhlah dari uap. Anda perlu melakukan ini untuk mengetahui apakah Anda memiliki alergi terhadap tanaman di dalamnya. Ingatlah bahwa jika Anda memiliki reaksi alergi terhadap produk suatu tanaman, maka ada kemungkinan Anda juga memiliki reaksi alergi terhadap tanaman lainnya.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Kapan Sebaiknya Anda Mencari Pertolongan Dokter

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Kunjungilah dokter jika perawatan rumahan tidak membantu mengurangi gejala alergi. Anda mungkin bisa mengatasi sebagian besar alergi musiman dengan perawatan alami, obat bebas, dan langkah pencegahan seperti menjauhkan serbuk sari dari rumah. Meskipun begitu, jika tidak satu pun cara di atas membantu, hubungilah dokter atau spesialis alergi. Mereka bisa membantu memberikan perawatan lain untuk Anda. [29]
    • Dokter juga mungkin akan meminta Anda menjalani tes laboratorium untuk mengetahui dengan pasti penyebab alergi.
  2. 2
    Carilah pertolongan medis jika alergi menyebabkan gejala berat. Terkadang, alergi serbuk sari bisa memicu masalah yang lebih serius seperti infeksi sinus atau serangan asma. Jika alergi yang Anda alami disertai gejala sinus, sulit bernapas, mengi, atau sesak napas, segeralah hubungi dokter. Dokter mungkin akan menyarankan perawatan yang lebih agresif. [30]
    • Misalnya, Anda mungkin harus disuntik obat antialergi atau minum obat imunoterapi.
  3. 3
    Diskusikan penggunaan suplemen atau obat herbal baru dengan dokter terlebih dahulu. Sama seperti obat lain, suplemen dan obat herbal juga bisa menimbulkan efek samping dan interaksi obat. Suplemen dan obat herbal juga mungkin tidak aman untuk digunakan jika Anda menderita penyakit tertentu. Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba suplemen atau obat herbal apa pun untuk memastikan keamanannya. [31]
    • Beri tahu obat atau suplemen lain yang juga Anda gunakan, termasuk obat-obat bebas.
    • Beri tahu riwayat kesehatan Anda dan jika Anda sedang hamil, menyusui, atau menderita penyakit tertentu.
  4. 4
    Carilah pertolongan darurat jika Anda mengalami reaksi berat setelah menggunakan obat herbal. Obat herbal dan suplemen makanan terkadang bisa memicu reaksi alergi berat. [32] Hentikan penggunaan obat herbal atau suplemen jika Anda mengalami gejala seperti ruam, bidur, gatal-gatal, atau bengkak. Kunjungilah unit gawat darurat atau teleponlah ambulans jika Anda mengalami reaksi alergi berat seperti: [33]
    • Sulit bernapas
    • Pembengkakan pada lidah, bibir, wajah, atau tenggorokan
    • Jantung berdebar-debar
    • Limbung atau berkunang-kunang
    • Mual dan muntah
    Iklan

Tips

  • Histamin meningkatkan sekresi cairan dari pembuluh darah dan bertindak sebagai penyalur pesan kimiawi untuk “memanggil” sel-sel lain guna memproduksi lebih banyak zat peradangan.
  • Di dalam tubuh, histamin juga berfungsi sebagai neurotransmitter, mengatur siklus tidur, melepaskan asam lambung, dan bekerja pada paru-paru untuk meningkatkan penyempitan bronkiolus. [34]
  • Selain obat-obatan alami tersebut, Anda juga bisa menggunakan larutan garam di dalam neti pot untuk mengirigasikan hidung Anda.
  • Anda juga bisa mengurangi gejala alergi dengan memastikan serbuk sari tidak masuk ke dalam rumah. Caranya adalah dengan menutup jendela dan pintu, menggunakan pendingin ruangan alih-alih kipas jendela dan loteng pada musim penyerbukan, mengeringkan pakaian dan seprai di pengering alih-alih dijemur di luar, dan mencegah hewan peliharaan yang telah menghabiskan waktu di luar dari memasuki kamar Anda (serbuk sari dapat terperangkap di bulu hewan peliharaan Anda).
  • Tutup jendela mobil saat mengemudi. Gunakan pendingin udara apabila Anda memerlukannya. Apabila Anda benar-benar harus berada di luar ruangan, kurangi ekspos Anda terhadap serbuk sari dengan memeriksa kadar serbuk sari di udara sebelum keluar ruangan. Kadar serbuk sari di udara dapat dilihat pada beberapa situs internet. [35] [36] [37]
Iklan
  1. 10,0 10,1 http://life.gaiam.com/article/natural-antihistamines-3-foods-fight-allergies
  2. https://umm.edu/health/medical/altmed/herb/peppermint
  3. Bielory, L. (2004). Complementary and alternative interventions in asthma, allergy, and immunology. Annals Of Allergy, Asthma & Immunology, 93(2), S45-54.
  4. Sayin I, Cingi C, Oghan F, Baykal B, Ulusoy S. Complementary therapies in allergic rhinitis. ISRN Allergy. 2013 Nov 13;2013:938751. doi: 10.1155/2013/938751. eCollection 2013.
  5. Mittman P. Randomized, double-blind study of freeze-dried Urtica dioica in the treatment of allergic rhinitis. Planta Med 1990;56:44-7.
  6. Cesarone MR, Belcaro G, Incandela L, et al. Flight microangiopathy in medium-to-long distance flights: prevention of edema and microcirculation alterations with HR (Paroven, Venoruton; 0-(beta-hydroxyethyl)-rutosides): a prospective, randomized, controlled trial. J Cardiovasc Pharmacol Ther 2002;7 Suppl 1:S17-S20.
  7. http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-895-bromelain.aspx?activeingredientid=895&activeingredientname=bromelain
  8. Lotz-Winter, H. On the pharmacology of bromelain: an update with special regard to animal studies on dose-dependent effects. Planta Med 1990;56(3):249-253.
  9. Secor, E. R., Jr., Carson, W. F., Cloutier, M. M., Guernsey, L. A., Schramm, C. M., Wu, C. A., and Thrall, R. S. Bromelain exerts anti-inflammatory effects in an ovalbumin-induced murine model of allergic airway disease. Cell Immunol. 2005;237(1):68-75.
  10. Recio, M. C., Giner, R. M., Manez, S., and Rios, J. L. Structural considerations on the iridoids as anti-inflammatory agents. Planta Med 1994;60(3):232-234.
  11. Stoss M, Michels C, Peter E, Beutke R, Gorter RW. Prospective cohort trial of Euphrasia single-dose eye drops in conjunctivitis. J Altern Complement Med. 2000 Dec;6(6):499-508.
  12. Tancred, J. (2006). Herbs for catarrh and congestion. J Comp Med, 5(5), 37.
  13. Zakay-Rones Z, Thom E, Wollan T, Wadstein J. Randomized study of the efficacy and safety of oral elderberry extract in the treatment of influenza A and B virus infections. J Int Med Res 2004;32:132-40.
  14. Thomet OA, Schapowal A, Heinisch IV, et al. Anti-inflammatory activity of an extract of Petasites hybridus in allergic rhinitis. Int Immunopharmacol 2002;2:997-1006.
  15. Schapowal A; Petasites Study Group. Randomised controlled trial of butterbur and cetirizine for treating seasonal allergic rhinitis. BMJ. 2002 Jan 19;324(7330):144-6.
  16. http://www.nhs.uk/conditions/antihistamines/Pages/Introduction.aspx
  17. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000549.htm
  18. http://www.webmd.com/allergies/features/natural-allergy-relief
  19. Ellaissi A, Rouis Z, Salem NA, Mabrouk S, ben Salem Y, Salah KB, Aouni M, Farhat F, Chemli R, Harzallah-Shikri F, Khouja ML. Chemical composition of 8 eucalyptus species’ essential oils and the evaluation of their anti-bacterial, anti-fungal, anti-viral activities. BMC Complement Altern Med. 2012 Jun 28;12:81. doi:10.1186/1472-6682-12-81.
  20. https://acaai.org/allergies/allergy-treatment/when-see-allergist
  21. https://acaai.org/allergies/allergy-treatment/when-see-allergist
  22. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/herbal-supplements/art-20046714
  23. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2876185/
  24. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/allergies/symptoms-causes/syc-20351497
  25. http://sepa.duq.edu/regmed/immune/histamine.html
  26. http://www.accuweather.com/en/id/jakarta/208971/allergies-weather/208971
  27. http://www.meteovista.com/Asia/Indonesia/Hay-fever-Bali/4719858
  28. https://weather.com/forecast/allergy/l/IDXX0022:1:ID
  29. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000549.htm

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.709 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan