PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Semua orang memiliki serumen, atau disebut juga kotoran telinga. Jika telinga Anda terasa penuh, ada cairan yang keluar dari dalamnya, atau jika Anda sesekali merasa kesulitan mendengar suara, telinga Anda mungkin perlu dibersihkan dari serumen. [1] Ada banyak cara berbeda untuk membersihkan serumen, dan penggunaan lilin terapi telinga ( ear candle ) merupakan salah satu cara membersihkan serumen yang paling lama dan paling banyak digunakan di seluruh dunia. Meskipun efikasinya diperdebatkan, beberapa praktisi kesehatan alternatif meyakini bahwa penggunaan lilin terapi telinga aman dan efektif untuk merawat telinga dan kesehatan tubuh secara umum. [2]

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Menggunakan Lilin Terapi Telinga untuk Membersihkan Serumen

PDF download Unduh PDF
  1. Praktisi kesehatan alternatif adalah pendukung utama manfaat terapi ini. Meskipun demikian, banyak dokter meyakini bahwa terapi ini tidak efektif dan justru berbahaya. Memahami risiko dan hal-hal yang perlu diperhatikan dapat membantu Anda membuat keputusan yang berdasar apakah pilihan ini memang cara terbaik untuk membersihkan serumen telinga. [3]
    • Penelitian yang dilakukan oleh dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) menunjukkan bahwa lilin terapi telinga dapat menyebabkan luka bakar, sumbatan pada kanal telinga, infeksi, dan perforasi gendang telinga meskipun telah digunakan sesuai panduan dalam kemasannya. [4]
    • Sebagian besar dokter meyakini bahwa penggunaan lilin terapi telinga tidak efektif untuk membersihkan serumen. [5]
  2. Lilin terapi telinga sulit digunakan sendiri. Jadi, mintalah bantuan teman atau anggota keluarga Anda. Hal ini dapat membantu meminimalkan risiko luka bakar atau cedera pada telinga. [6]
  3. Agar proses penggunaannya aman dan efektif, ukuran lilin harus sesuai dengan diameter lubang dan kontur telinga. [7]
    • Gunakan gunting untuk memotong ujung lilin, pastikan ukurannya sedikit lebih besar sehingga dapat masuk memenuhi kanal telinga.
    • Pastikan tidak ada sumbatan pada rongga lilin. Seluruh rongga lilin harus terbuka dari ujung satu ke ujung lainnya. Jika perlu, gunakan benda runcing dan tajam untuk membuka sumbatan pada ujung runcing lilin.
  4. Sebelum mulai menggunakan lilin terapi telinga, cucilah tangan dan usap telinga Anda terlebih dahulu hingga bersih. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri penyebab infeksi. [8] Gunakan sabun antibakteri dan antimikrobia.
    • Anda boleh mencuci tangan dengan sabun biasa.
    • Anda mungkin perlu menggunakan sabun lembut yang memiliki khasiat antimikrobia dan antibakteri.
    • Usap telinga dengan lap lembap hingga bersih. [9]
  5. Lembapkan handuk besar dengan sedikit air, kemudian gunakan untuk menutupi kepala dan tubuh bagian atas Anda. Hal ini bertujuan untuk mencegah api atau abu mengenai tubuh Anda selama menggunakan lilin. [10]
    • Pastikan untuk melindungi kepala, bahu, dan tubuh bagian atas. [11]
  6. Menjalani terapi lilin dalam posisi duduk tegak akan lebih mudah dan aman bagi Anda. Dengan demikian, abu lilin tidak akan menyentuh atau membakar tubuh Anda. [12]
    • Berhati-hatilah. Jika langkah ini tidak dilakukan dengan benar, tubuh Anda bisa terbakar. Dokter sering kali tidak menganjurkan penggunaan lilin terapi telinga karena risiko ini.
  7. Sebelum mulai menggunakan lilin terapi, pijat area di sekitar dan belakang telinga. Langkah ini dapat membantu merelakskan dan melancarkan sirkulasi darah di area telinga. [13]
    • Pijat area di belakang tulang rahang, sekitar kening dan kulit kepala. [14]
    • Pijat selama paling tidak 30 detik untuk mengendurkan area sekitar telinga. [15]
  8. Lubangi piring kertas atau cetakan pai, dan letakkan di atas telinga. Piring kertas atau cetakan pai dapat membantu mencegah kulit Anda terbakar atau tersengat abu yang berjatuhan dari lilin. [16]
    • Gunakan segala jenis piring kertas atau cetakan pai. Anda dapat membeli keduanya di sebagian besar toserba.
    • Pastikan ukuran lubang pada piring kertas/cetakan pai sesuai dengan diameter lilin. Masukkan lilin melalui lubang tersebut, dan letakkan di atas telinga yang telah dibersihkan.
  9. Masukkan ujung kecil lilin melalui lubang pada piring kertas atau cetakan pai, kemudian posisikan ujungnya di dalam kanal telinga. Pemasangan seperti ini bertujuan agar terapi lilin dapat dilakukan dengan aman dan efektif. [17]
    • Pegang lilin dalam posisi tegak secara vertikal. Jika Anda duduk tegak, lilin harus dimiringkan dalam sudut sekitar 30 derajat. [18]
  10. Mintalah orang yang membantu Anda menyalakan ujung lebar lilin dengan korek. Dengan demikian, proses terapi dapat dimulai dan lilin dapat dinyalakan dengan aman tanpa berisiko menyebabkan luka bakar. [19]
    • Jika lilin terpasang dengan benar, asap tidak akan bisa keluar dari celah antara telinga dan ujung kecil lilin.
    • Jika lilin tidak terpasang dengan benar, Anda bisa menyesuaikan kembali posisinya di dalam telinga. Lilin harus terpasang erat di lubang telinga. Jika Anda kesulitan melakukannya setelah beberapa saat, coba gunakan lilin yang baru.
  11. Lilin membutuhkan waktu sekitar 15 menit hingga terbakar sampai batasnya. Batas ini berfungsi untuk meminimalkan risiko kulit Anda terbakar sekaligus memaksimalkan pembersihan serumen. [20]
  12. Selama lilin terbakar, potong beberapa cm batangnya dan masukkan ke dalam semangkuk air. Langkah ini bertujuan untuk mencegah abu jatuh atau nyala api lilin terlalu dekat dengan kulit Anda. [21]
    • Anda boleh melepaskan lilin untuk memotong batangnya di atas semangkuk air. [22] Anda hanya perlu memasangkannya kembali dengan benar di dalam kanal telinga setelah selesai memotong.
  13. Setelah lilin terbakar hingga hanya tersisa sekitar 7 cm, mintalah orang yang membantu Anda untuk mematikan api lilin dengan memasukkannya ke dalam semangkuk air. Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kulit Anda terbakar lilin. [23]
    • Jika pembakaran lilin membutuhkan waktu lama, mintalah orang yang membantu Anda memeriksa ujung kecil lilin setelah beberapa menit untuk memastikan lubangnya tidak tersumbat. Jika perlu, gunakan tusuk gigi untuk membuka ujung lilin, kemudian pasang lilin kembali ke telinga.
  14. Setelah mengeluarkan sisa lilin dari dalam kanal telinga, Anda bisa melihat campuran serumen, kotoran, dan bakteri di bagian dalamnya. Dari sana, Anda dapat menyimpulkan apakah serumen berhasil dibersihkan, atau Anda harus mengulangi proses terapi lagi. [24]
  15. Setelah menyelesaikan proses terapi, bersihkan bagian luar telinga dan kanal telinga Anda. Berhati-hatilah agar serumen atau sisanya tidak terdorong masuk kembali ke dalam telinga. [26]
    • Anda boleh menggunakan kain atau korek kuping untuk membersihkan telinga. Hanya saja, jangan masukkan korek kuping ke dalam lubang telinga karena justru dapat mendorong serumen masuk semakin jauh atau menusuk gendang telinga. [27]
  16. Jika serumen menyumbat kedua sisi telinga, ulangi proses terapi pada telinga lainnya. Pastikan untuk mengikuti langkah di atas dengan baik sesuai panduan penggunaan dalam kemasannya. Dengan demikian, luka bakar atau cedera lain pada telinga dapat dihindari. [28]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Membersihkan Serumen Telinga dengan Cara Lain

PDF download Unduh PDF
  1. Anda boleh membersihkan bagian luar kanal telinga dengan kain atau tisu. Cara ini dapat membantu membersihkan cairan atau serumen yang mengalir keluar dari telinga bagian dalam. [29]
    • Gunakan lap halus untuk mengusap bagian luar telinga dan kanal telinga luar. [30] Jika mau, Anda boleh sedikit membasahi lap dengan air hangat. [31]
    • Balutkan tisu mengelilingi jari dan usapkan dengan lembut ke telinga luar dan kanal telinga luar. [32]
  2. Jika serumen yang terakumulasi di dalam telinga tidak terlalu banyak, coba gunakan sediaan pembersih telinga bebas. Sediaan ini dapat membantu mengatasi impaksi serumen. [33]
    • Sebagian besar tetes telinga bebas merupakan larutan minyak mineral dan peroksida. [34]
    • Hidrogen peroksida tidak akan melarutkan lilin, tetapi dapat membantu membuatnya mengalir di kanal telinga. [35] Saat menggunakan hidrogen peroksida, berbaringlah di tempat tidur secara menyamping dan siapkan handuk di bawah kepala Anda. Tuangkan (atau teteskan) sedikit hidrogen peroksida ke dalam telinga. Telinga akan terasa hangat dan Anda akan mendengar suara gelembung. Hal ini normal. Arahkan lubang telinga ke handuk untuk mengeluarkan cairan peroksida. Ulangi langkah ini pada sisi lainnya. Jika ada cairan yang keluar dari dalam telinga, segera konsultasikan kepada dokter.
    • Untuk menghindari masalah lainnya, pastikan untuk mengikuti panduan penggunaan dalam kemasan produk.
    • Jika Anda mengalami perforasi gendang telinga, atau menduga mengalaminya, jangan gunakan sediaan tetes telinga bebas. [36] Gejala perforasi gendang telinga meliputi keluarnya cairan berupa darah atau nanah dari dalam telinga, kehilangan pendengaran, atau suara berdengung di telinga. [37]
    • Anda boleh membeli produk pembersih telinga di sebagian besar apotek dan toserba besar.
    • Serumenolitik (peroksida dan minyak mineral) dapat menyebabkan komplikasi berupa reaksi alergi, otitis eksterna, kehilangan pendengaran sementara, dan pusing.
  3. Selain produk pembersih serumen bebas, Anda juga bisa menggunakan minyak rumahan atau larutan gliserin untuk mengatasi sumbatan serumen. Perawatan ini akan melunakkan serumen sehingga lebih mudah dikeluarkan dari dalam kanal telinga. [38]
    • Anda juga boleh menggunakan baby oil atau minyak mineral untuk membersihkan serumen telinga. [39] Tuangkan setetes baby oil atau minyak mineral ke dalam masing-masing telinga dan biarkan selama beberapa menit sebelum dikeluarkan. [40]
    • Anda juga bisa mencoba menggunakan minyak zaitun. [41] Namun, salah satu penelitian menemukan bahwa air justru lebih efektif untuk membersihkan serumen daripada minyak zaitun. [42]
    • Belum ada penelitian yang menentukan seberapa sering sebaiknya tetes minyak atau gliserin digunakan, tetapi seharusnya cara ini boleh digunakan tidak lebih daripada beberapa kali dalam seminggu. [43]
  4. Irigasi, yang terkadang disebut juga dengan syringing , adalah salah satu cara yang paling sering digunakan untuk membersihkan sumbatan serumen dari telinga. [44] Cobalah bersihkan telinga Anda dengan tindakan irigasi ini jika sumbatan serumennya cukup banyak atau membandel. [45]
    • Dalam perawatan ini, Anda membutuhkan alat suntik medis yang dapat dibeli di sebagian besar apotek. [46]
    • Isi alat suntik dengan air bersuhu tubuh. Penggunaan air bersuhu kurang atau melebihi suhu tubuh dapat menyebabkan pusing atau vertigo. [47]
    • Tegakkan kepala dan tarik lembut bagian luar telinga ke atas untuk meluruskan kanal telinga. [48]
    • Suntikkan sedikit air ke dalam kanal telinga yang tersumbat serumen. [49]
    • Miringkan kepala untuk mengeluarkan air. [50]
    • Anda mungkin perlu melakukan tindakan ini beberapa kali untuk membersihkan impaksi serumen. [51]
    • Salah satu penelitian menunjukkan bahwa menyuntikkan sedikit air atau minyak ke dalam telinga sebelum irigasi dapat membantu mempercepat pembersihan serumen. [52]
    • Jangan pernah menggunakan selang pembersih gigi untuk mengirigasi telinga. [53]
  5. Anda bisa membeli alat penyedot atau vakum untuk membersihkan serumen telinga. Penelitian menunjukkan bahwa perawatan ini tidak efektif, tetapi mungkin saja bisa membantu Anda. [54]
    • Anda bisa membeli alat penyedot serumen telinga di banyak apotek atau toserba besar.
  6. Setelah membersihkan sumbatan serumen, Anda harus membersihkan telinga secara menyeluruh. Hal ini bermanfaat untuk mencegah infeksi atau masalah lain pada telinga. [55]
    • Anda boleh menggunakan beberapa tetes alkohol medis untuk mengeringkan telinga. [56]
    • Pengering rambut yang dinyalakan dalam suhu rendah juga dapat membantu mengeringkan telinga. [57]
  7. Pahami bahwa serumen dibutuhkan dalam jumlah tertentu untuk mencegah infeksi telinga. Jadi, hindari membersihkan telinga terlalu sering atau menggunakan alat seperti korek kuping untuk mempertahankan sedikit serumen dalam telinga. [58]
    • Hanya bersihkan telinga di saat Anda merasa membutuhkannya. Jika merasa Anda perlu membersihkan telinga setiap hari, atau jika cairan yang keluar dari dalam telinga terlalu banyak, kunjungi dokter. [59]
    • Penggunaan alat seperti korek kuping atau jepit rambut justru dapat semakin mendorong serumen masuk ke dalam telinga, bukan membersihkannya, serta dapat menyebabkan infeksi dan masalah lainnya. [60]
    • Penggunaan alat juga dapat menyebabkan perforasi gendang telinga dan memicu infeksi, atau kehilangan pendengaran. [61]
  8. Jika Anda tidak bisa membersihkan serumen telinga di rumah, atau mengalami masalah lainnya seperti kehilangan pendengaran berat, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui cara mengatasi sumbatan serumen telinga lainnya. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan perawatan yang paling efektif, ringan, dan tidak disertai nyeri untuk mengatasi impaksi serumen.
    • Dokter mungkin akan menganjurkan perawatan profesional yang dapat Anda gunakan di rumah, seperti obat tetes dan irigasi telinga. [62]
    Iklan

Tips

  • Lakukan perawatan lilin terapi telinga dengan bantuan orang lain untuk mengurangi risiko luka bakar atau kebakaran.
Iklan

Peringatan

  • Jangan gunakan lilin terapi jika ada alat yang terpasang di dalam telinga Anda (selang, alat bantu dengar, dll.).
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Lilin terapi telinga
  • Korek kuping
  • Secangkir air
  • Gunting
  • Korek api
  • Handuk kecil basah
  • Seseorang untuk membantu Anda
  1. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  2. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  3. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  4. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  5. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  6. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  7. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  8. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2231549/
  9. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2231549/
  10. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  11. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2231549/
  12. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  13. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  14. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  15. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2231549/
  16. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2231549/
  17. http://www.earcandling.com/ear-candling-instructions
  18. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2231549/
  19. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2231549/
  20. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  21. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  22. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  23. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  24. http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/
  25. http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/
  26. http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/
  27. http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/
  28. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ruptured-eardrum/basics/definition/con-20023778
  29. http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/
  30. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  31. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  32. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  33. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  34. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  35. http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/
  36. http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/
  37. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  38. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  39. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  40. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  41. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  42. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  43. http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/
  44. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  45. http://my.clevelandclinic.org/services/head-neck/diseases-conditions/hic-cerumen-impaction-earwax-buildup-and-blockage
  46. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  47. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  48. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  49. http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/
  50. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  51. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm
  52. http://american-hearing.org/disorders/ear-wax/
  53. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000979.htm

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 49.986 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan