PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Setelah hubungan berakhir, banyak orang yang merasa berada dalam area kelabu. Apakah sikap mantan yang terus mendekat itu merupakan gangguan, atau sudah termasuk pelanggaran yang bisa ditindak secara hukum? Jawabannya mungkin tidak sederhana. Akan tetapi, ada cara untuk membedakan dan juga tanda-tanda peringatan yang harus diwaspadai. Tindakan dalam menghadapi usaha mantan yang hanya ingin kembali dan gangguan yang termasuk kriminal tentu berbeda. Namun, Anda bisa mengambil langkah-langkah dasar untuk mengatasinya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mengidentifikasi Tingkat Gangguan

PDF download Unduh PDF
  1. Serangan, kekerasan, ancaman, bahkan menguntit pun sudah termasuk pelanggaran kriminal. [1] Jika Anda mendapat gangguan seperti itu dari mantan, laporkan kepada pihak berwenang. Polisi akan mengawasinya dan bahkan mengeluarkan perintah untuk menjauh dari Anda. Di sisi lain, bisa jadi dia tidak bermaksud mengganggu Anda secara fisik atau emosional, hanya belum menerima diputuskan. Jika demikian, Anda bisa melakukan beberapa hal agar merasa lebih nyaman sementara dia berusaha menerima perpisahan.
    • Surat larangan akan membuat dia menjauh dari Anda. Jika masih mengganggu, dia bisa ditahan. [2]
    • Ada perbedaan antara gangguan sipil dan KDRT. KDRT dilakukan oleh anggota keluarga dan pasangan. Sementara gangguan sipil melibatkan dua orang yang tidak memiliki ikatan keluarga atau hubungan pribadi. Akan tetapi, perilaku melanggar hukum tetap sama, yaitu melakukan kekerasan, menyerang, mengancam, menguntit, dan sikap berbahaya lain baik secara fisik maupun emosional. [3]
    • Kekerasan bisa bersifat fisik atau emosional. Contohnya, pukulan, teriakan, dan pelecehan. Intinya, semua perilaku yang membahayakan Anda.
    • Ancaman kekerasan juga berbahaya secara emosional, baik dalam ekspresi langsung atau hanya tersirat.
    • Gangguan biasa mungkin hanya telepon atau pesan tanpa henti. Jika mantan hanya sering menelepon untuk menanyakan apa yang Anda pikirkan tentang dia, itu belum termasuk gangguan ilegal.
  2. Jika gangguan makin serius, Anda mungkin perlu berubah pikiran dan menghubungi pihak berwenang. Polisi perlu mengetahui beberapa detail tentang perilaku mantan. Jadi, perhatikan baik-baik, kalau perlu dicatat. Itu akan berguna jika Anda merasa usahanya untuk menghubungi Anda berubah jadi kekerasan.
    • Siapa, apa, kapan, di mana, dan mengapa. Itu adalah detail mendasar yang pasti akan ditanyakan oleh pihak berwenang.
    • Seberapa sering gangguan terjadi?
    • Apakah Anda sendirian ketika dia mengganggu Anda?
    • Sudahkah Anda mengatakan bahwa perilakunya tidak diinginkan?
    • Apakah ada bukti nyata gangguan yang dia lakukan? Mungkin Anda tidak sampai perlu mengajukan tuntutan hukum, tetapi kasus akan lebih mudah diselesaikan dengan adanya bukti fisik. [4]
  3. Bagi Anda mungkin sudah jelas, tetapi supaya dia berhenti, Anda harus menyatakan ketakutan dan ketidaknyamanan dengan tegas. Pemberitahuan juga merupakan langkah pertama dalam tuntutan hukum melawan perilaku tidak diinginkan. Dengan mengatakan bahwa Anda sudah meminta dia untuk berhenti, usahanya untuk menghubungi atau membahayakan Anda akan menjadi pelanggaran kriminal.
    • Misalnya, katakan, "Aku tahu kamu masih ingin dekat denganku, tapi aku merasa terganggu dengan teleponmu yang tanpa henti. Aku ingin kamu berhenti meneleponku, paling tidak 2 minggu. Aku pasti menghubungimu kalau perlu." Dengan adanya batas waktu, dia mungkin lebih mudah menurut. Setelah 2 minggu atau berapa lama pun yang terasa cukup, dia mungkin sudah tidak begitu terobsesi dengan Anda.
  4. Tidak semua perilaku mengganggu termasuk kriminal atau kekerasan. Mungkin dia hanya terdorong oleh sisa-sisa perasaan. Jangan terlalu keras ketika dia masih belum menerima perpisahan. Tidak ada gunanya menghubungi polisi untuk mengadukan orang yang bukan merupakan ancaman.
    • Misalnya, dia ingin membawakan makan siang ke kantor Anda. Sikapnya itu memang tidak diinginkan, tetapi dia hanya membawakan makanan. Cobalah melupakan bahwa Anda dan dia pernah berhubungan, dan lihat sikapnya sebagaimana adanya.
  5. Bayangkan ada orang yang melihat tindakan mantan Anda. Apakah mereka akan mengira ada ancaman atau menghubungi polisi? Jika ya, tindakan mantan berarti sudah termasuk pelanggaran hukum. Anda harus tahu apakah dia merupakan ancaman sesegera mungkin agar bisa menghubungi polisi sebelum bahaya terjadi. [5]
    • Misalnya, ingat lagi pertemuan terakhir dengannya. Apakah dia meninggikan suara atau memaksa secara fisik, atau menyiratkan ancaman? Apakah bahasanya kasar? Jika tidak, mungkin sebenarnya dia tidak bermaksud untuk kembali pada Anda, hanya ingin tahu apa yang salah sehingga perpisahan harus terjadi.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menghadapi Mantan yang Pantang Menyerah

PDF download Unduh PDF
  1. Jika secara umum sikapnya rasional, berarti usahanya didorong oleh keinginan untuk berdekatan dengan Anda. Jangan memberi semangat. Usahakan menghindarinya setiap kali memungkinkan. Ini mungkin akan sulit jika Anda bekerja di tempat yang sama atau bergaul dalam lingkungan yang sama. Akan tetapi, jika Anda menghindari dia sebisa mungkin, lama-kelamaan dia akan lebih mudah menerima perpisahan.
    • Perhatikan apakah usahanya semakin gigih setelah Anda memutuskan semua kontak. Sikap tidak rasional seperti ini mungkin merupakan tanda gangguan kriminal atau bahkan psikosis. Jika dia lebih agresif atau kasar, hubungi polisi secepatnya.
  2. Anda harus memiliki pendukung pada masa seperti ini. Mereka juga bisa berperan sebagai penilai yang netral tentang apakah perilaku mantan sudah melewati batas. Minta mereka menghubungi Anda secara teratur untuk memastikan Anda baik-baik saja dan bahwa gangguan tidak berkembang menjadi pelecehan atau kekerasan. [6]
  3. Jika dia mengirim pesan yang membuat Anda marah, tarik napas sebelum melakukan apa pun. Mungkin langkah terbaik adalah tidak menanggapi sama sekali, dan biarkan perasaannya kepada Anda menguap. Atau, mungkin menurut Anda dia akan lebih gigih jika tidak ditanggapi. Jika demikian, tanggapi dengan positif, baik, dan sesingkat mungkin. Sampaikan bahwa Anda menghargainya, tetapi tidak ingin melanjutkan hubungan.
    • Jika dia tidak berhenti mengirim pesan, balas dengan singkat dan tegas, seperti, "Aku masih menghargai kamu, tapi aku tidak mau kembali. Tolong jangan kirim pesan lagi."
  4. Sampai masalah ini selesai, Anda mungkin tidak mau menerima bentuk komunikasi apa pun. Anda dapat membatasi salah satunya dengan membuat filter surel untuk pesan yang tidak diinginkan. Akan tetapi, jika Anda tidak ingin risiko membuka pesannya tanpa sengaja, pertimbangkan untuk membuat akun baru. Bagikan alamat akun kepada orang-orang yang perlu saja, dan katakan alasannya. Ini akan menciptakan ruang aman antara Anda dan mantan. [7]
    • Untuk membuat filter surel langkah demi langkah, lihat artikel ini.
  5. Telepon dan pesan suara atau teks akan lebih sulit diabaikan daripada surel. Itu pasti membuat Anda stres. Untungnya, Anda dapat memblokir nomornya dengan mudah. Lihat panduan ini untuk memblokir nomor dengan berbagai tipe telepon.
  6. Jika mantan merupakan bagian dari salah satu lingkungan teman Anda, anggap ini sebagai kesempatan untuk mencoba hiburan baru dan mencari teman lain. Kecil kemungkinan teman-teman lama akan memutuskan kontak dengan Anda kecuali ada alasannya. Bagaimanapun juga, bebaskan diri dari stres dengan menjaga jarak untuk sementara. Mereka akan menghargai itu karena dalam prosesnya, Anda juga menghindarkan mereka dari ketidaknyamanan.
  7. Kadang, kontak langsung dengan mantan tidak bisa dihindari. Pada saat itu, lakukan kontak di tempat umum dan dengan singkat. Dia tidak akan berusaha melakukan tindak kekerasan di depan orang lain, dan Anda juga akan lebih nyaman. Jika dia ternyata melewati batas, ada orang yang akan membantu atau paling tidak menjadi saksi.
    • Reaksi tertekan atau histeris mungkin justru membuat dia merasa harus “membantu” Anda. Akan tetapi, dengan sikap tenang dan berinteraksi hanya secara umum, dia akan melihat bahwa Anda bahagia dan mungkin tidak ingin mengganggu. Bagaimanapun juga, jika benar-benar sayang, dia semestinya berharap Anda bahagia meskipun itu berarti harus menjauh.
    Iklan

Peringatan

  • Jika Anda merasa terancam atau tidak aman, segera hubungi polisi.
  • Jika Anda sudah mempertimbangkan untuk mengganti kunci atau pindah, kemungkinan besar sikapnya termasuk pelanggaran. Anda tidak perlu mendengar ancaman verbal untuk paham. Segera hubungi polisi.
  • Pertimbangkan siklus hubungan. Pihak yang ditinggalkan butuh waktu lebih lama untuk pulih karena dia masih menyangkal sementara Anda sudah menerima. Sebagian orang butuh beberapa minggu atau bulan sebelum kembali normal. Ada juga yang butuh jauh lebih lama, bahkan bertahun-tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pulih bergantung pada lama dan kedekatan hubungan itu sendiri. Selain itu, jika perpisahan baru terjadi beberapa hari atau minggu, keinginannya untuk kembali tentu wajar. Dia mungkin terluka. Jangan melaporkan dia kepada polisi kecuali sikapnya sudah termasuk kekerasan atau pelecehan. Jika salah bertindak, Anda akan semakin membuat dia tersakiti.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.410 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan