PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Sahabat terbaik adalah bagian penting dalam kehidupan semua orang. Persahabatan dapat mendefinisikan diri kita, membantu kita berkembang, dan memperkaya hidup. Namun, hal-hal seperti kematian atau renggangnya hubungan dapat mengakhiri persahabatan, dan situasi ini bisa membuat Anda kesepian dan bersedih. Meskipun demikian, memahami cara untuk pulih dan bangkit dari situasi seperti ini adalah hal yang penting bagi kesehatan pribadi Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Kehilangan Sahabat Terbaik yang Melanjutkan Hidupnya Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Terkadang, terlepas dari usaha yang dikerahkan setiap pihak dalam hubungan/persahabatan, orang-orang tetap saling menjauh. Saat beranjak dewasa dan tua, Anda mungkin sadar bahwa Anda dan sahabat tersayang memiliki minat atau tujuan yang berbeda. Ini sesuatu yang sangat wajar terjadi dan Anda tidak boleh merasa bersalah atas hal tersebut. [1]
    • Bersyukurlah dan bersukacitalah atas momen-momen kebersamaan dengannya. Meskipun persahabatan Anda berakhir atau berubah, setidaknya Anda pernah mengenalnya dan berkembang sebagai seorang individu dari persahabatan tersebut.
    • Ingatlah bahwa Anda memiliki batasan. Saat ia pergi ke kota lain, pindah sekolah, atau menikah, usaha yang Anda berdua kerahkan untuk saling terhubung dan bersahabat tetap akan terbatas. Jangan menyalahkan diri sendiri atas batasan yang ada.
  2. Terlepas dari kehilangan yang dirasakan, jangan biarkan kesedihan yang ada membuat Anda enggan menerima sosok-sosok baru dalam kehidupan. Keluarlah dari keterpurukan dan berusahalah mencari teman baru. [2]
    • Pikirkan karakter atau kriteria yang Anda junjung atau inginkan dari sosok seorang teman. Carilah karakter atau kriteria tersebut pada orang-orang baru yang ditemui. Jangan ragu mengajak teman sekelas atau rekan kerja meluangkan waktu dan menikmati kopi bersama. Tambahkan kenalan baru sebagai teman di media sosial dan kirimkan pesan untuknya. [3]
  3. Saat kehilangan seseorang yang cukup dekat, akan mudah bagi Anda untuk membandingkan teman-teman baru dengan si sahabat lama. Daripada terjebak dalam kebiasaan seperti ini, kenali sifat atau karakter positif yang ada pada setiap teman baru dan belajarlah untuk merangkul dan menerimanya sebagai seorang individu yang berbeda, daripada memanfaatkannya untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan si “mantan” sahabat.
    • Buka pikiran Anda saat mencari teman baru. Jangan berusaha mencari teman yang sama dengan sang mantan sahabat. Buka diri untuk menerima berbagai kemungkinan baru dan mencari teman di tempat-tempat yang tak terduga.
  4. Salah satu cara cepat untuk bertemu orang-orang baru dan menyibukkan diri secara produktif adalah menjalani hobi baru. Bergabunglah dengan klub atau tim olahraga, atau coba olahraga baru, seperti yoga atau joging. [4]
    • Anda mungkin masih akan berpapasan dengan si mantan sahabat, terutama jika ia bersekolah di tempat yang sama (atau menjalani aktivitas yang sama). Namun, jangan sampai hal ini membuat Anda tidak bisa menikmati hal-hal baru.
  5. Terlepas dari kehilangan yang dialami, Anda perlu membiarkan diri bangkit dan memprosesnya. Jika Anda merasa marah, biarkan kemarahan tersebut terasa. Ratapi akhir persahabatan yang terjadi agar Anda bisa mengakhiri kesedihan yang dirasakan dan bangkit.
    • Meskipun ia tinggal di dekat Anda atau bersekolah di tempat yang sama, Anda bisa bangkit dan melihat ke belakang dengan rasa bahagia, dan bukan kemarahan atau kesedihan saat mampu mengakhiri kesedihan dan kekecewaan yang sebelumnya dirasakan.
  6. Anda mungkin merasa bersalah karena tidak bisa memenuhi kewajiban sosial terhadap sang sahabat, seperti menghubunginya secara berkala atau merencanakan pertemuan. Jika Anda merasa bersalah atas hal-hal seperti itu, Anda akan merasa lebih baik jika mampu mencari cara memaafkan diri sendiri.
    • Coba tulis surat untuk diri sendiri yang mengakui “kesalahan” atau peran Anda dalam berakhirnya persahabatan. Jelaskan mengapa persahabatan yang ada berakhir dan berikan maaf bagi diri sendiri. [5]
    • Anda juga bisa menegaskan kembali pemberian maaf tersebut setiap hari dengan mengatakan, “Aku memaafkan diriku sendiri." [6]
  7. Jika Anda berdua memiliki teman yang sama-sama dikenal, tunjukkan kesopanan dan keramahan kepada sang mantan sahabat saat Anda meluangkan waktu dengannya dan teman-teman yang lain. Selain itu, jangan menjelek-jelekkannya di depan teman-teman lain yang juga mengenalnya.
    • Bicaralah kepada teman-teman dan jelaskan apa yang terjadi. Jika Anda tidak ingin meluangkan waktu dengan mereka saat sang mantan sahabat ikut bergabung, beri tahu teman-teman Anda dengan sopan mengenai hal tersebut.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Kehilangan Sahabat Terbaik yang Berpulang

PDF download Unduh PDF
  1. Setiap orang berduka dalam cara dan “kecepatannya” masing-masing sehingga jangan memaksakan diri untuk terlalu cepat bangkit dari kesedihan. Biarkan diri mendapatkan waktu yang dibutuhkan untuk memproses duka. Jangan abaikan hal-hal yang perlu dirasakan agar Anda bisa pulih. [7]
    • Terkadang, Anda perlu menyendiri. Berikan diri sendiri kesempatan untuk menyendiri, tetapi jangan sampai terlalu mengurung diri. Pastikan Anda tetap menghubungi orang lain dan mencari kekuatan dan dukungan dari teman-teman dan keluarga.
  2. Saat seseorang yang dicintai meninggal, wajar jika Anda merasa ada banyak yang ingin dikatakan, tetapi tidak sempat tersampaikan. Catat hal-hal tersebut. Penulisan pikiran dan perasaan untuknya dapat menjadi penyembuh luka. Beri tahu ia secara jelas apa yang perlu ia ketahui. [8]
    • Anda bisa menyimpan surat tersebut atau meninggalkannya di pusaranya. Jika mau, Anda juga bisa membuangnya setelah menulisnya. Lakukan apa pun yang menurut Anda terasa paling melegakan dan menenangkan.
  3. Saat sosok terdekat meninggal, Anda bisa merasa sangat kesepian atau kehilangan sosok yang bisa diandalkan saat Anda bersedih atau tertekan. Bergabunglah dengan grup dukungan di kota Anda untuk mencari orang-orang yang juga merasakan hal yang sama atau mengalami pengalaman yang sama. [9]
    • Grup dukungan memiliki orang-orang yang mengalami atau pernah melewati hal yang sama. Mereka bisa berempati dan memahami apa yang Anda alami, serta memberikan dukungan dan saran. Grup dukungan juga merupakan tempat yang aman sehingga apa yang Anda ceritakan tidak akan tersebar.
  4. Saat mengalami tragedi, Anda mungkin hanya berfokus pada kehilangan yang dialami. Coba fokuskan kembali energi pada kenangan-kenangan positif bersamanya. Pikirkan masa-masa indah yang pernah dilewati Anda berdua, dan dampaknya secara positif pada kehidupan Anda.
    • Buat hal konkret untuk menampilkan kenangan-kenangan tersebut. Anda bisa membuat kolase foto atau menulis pengalaman-pengalaman indah bersamanya dalam jurnal. Lihat atau baca kembali karya yang dibuat saat Anda membutuhkan pengingat, atau pajang di tempat yang terlihat jelas. [10]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menjaga Kesehatan Emosional

PDF download Unduh PDF
  1. Jangan jauhkan diri dari teman-teman dan anggota keluarga saat Anda kehilangan sahabat dalam hidup. Daripada menolak bantuan atau dukungan, terima dan biarkan orang lain membantu Anda saat ia menawarkannya. [11]
    • Jika Anda mengurung atau mengisolasi diri, kehilangan yang dialami akan terasa semakin menyakitkan dan memberikan dampak yang lebih besar. Oleh karena itu, kelilingi diri dengan orang-orang dan hal-hal yang Anda sayangi.
  2. Kesehatan mental dapat memengaruhi kesehatan fisik. Jika Anda membiarkan diri berada dalam situasi yang secara emosional tidak menyehatkan, Anda akan terjebak dalam lingkaran nestapa dan hal ini berdampak pada kesehatan fisik. Untungnya, merawat diri secara fisik memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Berolahraga dan makan secara teratur merupakan langkah-langkah positif yang bisa Anda ambil. [12]
    • Tinggalkan rumah sebentar setiap hari. Cobalah berjalan kaki, bersepeda, atau joging. Anda juga bisa membuka jendela di rumah agar mendapatkan udara segar.
  3. Mendorong perasaan negatif dan tidak membiarkan diri merasakannya justru tidak akan menyelesaikan masalah. Jika Anda perlu menangis, menangislah. Jika Anda merasa marah, tidak masalah untuk memberi tahu seseorang bahwa Anda sedang marah. Selain itu, jika Anda merasa lebih baik dan mulai melupakan luka batin yang ada, jangan merasa bersalah atas perbaikan atau perkembangan tersebut. [13]
    • Jika Anda menjauhkan perasaan tersebut dan tidak ingin merasakannya, Anda justru akan terpaku pada proses berduka lebih lama daripada yang seharusnya. Rasakan apa yang memang perlu dirasakan.
    • Coba tulis jurnal untuk mengungkapkan perasaan. Dengan demikian, Anda bisa mengumpulkan pikiran di satu tempat dan melihatnya kembali saat diperlukan.
  4. Kehilangan (dalam bentuk apa pun) dapat memberikan dampak emosional. Konseling dan terapi merupakan opsi konstruktif yang tepat jika Anda kesulitan melewati perasaan-perasaan yang ada.
    • Jika Anda merasa tertekan atau melihat perubahan pada gaya hidup normal (mis. kurangnya nafsu makan atau hilangnya minat terhadap hal-hal yang senang dilakukan), segera cari bantuan. Kondisi-kondisi tersebut dapat menandakan masalah kesehatan mental yang perlu ditangani. [14]
    Iklan

Tips

  • Jangan menyalahkan diri atas hancurnya persahabatan. Ingatlah bahwa setiap orang berubah dan berkembang, dan ini tidak selalu menjadi hal yang buruk.
  • Ingatlah bahwa Anda mungkin akan tetap melihatnya di sekolah atau tempat kerja, dan pastikan Anda tidak sampai mengatakan sesuatu yang menyakitkan. Meskipun sudah tidak berteman, setidaknya Anda tidak perlu bermusuhan dengannya.
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda ingin melakukan bunuh diri setelah kematian teman, segera cari bantuan. Hubungi hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes di 021-500454 atau LSM Jangan Bunuh Diri di 021-9696-9293.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.228 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan