PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Mungkin Anda pernah merasa frustrasi ketika harus menghadapi orang yang kecerdasannya di bawah Anda. Anda mungkin merasa sebagai orang yang harus selalu menjawab pertanyaan atau mengambil tanggung jawabnya. Sayangnya, tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk mengubah kekurangannya itu. Akan tetapi, Anda dapat mengubah cara Anda berinteraksi dan memandangnya. Beberapa perubahan kecil dari sisi Anda dapat memudahkan Anda menghadapi orang yang kurang cerdas.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Bersikap Sopan

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu kesalahan yang bisa Anda lakukan ketika menghadapi orang yang kurang cerdas adalah membuat dia tahu bahwa menurut Anda dia bodoh. Ini hanya akan membuat dia marah, yang artinya dia tidak akan mendengarkan Anda. Jika Anda ingin berkomunikasi efektif, jangan pernah mengatakan bahwa menurut Anda dia bodoh (atau menghinanya dengan cara lain). [1]
    • Jika Anda frustrasi dengan orang yang tampaknya tidak memahami suatu hal, cobalah menanyakan apa yang dapat Anda lakukan untuk membantunya memahami alih-alih menghinanya karena kurang memiliki kemampuan. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Sepertinya kamu kesulitan memahami soal matematika ini. Mau dibantu?”
  2. Semua orang memiliki kelebihan, jadi usahakan berfokus pada bakatnya. Mungkin dia kurang cerdas dibandingkan Anda, tetapi lebih pandai bergaul atau bisa mengetik lebih cepat. Mengakui bahwa semua keterampilan itu penting dan bernilai akan membantu Anda untuk lebih menghargai orang lain. [2]
    • Dorong dia dengan mengemukakan kelebihannya dan memujinya walaupun dia kesulitan dengan hal lain. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Aku tahu kamu sulit membiasakan diri dengan sistem komputer, tapi kamu pandai sekali menghadapi pelanggan hari ini.”
  3. Tunjukkan empati . Apa pun yang Anda pikirkan tentang orang lain, Anda harus selalu memperlakukannya seperti Anda ingin diperlakukan. Anda harus bersikap baik dan hormat terlepas dari pendapat Anda mengenai seseorang supaya lebih mudah menyesuaikan diri. [3]
    • Jika Anda sulit berempati, cobalah melihat dunia melalui kacamata orang tersebut. Ini dapat membantu Anda mengetahui bakatnya yang unik dan menghargai betapa sulit baginya harus berhadapan dengan orang yang lebih cerdas.
    • Jangan memulai perdebatan walaupun Anda benar-benar yakin dia salah. Itu hanya akan sia-sia dan membuat Anda makin frustrasi. Jika Anda merasa harus mengekspresikan pandangan Anda, pertimbangkan untuk mengatakan sesuatu yang bernada seperti, “Menurutku _________, tapi idemu juga menarik,” bukan “Kamu salah. Harusnya _________”
  4. Kadang pilihan terbaik adalah tidak mengatakan apa-apa tentang kurangnya kecerdasan seseorang walaupun Anda terpaksa bekerja dengannya. Pastikan Anda benar-benar mempertimbangkan apakah melaporkan situasi tersebut akan menguntungkan atau tidak. [4]
    • Jika orang ini adalah rekan kerja Anda, pastikan Anda memikirkan bagaimana reaksi atasan terhadap komentar Anda sebelum melapor. Jika Anda yakin bahwa reaksi negatif sepadan dengan risikonya, pastikan Anda mendekati permasalahan itu dengan membicarakan fakta spesifik, bukan pendapat pribadi.
    • Jika dia teman sekolah Anda dan harus bekerja sama dengan Anda dalam satu proyek, bicaralah dengan guru dengan cara yang sama seperti yang akan Anda lakukan sebagai karyawan yang berbicara dengan atasan, yaitu hanya membicarakan fakta.
    • Anda bisa mengatakan, “Saya perhatikan X benar-benar kesulitan mengoperasikan sistem komputer, dan itu sangat memperlambat tim. Rata-rata tim menyelesaikan 15 tugas sementara X hanya menyelesaikan enam atau tujuh. Saya rasa dia memerlukan latihan atau mungkin harus diberi tugas lain.”
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membantu Dia Belajar

PDF download Unduh PDF
  1. Semua orang belajar dengan cara berlainan, dan mudah untuk segera mengasumsikan bahwa seseorang kurang cerdas hanya karena gaya belajarnya berbeda dengan Anda. Daripada langsung menyimpulkan, cobalah menanyakan bagaimana cara belajarnya dan merancang pendekatan Anda sesuai preferensi orang tersebut. [5]
    • Beberapa pertanyaan yang dapat Anda ajukan untuk menentukan gaya belajarnya antara lain: “Apa cara yang menurutmu paling mudah untuk mengikuti perkembangan proyek ini? Apa kamu punya daftar? Bagan? Kamu bisa bekerja dengan baik menggunakan perekam?”; “Kalau kamu tidak tahu ejaan suatu kata, bagaimana caramu mengetahuinya? Apakah kamu mengucapkan kata itu, menulisnya untuk melihat apakah sudah benar, atau menulisnya di udara dengan jari?”; “Bagaimana cara terbaikmu mengetahui informasi baru? Dengan mencatat, mengulang informasi itu, atau melakukan semuanya sendiri? Apa kamu lebih mengingat sesuatu dengan membaca atau dengan mendengar dari orang lain?”
    • Anda juga dapat menggunakan pengamatan Anda sendiri. Misalnya, apakah Anda memperhatikan dia bergerak-gerak gelisah dan tidak fokus ketika duduk dan bekerja, tetapi berfokus dan lebih senang ketika melaksanakan tugas taktil dan menggunakan tangan? Apakah dia senang bicara namun tampak enggan membaca informasi?
    • Untuk tipe visual, gunakan bagan, tabel, kartu, daftar cek, dan catatan tertulis.
    • Untuk tipe audio, gunakan percakapan, rekaman, dan peranti mnemonik.
    • Untuk tipe kinestesis dan taktil, gunakan permainan peran dan eksperimen praktis.
  2. Jika Anda ingin membantu dia belajar, Anda harus membuat dia merasa nyaman bertanya. Jika dia merasa terintimidasi oleh kecerdasan Anda yang ada di atasnya, dia mungkin malu menunjukkan kurangnya pengetahuan dengan bertanya, dan itu akan menghalanginya mempelajari sesuatu yang baru. [6] Pastikan hal ini tidak terjadi dengan selalu menunjukkan bahwa Anda bersedia dan dapat menjawab pertanyaan dan bahwa Anda tidak akan menghakimi.
    • Jika Anda menjelaskan sesuatu yang panjang, pertimbangkan untuk berhenti secara periodik dan menanyakan apakah ada pertanyaan. Lebih mudah bertanya pada titik saat pemahaman terhenti daripada menunggu sampai orang lain selesai menjelaskan panjang lebar.
  3. Ada sebagian orang yang memerlukan waktu lebih lama untuk membiasakan diri dengan lingkungan baru, khususnya jika mereka merasa semua orang lebih cerdas. Jika Anda menghadapi orang yang kurang cerdas di sekolah atau tempat kerja, perlakukan dia dengan santai dan beri sedikit waktu ekstra agar dia merasa nyaman. Anda mungkin akan melihat bahwa dia dapat memberi kontribusi berarti setelah terbiasa. [7]
    • Sikap yang baik dapat membantu pendatang baru menyesuaikan diri lebih cepat. Jika Anda melihat seorang pendatang baru tertinggal di belakang, pertimbangkan untuk mengatakan, “Saya akan senang membantu jika Anda mau. Sistem kami memang membingungkan bagi orang-orang yang tidak terbiasa.”
  4. Kadang ada orang yang tidak benar-benar yakin apa yang bisa dilakukannya dengan baik dan apa yang tidak. Jika Anda harus bekerja dengan orang yang tampaknya tidak cerdas karena kurangnya kompetensi dalam area tertentu, lihat apakah Anda dapat memikirkan satu cara untuk memberi tugas lain. Misalnya, jika Anda mengerjakan proyek riset dan orang ini tidak mampu mengumpulkan data dengan baik, cobalah mengusulkan Anda yang menyelesaikan pengumpulan data sementara dia yang menganalisisnya. Anda mungkin mendapati bahwa ternyata dia lebih kompeten pada tugas baru itu. [8]
    • Usulkan pertukaran posisi dengan sikap sebaik mungkin. Mungkin akan lebih membantu jika Anda hanya mengekspresikan bahwa Anda senang jika berkesempatan mencoba tugas yang sedang dia kerjakan, jadi Anda tidak berisiko menyinggungnya dengan mengatakan bahwa hasil pekerjaannya tidak benar.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menghindari Penilaian Menghakimi

PDF download Unduh PDF
  1. Sadari bahwa keterbatasan fisik tidak selalu berarti kecerdasan rendah. Orang mungkin bicara dengan cara berbeda, bergerak dengan cara berbeda, atau tidak berbicara sama sekali walaupun kecerdasannya rata-rata atau di atas rata-rata. Hanya karena orang bicara sangat lambat atau menghindari kontak mata, bukan berarti dia kurang cerdas.
    • Beberapa orang dengan keterbatasan fisik memang memiliki keterbatasan intelektual. Beberapa lagi tidak. Daripada berasumsi, lebih baik mengenal mereka secara pribadi dan mengakomodasi kebutuhan mereka.
  2. Walaupun kecerdasan umumnya bagus, ada juga manfaat memiliki kecerdasan rendah, jadi jangan mengecap bahwa orang yang kurang cerdas itu tidak berguna. Misalnya, orang yang kurang cerdas cenderung lebih efisien daripada orang cerdas, mungkin karena mereka lebih bisa berkonsentrasi pada satu tugas untuk waktu yang lebih lama. Orang yang kurang cerdas juga dapat bekerja lebih keras daripada orang yang lebih cerdas karena mereka terbiasa belajar lebih keras di sekolah. [9]
  3. Sebelum menyimpulkan bahwa seseorang itu kurang cerdas dibanding Anda, merenunglah sebentar. Anda mungkin mendapati ternyata masalahnya ada pada Anda, bukan dia.
    • Berasumsi bahwa seseorang kurang cerdas hanya karena dia tampaknya tidak memahami permintaan atau arahan Anda adalah suatu kesalahan. Masalahnya mungkin ada pada cara Anda berkomunikasi. Mungkin Anda memiliki pengetahuan mendalam tentang subjek yang tidak banyak diketahuinya. Mungkin Anda bicara terlalu tinggi karena berasumsi dia memiliki pengetahuan mendasar seperti Anda. Walaupun sains lanjutan mudah bagi Anda, orang yang Anda ajak bicara mungkin kesulitan memahami konsep ilmiah, tetapi pandai sekali berkomunikasi. Usahakan menyederhanakan cara Anda berkomunikasi dan jangan berasumsi bahwa sesuatu yang jelas bagi Anda juga jelas bagi semua orang.
    • Orang yang kecerdasannya kurang dari rata-rata cenderung menilai dirinya rata-rata atau bahkan di atas rata-rata. Ini artinya besar kemungkinan Anda juga memiliki persepsi tinggi pada kecerdasan Anda sendiri dibandingkan kecerdasan rekan-rekan Anda. Pertimbangkan hal ini sebelum memutuskan bahwa orang lain bodoh. [10]
  4. Bahkan seandainya Anda lebih cerdas dari orang-orang di sekitar, Anda tidak akan diuntungkan dengan terus-menerus memamerkan kecerdasan tersebut. Sikap seperti itu tidak hanya menjengkelkan, tetapi juga menghalangi Anda mencapai kesuksesan. Usahakan memandang kecerdasan Anda lebih rendah daripada yang Anda kira, dan mungkin Anda akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan orang lain dan lebih cepat mendaki tangga karier. [11]
  5. Jika Anda harus bekerja dengan orang yang kurang cerdas dan tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk menghindarinya, sebaiknya Anda memanfaatkan situasi tersebut sebaik-baiknya. Belajar bekerja dengan baik bersama orang yang sulit adalah keterampilan istimewa, jadi usahakan memandang situasi ini sebagai pengalaman menguntungkan bagi Anda. [12]
    • Ingatlah bahwa mengeluhkan teman sekelas atau rekan kerja yang tidak cerdas akan menguras energi dan mungkin membuat Anda merasa situasi tersebut semakin tidak nyaman, jadi mungkin keluhan itu tidak sepadan.
    • Jangan biarkan pandangan Anda yang rendah terhadap dirinya terlihat. Jika rekan kerja Anda tahu bahwa Anda tidak menyukainya, dia juga tidak akan menyukai Anda, dan itu hanya akan semakin mempersulit pekerjaan Anda.
    Iklan

Tips

  • Jangan samakan pengetahuan dengan kecerdasan. Hanya karena seseorang tidak mengetahui sesuatu yang menurut Anda harus dia ketahui, bukan berarti dia kurang cerdas.
  • Jangan meremehkan orang yang tampaknya kurang cerdas. Setelah Anda mengenalnya, mungkin Anda menemukan bahwa dia memiliki pengetahuan mendalam di bidang tertentu.
  • Jangan merendahkan orang lain karena Anda merasa lebih cerdas. Itu tidak akan menghasilkan apa-apa dan hanya akan mempersulit Anda bekerja dengan orang lain.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.368 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan