Unduh PDF Unduh PDF

Sebagian besar dari kita pasti mengenal satu orang yang sepertinya selalu membuat situasi sulit dan tidak nyaman. Akan tetapi, menuding bahwa mereka sulit dan terlalu menuntut tidak akan bermanfaat apa-apa, kemungkinan besar mereka justru tidak melihat hal itu sebagai masalah. Apa pun penyebab yang membuat mereka berlaku demikian, gangguan kepribadian ataukah masalah mendasar lainnya, Anda dapat mempelajari cara yang tepat untuk berinteraksi dengan orang-orang yang sulit dan memelihara kewarasan Anda sendiri.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Menangani Konflik

Unduh PDF
  1. Tetap tenang, dan sadari bahwa Anda tidak akan pernah menang dalam argumen dengan orang yang sulit—dia dikatakan "sulit" karena ada alasan khusus. Dalam pikiran orang yang sulit, Andalah masalahnya, dan tidak ada satu pun yang Anda katakan dapat meyakinkan dia untuk mendengar cerita dari sisi Anda. Dia merasa bahwa opini Anda tidak penting karena Andalah yang salah.
    • Pikirkan apa yang akan Anda katakan sebelum mengatakannya dan apa tujuan Anda berbicara dengannya. Jangan bereaksi impulsif karena dia menyinggung Anda. Anda tidak harus membela diri dari orang ini.
    • Gunakan pernyataan “aku”, bukan “kamu”. Contoh, jangan mengatakan “kamu salah”. Cobalah kata-kata seperti “aku rasa pernyataanmu tidak benar”.
  2. Sikap yang tetap tenang saat situasi memanas adalah kendali diri Anda yang paling tinggi. Menumpahkan kata-kata penuh amarah atau bereaksi dengan emosi ekstrem seperti menangis hanya akan mendorong dia untuk bersikap lebih sulit. Jangan tersinggung dengan reaksinya, dan jangan biarkan diri Anda tersulut emosi saat menanggapinya.
    • Lepaskan diri Anda secara emosional dari situasi tersebut, dan lakukan dengan sikap seolah Anda tidak peduli. Tujuannya adalah berusaha jangan sampai Anda terlibat dalam percakapan penuh emosi, menjaga jarak dan tidak membiarkan kata-katanya membuat perasaan Anda tidak senang.
    • Ubah situasi atau pembicaraan ke arah yang lebih positif dengan berfokus pada hal lain yang tidak memicu perdebatan. [1] Bicarakan tentang cuaca, memancing, atau keluarganya—apa pun yang akan mengalihkan perdebatan ke arah lain yang tidak menyebabkan konflik lebih lanjut.
    • Pertimbangkan fakta bahwa apa pun yang Anda lakukan atau katakan saat marah dapat digunakan untuk melawan Anda. Jangan ditanggapi, kecuali jika Anda tidak keberatan mendengar dia mengungkit komentar marah yang pernah Anda keluarkan selama bertahun-tahun kemudian. Seseorang yang sulit ingin mendengar Anda mengatakan sesuatu yang membuktikan bahwa Anda orang yang bermasalah. [2]
    • Jangan menghakimi apakah dia benar atau salah walaupun dia bersikap tidak rasional. Sikap menghakimi kemungkinan hanya membuat perasaan Anda semakin tidak enak.
  3. Jika memungkinkan, jangan berdebat dengan orang yang sulit. Cari cara untuk setuju atau abaikan saja. Perdebatan hanya akan membuat Anda terlibat secara emosional dan memicu respons Anda untuk melawan daripada harus kalah. Ini akan mempersulit usaha Anda untuk berpikir jernih dan memberi respons yang tepat. [3]
    • Orang-orang sulit senang bertengkar, jadi ketika Anda setuju dengannya atau beberapa kebenaran dalam pernyataannya, Anda tidak memberi pertengkaran yang dia inginkan. Jika dia memanggil Anda "bajingan", biarkan saja dan ingatlah apa yang terjadi ketika Anda pernah pernah bereaksi dengan emosi. Ini berarti mengabaikan detail dan hanya sepakat pada ide umum. [4]
  4. Pembicaraan masuk akal dengan orang yang sulit cenderung tidak mungkin dilakukan—paling tidak untuk Anda. Ingatlah setiap kali Anda mencoba berdiskusi dengan kepala dingin tentang hubungan Anda dengan orang tersebut. Kemungkinan justru Anda yang disalahkan. [5]
    • Sikapi dengan diam atau cobalah bercanda dengannya kapan pun memungkinkan. Ketahui bahwa Anda tidak dapat "meluruskan" orang yang sulit. Mereka tidak bisa dan tidak mau mendengar akal sehat.
    • Hindari situasi yang akan memojokkan Anda berdua dalam perdebatan. Jangan menghadapinya satu lawan satu. Sarankan untuk mengundang pihak ketiga. Jika dia menolak, tuntutlah sampai dia mau.
  5. Orang yang sulit umumnya ingin mencari perhatian, jadi begitu dia menyadari bahwa Anda tidak akan memberi perhatian yang dia inginkan, dia akan berpindah kepada orang lain yang akan bereaksi sesuai keinginannya. Menjauhlah dari urusannya, dari jalannya dan hindari bicara dengan atau tentang dia.
    • Ledakan emosi orang yang sulit sama seperti amukan anak kecil. Jangan hiraukan dia kecuali jika ledakan emosinya menghancurkan, berbahaya atau mengancam keselamatan. Usahakan untuk menghindari orang sulit yang sedang marah atau beri dia alasan untuk meredakan emosinya.
  6. Mengajukan pertanyaan yang merujuk pada suatu masalah kepada orang yang sulit atau kelompok yang Anda hadapi seperti pernyataan “Ada masalah apa?” atau “Mengapa kamu berpikiran seperti itu?” bisa menolong. Pernyataan seperti itu menunjukkan bahwa Anda terlibat aktif dalam pembicaraan dan bersedia mencari apa yang menjadi sumber perdebatan. Anda dapat membantu seseorang yang sulit dengan menata ulang posisinya dan menyoroti ketidakrasionalan yang dia lakukan
    • Ketahui bahwa individu yang sulit mungkin menanggapi pertanyaan tersebut dengan berusaha membuat masalah lebih rumit dengan cara mengumpat, menyalahkan, mengganti topik pembicaraan atau berperilaku lain.
  7. Jika percakapan dengan orang ini sudah menguji kesabaran terakhir Anda, menjauhlah dari situasi tersebut. Dia mungkin hanya ingin menyulut emosi Anda, jadi tunjukkan bahwa perilakunya tidak berpengaruh apa-apa. Sebaiknya Anda menjauh atau mengerjakan hal lain untuk menenangkan diri.
    • Kalau perlu, hitung sampai sepuluh dalam hati.
    • Jika dia masih bersikap sulit, abaikan saja. Nantinya dia akan diam sendiri setelah menyadari bahwa dia tidak bisa memicu reaksi keras dari Anda.
  8. Nyatakan pandangan Anda dengan percaya diri dan tatap matanya ketika berbicara. Jangan sampai Anda terlihat lemah di depan orang-orang seperti itu. Jika Anda menatap lantai atau ke arah lain, dia bisa menanggap Anda lemah. Anda perlu menampilkan sikap masuk akal tetapi tegas.
  9. Saat Anda tidak bisa menjauh, anggap pembicaraan tersebut seperti permainan. Pelajari strategi orang tersebut, dan buat strategi yang berlawanan sebelum konflik terjadi. Lama-kelamaan Anda akan mengetahui strategi apa yang berhasil dan apa yang tidak, ditambah lagi Anda akan merasa lebih baik karena Anda mengambil tiga langkah lebih awal untuk mengunggulinya di setiap perdebatan. Namun, ingatlah bahwa tujuan akhir Anda adalah membebaskan diri secara mental, bukan menjadi lebih unggul.
    • Jika dia menghampiri Anda di depan orang banyak dan membisikkan sesuatu yang menurutnya tidak akan Anda tanggapi demi menghindari drama, jawab dengan suara lantang, “Apa kamu benar-benar ingin membahas masalah itu di sini?” Ini mungkin akan membuat dia terkejut dan akhirnya enggan menunjukkan kenegatifan di depan banyak orang.
    • Pertimbangkan konsekuensi potensial dari tindakan Anda ini jika rencana semula tidak berjalan seperti yang diharapkan sehingga Anda juga dapat mempersiapkan hal yang tidak terduga.
    • Jika dia berhasil memancing reaksi Anda dengan cara lain, jangan terlalu dipikirkan. Ingat-ingat saja apa yang terjadi dan kembangkan strategi yang lebih baik untuk kesempatan berikutnya.
    • Orang yang sulit dihadapi tidak akan terlalu sulit bila Anda dapat memprediksi apa yang akan dia katakan atau lakukan selanjutnya.
  10. Sadari posisi tubuh, cara berjalan dan ekspresi wajah Anda ketika berada di dekat orang ini. Kita mengungkapkan banyak emosi melalui komunikasi nonverbal. Jangan sampai Anda mengungkapkan perasaan tanpa sadar. Selain itu, kontrol bahasa tubuh akan membantu mempertahankan ketenangan Anda, dan dalam prosesnya menimbulkan efek menenangkan pada diri orang sulit ini.
    • Bicaralah dengan suara halus, gerakkan tubuh setenang mungkin.
    • Hindari bahasa tubuh konfrontatif, seperti kontak mata dalam jangka waktu lama, gerakan agresif, menunjuk atau berdiri tepat di depan wajahnya. Pertahankan ekspresi wajah netral, jangan menggelengkan kepala dan jangan berdiri terlalu dekat. [6]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menerima Situasi

Unduh PDF
  1. Walaupun seseorang tampaknya cocok dengan siapa saja, namun bisa saja dia orang yang sulit bagi Anda. Beberapa orang memang tidak serasi dan tidak cocok jika bersama. Mungkin sebenarnya tidak ada yang salah dari diri Anda masing-masing, tetapi jika bersatu, sisi buruk keduanya akan muncul.
    • Bila orang yang sulit dihadapi membuat pernyataan seperti “semua orang menyukaiku”, dia hanya berusaha menimpakan kesalahan pada Anda. Cara dia berinteraksi dengan orang lain tidak relevan, karena ada masalah dalam cara interaksi Anda berdua. Ingat bahwa menyalahkan tidak mengubah fakta.
  2. Anda mungkin memiliki kecenderungan mengikuti perilaku orang-orang sekitar. Karena itu, mungkin saja Anda mengadopsi sifat yang tidak Anda suka ini secara tidak sengaja. Mungkin Anda bertindak dengan sikap manipulatif dan tidak rasional yang sama sebagai respons menghadapi orang sulit. Ingatkan diri Anda ketika menyadari sifat jelek tersebut mulai muncul, dan sungguh-sungguh berusaha tidak menirunya .
  3. Orang yang sulit dihadapi sebenarnya menawarkan pengalaman hidup berharga. Setelah berhadapan dengan orang yang sulit, Anda akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan banyak jenis orang. Cobalah bersikap positif, dan sadari bahwa apa yang tampak tidak masuk akal bagi Anda mungkin cara dia mengatasi masalah. Cobalah memandang interaksi ini sebagai sarana untuk membangun keunggulan diri seperti fleksibilitas, keanggunan, dan toleransi.
    • Jangan terkecoh oleh usia, kecerdasan atau status bila Anda ingin menentukan tingkat kedewasaan seseorang.
  4. Jika Anda berhasil meyakinkan orang sulit bahwa dia melakukan kesalahan, mungkin dia akan mengalami keterpurukan emosi tiba-tiba. Bukannya percaya bahwa dia selalu benar, dia memutuskan bahwa jika sekarang dia tidak benar, berarti selamanya dia akan selalu salah. Ini adalah mekanismenya untuk menimbulkan simpati dari orang lain.
    • Sebagian individu yang sulit menggunakan perilaku acak untuk mengejutkan dan membingungkan orang lain. Kemungkinan dia juga tidak menyadari hal itu. Lawan dorongan untuk membiarkan perilaku tidak terduga itu mengintimidasi Anda. [7]
    • Jangan biarkan dia membuat Anda bingung dengan bertingkah seolah dia yang disusahkan. Jika dia benar-benar menyesali apa yang dia lakukan, tanggapi dengan positif tetapi jangan beri peluang padanya untuk memanipulasi Anda.
  5. Kebanyakan orang memiliki sifat yang menetralkan sifat buruk, jadi cobalah memikirkan hal baik dari orang ini. Pasti dia pernah melakukan sesuatu yang baik, atau ada saat-saat Anda bisa terhubung dengannya. Jika Anda tidak bisa memikirkan apa pun yang positif, buat satu pernyataan untuk diri sendiri, “Semua manusia itu berharga” atau “Tuhan menyayanginya” untuk membantu mengendalikan diri Anda, walaupun Anda sendiri tidak menyukai atau menghargai orang tersebut.
  6. Jika Anda mengenal seseorang yang akan memahami situasi Anda dengan orang ini (teman baik, keluarga, kolensor, dll.) bicaralah dengan mereka. Mereka mungkin akan memahami Anda, dan pasti akan membantu Anda agar merasa lebih baik. Sebaiknya si pendengar tidak mengenal orang sulit yang sedang Anda hadapi, dan tidak terlibat dalam situasi yang sama (misalnya bukan rekan kerja).
    • Curahkan perasaan Anda dalam jurnal atau kepada komunitas daring jika Anda merasa perlu.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Melindungi Diri Sendiri

Unduh PDF
  1. Mempertahankan citra diri yang positif di hadapan orang yang menggambarkan Anda sebagai orang jahat akan membutuhkan usaha. Daripada mendengarkan apa yang dikatakan orang itu, sebaiknya Anda berfokus pada orang-orang yang mengenal Anda dengan baik dan membuat Anda merasa nyaman. Sadari bahwa orang sulit ini hanya ingin menyakiti Anda untuk membuat dirinya sendiri lebih baik.
    • Pahami bahwa masalahnya di sini adalah dia—bukan Anda. Mungkin ini sulit karena dia pandai menimpakan kesalahan dan membuat Anda merasa bersalah. Tetapi jika Anda menerima tanggung jawab untuk kesalahan dan kekurangan Anda serta mencoba memperbaiki diri, sangat besar kemungkinannya bukan Anda orang sulit yang bermasalah di sini.
    • Ketika dia membuat pernyataan yang ditujukan untuk menyakiti Anda, sadari bahwa dia ingin orang lain berpendapat bahwa dia baik. Ketahui bahwa Anda tidak memerlukan pengakuan seperti itu.
    • Jika penghinaan tersebut tidak berdasarkan fakta, abaikan saja. Anda tidak seburuk yang dia inginkan.
  2. Orang yang sulit biasanya mencari cara untuk menggunakan informasi pribadi, sekecil dan sesepele apa pun itu, untuk melawan Anda. Dia dapat mengarang kisah lengkap dan menggambarkan Anda sebagai orang jahat hanya berdasarkan komentar kecil yang pernah Anda keluarkan. Sebagai ahli manipulasi, dia juga sangat pandai membuat Anda membuka diri dan menceritakan semua hal. [8]
    • Jangan menceritakan apa pun yang bersifat pribadi pada orang ini, walaupun dia tampak normal atau bersikap seperti teman baik. Apa pun yang Anda katakan atau ceritakan padanya secara pribadi tiba-tiba dapat berbalik menghantui kehidupan pribadi dan profesional Anda.
  3. Jadilah orang yang “mudah”, buat diri Anda dan kehidupan Anda contoh toleransi, kesabaran, kerendahan hati dan kebaikan. Usahakan untuk selalu menjadi orang yang masuk akal. Pertimbangkan semua sisi cerita sebelum mengambil kesimpulan.
    • Sama seperti perilaku buruk yang berpengaruh negatif pada kita, perilaku baik seperti toleransi, kesabaran dan kebaikan hati juga dapat memengaruhi orang lain agar menjadi lebih baik.
    • Akui bahwa Anda tidak sempurna. Anda tidak harus benar sepanjang waktu, tetapi curahkan usaha terbaik. Hargai dia, dan jika Anda tidak menerima penghargaan yang sama darinya, ketahui bahwa itu bukan masalah Anda. Anda akan mengalami hari-hari yang menyenangkan dan tidak menyenangkan sama seperti semua orang lain dalam hidup Anda.
  4. Walaupun dalam hidup ini Anda tidak bisa menghindari orang yang sulit, jangan pikirkan dia ketika Anda tidak bersamanya. Ingat bahwa memikirkan dia sepanjang waktu sama seperti mengorbankan waktu yang berharga untuknya padahal dia tidak peduli pada Anda. Lakukan aktivitas lain dan cari teman-teman baru, dengan begitu Anda tidak menyia-nyiakan waktu dengan terus memikirkan apa yang dia katakan atau lakukan.
  5. Orang yang menyerang sisi emosional akan menghancurkan Anda dengan kata-kata dan tindakannya. Dia menggunakan taktik seperti mempermalukan, menganggap Anda tidak ada, mengkritik, mendominasi, menyalahkan, menuntut dan menjauhi secara emosional untuk membuat Anda bergantung padanya. Jangan pernah membiarkan apa yang dikatakannya menentukan siapa Anda. Ketahui bahwa apa yang dia katakan atau lakukan datang dari masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan atau problem masa lalu yang dia arahkan pada Anda. [9]
    • Tindakan terbaik adalah bersikap baik dan ramah meskipun dia bertindak seperti orang berengsek yang berhak mendapatkan perhatian negatif.
    • Jika dia kesepian tetapi tidak tahu cara yang benar untuk mendapatkan perhatian, dia akan menghargai apa yang Anda lakukan dan akan berubah.
    • Jika pada dasarnya dia memang bajingan yang senang membuat orang lain marah, berarti apa yang Anda lakukan akan semakin membuat dia kesal karena dia tidak bisa menemukan cara untuk membuat Anda marah. Pada akhirnya dia tidak akan mengganggu Anda lagi.
  6. Buat aturan tentang apa yang bisa dan tidak bisa ditoleransi dalam hubungan atau pertemanan dengannya. Tentukan bahwa tidak ada satu pun dari Anda boleh berperilaku atau membahas topik, peristiwa, dan orang-orang tertentu yang telah ditetapkan. Mungkin sebaiknya Anda duduk dan berbicara serius, dan nyatakan semua batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan serta konsekuensi jika batasan tersebut dilanggar. Izinkan dia memilih apakah akan mengikuti peraturan tersebut atau tidak.
    • Tulis beberapa ide, dan curahkan semua keinginan dan kebutuhan Anda. Ajak dia duduk bersama dan bicara. Jika dia menyela, minta dia diam dan teruslah bicara sampai Anda selesai. Anda harus jujur. Beri ultimatum jika memang harus, tetapi tetap jaga fokus untuk bertahan dan mengubah perilaku buruknya.
    • Jika Anda memutuskan untuk bertahan dalam hubungan pribadi dengan seseorang yang sulit, jaga kewarasan Anda setiap saat. [10] Carilah satu hobi dan berfokus di situ, bergabung dengan kelompok dukungan atau mendalami agama.
    • Pastikan Anda menjatuhkan konsekuensi jika batasan dilanggar. Jangan abaikan pelanggaran apa pun. Jika Anda berkata akan pergi jika dia melanggar batas, pergilah.
  7. Pada akhirnya nanti Anda mungkin perlu memisahkan diri dari orang sulit dalam hidup Anda. Walaupun dia adalah anggota keluarga, mungkin pada titik tertentu Anda harus menghentikan kedekatan. Hubungan jangka panjang dengan orang sulit tidak akan sehat. Jauhkan dia dari hidup Anda sedapat mungkin. [11]
    • Menjauhlah setelah Anda pergi meninggalkannya. Jangan kembali, walaupun cinta Anda sangat besar atau jika dia berusaha meyakinkan Anda bahwa dia telah berubah.
    • Jika sekarang Anda tidak bisa pergi atau membuat dia yang pergi, tinggalkan hubungan tersebut secara mental sampai Anda dapat meninggalkannya secara fisik.
    • Memutuskan hubungan dengan orang sulit pada awalnya mungkin menyakitkan tetapi akan terasa melegakan setelah Anda bisa mengatasinya.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menghadapi Berbagai Tipe Kepribadian

Unduh PDF
  1. Kita semua memiliki aspek kepribadian tertentu yang dapat dideskripsikan orang lain dalam beberapa kata. Sebagian orang suka bergantung, mengontrol, bermain sebagai korban, bersikap pasif-agresif, sangat dramatis atau super kompetitif. Jika Anda dapat mendeskripsikan apa aspek kepribadiannya yang menciptakan gesekan dengan Anda, mungkin Anda bisa menentukan cara spesifik untuk menghadapinya. [12]
    • Tipe yang suka bergantung biasanya merasa tidak percaya diri dan sangat menginginkan kasih sayang dan cinta karena dia merasa lemah dan mengidolakan orang yang lebih kuat. [13]
    • Tipe mengontrol biasanya adalah orang perfeksionis dan kritis yang harus selalu benar dan sering menyalahkan orang lain untuk perilakunya sendiri. [14]
    • Tipe kompetitif selalu ingin menang dan sering kali menganggap semua jenis hubungan, pembicaraan atau aktivitas sebagai kontes untuk membuktikan bahwa dia lebih baik dalam segala hal. [15]
    • Orang pasif-agresif mengekspresikan sikap bermusuhan secara tidak langsung dengan menyinggung sisi sensitif orang lain dengan halus. Contoh kata-kata yang sering dia ucapkan adalah “jangan mengkhawatirkan aku, aku baik-baik saja” ketika Anda tahu jika Anda melanjutkan apa pun yang Anda lakukan, Anda akan menghadapi masalah.
  2. Beberapa hal bisa berhasil baik bagi beberapa jenis orang, tetapi bagi yang lain mungkin tidak. Anda mungkin harus mencoba-coba lebih dahulu untuk mengetahui sikap seperti apa yang berhasil menghadapi orang sulit. Ada juga kemungkinan bahwa tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk mempermudah hubungan dengannya.
    • Menghindari tipe orang yang suka bergantung hanya akan membuat dia lebih gigih. Akan tetapi, menolaknya secara terbuka dapat mengubah dia jadi musuh. Jika Anda menjauh, dia akan sakit hati. [16]
    • Dengan tipe yang suka mengontrol, Anda tidak boleh mengatakan bahwa Anda benar dan dia salah. Dia harus selalu benar apa pun yang terjadi, dan walaupun kenyataannya Anda lebih baik, si perfeksionis dan kritis ini tidak akan mengalah. [17]
    • Orang yang sangat kompetitif akan menggunakan kelemahan apa pun yang Anda miliki untuk melawan Anda, jadi jangan menunjukkan emosi di depannya. Jika Anda melawan dan mencoba menang, dia cenderung akan meninggalkan Anda atau tidak akan pernah menyerah. [18]
    • Jangan bersepakat dengan orang yang suka mengeluh atau mencoba menenangkannya. Dia hanya akan mengarahkan kemarahan pada hal lain.
    • Orang yang suka bermain sebagai korban ingin agar Anda merasa prihatin padanya. Jangan menawarkan simpati, dan jangan biarkan dia membuat alasan. Lebih baik Anda bersikap praktis dan tawarkan bantuan dengan cara lain. [19]
  3. Anda bisa membantu mengatasi beberapa hal negatif pada orang-orang dengan kepribadian tertentu. Gunakan kekuatannya untuk membantu menyelesaikan konflik, tekanan dalam hubungan dan kelemahan kecil. Menghadapi beberapa tipe kepribadian dengan cara ini mungkin akan menimbulkan hasil positif.
  4. Pahami mengapa beberapa tipe orang tertentu bersikap seperti yang mereka lakukan. Orang yang terlalu bergantung membutuhkan bimbingan dan tanggung jawab supaya dia memiliki kepercayaan diri. Orang yang suka mengontrol biasanya merasa tidak yakin dan takut pada kekurangannya sendiri. Tipe kompetitif sangat peduli pada citra diri, sehingga biasanya dia sangat baik dan murah hati setelah menang.
    • Terhadap orang yang suka bergantung, tunjukkan cara melakukan segala sesuatu dan biarkan dia melakukannya sendiri. Jangan biarkan dia meyakinkan Anda bahwa seharusnya dia tidak mencoba karena Anda dapat melakukannya lebih baik. Cari situasi yang membutuhkan bantuan dan mintalah bantuannya. [20]
    • Jangan terintimidasi atau membiarkan kata-kata tipe pengontrol memengaruhi Anda. Buat pengakuan bila Anda berhasil melakukan sesuatu dengan baik tetapi jangan berdebat jika dia mengatakan sebaliknya. [21]
    • Anda bisa membiarkan tipe kompetitif menang. Jika Anda sedang berdiskusi dengannya tetapi dia tidak mau mengalah, akui posisinya dan minta waktu untuk melakukan riset lebih banyak. [22]
  5. Pahami bahwa orang yang mementingkan diri sendiri harus merasa didengarkan. Orang yang banyak mengeluh biasanya memendam kemarahan dari masalah yang tidak terselesaikan, dan juga butuh didengarkan. Orang yang berperan sebagai korban selalu mendapat kesialan sehingga dia memiliki alasan atas kegagalan atau ketidakmampuan mencapai sesuatu.
    • Jika Anda menghadapi orang yang suka mementingkan diri sendiri, dengarkan saja. [23]
    • Hindari orang yang banyak mengeluh, akui apa yang dia rasakan dan cobalah untuk menjauh sebisa mungkin. [24]
    • Abaikan alasan yang dikatakan pemain korban atas keterlambatan atau timbulnya masalah dan beri reaksi yang sama seperti yang akan Anda berikan pada orang lain. Anda bisa memberi saran tetapi jangan melibatkan diri secara emosional. [25]
  6. Tipe kepribadian dramatis hidup untuk mencari perhatian, dan sering kali bertindak terlalu jauh untuk mendapatkannya. Dia harus tinggal di lingkungan yang tepat, memakai pakaian yang tepat dan memasukkan anak-anaknya ke sekolah yang tepat. Tipe pasif-agresif biasanya menunjukkan sikap bermusuhan karena dia tidak tahu cara mengekspresikan keinginan dan kebutuhannya dengan efektif.
    • Tipe dramatis biasanya dijuluki "ratu drama”, terlepas dari jenis kelaminnya. Jangan sampai Anda terjebak dalam drama dan naik-turun emosi yang diciptakan orang ini. Dengarkan, tetapi jaga jarak.
    • Hadapi orang pasif-agresif dengan membicarakan perilaku dan situasi yang menjadi masalah. Kemudian berlatihlah menyelesaikan masalah dengan tidak bereaksi terhadap sikap bermusuhan yang dia lancarkan. Tetapkan batasan, dan dorong dia untuk mengekspresikan keinginan dan kebutuhannya dengan lebih baik serta cara meminta sesuatu dengan tegas. [26]
    Iklan

Tips

  • Jika Anda merasa menjadi orang yang sulit, semestinya dari langkah pertama Anda sudah menyadari bahwa Anda orang yang sulit. Belajarlah mempertimbangkan pendapat orang lain dengan pikiran terbuka. Pertahankan pendapat Anda, tetapi ketahui bahwa pendapat Anda belum tentu benar.
Iklan
  1. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/01/29/5-ways-to-maintain-boundaries-with-difficult-people/
  2. http://levfritt.com/pdf/1pdf/How%20to%20Deal%20With%20Impossible%20People.pdf
  3. http://www.oprah.com/shiftyourlife/How-to-Deal-with-Difficult-Even-Impossible-People
  4. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  5. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  6. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  7. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  8. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  9. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  10. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  11. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  12. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  13. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  14. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  15. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  16. http://www.huffingtonpost.com/deepak-chopra/how-to-deal-with-difficul_b_598163.html
  17. http://www.huffingtonpost.com/2014/06/26/stop-being-passive-aggressive-behavior-signs-_n_5515877.html
  18. Cavaiola, A. C., & Lavender, N. J. (2000). Toxic co-workers: How to deal with dysfunctional people on the job. Oakland, CA: New Harbinger Publications.

  19. American Psychiatric Association (1994). Diagnostic and Statistical Manual, DSM-IV-TR, 4th ed. Washington, DC: American Psychiatric Association.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 59.668 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan