Unduh PDF Unduh PDF

Berhubungan seksual dengan aman adalah bagian yang penting dalam menjaga kesehatan reproduksi. Jika meragukan efektivitas alat kontrasepsi yang digunakan, atau merasa alat itu tidak efektif selama berhubungan seksual, Anda bisa merencanakan kehamilan menggunakan kontrasepsi darurat yang sering juga disebut morning after pill .

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menggunakan Kontrasepsi Darurat

Unduh PDF
  1. Sebagian besar kontrasepsi darurat mengandung hormon progestin (yang juga disebut levonorgestrel). Hormon ini akan menghambat ovarium melepaskan sel telur. Jika tidak ada sel telur, sperma tidak akan dapat membuahi. [1]
    • Kontrasepsi ini mempunyai efektivitas yang lebih rendah selama masa subur atau tepat setelah masa subur.
    • Kontrasepsi darurat umumnya mengandung dosis progestin yang lebih tinggi dibandingkan kontrasepsi kehamilan bulanan. Anda tidak boleh mengganti pil kontrasepsi bulanan dengan kontrasepsi darurat. Selain itu, kontrasepsi darurat juga tidak dapat menggugurkan kehamilan. [2]
  2. Kontrasepsi darurat paling efektif digunakan dalam jangka waktu 24 jam setelah berhubungan seksual tanpa pengaman, atau saat Anda menduga alat kontrasepsi yang digunakan tidak efektif. Walaupun begitu, kontrasepsi darurat masih bisa digunakan beberapa hari setelahnya dan masih mampu mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. [3]
    • Kontrasepsi darurat progestin sebaiknya digunakan dalam jangka waktu 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.
    • Kontrasepsi darurat ulipristal (Ella) sebaiknya digunakan dalam jangka waktu 120 jam setelah berhubungan seksual tanpa pengaman untuk mencegah sperma membuahi sel telur. [4]
  3. Kontrasepsi darurat tersedia di klinik dokter, klinik kesehatan, dan apotek. Di apotek, kontrasepsi ini mungkin disimpan di belakang meja pajangan. [5]
    • Anda mungkin bisa membeli kontrasepsi darurat tanpa resep tanpa perlu menunjukkan KTP, terlepas dari usia ataupun jenis kelamin Anda. Sebagian apotek mungkin tidak menyediakannya, atau mungkin menolak menjualnya atas dasar keyakinan pribadi.
    • Harga kontrasepsi darurat umumnya berkisar antara Rp400.000-Rp800.000 tanpa asuransi. Asuransi mungkin menanggung sebagian biayanya, sesuai dengan paket yang Anda ambil. [6]
    • Beberapa merek kontrasepsi darurat seperti Ella, harus dibeli dengan resep dokter. [7]
  4. Kontrasepsi darurat umumnya merupakan sediaan dosis tunggal. Walaupun begitu, ada beragam merek kontrasepsi darurat, jadi Anda harus selalu menggunakan pil atau tablet sesuai anjuran dokter atau panduan dalam kemasannya. [8] .
    • Kontrasepsi darurat harus ditelan. Minumlah obat ini bersama dengan banyak air.
    • Anda juga bisa meminum pil bersama makanan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya mual. [9]
    • Kontrasepsi kehamilan biasa dapat diminum seperti biasanya setelah menggunakan kontrasepsi darurat. [10]
    • Jika Anda tidak yakin akan dosisnya atau mengkhawatirkan sesuatu, konsultasikan dengan apoteker.
  5. Kontrasepsi darurat biasanya akan berpengaruh terhadap hormon yang mengatur ovulasi. Jadi, menstruasi pertama setelah menggunakan kontrasepsi darurat mungkin akan lebih awal atau terlambat. [11]
    • Volume menstruasi Anda mungkin juga akan berkurang ataupun bertambah dibandingkan biasanya.
  6. Tingkat efektivitas pil levonorgestrel mencapai 89% bila digunakan dalam jangka waktu 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa pengaman. Sama halnya, tingkat efektivitas pil Ella mencapai 85% bila digunakan dalam jangka waktu 120 jam setelah berhubungan seksual tanpa pengaman. Jadi, Anda masih berpeluang hamil setelah menggunakan kontrasepsi darurat. [12]
    • Setelah menggunakan pil, perhatikan tanda-tanda kehamilan, terutama terlambat menstruasi.
    • Selain terlambat menstruasi, gejala kehamilan lainnya meliputi pusing, kelelahan, peka terhadap bau makanan, mual, dan nyeri payudara. [13]
    • Lakukan pemeriksaan kehamilan di rumah atau buat jadwal pemeriksaan darah di klinik dokter untuk memastikannya. Tes kehamilan di rumah tersedia di rak alat kesehatan di apotek.
    • Tes kehamilan memeriksa kadar hormon hCG di dalam tubuh, yang akan meningkat setelah sel telur yang dibuahi melekat di rahim. [14]
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memilih Kontrasepsi Darurat

Unduh PDF
  1. Kontrasepsi darurat pil progestin dosis tunggal (levonorgestrel) seperti Plan B One Step, Next Choice One Dose, dan My Way dapat mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium. Pil ini dapat dibeli bebas di apotek atau melalui dokter. [15]
    • Pil ini harus digunakan sesegera mungkin, namun biasanya masih cukup efektif bila digunakan dalam jangka waktu 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa pengaman. Pil ini juga mungkin masih cukup efektif digunakan dalam jangka waktu 12 jam setelahnya. [16]
    • Pil ini paling sesuai bagi wanita dengan IMT di bawah 25 dan tidak cocok bagi wanita dengan IMT lebih dari 30. [17]
    • Menggunakan pil ini dapat mengubah siklus menstruasi Anda, sehingga mungkin mengurangi atau memperbanyak volumenya, dan memajukan atau memundurkan waktunya dibandingkan biasanya. Pil ini juga bisa memicu gejala yang mirip dengan sindrom prahaid, seperti mual dan kram perut. [18]
    • Kemungkinan efek samping lainnya meliputi nyeri payudara, pusing, mual, dan kram perut. [19]
  2. Tidak seperti pil kontrasepsi darurat dosis tunggal, 2 tablet levonorgestrel dosis ganda harus digunakan keduanya agar efektif. [20]
    • Minumlah 1 tablet sesegera mungkin setelah berhubungan seksual tanpa pengaman, dan diikuti dengan dosis yang kedua 12 jam kemudian.
    • Tablet levonorgestrel dapat dibeli di apotek sekitar.
    • Sama seperti pil kontrasepsi darurat lainnya, efek samping obat ini meliputi menstruasi yang lebih awal ataupun terlambat, berkurang atau bertambahnya volume menstruasi, serta kram perut. [21]
  3. Ella (ulipristal asetat) adalah pil kontrasepsi darurat dosis tunggal, dan satu-satunya yang dapat digunakan hingga 5 hari setelah berhubungan seksual untuk mencegah kehamilan. Hanya saja, semakin cepat digunakan, efektivitasnya akan semakin baik. [22]
    • Bergantung waktu penggunaannya dalam siklus menstruasi, Ella mampu menunda pengeluaran sel telur dari ovarium hingga 5 hari setelah digunakan. Hal ini berarti, sperma yang masih berada di dalam tidak akan mampu bertahan hidup cukup lama untuk membuahi sel telur. [23]
    • Ella adalah pilihan yang lebih sesuai bagi wanita dengan IMT lebih dari 25 dibandingkan pil progestin. Namun efektivitasnya lebih rendah pada wanita dengan IMT lebih dari 35. [24]
    • Ella hanya dapat dibeli dengan resep, dan efek samping yang paling lazim timbul akibat penggunaannya adalah sakit kepala, nyeri perut, mual, dismenore, kelelahan, dan pusing.

Tips

  • Penggunaan alat kontrasepsi biasa seperti kondom atau pil KB jauh lebih efektif dibandingkan dengan kontrasepsi darurat. Gunakan pil KB seperti biasanya, dan gunakan kontrasepsi darurat sebagai pilihan terakhir.
  • Jika merasa membutuhkan kontrasepsi darurat, sebaiknya Anda mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang lebih andal dan mengonsultasikannya dengan dokter.

Peringatan

  • Kontrasepsi darurat tidak melindungi Anda dari penyakit menular seksual. Gunakan pengaman tidak hanya untuk mencegah kehamilan, namun juga untuk menghindari PMS. Periksakan adanya PMS setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.
  • Anda harus memahami bahwa kontrasepsi darurat tidak boleh digunakan untuk merencanakan kehamilan.
  • Kontrasepsi darurat bukanlah pil aborsi. Hal ini berarti, kontrasepsi darurat tidak dapat menggugurkan sel telur yang telah dibuahi jika Anda terlanjur hamil, dan janin sudah menempel di rahim Anda.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.888 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?