Unduh PDF
Unduh PDF
Memasukkan benda asing ke dalam mata bukan hal yang mudah, begitu juga saat Anda perlu menggunakan obat tetes. Obat tetes mata dijual secara bebas untuk mengatasi mata merah, alergi, iritasi, mata kering ringan, sementara yang berguna untuk mengatasi mata kering berat hingga infeksi glaukoma bisa dibeli dengan menggunakan resep. Terlepas dari alasan penggunaan obat tetes mata, Anda harus memahami teknik yang benar untuk menggunakannya secara aman serta efektif, baik pada mata sendiri ataupun orang lain.
Langkah
-
Baca panduan penggunaannya. Pastikan Anda benar-benar memahami petunjuk pada kemasan atau panduan yang diberikan dokter. [4] X Teliti sumber
- Identifikasi mata yang harus diobati dan ketahui berapa tetes yang harus Anda berikan pada setiap kali penggunaan. [5] X Teliti sumber (Biasanya hanya 1 tetes karena mata hanya mampu menampung volume kurang dari 1 tetes cairan).
- Lihat jam untuk memastikan waktunya sudah tepat, atau catat waktu saat ini agar Anda tahu kapan berikutnya harus kembali meneteskan obat. [6] X Teliti sumber
-
Periksa obat tetes mata. Lihat cairan di dalam wadahnya dengan saksama. [7] X Teliti sumber
- Pastikan tidak ada apa pun yang mengapung di dalamnya (terkecuali jika obat tetes mata itu memang seharusnya mengandung partikel). [8] X Teliti sumber
- Pastikan produk tersebut memiliki tulisan “ ophthalmic ” pada labelnya. Terkadang, orang kesulitan membedakan obat tetes telinga berlabel “ otic ” dengan obat tetes mata. [9] X Teliti sumber
- Periksa wadah untuk memastikan wadah tersebut tidak rusak. Periksa ujungnya tanpa menyentuh. Pastikan tidak ada kerusakan atau perubahan warna. [10] X Teliti sumber
-
Periksa juga tanggal kedaluwarsanya. Jangan gunakan obat tetes mata yang telah kedaluwarsa. [11] X Teliti sumber
- Obat tetes mata mengandung pengawet untuk membantu menjaga agar cairannya selalu bebas bakteri. Akan tetapi, setelah tanggal kedaluwarsa lewat, produk tersebut tetap berisiko terkontaminasi. [12] X Teliti sumber
- Beberapa jenis obat tetes mata hanya boleh digunakan dalam waktu tidak lebih dari 30 hari sejak wadahnya dibuka. Pastikan Anda bertanya kepada dokter atau apoteker mengenai berapa lama produk tersebut bisa digunakan setelah dibuka.
-
Bersihkan area mata. Gunakan kain bersih untuk membersihkan semua kotoran atau keringat dari area mata secara lembut. [13] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Jika memungkinkan, gunakan materi pembalut steril, seperti bantalan 2x2 cm, untuk membersihkan area di sekitar mata. [14] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Gunakan setiap bantalan atau kain hanya sekali, kemudian buang. [15] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Air yang diteteskan ke kain atau bantalan dapat membantu membersihkan semua materi yang mengeras atau menggumpal di sekitar mata. [16] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Jika mata terinfeksi, cuci tangan sekali lagi setelah membersihkan semua materi sebelum meneteskan obat. [17] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Kocok botolnya perlahan. Jangan keras-keras. [18] X Teliti sumber
- Kocok botol perlahan, atau gulirkan di antara kedua tangan. Pastikan obat tetes mata tercampur dengan rata. [19] X Teliti sumber Beberapa obat ini mengandung partikel, sehingga mengocok akan meratakan semuanya.
- Lepas tutup dari botolnya dan tempatkan di area yang bersih, seperti di atas handuk yang kering serta bebas kotoran. [20] X Teliti sumber
-
Hindari menyentuh ujung wadah. Saat bersiap meneteskan obat, berhati-hatilah dalam setiap langkah agar Anda tidak menyentuh mata, termasuk bagian bulu matanya, dengan ujung wadah. [21] X Teliti sumber
- Menyentuhkan ujung wadah ke mata dapat menyebarkan kuman ke dalam cairan tetes mata, sehingga obat tersebut terkontaminasi. [22] X Teliti sumber
- Dengan melanjutkan penggunaan obat tetes mata yang terkontaminasi, Anda berisiko menginfeksi mata kembali. [23] X Teliti sumber
- Jika Anda tidak sengaja menyentuhkan ujung wadah ke mata, bersihkan dengan bantalan isopropil alkohol 70% untuk mensterilkan, atau belilah botol baru dan beri tahu dokter bahwa Anda perlu stok obat tambahan.
-
Letakkan jempol di atas alis. Tempatkan di kulit tepat di atas area alis sembari memegang wadah di tangan. Ini membantu menyeimbangkannya saat Anda meneteskan obat. [24] X Teliti sumber
- Posisikan wadah tetes mata sekitar ¾ inci (1,85 cm) di atas kelopak mata bagian bawah untuk membantu menghindari tersentuh secara tidak sengaja pada area mata. [25] X Teliti sumber
-
Dorong kepala ke belakang. Dengan kepala yang mendongak ke atas, tarik kelopak mata bagian bawah menggunakan jari telunjuk secara perlahan. [26] X Teliti sumber
- Menarik kelopak mata ke bawah akan membantu menciptakan ruang, atau kantung yang dapat menampung obat mata. [27] X Teliti sumber
- Tatap sebuah titik tertentu di atas Anda. Berfokuslah pada suatu area di langit-langit atau sesuatu di atas Anda dan jaga agar kedua mata tetap terbuka. Ini dapat membantu untuk menghindari mata berkedip. [28] X Teliti sumber
-
Tekan botolnya. Tekan botol obat mata perlahan-lahan hingga ada setetes obat yang masuk ke kantung dari lipatan mata bagian bawah. [29] X Teliti sumber
- Tutup mata tetapi jangan kencang-kencang. Biarkan selama setidaknya dua hingga tiga menit. [30] X Teliti sumber
- Tundukkan kepala ke depan seolah-olah Anda akan menatap lantai. Jaga agar kedua mata tetap tertutup selama dua hingga tiga menit. [31] X Teliti sumber
- Tekan kelenjar air mata secara perlahan, yang terletak di bagian dalam mata, selama 30 hingga 60 detik. Trik ini membantu agar obat tetap berada di area mata, [32] X Teliti sumber sehingga tidak masuk ke belakang tenggorokan dan membuat Anda merasakannya.
- Gunakan tisu bersih untuk menyerap semua cairan yang terkumpul di bagian luar mata atau atas pipi. [33] X Teliti sumber
-
Tunggu lima menit sebelum meneteskan kedua kali. Jika resep mengharuskan lebih dari satu tetes untuk setiap dosisnya, tunggu lima menit sebelum Anda meneteskan di kali kedua. Ini penting agar tetes pertama terserap. [34] X Teliti sumber Jika Anda melakukannya secara langsung, tetes kedua akan membilas tetes pertama sebelum terserap.
- Jika Anda akan meneteskan obat di kedua mata, lanjutkan dengan melakukannya di mata satunya. Biarkan selama sekitar dua hingga tiga menit setelah mata ditutup dalam waktu yang disarankan. [35] X Teliti sumber
-
Pasang tutup wadah. Letakkan kembali pada tempatnya tanpa menyentuh bagian ujung botol obat. [36] X Teliti sumber
-
Tunggu 10 hingga 15 menit sebelum kembali meneteskan obat. Jika dokter meresepkan lebih dari satu jenis obat, tunggu setidaknya 10 hingga 15 menit sebelum menggunakan obat yang berikutnya. [39] X Teliti sumber
- Dalam beberapa kasus, salep ophthalmic juga diresepkan bersamaan dengan obat tetes mata. Gunakan obat tetes terlebih dulu, kemudian tunggu 10 hingga 15 menit sebelum menggunakan salep mata. [40] X Teliti sumber
-
Simpan obat tetes mata dengan benar. Umumnya, obat ini harus disimpan pada suhu kamar, sedangkan sebagian lainnya harus disimpan dalam lingkungan yang lebih sejuk. [41] X Teliti sumber
-
Perhatikan penanggalannya. Meski tanggal kedaluwarsa produsen mungkin belum terlewati, beberapa jenis obat harus dibuang dalam jangka waktu empat minggu setelah dibuka. [44] X Teliti sumberIklan
-
Hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang tidak terduga. Jika Anda mengalami tanda-tanda seperti rasa nyeri atau mata sangat berair, beri tahu dokter. [47] X Teliti sumber
- Kondisi-kondisi lain yang mengharuskan Anda untuk menghubungi dokter termasuk perubahan penglihatan, mata memerah atau membengkak, dan jika ada nanah atau cairan tidak biasa yang keluar dari bagian mata mana pun. [48] X Teliti sumber
-
Awasi gejala-gejala yang Anda rasakan. Jika kondisi Anda tidak membaik, atau gejala-gejala itu justru bertambah parah, beri tahukan kepada dokter. [49] X Teliti sumber
- Jika Anda sedang dalam perawatan untuk infeksi, waspadalah terhadap gejala pada mata satunya. Beri tahu dokter jika Anda mulai melihat bukti bahwa infeksi tersebut sudah menyebar. [50] X Teliti sumber
-
Perhatikan reaksi alergi. Jika kulit mulai menunjukkan perubahan seperti ruam atau gatal-gatal, Anda kesulitan bernapas, merasa tenggorokan atau dada mengencang, ini berarti Anda mungkin sedang menderita reaksi alergi. [51] X Teliti sumber
- Reaksi alergi merupakan situasi medis gawat darurat. Hubungi 112 atau carilah tindakan medis secepat mungkin. Jangan menyetir sendirian ke rumah sakit. [52] X Teliti sumber
-
Bilas kedua mata. Jika Anda mengalami reaksi alergi karena obat tetes, bilas mata dengan produk pembersih/pencuci mata. [53] X Teliti sumberIklan
-
Cuci kedua tangan. Pastikan Anda membersihkan tangan secara menyeluruh, seperti ketika hendak meneteskan obat ke mata sendiri. [56] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Keringkan tangan dengan saksama menggunakan handuk bersih. [57] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Periksa obat tetes. Sebelum mempersiapkan anak, pastikan produk Anda tepat, Anda tahu mata yang harus diobati, dan berapa dosis yang diperlukan. Terkadang, obat mungkin harus diteteskan ke kedua mata. [58] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Cari partikel-partikel yang mungkin mengapung pada campuran obat, lihat tanggal kedaluwarsa, dan pastikan produk Anda bertuliskan label ophthalmic . [59] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Pastikan wadah tidak rusak dan ujungnya terlihat bersih serta tidak berubah warna. Jangan lap atau sentuh bagian ujung ini. [60] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Kocok wadah perlahan untuk memastikan isinya sudah tercampur dengan benar. [61] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Persiapkan anak Anda. Jelaskan apa yang akan Anda lakukan. Berbicaralah kepada si anak dan beri tahu ia bahwa Anda akan meneteskan obat ke matanya. [62] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Anda mungkin perlu meneteskan obat dalam dosis kecil ke punggung anak agar ia bisa melihat bahwa obat tersebut tidak akan menyakitinya. [63] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Biarkan anak menyaksikan Anda meneteskan obat ke mata sendiri atau mata orang dewasa lainnya. Pastikan tutup wadah rapat saat Anda berpura-pura melakukan hal ini. [64] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Pegangi anak dengan lembut. Biasanya, meneteskan obat mata untuk seorang anak mengharuskan keberadaan dua orang dewasa. Salah satu akan memegangi anak secara lembut dan menjaga agar tangannya tidak menutupi mata. [65] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Berhati-hatilah agar anak tidak takut. Jika ia sudah cukup besar untuk memahami, beri tahukan bahwa ia harus menjaga tangannya agar jauh dari mata. Pertimbangkan meminta keputusan anak mengenai cara terbaik dalam memastikannya agar ia tidak merasa terjebak.
- Sarankan anak duduk di atas kedua tangan atau berbaring menimpa lengannya. Orang dewasa yang membantu juga harus menolong menjauhkan tangan anak dari matanya, serta memastikan kepala anak berada dalam posisi setenang mungkin. [66] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Bekerjalah seaman mungkin untuk meminimalkan stres serta kecemasan yang dirasakan anak. [67] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Bersihkan mata anak. Pastikan matanya tidak kotor dan bebas dari material endapan, debu, atau keringat. [68] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Jika diperlukan, lap mata secara perlahan menggunakan kain bersih atau bahan steril. Laplah dari bagian dalam mata hingga ke bagian luarnya. [69] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Buang kain atau lap setelah digunakan. Jangan terus menggunakannya secara berulang. [70] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Minta anak memandang ke atas. Memegang atau menggantung mainan mungkin berguna untuk membantu ia berfokus. [71] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Dengan pandangan mata yang mengarah ke atas, tarik kelopak mata bagian bawah secara perlahan, dan tempatkan satu tetes obat dalam kantung yang sudah dibuat. [72] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Angkat kelopak bagian bawah agar anak dapat menutup matanya. Minta ia tetap menutup mata selama beberapa menit. Tekan kelenjar air mata secara perlahan agar cairan tetap berada di dalamnya selama mungkin. [73] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Dalam beberapa kasus, Anda mungkin harus menahan kedua kelopak mata bagian atas dan bawah agar tetap terbuka, sembari meneteskan obat. [74] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Hindari menyentuhkan wadah ke mata. Jangan biarkan semua bagian mata, termasuk bulu mata, menyentuh ujung wadah. [75] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Menyentuhkan ujung wadah ke mata membuat kuman masuk ke dalam obat, sehingga botol dan seluruh isinya akan terkontaminasi. [76] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Pasang kembali tutupnya. Lakukan untuk menghindari sentuhan ujung wadah dengan materi apa pun. [77] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Jangan lap atau mencoba membersihkan bagian ujungnya. Tindakan ini dapat menyebabkan cairan di dalam mata terkontaminasi. [78] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Cuci tangan secara menyeluruh setelah meneteskan obat ke mata anak. [79] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Puji anak. Biarkan ia tahu bahwa ia berhasil bertindak dengan baik untuk membantu mengobati matanya. [80] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Bahkan jika perilakunya tidak terlalu kooperatif, tetaplah memberikan pujian karena ia telah membantu. Dengan begini, pujian akan mempermudah pemberian obat di kali berikutnya. [81] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Memberikan sejenis hadiah dapat diberikan dalam bentuk pujian verbal. [82] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Coba metode lainnya. Bagi anak-anak yang selalu terganggu dengan penggunaan obat tetes mata, pertimbangkan menggunakan cara lain. [83] X Teliti sumber
- Menyadari bahwa metode ini tidak memberikan tingkat pemaparan yang sama terhadap mata jika dibandingkan dengan pengobatan lain membuatnya menjadi cara yang lebih baik. [84] X Teliti sumber
- Baringkan anak secara mendatar, tutup matanya, kemudian teteskan obat di sudut bagian dalam mata, yaitu pada area kelenjar air matanya. [85] X Teliti sumber
- Minta anak membuka mata dan obat akan bergulir di dalamnya. [86] X Teliti sumber
- Kemudian, minta anak menutup mata selama dua hingga tiga menit dan tekan area kelenjar air mata dengan lembut. [87] X Teliti sumber
- Beri tahukan kepada dokter anak bahwa ini merupakan satu-satunya cara untuk memberikan obat. Ia mungkin menyesuaikan resep atau mengizinkan lebih dari satu tetes pada setiap dosis, karena obat yang masuk ke mata akan lebih sedikit. [88] X Teliti sumber
- Jangan berikan obat dalam dosis berlebih tanpa mengonfirmasikannya dengan dokter terlebih dulu. Menggunakan lebih banyak daripada yang disarankan dapat menyebabkan iritasi, atau terkadang, sensasi terbakar ringan karena obat tetes mengandung pengawet. [89] X Teliti sumber
-
Balut tubuh bayi yang akan diberi obat tetes mata. Bayi atau batita mungkin harus dibalut dengan aman di dalam selimut agar lebih mudah diberikan obat tetes mata. [90] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Membalut tubuh bayi akan membantu menjaga lengannya tetap berada dalam posisi yang aman sehingga ia tidak mampu menyentuh mata saat Anda meneteskan obat. [91] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Anda mungkin perlu menahan agar kedua kelopak tetap terbuka pada bayi yang masih sangat kecil, terutama jika ia tidak mampu berfokus pada sebuah obyek saat Anda menyentuh kelopak bagian bawahnya.
-
Tawarkan botol susu atau ASI. Setelah meneteskan obat, tawarkan sesuatu yang membantu bayi merasa lega. [92] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Menyusui atau memberikan botol susu tepat setelah penetesan obat dapat menolong menenangkan bayi. [93] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
Iklan
Tips
- Jangan gunakan obat tetes yang dirancang untuk mengobati sebuah kondisi mata tertentu saat Anda menggunakan lensa kontak. Meski beberapa obat tetes lembap dirancang untuk digunakan bersama lensa kontak, banyak produk ini dapat merusaknya atau mengiritasi mata.
- Jika mengenakan lensa kontak, bertanyalah kepada dokter atau apoteker tentang semua produk obat tetes yang Anda ingin gunakan. Pastikan Anda jelas mengenai cara penggunaan produk yang tepat dengan lensa kontak, atau jika Anda perlu menghindari lensa kontak dalam jangka waktu tertentu saat menggunakan obat tetes.
- Jika Anda menggunakan baik obat tetes dan salep ophthalmic , selalu pakai obat tetesnya terlebih dulu.
- Jika Anda kesulitan meneteskan obat ke dalam mata, cobalah berbaring mendatar agar kepala Anda tidak bergerak.
- Pertimbangkan melakukannya di depan cermin. Beberapa orang lebih mudah meneteskan obat saat menggunakan cermin.
- Jangan pernah menggunakan obat tetes yang diresepkan untuk, atau sudah digunakan oleh orang lain. Jangan izinkan siapa pun menggunakan obat tetes milik Anda.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- ↑ http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- ↑ http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://www.safemedication.com/
- ↑ http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- ↑ http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- ↑ http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.safemedication.com/
- ↑ http://www.safemedication.com/
- ↑ http://www.safemedication.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- ↑ http://www.cc.nih.gov/ccc/patient_education/pepubs/eyedrops.pdf
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.everydayhealth.com/vision-center/right-way-to-use-eye-drops.aspx
- ↑ http://www.everydayhealth.com/vision-center/right-way-to-use-eye-drops.aspx
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.drugs.com/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://patient.info/health/how-to-use-eye-drops
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2873669/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 18.959 kali.
Iklan