Unduh PDF
Unduh PDF
Akuilah, bukan hanya jatuh cinta yang berjuta rasanya, melainkan juga memiliki adik perempuan yang masih kecil. Terkadang, adikmu dapat terlihat sangat manis dan menyenangkan. Namun, tak jarang pula ulahnya membuat darahmu mendidih hingga ke ubun-ubun! Kapan pun dia mulai berulah, pastikan kamu tetap bisa mengontrol diri untuk menghadapinya, ya!
Langkah
-
Tarik napas dalam-dalam. Menarik napas dalam dapat membantu menenangkan dirimu ketika adikmu sedang bersikap menyebalkan. Oleh karena itu, cobalah menarik napas dalam-dalam sambil menghitung sampai sepuluh sebelum memberikan reaksi terhadap ulah adikmu. [1] X Teliti sumber
-
Jangan menunjukkan kekesalanmu. Kemungkinan besar, adikmu akan semakin tergoda untuk menjahilimu jika melihatmu kesal atau marah. Oleh karena itu, berusahalah untuk menunjukkan kekesalanmu di hadapannya! Dengan kata lain, jangan mengepalkan tanganmu, membanting pintu kamarmu, atau bahkan meneriaki adikmu. [2] X Teliti sumber
-
Pergilah dari hadapannya. Jika ulahnya mulai membuatmu kesal, dan jika menarik napas dalam-dalam tidak berhasil menghilangkan kemarahanmu, segeralah meninggalkannya. Masuklah ke ruangan lain dan kerjakan aktivitas yang bisa kamu lakukan sendirian, seperti membaca buku atau mengutak-atik mainan favoritmu. Jangan khawatir, seharusnya menyendiri sejenak dapat membantumu menenangkan diri, kok . [3] X Teliti sumber
- Jika adikmu terus mengikutimu ke ruangan lain, cobalah meninggalkan rumah untuk berjalan kaki mengitari kompleks atau mengendarai mobil ke tempat lain agar dia tidak bisa mengikutimu, dan kamu pun memiliki waktu untuk menenangkan diri.
-
Jangan memukulnya. Sebesar apa pun kekesalanmu, jangan pernah memukulnya! Ingat, perilaku tersebut bisa benar-benar menyakitinya dan membuatmu terkena masalah yang sangat besar dengan orang tuamu. [4] X Teliti sumber
-
Berpikirlah sebelum berbicara. Ketika merasa frustrasi, kamu mungkin terdorong untuk mengucapkan kata-kata yang kasar kepadanya. Namun, pahamilah bahwa tindakan tersebut pasti akan kamu sesali di kemudian hari! Alih-alih melakukannya, cobalah menarik napas dalam-dalam dan berpikirlah baik-baik sebelum mengucapkan kalimat yang ada di dalam benakmu. Jeda tersebut akan membantumu untuk menenangkan diri dan mencegahmu mengeluarkan kata-kata yang tidak benar-benar ingin kamu sampaikan.Iklan
-
Ucapkan selamat kepadanya. Jika adikmu berhasil melakukan sesuatu yang istimewa, jangan ragu mengucapkan selamat! Percayalah, dia akan senang karena kamu menyadari pencapaiannya. Selain itu, suasana hatimu pun akan membaik setelah memperlakukannya dengan positif! [5] X Teliti sumber
-
Lakukan aktivitas yang kamu dan dia sukai bersama-sama. Tentu saja kamu tidak harus menghabiskan seluruh waktumu dengannya. Namun, adakalanya adikmu berulah karena ingin mendapatkan perhatianmu atau menghabiskan lebih banyak waktu denganmu. Itulah mengapa, kamu bisa mengajaknya beraktivitas bersama untuk memperbaiki hubunganmu dengannya. Pilih aktivitas yang sama-sama kalian sukai, ya! [6] X Teliti sumber
- Misalnya, kamu bisa mengajaknya menonton film di bioskop atau di rumah bersama. Jika ingin, kamu juga bisa mengajaknya menggambar, membaca buku, atau bahkan bermain gim favorit bersama!
-
Jelaskan ulahnya yang mengganggumu. Ingat, dia tidak akan menghentikan ulahnya jika tidak tahu letak kesalahannya. Oleh karena itu, jika kamu sedang tidak marah, cobalah menjelaskan hal-hal yang terasa mengganggumu dan yakinlah bahwa upaya komunikasi tersebut pasti akan dapat memperbaiki hubunganmu dengannya. [7] X Teliti sumber
- Misalnya, kamu bisa berkata, “Amy, aku benar-benar nggak suka kalau kamu masuk ke kamarku dan menyentuh barang-barangku tanpa izin. Lain kali, tolong minta izin dulu , ya, apalagi beberapa barangku sangat mudah rusak. Bisa, kan?"
-
Tentukan berbagai aturan dasar. Jika kamu dan adikmu bertengkar karena ulahnya, cobalah mengajaknya duduk bersama dan mendiskusikan berbagai aturan dasar yang bisa diikuti oleh seluruh pihak. Sampaikan pula aturan tersebut kepada orang tuamu agar mereka dapat membantumu maupun adikmu untuk mematuhinya.
- Misalnya, jika adikmu selalu mengambil barangmu tanpa izin, cobalah membuat aturan yang berbunyi, “Kamu harus meminta izin sebelum menyentuh barang-barangku. Kalau tidak, aku bakal mengadu ke Ayah dan Ibu.”
Iklan
-
Cobalah mengingat karakteristik yang membuatmu terasa spesial. Misalnya, kamu mungkin selalu memenangkan pertandingan lari di sekolah atau selalu mendapatkan nilai akademis yang memuaskan. Jika sadar bahwa akar permasalahanmu dengan adikmu adalah kecemburuan, cobalah meluangkan waktu untuk mengatasi masalah tersebut demi memperbaiki hubungan kalian berdua. Kapan pun kecemburuan atau kekesalan mulai muncul, cobalah mengingat berbagai karakteristik yang membuatmu terlihat lebih dewasa dan spesial daripadanya. Seharusnya, kamu akan merasa jauh lebih baik setelahnya. [8] X Teliti sumber
-
Bicaralah kepada orang tuamu. Merasa cemburu kepada adik kecilmu? Jangan ragu menceritakannya kepada orang tuamu! Percayalah, mereka dapat membantumu untuk mengelola atau bahkan melenyapkan perasaan tersebut, seperti dengan menghabiskan lebih banyak waktu denganmu jika kamu merasa kurang diperhatikan setelah adik kecilmu lahir. [9] X Teliti sumber
-
Jangan mengasarinya. Sebesar apa pun godaan untuk menjahilinya, sekalipun dia tidak sedang membuatmu kesal, berusahalah menahannya! Dengan kata lain, jangan mengganggunya atau memperlakukannya dengan tidak baik. Jika kamu melakukannya, niscaya reputasi sebagai kakak yang jahat akan melekat di dahimu dan semakin memperburuk hubunganmu dengannya.Iklan
Tips
- Jika dia memukul adikmu di tempat umum, jangan menanggapinya agar tidak menarik perhatian orang-orang di sekitar. Lagi pula, orang tuamu pun tidak akan bisa menghukumnya kan, jika melihat kalian bertengkar?
- Perlakukan dia dengan baik. Jika kasih sayangmu bisa dilihat dan dirasakan olehnya, kemungkinan besar dia akan berhenti mengganggumu.
- Kontrol kemarahanmu, terutama jika dia ulahnya membuatmu kesal. Hati-hati, sikapnya justru akan semakin menjadi-jadi ketika melihat kemarahanmu!
- Jika dia melakukan kesalahan, cobalah mengajaknya berkomunikasi secara dewasa. Dengan kata lain, jangan bersikap kasar kepadanya. Jangan pula menyinggung atau mengabaikannya dengan sengaja. Percayalah, dia tidak akan mampu memahami sikap diammu, dan mungkin justru akan membencimu karena terlihat dingin dan sulit dijangkau dalam situasi tersebut.
- Jika sesuatu terjadi kepadanya, cobalah memberikan nasihat yang relevan dan ceritakan pengalamanmu ketika harus dihadapkan pada situasi yang serupa.
- Jika perlakuannya kurang menyenangkan, segeralah berdiri, menarik napas dalam-dalam, lalu pergi dari hadapannya.
Iklan
Referensi
- ↑ http://kidshealth.org/en/kids/sibling-rivalry.html#
- ↑ http://kidshealth.org/en/kids/family-fights.html#
- ↑ http://kidshealth.org/en/kids/sibling-rivalry.html#
- ↑ http://kidshealth.org/en/kids/sibling-rivalry.html#
- ↑ http://kidshealth.org/en/kids/sibling-rivalry.html#
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/lucinda-rosenfeld/tips-for-raising-sisters_b_2624360.html
- ↑ http://www.parents.com/advice/toddlers-preschoolers/toddlers-and-discipline/how-can-i-help-my-3-year-old-be-nicer-to-his-15-month-old-sister/
- ↑ http://kidshealth.org/en/kids/sibling-rivalry.html#
- ↑ http://kidshealth.org/en/kids/sibling-rivalry.html#
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 3.703 kali.
Iklan