Unduh PDF
Unduh PDF
Berhenti-rugi terbuntuti ( trailing stop-loss ) adalah salah satu jenis perintah dalam perdagangan saham. Penggunaan perintah ini akan memicu penjualan investasi ketika harganya turun di bawah level toleransi. Perintah berhenti-rugi terbuntuti dapat memudahkan keputusan penjualan saham karena sifatnya lebih rasional alih-alih emosional. Perintah ini dirancang kepada investor yang ingin meminimalkan risiko, yaitu menekan kerugian seraya memaksimalkan potensi keuntungan. [1] X Teliti sumber Semua hal terjadi otomatis dengan perintah berhenti-rugi. Oleh karenanya, Anda dan pedagang Anda tidak harus mengawasi harga saham terus-menerus.
Langkah
-
Pahamilah cara kerja perintah berhenti-rugi terbuntuti. Berhenti-rugi terbuntuti adalah satu jenis perintah jual yang disesuaikan dengan pergerakan harga saham secara otomatis. Yang paling penting, perintah berhenti-rugi bergerak dengan kenaikan nilai saham. Sebagai contoh: [2] X Teliti sumber
- Anda membeli saham pada harga Rp25.000.
- Harga saham naik menjadi Rp27.000.
- Anda meletakkan perintah berhenti-rugi dengan nilai terbuntuti sebesar Rp1.000.
- Ketika harga saham naik, harga terbuntuti (harga stop) akan tetap berada di harga saham saat ini dikurang Rp1.000.
- Jika harga saham naik hingga Rp29.000 dan kemudian turun. Perintah berhenti-rugi terbuntuti berada pada Rp28.000.
- Jika harga saham sudah mencapai Rp28.000, perintah berhenti-rugi akan menjadi perintah pasar ( market order ). Artinya, Anda akan menjual saham tersebut. Pada saat ini, keuntungan Anda sudah terkunci (dengan asumsi ditemukannya pembeli).
-
Kenalilah yang dimaksud dengan berhenti-rugi tradisional. Berhenti-rugi tradisional dirancang untuk membatasi kerugian secara otomatis. Perintah ini tidak mengikuti atau menyesuaikan dengan perubahan harga saham, berbeda dengan perintah berhenti-rugi terbuntuti.
- Perintah berhenti-rugi tradisional ditempatkan pada titik harga saham yang spesifik dan tidak berubah sama sekali. Sebagai contoh:
- Anda membeli saham seharga Rp30.000.
- Perintah berhenti-rugi tradisional diatur pada harga Rp28.000. Dengan demikian, saham akan dijual pada harga Rp28.000.
- Jika harga saham naik sampai Rp35.000 dan kemudian tiba-tiba jatuh, saham akan dijual pada harga Rp28.000. Anda tidak akan melindungi keuntungan yang dihasilkan dari kenaikan saham sebelumnya.
-
Pahami cara perintah berhenti-rugi terbuntuti membantu memaksimalkan keuntungan Anda. Gunakan perintah berhenti-rugi terbuntuti alih-alih penjualan pada titik harga saham tertentu. Perintah akan disesuaikan secara ototmatis ketika harga saham mengalami kenaikan.
- Katakanlah Anda menggunakan perintah berhenti-rugi tradisional dan memiliki saham seharga Rp15.000. Anda menentukan titik penjualan (misalnya, Rp10.000) yang tidak akan berubah. Jika harga saham naik sampai Rp20.000, Anda masih menetapkan perintah jual saham pada harga Rp10.000.
- Sekarang, katakanlah Anda menggunakan perintah berhenti-rugi terbuntuti dan memiliki saham seharga Rp15.000. anda menentukan perintah berhenti-rugi terbuntuti pada level 10% alih-alih perintah berhenti-rugi tradisional, katakanlah pada harga Rp13.500. Jika harga saham naik sampai Rp20.000, Anda masih akan menggunakan level 10%. Dengan demikian, perintah berhenti-rugi efektif berada pada harga Rp18.000 ((100%-10%)*Rp20.000). Jika Anda menggunakan perintah tradisional, saham akan dijual pada harga Rp13.500, dan Anda kehilangan keuntungan dari kenaikan harga saham.
-
Gunakan strategi yang mudah dan proaktif. Berkat peritah berhenti-rugi terbuntuti, pedagang tidak perlu mengganti kondisi berhenti secara manual karena perintah akan berubah secara otomatis bergantung kepada harga saham saat ini. [3] X Teliti sumber Membuat perintah berhenti-rugi terbuntuti sangat mudah dilakukan.Iklan
-
Tentukanlah apakah perintah berhenti-rugi terbuntuti bisa digunakan. Tidak semua broker akan mengizinkan Anda menggunakan strategi ini. Selain itu, tidak semua jenis rekening membolehkan perintah berhenti-rugi terbuntuti. Pastikan apakah broker Anda mengizinkan jenis transaksi ini.
- Sangat direkomendasikan untuk memiliki opsi penggunaan perintah ini.
-
Lacaklah pergerakan historis dari saham Anda. Akan sangat membantu jika Anda memahami tingkat volatilitas historis dan pergerakan harga saham Anda. Dengan demikian, Anda dapat memiliki gambaran banyaknya kenaikan atau penurunan harga saham dalam suatu periode. Gunakan data ini untuk menentukan nilai pembuntutan yang wajar dan menyeimbangkan antara menjual saham pada harga prematur dan berkurangnya terlalu banyak laba akibat penurunan harga saham. [4] X Teliti sumber
-
Pilihlah waktu untuk menempatkan perintah. Anda dapat menempatkan perintah berhenti-rugi kapan saja. Anda dapat melakukan hal ini dengan segera setelah pembelian awal. Anda juga dapat melacak saham dan memutuskan untuk menetapkan perintah berhenti-rugi terbuntuti kemudian.
-
Pilihlah jumlah tetap atau relatif. Sesuai pernyataan sebelumnya, perintah berhenti-rugi terbuntuti dapat dibuat dengan dua cara. Anda bisa menggunakan harga tetap atau harga relatif berdasarkan persentase. [5] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda dapat menentukan harga yang tetap (misalnya Rp10.000) untuk pembuntutan atau dengan persentase nilai saham (misalnya 10%). Dalam kedua kasus tersebut, istilah “pembuntutan” mengacu kepada nilai saham. Pembuntutan ini berubah seiring waktu mengiringi perubahan harga saham.
- Dengan menggunakan opsi harga tetap, Anda membuat batas kejatuhan harga saham yang diperkenankan dari titik tertingginya sebelum perintah jual ditetapkan secara otomatis. Banyaknya jumlah rupiah yang diperkenankan tidak boleh memiliki angka lebih dari dua desimal. [6] X Teliti sumber
- Dengan pendekatan persentase, Anda dapat menentukan rentang yang sesuai untuk membiarkan nilai saham naik dan turun dalam tren kenaikan harga secara umum. Persentase yang digunakan hanya terbatas pada rentang 1%-30% dari harga saham saat ini. [7] X Teliti sumber
- Ketahuilah risikonya. Risiko pada semua perintah berhenti-rugi adalah harga saham mungkin akan turun sampai batas berhenti dan memicu penjualan saham.Harga saham bisa saja kemudian naik kembali sehingga Anda kehilangan laba akrual yang baru.
-
Tentukan nilai pembuntutan yang wajar. Tentukan seberapa banyak nilai berhenti-rugi terbuntuti Anda. [8] X Teliti sumber Konsultasikan dengan broker untuk menetapkan jumlah rupiah yang sesuai atau persentase untuk perintah berhenti-rugi terbuntuti Anda.
- Jika nilai yang ditetapkan terlalu sempit, Anda berisiko menjual saham secara prematur.
- Jika nilai saham yang ditetapkan terlalu lebar, Anda berisiko membiarkan terlalu banyak laba hilang seandainya harga saham jatuh.
-
Tentukan apakah Anda menginginkan perintah sehari atau Baik Hingga Dibatalkan ( Good ‘till Canceled atau GTC). Perintah berhenti-rugi terbuntuti dapat ditetapkan sebagai perintah sehari atau GTC. Hal ini menentukan lamanya perintah berhenti-rugi terbuntuti akan aktif.
- Perintah satu hari aktif sampai penutupan pasar hari itu juga (jam 4 sore). Jika Anda menggunakan perintah satu hari ketika pasar tutup, perintah akan masih aktif sampai penutupan pasar di keesokan hari. [9] X Teliti sumber
- Perintah GTC akan aktif biasanya selama 120 hari. Oleh karenanya, perintah akan nonaktif setelah 120 hari lewat. Ada beberapa perintah yang membolehkan perintah GTC aktif dalam waktu tidak terbatas
-
Pilihlah antara perintah pasar dan perintah terbatas. Perintah pasar adalah perintah untuk membali atau menjual investasi pada harga terbaik yang ada. [10] X Teliti sumber Perintah terbatas membolehkan Anda mengatur pembelian atau penjualan saham pada harga tertentu.
- Setelah Anda meraih harga berhenti ( stop price ) yang ditentukan, Anda dapat menempatkannya melalui perintah pasar atau terbatas. Artinya, saham akan Anda jual.
-
Perintah pasar adalah perintah asal ( default ). Perintah ini akan dilakukan tanpa memperhatikan harga saham.Iklan
Tips
- Perintah berhenti-rugi terbuntuti juga dapat ditempatkan pada posisi dan opsi ekuitas pendek ( short equity ).
Iklan
Peringatan
- Pilihlah perintah berhenti-rugi tradisional untuk saham yang volatilitasnya sangat tinggi. [11] X Teliti sumber
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.interactivebrokers.com/en/?f=%2Fen%2Ftrading%2Forders%2FtrailingStops.php
- ↑ https://www.fidelity.com/trading/faqs-order-types
- ↑ https://www.fidelity.com/trading/faqs-order-types
- ↑ http://www.investopedia.com/terms/t/trailingstop.asp
- ↑ https://research.scottrade.com/knowledgecenter/Public/help/Article?docid=893cd2f7e6074a12acec76812973ce7a
- ↑ https://scs.fidelity.com/webxpress/help/topics/help_definition_t.shtml
- ↑ https://scs.fidelity.com/webxpress/help/topics/help_definition_t.shtml
- ↑ http://www.investopedia.com/terms/t/trailingstop.asp
- ↑ https://scs.fidelity.com/webxpress/help/topics/learn_order_types_conditions.shtml#whataretheguidelinesfortrailing
Iklan