PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Teknik ikat celup adalah kerajinan kain favorit untuk anak-anak dan orang dewasa segala usia. Dengan menggunakan berbagai cara pengikatan, Anda bisa menciptakan berbagai pola yang menarik dengan teknik ikat celup. Berbicara mengenai pewarna, ada berbagai jenis pewarna siap pakai yang bisa digunakan, dan umumnya bisa didapatkan di toko kerajinan atau pengecer biasa di tempat Anda. Anda juga bisa membuat pewarna dari bahan-bahan alami! Langkah-langkah untuk melakukan teknik ikat celup hampir sama, baik menggunakan pewarna komersial atau buatan sendiri. Anda perlu mengikat kain untuk menciptakan pola yang menarik dengan pewarna, menyiapkan kain untuk diwarnai, dan merendam kain di dalam pewarna untuk menciptakan karya ikat celup yang luar biasa.

Metode 1
Metode 1 dari 11:

Menggunakan Pola Spiral Dasar

PDF download Unduh PDF
  1. Pola spiral adalah penampilan ikat celup yang klasik. Pola spiral dasar mengumpulkan semua kain ke dalam sebuah gulungan. Dengan menggunakan cara pengikatan ini, akan tercipta desain yang melingkar dari bagian tengah spiral. [1]
  2. Namun sebelum melakukannya, pastikan permukaan tersebut bersih! Jika Anda mengerjakan di atas permukaan yang biasa dipakai, seperti meja makan, sisa makanan atau minyak bisa menodai kain dan merusak konsistensi pola yang dibuat dengan pewarna.
    • Sisa-sisa makanan yang mengenai kain bisa menimbulkan titik-titik yang terlihat jelas pada pewarna atau bintik-bintik putih. Ambil lap lembap dan sekalah permukaan sebelum membentangkan kain di atasnya.
    • Anda perlu melindungi permukaan yang akan menjadi tempat kerja dengan membentangkan alas yang tahan pewarna atau alas sekali pakai. Beberapa pilihan yang biasa digunakan adalah kardus, plastik, dan terpal. [2]
  3. Anda hanya perlu mengumpulkan sedikit kain di antara jari pada tahap ini. Kain yang dipegang dengan jari akan membentuk titik tengah pada kain. Mengumpulkan terlalu banyak kain bisa menghasilkan gumpalan besar di tengah spiral. [3]
  4. Gulunglah sekencang dan serata mungkin. Untuk membantu menciptakan bentuk spiral biasa, Anda harus meratakan kain pada permukaan dengan gulungan kain di tangan. [4] Saat terus menggulung, kain akan mulai membentuk spiral.
    • Anda perlu menggunakan alat untuk membantu menggulung kain untuk menghasilkan spiral yang sekencang mungkin. Spiral yang kencang akan menghasilkan lebih banyak lingkaran dalam pola, sehingga lebih rumit. Beberapa alat yang bisa digunakan untuk menggulung spiral adalah garpu tumpul atau penghapus pada ujung pensil yang kuat. [5]
  5. Ambil ujung spiral yang teruntai dan sambungkan ke bagian gulungan utama dengan tangan yang tidak digunakan untuk menggulung kain. Tariklah ujung bagian luar gulungan dengan kencang sehingga spiral tergulung sekencang mungkin. [6]
  6. Sambil terus memegang spiral dengan satu tangan, gunakan tangan lain untuk memasukkan beberapa karet gelang pada kain. Karet harus berada di tengah gulungan, terentang dari satu ujung gulungan ke sisi yang berlawanan.
    • Mulailah dengan empat buah karet gelang dan tambah lagi jika perlu. Kain yang lebih besar, gulungan kain yang kencang, atau kain yang lebih tebal memerlukan karet gelang yang lebih banyak untuk menahan spiral.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 11:

Menggunakan Simpul

PDF download Unduh PDF
  1. Keuntungan membuat simpul pada teknik ikat celup adalah Anda bisa membuat simpul sebanyak mungkin sesuai keinginan. Hal ini berguna untuk lembaran kain yang panjang. Mewarnai kain yang dibentuk simpul menghasilkan desain garis-garis halus berwarna putih, seperti retakan kaca yang tak beraturan, menyebar pada warna dengan arah yang acak.
  2. Peganglah tiap ujung kain sehingga panjang kain terentang di antara tangan. Kemudian, pelintir kain dengan arah yang berlawanan dengan gerakan memeras. Lanjutkan memelintir hingga kain tidak bisa dipelintir lagi. [7]
  3. Anda memerlukan simpul yang besar di tengah lilitan kain untuk menciptakan titik pusat desain. Anda juga bisa membuat banyak simpul untuk menciptakan serangkaian titik seperti ledakan pada kain. [8]
    • Berhati-hatilah saat memelintir dan membuat simpul kain. Simpul harus kencang, namun simpul yang terlalu kencang bisa menyebabkan kain robek atau rusak.
  4. Setelah membuat tiap simpul, tarik dengan kencang. Pegang simpul yang dikencangkan dengan satu tangan agar tidak lepas. Lalu, dengan tangan yang lain, kencangkan tiap simpul dengan diikat menggunakan karet gelang. [9]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 11:

Membuat Pola Tak Beraturan dengan Teknik Electric Bunching

PDF download Unduh PDF
  1. Teknik electric bunching mudah untuk dibentuk namun sulit diprediksikan. Setelah kain diwarnai, hasilnya adalah “kejutan” warna yang menyebar tak beraturan pada pakaian. [10]
  2. Hal ini harus dilakukan dalam porsi kecil dan tak beraturan. Gunakan satu tangan untuk memegang kumpulan kain tersebut sehingga tidak terlepas dan tariklah seluruh bagian kain menjadi berbentuk bola. Lakukan sedemikian rupa agar sebanyak mungkin sisi “muka” pakaian atau sisi luar kain terlihat. [11] [12]
  3. Dengan satu tangan, peganglah bola kain. Dengan tangan yang lain, ikatlah bola kain dengan beberapa karet gelang agar menyatu. Anda juga bisa menggunakan benang kasur atau tali untuk mengencangkan bola kain, namun dengan kedua pengikat ini, jangan mengikat bola terlalu kencang.
    • Mengikat bola terlalu kencang bisa menyulitkan pewarna menembus ke bagian inti gumpalan kain. Hal ini bisa menciptakan celah dalam desain yang diwarnai. Gunakan sedikit pengikat untuk mengikat selonggar mungkin sambil tetap mempertahankan bentuk bola.
    • Jika Anda ingin menggunakan benang kasur atau tali, mungkin yang paling mudah adalah meminta bantuan teman untuk memegang gumpalan kain saat Anda mengikatnya, atau sebaliknya. Jika tidak ada teman yang bisa membantu, bentangkan tali pada permukaan, letakkan bola kain di atasnya, yaitu di tengah tali sambil memegang bola dengan satu tangan, silangkan ujung-ujung tali di atas bola, dan gunakan tangan yang lain untuk membuat simpul sederhana. [13]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 11:

Membuat Pola Mawar

PDF download Unduh PDF
  1. Pola mawar menghasilkan serangkaian lingkaran kecil yang tumpang tindih yang bisa dihubungkan bersama dalam berbagai pola. Pola ini akan dibuat dengan mengumpulkan beberapa titik pada kain dan diikat. [14]
  2. Lengkungan mawar harus berada di bawah bagian atas kain, di atas lipatan jahitan bawah kain, bagian atas dan bawah sisi-sisinya, atau berbagai variasi lain. Jika sudah memutuskan letak mawar, gunakan kapur untuk menggambar titik-titik di sepanjang kain tempat tiap mawar berada. [15]
    • Anda bisa menciptakan bentuk yang mawar lebih detail. Misalnya, Anda bisa membuat lingkaran mawar di tengah kaus atau mengumpulkannya menjadi bentuk bintang. Imajinasi Anda adalah batasnya!
  3. Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, cubitlah tiap titik dan tarik bersama titik di sebelahnya. Gunakan satu tangan untuk memegang semua titik dan tangan yang lain untuk melanjutkan membuat titik. Lanjutkan melakukan hal ini hingga semua titik terkumpul. [16]
  4. Lilitkan tali atau karet gelang sekitar 5 cm di bawah titik paling atas, tempat pertama kali membuat titik. Pola mawar harus diikat kencang. Hal ini membutuhkan lebih dari satu pengikat. [17]
  5. Peganglah kain di bawah lokasi pola mawar yang diikat dan dengan tangan yang lain, tariklah ujung yang menjuntai dan peganglah dengan kuat. Tariklah kain hingga kencang, lalu gunakan karet gelang atau tali untuk mengikatnya pada jarak yang sama. [18]
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 11:

Mengikat Pola Garis

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Pahami efeknya. Teknik ini menghasilkan serangkaian garis putih atau warna terang secara vertikal (dari atas ke bawah) melalui warna pewarna dengan menggulung kain dan mengikatnya dengan pengikat. Garis-garis horizontal juga bisa dibuat dengan menggulung kain ke kiri ke kanan dan bukan atas ke bawah. [19]
  2. 2
    Gulunglah kain menjadi tabung panjang. Untuk menciptakan garis-garis vertikal (atas ke bawah), Anda harus menggulung kain dari bawah ke atas menjadi bentuk tabung yang longgar. Untuk garis-garis horizontal (kiri ke kanan), Anda harus menggulung kain menjadi bentuk tabung longgar dari kiri ke kanan. [20]
  3. 3
    Ikat tabung kain dengan jarak yang sama. Gunakan karet gelang atau tali untuk mengikat tabung kain dengan jarak yang sama. Jika jarak antara pengikat tidak sama, jarak antara garis-garis juga tidak akan sama.
    • Garis-garis akan terbentuk di sepanjang lokasi karet gelang.
    • Untuk memastikan pola garis yang rata, Anda perlu mengukur jarak antara pengikat dengan menggunakan penggaris dan menyesuaikannya jika perlu. Anda juga bisa mengukur dan menandai jarak tersebut terlebih dahulu. [21]
    Iklan
Metode 6
Metode 6 dari 11:

Merendam Kain di dalam Larutan Pengawet

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Pahami bagaimana pengawet bisa membantu. Lambat laun, pewarna akan memudar dan kehilangan kilaunya, namun pengawet akan membantu pewarna agar tahan lama. Jenis pengawet yang Anda gunakan bervariasi tergantung pewarna yang digunakan, namun dengan merendam kain dalam larutan pengawet sebelum mewarnai, warna pakaian yang diwarnai akan lebih terang dalam waktu lama. [22]
  2. 2
    Siapkan rendaman soda abu untuk sebagian besar pewarna kimia. Pewarna kimia, bahkan pewarna komersial yang bisa dibeli di toko kerajinan, biasanya akan sangat efektif jika kain direndam terlebih dahulu di dalam larutan yang terbuat dari soda abu dan air hangat. Ambil ember plastik besar dan:
    • Campurkan 250 ml soda abu dengan 4 liter air hangat. Aduk hingga tercampur rata.
    • Kenakan masker debu dan sarung tangan karet atau plastik ketika bekerja dengan larutan ini. Soda abu bisa mengiritasi paru-paru dan kulit. [23] [24]
  3. 3
    Buatlah pengawet garam untuk pewarna berdasar buah berry yang alami. Jika Anda ingin menggunakan pewarna alami yang terbuat dari buah berry , pengawet yang biasanya direkomendasikan adalah yang terbuat dari garam dan air dingin. Anda bisa membuat larutan ini dengan mencampurnya di ember besar:
    • 125 gram garam meja dengan 2 liter air dingin. Aduk hingga larut. [25] [26]
  4. 4
    Siapkan pengawet cuka untuk pewarna berdasar tanaman alami. Jika Anda ingin menggunakan pewarna alami yang terbuat dari tanaman selain buah berry , larutan yang terbuat dari air dan cuka mungkin akan lebih baik daripada yang terbuat dari garam. Untuk menciptakan larutan pengawet cuka, campurlah dalam ember besar:
    • 250 ml cuka putih dengan 1 liter air dingin. Aduk dengan baik agar larutan merata. [27]
  5. 5
    Rendamlah kain yang sudah diikat dalam larutan yang sesuai. Rendam bundel kain yang diikat dalam larutan pengawet dengan waktu yang cukup lama agar terendam seluruhnya. Jika menggunakan soda abu, rendamlah kain selama 5-15 menit. Jika menggunakan garam atau cuka, panaskan cairan hingga mendidih perlahan dan biarkan kain berada dalam cairan yang mendidih tersebut selama 1 jam. [28]
  6. 6
    Peras air yang berlebih. Anda perlu menunggu kain agar dingin sebelum menanganinya jika telah direndam dalam larutan yang mendidih. Setelah kain selesai direndam/didinginkan, angkat dari larutan pengawet dan peras sehingga terasa lembap.
    • Jika menggunakan cuka atau garam, bilaslah kain sebelum memeras air yang berlebih.
    • Penjepit makanan bisa digunakan untuk mengangkat kain dari larutan mendidih sehingga Anda bisa segera membilas kain dengan air dingin. Hal ini akan menghemat waktu menunggu kain hingga dingin. Kemudian, peraslah kain hingga lembap. [29]
    Iklan
Metode 7
Metode 7 dari 11:

Menggunakan Pewarna Komersial

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Ikutilah petunjuk pada kemasan untuk mencampur pewarna kimia. Berbagai pewarna komersial terbuat dari berbagai zat. Ini berarti Anda perlu mengikuti petunjuk pada label kemasan dengan teliti untuk menghasilkan warna terbaik.
  2. 2
    Tangani pewarna menggunakan sarung tangan plastik atau karet. Hal ini akan mencegah pewarna agar tidak menodai tangan dan membatasi kemungkinan pewarna menyebar. Kadang-kadang, pewarna basah bisa tertinggal di retakan atau lipatan kulit dan berpindah ke pakaian, furnitur, atau benda-benda lain. Sarung tangan plastik atau karet akan mencegah hal ini. [30]
  3. 3
    Gunakan ember plastik besar untuk rendaman pewarna. Airnya harus panas, biasanya dengan suhu yang dianjurkan yaitu 60 derajat Celsius. Untuk beberapa pewarna, air yang lebih panas menghasilkan warna yang lebih kuat. Untuk pewarna lain, air yang sangat panas bisa membuat warna memudar. Periksalah jenis pewarna yang Anda miliki sebelum berlanjut. [31]
  4. 4
    Aduk pewarna hingga benar-benar merata. Biasanya, Anda memerlukan 1 bungkus pewarna bubuk atau 125 ml pewarna cair untuk setiap 8-12 air. Semakin banyak pewarna yang digunakan, maka warnanya semakin kuat. [32]
    • Anda bisa menggunakan sendok dapur atau sendok sayur biasa untuk mengaduk pewarna. Anda perlu menghindari penggunaan sendok kayu; pewarna bisa menodai sendok seperti ini.
    Iklan
Metode 8
Metode 8 dari 11:

Membuat Pewarna Alami

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Rebus, didihkan, dan saring bahan tanaman ketika membuat pewarna alami. Banyak tanaman di alam yang bisa digunakan untuk membuat pewarna alami buatan sendiri. Anda perlu mengikuti prosedur yang sama ketika memisahkan pewarna dengan bahan tanaman. Untuk melakukannya, Anda harus:
    • Memotong halus tanaman atau bahan pewarna menggunakan pisau dapur.
    • Masukkan dua bagian air dan satu bagian bahan pewarna ke dalam panci besar dan didihkan dengan api besar.
    • Kecilkan apinya dan biarkan mendidih perlahan selama 1 jam.
    • Saringlah bahan tanaman dan tuanglah cairan bewarna yang baru ke dalam mangkuk besar untuk menghasilkan rendaman pewarna. [33]
  2. 2
    Buah berry juga membawah pigmen yang kuat yang memberikan warna. Pigmen ini bisa dipisahkan dari buah berry untuk menciptakan pewarna potensial yang alami. Untuk menciptakan pewarna dari buah berry , Anda harus:
    • Merebus berry selama 15 menit atau hingga warna berry bercampur dengan air.
    • Memisahkan potongan berry dengan menggunakan saringan dan menuangkan cairan berwarna ke dalam mangkuk besar. Buanglah potongan berry hingga yang tersisa hanya larutan berwarna untuk digunakan sebagai pewarna kain. [34]
  3. 3
    Pilihlah zat alami yang tepat untuk membuat pewarna. Dengan menggunakan bahan tanaman berbeda, Anda bisa mengekstrak berbagai pewarna. Daftar berikut sama sekali tidak lengkap, namun beberapa warna-warna populer dan tanaman sebagai bahan pembuatnya adalah:
    • Oranye : Kulit bawang bombai dan akar wortel
    • Cokelat : Kopi, teh, walnut, dan akar randu tapak
    • Merah muda : Raspberi, ceri, dan stroberi merah
    • Biru/ungu : Kubis merah, mulberry , elderberry , blueberry , anggur ungu, daun bunga jagung, dan iris ungu
    • Merah : Bit, buah mawar, dan St John’s Wort yang direndam dalam alkohol
    • Hitam : Akar iris
    • Hijau : Arthicoke , bayam, akar sorrel , akar lilac , bunga snapdragon , black-eyed Susan , dan rumput
    • Kuning : Daun seledri, kunyit, daun willow , marigold , paprika, daun persik, yarrow , dan biji alfalfa. [35]
    Iklan
Metode 9
Metode 9 dari 11:

Mewarnai Kain dalam Rendaman Pewarna

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Rendamlah kain dengan waktu yang tepat. Setiap pewarna berbeda, jadi jumlah waktu yang tepat yang diperlukan untuk merendam kain dalam pewarna juga berbeda. Untuk produk komersial, Anda harus selalu mengikuti petunjuk yang tercantum. Biasanya, Anda memerlukan:
    • Pewarna kimia biasanya memerlukan waktu perendaman kain selama 4-10 menit. Merendam kain terlalu lama bisa membuat warnanya menjadi terlalu gelap.
    • Pewarna alami akan menghasilkan warna maksimal dan sangat terang ketika dididihkan perlahan. Rendamlah kain di dalam air panas selama satu jam. Untuk warna yang lebih kuat dan terang rendamlah kain semalaman. [36]
  2. 2
    Warnailah dari warna yang yang paling terang ke warna paling gelap. Jika Anda ingin mewarnai kain dengan beberapa warna, rendamlah kain dengan warna paling terang terlebih dahulu. Anda bisa melakukannya dengan mencelupkan bagian kain yang ingin diwarnai di dalam mangkuk dangkal sehingga hanya bagian kain yang dikumpulkan yang menyerap warna tertentu. Lalu, rendam kain dalam warna-warna yang semakin gelap hingga semua warna digunakan. [37]
  3. 3
    Bilaslah dengan air dingin setiap selesai memberi warna. Gunakan air mengalir yang dingin setelah selesai memberi warna. Hal ini akan menghilangkan pewarna yang berlebih dan mengikat warna pada kain. Pewarna yang berlebih bisa memercik atau melunturkan bagian-bagian pakaian lain yang tidak diinginkan! Bilaslah seluruhnya untuk mencegah hal ini. [38]
    Iklan
Metode 10
Metode 10 dari 11:

Mewarnai Kain dengan Botol Semprot

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Pahami perbedaan dalam efeknya. Mungkin cara paling mudah melakukan teknik ikat celup adalah merendam kain dalam larutan berwarna tunggal yang disebut dengan rendaman pewarna. Jika menginginkan desain berbagai warna untuk menghasilkan efek lingkaran pelangi atau jenis pola berwarna lainnya, botol semprot adalah pilihan yang tepat. [39]
  2. 2
    Siapkan pewarna dalam botol. Anda harus selalu mengikuti petunjuk yang tersedia bersama pewarna atau botol pewarna untuk hasil terbaik. Namun, biasanya untuk setiap bungkus pewarna bubuk atau 150 ml pewarna cair, Anda perlu menambahkan 250 ml air hangat hingga panas ke dalam botol semprot.
    • Anda bisa meningkatkan proses pewarnaan dengan menambahkan garam ke dalam larutan pewarna. Anda harus menggunakan sejumlah garam yang direkomendasikan pada kemasan pewarna, namun biasanya Anda memerlukan satu sendok makan garam untuk tiap botol. Aduk atau kocok larutan hingga rata. [40]
  3. 3
    Bentangkan kain pada permukaan yang terlindung. Jika pewarna meresap ke dalam kain, hal tersebut bisa menimbulkan noda yang terbentuk pada permukaan yang diwarnai. Ada berbagai cara untuk melindungi area kerja. Anda perlu menggunakan pembungkus plastik berlapis-lapis, terpal, kardus tebal, atau berbagai jenis bahan lain. Setelah melindungi area yang akan dicat, bentangkan kain di atas permukaan yang sudah dilindungi. [41]
  4. 4
    Warnailah kain. Ambil botol semprot dan dengan pola apa pun yang diinginkan, warnai kain dengan pewarna. Anda perlu menggunakan warna-warna primer seperti merah, kuning, dan biru secara berdampingan untuk menghasilkan kekontrasan yang lebih tajam.
    • Menyiapkan tisu selama proses ini adalah langkah yang baik. Jika terlalu banyak menggunakan pewarna, pewarna tersebut bisa menggenang pada kain dan menyebar, sehingga menimbulkan desain yang basah! Anda bisa mencegah hal ini dengan menyerap pewarna yang berlebih menggunakan tisu. [42]
  5. 5
    Bacalah petunjuk dengan teliti sebelum mengakhiri pekerjaan. Sebagian pewarna mengharuskan Anda untuk memasukkan kain ke dalam kantung plastik lalu dipanaskan dalam microwave . Jika melakukan hal ini, Anda harus meletakkan selembar tisu di bagian bawah microwave untuk berjaga-jaga seandainya kantung plastik bocor.
    • Ketika mengeluarkan kain dari microwave , berhati-hatilah agar tidak terbakar. Sepasang sarung tangan atau penjepit makanan makanan bisa melindungi Anda agar tidak terbakar.
    • Perhatikan kain dengan teliti ketika berada dalam microwave . Jika Anda melihat kantung plastik menggembung, hal ini adalah normal. Namun, kantung plastik yang terlalu lama di dalam microwave bisa meleleh dan merusak kain. [43]
    Iklan
Metode 11
Metode 11 dari 11:

Menyelesaikan Proses Ikat Celup

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Bilaslah kain sekali lagi dengan air dingin. Jika sudah selesai mewarnai kain dan membilas tiap bagiannya, bilaslah seluruh kain di bawah air dingin yang mengalir. Untuk memastikan hal ini sudah dilakukan seluruhnya, Anda harus:
    • Melanjutkan membilas kain hingga air menjadi jernih. Lakukan menyeluruh; Pewarna tidak boleh menodai pakaian lain.
    • Proses ini bisa memakan waktu beberapa menit. [44]
  2. 2
    Lepaskan pengikat. Gunakan gunting untuk memotong tali atau karet gelang dengan hati-hati dari kain. Anda harus memotong dengan hati-hati agar kain yang yang baru diproses ikat celup tidak rusak. Setelah itu, kain bisa dibuka kain agar polanya terlihat.
    • Sebagai alternatif, Anda bisa menyimpan pengikat untuk digunakan kemudian dengan cara membuka tali atau karet gelang.
  3. 3
    Cucilah kain dengan air hangat. Gunakan air hangat dan sabun cuci yang lembut dan tanpa pewarna untuk mencuci kain. Anda bisa melakukannya dengan mesin cuci atau mencucinya dengan tangan di dalam bak mandi atau ember. Jika sudah selesai mencuci, bilaslah kain dengan air hangat. [45]
    • Jika ingin menggunakan mesin cuci, Anda perlu mencuci kain dalam satu siklus pencucian tersendiri. Dengan cara ini, pewarna yang tertinggal tidak akan berpindah ke pakaian lain. [46]
  4. 4
    Peraslah pelan-pelan air yang berlebih setelah pembilasan. Peraslah air yang berlebih dari kain, namun berhati-hatilah agar tidak memeras terlalu kencang, karena hal ini bisa membuat kain melar dan berubah bentuknya. Untuk mencegah kain agar tidak berubah bentuknya karena pemerasan berlebihan, Anda bisa:
    • Bentangkan kain yang sudah diwarnai secara merata di atas handuk bekas yang lebih besar dari kain. Gulunglah kain di dalam handuk dan peraslah handuk dengan kain di dalamnya.
  5. 5
    Keringkan seperti yang diinginkan. Anda bisa mengeringkan kain dengan mesin cuci atau menjemurnya dengan cara digantung. Cara terbaik untuk mengeringkannya tergantung jenis kain yang diwarnai. Ikutilah petunjuk pada label kain untuk hasil terbaik atau jika tidak ada labelnya, jemurlah dengan cara digantung.
  6. 6
    Nikmatilah pakaian yang sudah diproses ikat celup. Anda mungkin ingin mencoba tiga jenis pewarna: tanaman, berry , dan zat kimia, untuk mendapatkan yang paling disukai. Selain itu, ada berbagai perbedaan tergantung tanaman /berry /zat kimia yang dipilih untuk mewarnai kain. Anda mungkin mendapati kalau lebih menyukai pewarnaan alami daripada zat kimia, namun beberapa jenis kain lain mungkin paling baik diwarnai dengan pewarna kimia.
    Iklan

Peringatan

  • Kenakan sarung tangan dan celemek untuk melindungi kulit dan pakaian agar tidak ternoda pewarna.
  • Kenakan masker debu untuk melindungi mulut, hidung, dan paru-paru ketika bekerja dengan soda abu.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Pewarna kimia
  • Kain
  • Ember plastik besar
  • Sendok pengaduk atau batang pengaduk besar
  • Sabun cuci lembut
  • Handuk bekas yang bersih
  • Panci
  • Tanaman untuk pewarna alami
  • Karet gelang, benang, atau tali kasur
  • Garam
  • Gunting
  • Bak cuci piring dengan air mengalir
  • Soda abu
  • Botol semprot (opsional; untuk cara dengan botol semprot)
  • Ketel teh
  • Cuka
  • Air
  1. http://www.prochemical.com/directions/Folding.htm
  2. http://craftbits.com/project/tie-dye-effects/
  3. http://www.westminster.edu/about/community/sim/documents/STie-dyechemistry_000.pdf
  4. http://www.prochemical.com/directions/Folding.htm
  5. http://craftbits.com/project/tie-dye-effects/
  6. http://www.prochemical.com/directions/Folding.htm
  7. http://craftbits.com/project/tie-dye-effects/
  8. http://www.westminster.edu/about/community/sim/documents/STie-dyechemistry_000.pdf
  9. http://www.prochemical.com/directions/Folding.htm
  10. http://www.bystephanielynn.com/2015/06/tie-dye-folding-techniques-16-vibrant-tie-dye-patterns-tiedyeyoursummer.html
  11. http://www.prochemical.com/directions/Folding.htm
  12. http://www.bystephanielynn.com/2015/06/tie-dye-folding-techniques-16-vibrant-tie-dye-patterns-tiedyeyoursummer.html
  13. http://www.bio.brandeis.edu/fieldbio/Survival/Pages/dyeandmordant.html#Anchor-25112
  14. http://www.dharmatrading.com/tie-dye/instructions.html
  15. http://www.earthguild.com/products/riff/rmordant.htm
  16. http://www.pioneerthinking.com/crafts/crafts-basics/naturaldyes.html
  17. http://www.earthguild.com/products/riff/rmordant.htm
  18. http://earthdivasblog.com/2010/07/13/how-to-dye-fabric-with-natural-dyes/
  19. http://www.bio.brandeis.edu/fieldbio/Survival/Pages/dyeandmordant.html# Anchor-25112
  20. http://www.westminster.edu/about/community/sim/documents/STie-dyechemistry_000.pdf
  21. https://www.ritstudio.com/techniques/creative-techniques/how-to-tie-dye-using-the-bucket-method/
  22. http://www.dharmatrading.com/dyes/dyes-for-dyeing-cotton-rayon-hemp-linen.html
  23. http://www.ritdye.com/dyeing-techniques/tie-dyeing
  24. http://pioneerthinking.com/crafts/natural-dyes#more-254
  25. http://pioneerthinking.com/crafts/natural-dyes#more-254
  26. http://pioneerthinking.com/crafts/natural-dyes#more-254
  27. https://www.ritstudio.com/techniques/creative-techniques/how-to-tie-dye-using-the-bucket-method/
  28. http://www.westminster.edu/about/community/sim/documents/STie-dyechemistry_000.pdf
  29. https://www.bestdye.com/Tie-Dye-Instructions.php
  30. https://www.ritstudio.com/techniques/creative-techniques/how-to-tie-dye-using-the-squirt-bottle-method/
  31. http://www.pburch.net/dyeing/FAQ/salt.shtml
  32. https://www.bestdye.com/Tie-Dye-Instructions.php
  33. https://www.ritstudio.com/techniques/creative-techniques/how-to-tie-dye-using-the-squirt-bottle-method/
  34. https://www.ritstudio.com/techniques/creative-techniques/how-to-tie-dye-using-the-squirt-bottle-method/
  35. https://www.ritstudio.com/techniques/creative-techniques/how-to-tie-dye-using-the-bucket-method/
  36. http://wolfweb.unr.edu/homepage/crowther/opchem/tiedye.html
  37. http://www.westminster.edu/about/community/sim/documents/STie-dyechemistry_000.pdf

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 480.908 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan