Unduh PDF Unduh PDF

Ada berbagai macam bentuk kekerasan dalam hubungan. Entah Anda dimanipulasi secara emosional, dipermalukan berulang kali, dimarahi, atau direndahkan oleh kekasih Anda, berarti mengalami bentuk kekerasan emosional. Jika Anda pernah diserang secara fisik atau seksual oleh kekasih, Anda mengalami bentuk kekerasan fisik. Satu-satunya cara untuk menghadapi kekasih yang kasar adalah mengakhiri hubungan secepat mungkin dan menjaga keamanan diri Anda. Pelajari cara untuk mengambil tindakan segera dan melanjutkan hidup Anda.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Melarikan Diri dari Kekerasan

Unduh PDF
  1. Biasanya ada pihak yang bisa membantu korban kekerasan. Jika Anda tidak yakin harus memulai dari mana atau ingin berbicara dengan seseorang tentang apakah Anda berada dalam hubungan dengan kekerasan, coba gunakan beberapa kontak di bawah ini. Jika Anda tinggal bersama kekasih Anda yang kasar, berhati-hatilah saat menggunakan komputer di rumah atau telepon selular karena sejarah di peramban serta telepon bisa dilihat olehnya.
  2. Sering kali pelaku kekerasan membuat korban percaya bahwa kekerasan terjadi karena kesalahannya. Jika kekasih Anda bersikap agresif, kasar, atau manipulatif terhadap Anda, itu bukan kesalahan Anda. Sadari bahwa kekerasan bisa tetap terjadi dalam hubungan Anda, walaupun:
  3. Kekerasan secara fisik dan emosional harus menjadi alasan untuk mengakhiri hubungan. Walaupun Anda mencintai satu sama lain, sudah berhubungan lama, punya anak atau hewan peliharan, atau Anda sudah tinggal bersama, hubungan yang melibatkan kekerasan secara fisik atau psikologis harus diakhiri. Sekarang juga. Mulailah menyusun rencana untuk mengakhiri hubungan dengan aman dan secepat mungkin. [5]
    • Coba pikirkan mau ke mana saat Anda meninggalkannya.
    • Ketahui apa saja yang harus Anda bawa. Jika memang perlu, masukkan barang ke dalam "tas darurat" dan sembunyikan di suatu tempat agar siap untuk dibawa pergi saat Anda sudah siap. [6]
    • Jika Anda memiliki tagihan telepon bersama, ingatlah banyak telepon memiliki fitur GPS yang memberi tahu lokasi Anda sehingga dia bisa memonitor Anda melalui ponsel. Mungkin sebaiknya Anda meninggalkan ponsel tersebut dan membeli telepon dan nomor baru.
    • Pikirkan langkah apa saja yang harus Anda ambil untuk menjaga keamanan setelah anda pergi. Apakah Anda harus meminta polisi untuk mengeluarkan perintah yang membuatnya menjaga jarak? Pindah ke kota baru? Identitas baru? Mengganti kunci pintu Anda?
    • Buat rencana untuk menjaga keamanan pihak lain. Mungkin anak-anak dan hewan peliharaan Anda harus meninggalkan pasangan Anda juga dan mungkin mereka tidak bisa tinggal bersama Anda. Susun rencana untuk pihak yang tergantung kepada Anda saat Anda meninggalkan pasangan.
  4. Anda harus menjelaskan bahwa Anda mengakhiri hubungan ini tanpa ada harapan akan kembali lagi dengannya di kemudian hari. Jika Anda merasa tidak nyaman atau takut akan keselamatan diri, Anda harus mengakhiri hubungan dari kejauhan atau meminta seseorang menemani dan untuk membantu Anda jika memang diperlukan.
    • Jangan mencoba mengakhiri hubungan saat Anda sendirian di rumah bersama pasangan Anda. Usaha Anda untuk mengakhiri hubungan bisa menambah intensitas kepada tindakan kekerasannya dan bisa-bisa Anda berada dalam bahaya.
    • Coba memutuskan hubungan lewat tulisan atau telepon, walaupun ini bukanlah cara yang baik untuk mengakhiri hubungan. Keselamatan Anda jauh lebih penting daripada masalah sopan santun.
    • Jika Anda merasa harus putus dengan kekasih Anda secara empat mata, lakukan di tempat umum di mana Anda tidak berdua saja dan pastikan percakapan Anda singkat.
    • Ucapkan dengan singkat dan langsung ke tujuan. Anda bisa mengatakan sesuatu seperti, "kita tidak bisa bersama lagi". Coba hindari kata-kata seperti "sekarang", "saat ini" atau "sampai kamu berubah". Anda harus benar-benar menutup buku hubungan ini.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menjaga Keamanan

Unduh PDF
  1. Saat Anda sudah mengamankan diri Anda secara fisik, penting bagi Anda untuk menghubungi pihak berwenang dan mengambil tindakan legal, atau setidaknya mencari tahu apa saja opsi yang tersedia untuk Anda. Anda harus tahu cara menempuh jalur hukum dan mempelajari tindakan pencegahan untuk memastikan keselamatan Anda dari polisi. Pastikan bahwa tindakan kekerasan ini akan berakhir.
    • Anda harus menghubungi penasihat kekerasan dalam hubungan sesegera mungkin untuk mencari tahu cara melanjutkan hidup. Tergantung dari situasi dan lamanya hubungan berlangsung, Anda bisa mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan baru, apartemen baru, atau membuat perubahan besar lainnya. Penasihat untuk kasus kekerasan dalam hubungan bisa membantu.
  2. [7] Setelah putus, catat berapa kali mantan pasangan Anda berusaha menghubungi Anda. Tuliskan deskripsi kejadian yang terjadi secara langsung atau lewat telepon, dan simpan segala bukti fisik seperti surel, pesan media sosial atau pesan singkat.
    • Anda harus mendokumentasikan segala korespondensi yang Anda terima, terlebih jika berisi ancaman kekerasan. Jika Anda bisa, sebaiknya Anda mencatat segala kekerasan fisik yang terjadi saat masih menjalin hubungan atau setelah putus.
    • Hal ini merupakan hal yang penting untuk menuntut secara hukum dan bisa membantu jika Anda ingin meminta polisi mengeluarkan perintah untuk mantan pasangan menjaga jarak dengan Anda.
  3. Perintah menjaga jarak memungkinkan Anda untuk menerima perlindungan legal dari mantan pasangan yang melakukan tindakan kekerasan. Jika Anda berada di Amerika Serikat, bawa segala bukti kekerasan yang Anda memiliki berikut surat yang menjabarkan situasi kekerasan yang terjadi dan hubungan di antara Anda dan mantan pasangan ke pengadilan lokal. Setelah itu Anda akan diminta untuk mengisi dokumen untuk mendapatkan perintah menjaga jarak ini. [8]
    • Jika pengadilan mengabulkan permohonan Anda ini, ia pun akan dikirimkan kepada mantan pasangan Anda. Setelah dikirimkan, Anda harus mengajukan bukti pengiriman kepada pengadilan. Anda bisa mencari tahu caranya dari panitera pengadilan. [9]
    • Selalu bawa salinan perintah menjaga jarak sehingga Anda bisa menunjukkannya kepada polisi jika diperlukan. Anda tidak bisa memprediksi Anda akan berada di mana dan lokasi mantan pasangan Anda nekat melanggar perintah ini. [10]
    • Anda harus tahu bahwa perintah menjaga jarak ini tidak menjamin perlindungan terhadap diri Anda. [11] Perintah ini mempermudah Anda untuk membuat mantan pasanan ditangkap jika dia berbuat nekat, tetapi tidak menjamin dia benar-benar hilang dari kehidupan Anda.
  4. Jangan menawar-nawar. Saat Anda sudah putus, jangan melihat ke belakang, berusaha menghubungi atau kembali dengan pasangan Anda. Hubungan sudah berakhir. Biarkan orang yang sudah menyiksa Anda menangkap apa yang Anda inginkan melalui surat perintah menjaga jarak.
    • Jika Anda menjadi korban tindakan kekerasan, tidak ada lagi yang perlu dibahas. Jangan dengarkan usahanya untuk negosiasi, minta maaf, atau janji manis seperti "Aku tidak akan mengulanginya lagi". Tindakan kekerasan menghancurkan semuanya. Tindakan kekerasan mengakhiri hubungan.
  5. Saat Anda pertama kali membuka lembaran baru, coba hindari kontak dengan mantan pasangan. Hindari tempat-tempat yang sering dikunjunginya dan ubah rutinitas Anda sehingga dia tidak tahu Anda berada di mana. [12] Tidak ada alasan untuk memaksa diri mencoba menghadapi situasi yang canggung atau berbahaya.
    • Jika Anda satu kampus atau sekolah dengan mantan pasangan, atau satu kantor, atau sering bertemu dengannya, coba untuk tidak menghiraukannya sebaik mungkin. Coba untuk selalu berjalan dengan orang lain, saat Anda pergi atau pulang atau berjalan dari atau ke mobil. Anda juga bisa coba bicara dengan atasan, bagian Sumber Daya Manusia, atau menemui pembimbing di sekolah atau kampus agar Anda bisa mengubah lokasi kerja, jam kerja, atau jadwal kelas supaya tetap aman.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Melanjutkan Hidup

Unduh PDF
  1. Sering kali korban kekerasan domestik merasa merekalah yang menyebabkan tindakan kekerasan itu. Ini karena manipulasi yang dilakukan oleh pelaku. Tidak ada yang bertanggung jawab atas tindakan kekerasan yang terjadi kepada dirinya sendiri. [13] Setelah tindakan kekerasan berakhir, coba tata diri Anda sehingga dapat menjadi diri Anda kembali sebelum Anda berada dalam hubungan dengan kekerasan tersebut.
    • Ikuti terapi untuk memperbaiki kepercayaan diri Anda.
    • Andalkan teman dan keluarga untuk membangun kembali koneksi sosial Anda.
    • Cari hubungan baru yang sama sekali tidak melibatkan kekerasan. [14]
  2. Sangat penting bagi Anda berbicara kepada seseorang yang memahami trauma psikologis dari tindakan kekerasan dan perangkap yang dibuat oleh beberapa pasangan yang suka melakukan tindakan kekerasan. Anda bisa mencari satu kelompok untuk berbagi masalah kasus kekerasan dalam hubungan ini dan secepatnya mengikuti pertemuan dengan mereka untuk memulai proses penyembuhan ini.
  3. Mungkin Anda membutuhkan waktu untuk merasakan amarah ini, tetapi kemungkinan ada amarah yang tersembunyi di balik emosi lain yang Anda rasakan. Amarah itu tidak buruk karena bisa menjadi katalis perubahan. [15] Jika amarah mengambil alih diri Anda, biarkan hal itu terjadi dan salurkan amarah ini menjadi energi produktif untuk melakukan aktivitas. Coba untuk berlari. Pukul karung tinju. Ikut kelas yoga. Coba untuk berkeringat untuk meluapkan amarah.
    • Coba untuk tidak mengubah amarah Anda menjadi perilaku yang berisiko tinggi dan merusak diri dan coba untuk memproses amarah ini dengan hati-hati.
  4. Tindakan kekerasan mengikis benteng diri Anda sampai Anda merasa terbuka dan rapuh. Proses untuk membangun diri sendiri ini bisa menjadi proses yang lama sampai akhirnya Anda menjadi sosok yang unik dan patut disayangi seperti sepantasnya. [16]
    • Biarkan diri Anda untuk berduka selama beberapa saat dan kemudian sibukkan diri. Setelah putus, mungkin Anda ingin menghabiskan satu minggu di tempat tidur dan tidak melakukan banyak hal karena merasa depresi. Ini bukan masalah, tetapi penting juga untuk menyadari kapan saatnya untuk bangkit dari tempat tidur dan mulai melanjutkan hidup.
    • Coba jangan terlalu memikirkan waktu yang sudah hilang dan penyesalan. Anda mengambil langkah penting dalam mengakhiri hubungan dan melanjutkan hidup. Coba untuk merasa senang karena Anda tidak harus lagi menghabiskan waktu dengannya dan bisa keluar dari perangkap kekerasannya. Saatnya untuk memandang ke masa depan.
  5. Buat daftar orang-orang yang benar-benar sayang dengan Anda. Pikirkan orang-orang yang sudah mendukung Anda selama ini, orang-orang yang menyayangi Anda dengan segenap hati dan mengangkat diri Anda saat Anda terjatuh. Keluarga, teman lama, tetangga yang Anda percayai, inilah orang-orang yang pantas untuk mendapatkan waktu dari Anda. Biarkan diri Anda bersandar kepada mereka.
  6. [17] Mungkin Anda sudah lama tidak bisa bersantai, menghabiskan waktu dengan keluarga dekat, atau melakukan hal-hal kecil tanpa takut bahwa hal itu bisa membuat mantan pasangan menjadi keras. Memang butuh waktu tetapi dengan perlahan melepaskan rasa takut dan rasa bersalah yang berhubungan dengan hubungan Anda, kehidupan pun bisa terasa menyenangkan lagi.
    Iklan

Tips

  • Patut diketahui bahwa orang-orang yang melakukan tindakan kekerasan tidak bisa berubah dan Anda tidak bertanggung jawab atas tindakan/perilaku mereka.
Iklan

Peringatan

  • Pastikan Anda, teman-teman Anda, dan keluarga Anda menjaga jarak dengannya.
  • Jangan menanggapinya dengan panik juga. Coba hadapi dengan tenang atau tinggalkan dia.
  • Pastikan Anda mencoba memulihkan anak-anak Anda yang juga mengalami kekerasan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.625 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan