Unduh PDF
Unduh PDF
Entah kita suka atau tidak, di titik tertentu dalam hidup kita akan bertemu dengan seseorang yang sangat kekanak-kanakan, bisa jadi di kantor atau di lingkungan sekitar. Orang seperti ini bisa merusak kehidupan emosi, sosial, dan seluruh perspektif Anda. Dengan sedikit pemahaman, penahanan diri, dan latihan, Anda akan dapat menghadapi orang tersebut dengan mudah.
Langkah
-
Coba pikirkan usia orang tersebut. Kekanak-kanakan atau tidak dewasa berarti "belum matang". Oleh karena itu, orang tersebut pun tidak mengerti caranya menangani situasi tertentu. Semakin muda usianya, semakin sulit untuknya memahami. [1] X Teliti sumber Bersikaplah lebih memahami saat menghadapi ketidakmatangan orang yang masih muda.
- Misalnya seorang anak laki-laki menunjukkan sikap tidak dewasa dengan membuat lelucon tentang buah dada dan kemaluan laki-laki, mengentuti teman-temannya, mengorek hidung, dan bersikap seperti anak kecil. [2] X Teliti sumber Walaupun menyebalkan, sebenarnya ini perilaku normal untuk anak lelaki seusianya, dan kemungkinan harus tidak diacuhkan. Beri ruang kepada orang yang lebih muda untuk menjadi dewasa dan matang sebelum Anda menjadi sangat marah.
- Di lain pihak, orang dewasa yang terlihat matang (orang yang tidak lagi bercanda dengan mengentuti temannya) masih bisa kekanak-kanakan secara emosional. Orang ini bisa menjadi sosok yang tidak tenggang rasa, tidak mau mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab atas kesalahan tersebut, atau dengan sengaja mencoba membuat Anda cemburu atau marah.
-
Coba bedakan tanggapan yang diberikan secara dewasa dan tidak dewasa. Beberapa situasi ekstrem terkadang bisa memicu reaksi yang tidak dewasa, yang disebut sebagai regresi usia yang bisa menyamarkan batasan antara emosi orang dewasa dan anak-anak. Cobalah untuk menanggapi dengan bijak saat melihat seseorang bersikap secara kekanak-kanakan. Ada banyak cara untuk mengetahui apakah reaksi tersebut merupakan manifestasi dari emosi dewasa atau kekanak-kanakan. [3] X Teliti sumber
- Seseorang yang tidak dewasa secara emosi akan: bersikap reaktif; menganggap dirinya korban; bertindak berdasarkan emosi (reaksi sesuai instingnya seperti amarah yang meledak, tiba-tiba menangis, dan sebagainya); menjadi sosok yang sibuk memikirkan dan melindungi diri sendiri; terlihat selalu berusaha membenarkan tindakannya kepada diri sendiri atau orang lain; bersikap manipulatif; termotivasi oleh rasa takut atau perasaan bahwa dia "harus" melakukan sesuatu serta kebutuhan untuk menghindari kegagalan, ketidaknyamanan, dan penolakan. [4] X Teliti sumber
- Seseorang yang menunjukkan kematangan emosi akan: terbuka untuk mendengar perspektif orang lain; bersikap proaktif; termotivasi oleh pertumbuhan dan bersikap dengan visi dan tujuan' bertindak karena dia memilih untuk melakukannya, bukan karena dia merasa harus melakukannya; bertindak dengan integritas, yang artinya tindakannya selaras dengan nilai-nilai yang dianutnya. [5] X Teliti sumber
-
Pahami mengapa seseorang bisa menjadi tidak dewasa secara emosional. Orang-orang yang tidak dewasa secara emosional sulit untuk menghadapi emosinya dan sering kali merasa tidak berdaya atau merasa tidak bisa mengubah keadaan atau memperbaiki kehidupannya. [6] X Teliti sumber Ini mungkin karena dia tidak pernah belajar untuk menghadapi dan menangani emosi yang sulit. Walaupun sikap kekanak-kanakannya itu tidak pantas, mungkin Anda bisa menjadi lebih pengertian saat menyadari dia bersikap seperti itu karena rasa takut, merasa dia harus melindungi dirinya dari emosi-emosi yang tidak nyaman ini.
-
Akui jika ada kemungkinan masalah kesehatan mental. Orang yang hadapi bisa jadi menderita ADHD atau kelainan kepribadian. [7] X Teliti sumber Beberapa kelainan dari tipe ini bisa terlihat dari sikap kekanak-kanakan dan bisa terwujud dalam berbagai cara. [8] X Teliti sumber
- Seseorang dengan ADHD bisa terlihat tidak dewasa, tetapi sebenarnya dia menderita kelainan mental. Dia bisa bermasalah dalam memusatkan perhatian dan berbicara secara berlebihan, bisa terlihat suka memerintah atau suka menyela pembicaraan, bersikap sangat agresif dalam kata-kata saat sedang frustrasi, atau kesulitan mengendalikan emosi sehingga amarahnya meledak atau dia malah menangis. [9] X Teliti sumber
- Gangguan kepribadian borderline biasanya disertai dengan perubahan suasana hati yang drastis.
- Orang-orang dengan gangguan kepribadian anti sosial biasanya tidak baik dan kekurangan kemampuan untuk menghargai perasaan Anda. [10] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Orang-orang dengan gangguan kepribadian histrionic bisa menjadi sangat emosional untuk mencari perhatian dan terlihat gelisah jika tidak menjadi pusat perhatian. [11] X Teliti sumber
- Gangguan kepribadian narcissistic membuat orang memiliki pandangan yang berlebihan akan harga dirinya. Orang-orang ini juga memiliki empati yang kurang kepada orang lain sehingga dia pun menjadi rapuh dan bisa meledak emosinya. [12] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
Iklan
-
Pahamilah bahwa Anda tidak bisa memaksa seseorang untuk berubah. Kenyataannya adalah, ini bukanlah pertarungan Anda — jika orang ini tidak bersedia menyadari perilakunya dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengubahnya, tidak banyak yang bisa Anda lakukan. Orang yang tidak dewasa secara emosional bisa sangat kesulitan untuk menyadari bahwa sebenarnya dia harus berubah karena ketidakmatangannya secara emosional membuatnya cenderung menyalahkan orang atau keadaan lain untuk perilakunya yang tidak baik. [13] X Teliti sumber
- Satu-satunya hal yang bisa Anda kendalikan adalah perilaku Anda — bagaimana Anda bereaksi kepada orang tersebut, dan bagaimana Anda menghabiskan waktu dengannya.
-
Cobalah untuk membatasi kontak Anda dengan orang tersebut. Tergantung dari tingkat keparahan orang tersebut dan kesediaannya untuk berubah, mungkin Anda harus memutuskan hubungan dengannya. Jika orang yang tidak dewasa ini merupakan pasangan Anda, mungkin Anda harus mengakhiri hubungannya jika dia tidak bersedia untuk berubah. Jika orang ini adalah orang yang tidak bisa Anda singkirkan dari kehidupan Anda seperti atasan, rekan kerja, atau anggota keluarga, cobalah untuk membatasi kontak Anda sekuat mungkin.
- Jaga interaksi Anda sesingkat mungkin. Cobalah untuk minta izin meninggalkan percakapan dengan tegas tetapi sopan, dan katakan sesuatu seperti, "Maafkan aku harus memotong pembicaraan, tetapi aku sedang mengerjakan proyek penting dan harus kembali mengerjakannya."
- Dalam situasi sosial, berusahalah sebaik mungkin untuk menghindarinya dengan berbicara kepada teman atau kerabat lain.
-
Berkomunikasilah secara asertif. Seseorang yang tidak dewasa secara emosional bisa menjadi manipulatif dan sibuk memikirkan diri sendiri, jadi jika Anda harus berkomunikasi dengannya, cobalah untuk melakukannya dengan jelas dan secara asertif. Asertif bukan berarti agresif — artinya jelas, penuh hormat, dan menyatakan apa yang "Anda" butuhkan, dan pada saat bersamaan menghormati kebutuhan, perasaan, dan keinginan orang lain. [14] X Teliti sumber Murphy, J. (2011). Introduction. In Assertiveness: How to stand up for yourself and still win the respect of others. Kindle Books. Secara singkat, Anda menyatakan apa yang Anda butuhkan dan melepaskan hasilnya.
- Pahamilah bahwa walaupun Anda sudah mengomunikasikan kebutuhan Anda secara dewasa, orang yang tidak dewasa mungkin tidak akan menanggapinya secara dewasa.
- Cobalah untuk belajar menjadi asertif dengan membaca artikel wikiHow ini: How To Be Assertive.
-
Ajak orang tersebut bicara. Jika Anda merasa orang tersebut terbuka untuk menerima masukan dan Anda ingin menjaga hubungan dengannya, mungkin Anda bisa mencoba untuk mengajaknya bicara tentang sikapnya. Siapkan diri Anda untuk menghadapi sikap defensifnya, [15] X Teliti sumber yang bisa menghalangi Anda dalam menyampaikan pesan Anda. Mungkin Anda bisa menyarankan kepadanya untuk bicara kepada seorang konselor atau seseorang yang bisa membantunya belajar untuk berkomunikasi secara dewasa.
- Sampaikan sikap apa yang tidak dewasa dan apa dampaknya kepada Anda. Contohnya, "Aku merasa kewalahan saat kamu tidak mau mengambil lebih banyak tanggung jawab di rumah. Maukah kamu membantuku setiap minggu?" Lalu berikan hal-hal apa saja yang bisa dilakukannya untuk membantu Anda setiap hari.
- Anda bisa mengingatkan dia bahwa perubahan itu bisa terasa sangat sulit, tetapi Anda akan ada untuknya dan membantunya untuk bertumbuh dan menjadi dewasa jika dia bersedia.
Iklan
-
Jangan hiraukan orang tersebut dan lepaskan dia. Cara paling mudah dan sederhana saat orang yang kekanak-kanakan mencoba mencari perhatian atau mendapatkan tanggapan dari Anda. Dengan menanggapi sikapnya ini, Anda berarti menuruti kemauannya dan bisa membuatnya semakin bersikap kekanak-kanakan lagi. Tidak menghiraukannya akan membuatnya merasa frustrasi karena dia tidak berhasil menyerang Anda sehingga dia pun akan menyerah.
- Jika orang yang kekanak-kanakan ini kehilangan amarah atau mencoba untuk mengajak Anda berargumentasi, penting bagi Anda untuk melepaskan diri dari usahanya untuk membuat Anda kesal.
- Alihkan pandangan menjauh darinya. Palingkan kepala atau tatapan Anda. Jangan mengakui kehadirannya.
- Putar badan Anda untuk memunggunginya. Jika dia bergerak untuk menghadap Anda, putar badan Anda kembali.
- Tinggalkan dia. Bergeraklah dengan mantap dan hindari dia secepat mungkin sampai dia berhenti mengikuti.
- Cobalah pendekatan tidak menghiraukan dengan teknologi. Berbicara kepada seseorang atau mengganggunya saat orang tersebut sibuk dengan ponsel atau tablet sangatlah sulit. Anda akan begitu sibuk sampai tidak menyadari kehadirannya.
-
Minta orang tersebut untuk tidak mengganggu Anda. Jika orang tersebut tidak mau pergi juga, mungkin Anda harus bersikap sedikit konfrontatif dan berkata kepadanya bahwa Anda tidak bisa berurusan dengannya lagi. Kumpulkan seluruh keberanian Anda dan mintalah dengan sopan agar dia mau meninggalkan Anda dan pada saat yang bersamaan pergilah dari tempat tersebut. Cobalah salah satu pendekatan di bawah ini:
- Usir dia dengan halus dengan berkata, "Tolong tinggalkan aku sendiri sekarang. Suasana hatiku tidak bagus."
- Katakan dengan blak-blakan, "Tinggalkan aku."
- Gunakan pendekatan yang forward , "Aku tidak mau berdebat denganmu. Percakapan ini sudah berakhir."
- Gunakan teknik rekaman rusak. Ulangi terus penolakan Anda," Percakapan ini sudah berakhir." Teruslah bersikap tenang saat menerapkan teknik ini dan cobalah untuk berjalan menjauh.
-
Sampaikan bagaimana orang tersebut bersikap. Bisa jadi orang ini tidak sadar bahwa dia bersikap kekanak-kanakan. Salah satu bagian dari tumbuh dewasa adalah belajar menghadapi orang yang lebih mudah dan/atau lebih tidak dewasa. Mengonfrontasi orang yang kekanak-kanakan yang sudah mengganggu Anda dan membuatnya tahu bahwa tindakannya itu tidak pantas bisa membuatnya menghindari Anda.
- Anda bisa mencoba blak-blakan dengan berkata, "Aku tidak suka sikapmu. Hentikan."
- Beri tahu dia tentang sikapnya, "Kamu sangat tidak dewasa. Berhenti menggangguku."
- Tanggapi dengan pertanyaan, "Kamu sadar tidak kalau kamu sangat kekanak-kanakan sekarang?"
-
Tahan dorongan untuk melawan api dengan api. Mungkin Anda untuk menanggapi orang ini dengan cara yang tidak dewasa juga agar dia tahu seperti apa rasanya. Tetapi hal ini bisa berdampak buruk bagi Anda. Jika Anda berinteraksi dengan orang ini dalam konteks pekerjaan, perilaku kekanak-kanakan Anda bisa membuat Anda terkena masalah. Selain itu, bisa berbahaya untuk menantang seseorang yang kekanakan-kanakan yang juga agresif dan memiliki masalah amarah. Jika Anda merasakan dorongan untuk menanggapi orang ini, cobalah untuk menjadi pihak yang dewasa dan jangan hiraukan dia serta tinggalkan dia..
-
Carilah bantuan. Jika orang ini agresif dan tidak mau berhenti mengganggu Anda, cobalah untuk berkonsultasi dengan pengacara atau polisi. Tidak ada orang yang boleh mengganggu atau menyentuh Anda. Orang-orang seperti ini harus diperingatkan oleh pihak lain agar mau berhenti mengganggu Anda dan kemungkinan dia tidak akan berhenti sampai ada pihak yang lebih kuat yang mereka takuti. Berikut beberapa opsi yang bisa Anda gunakan:
- Gunakan jaringan sosial yang mendukung Anda. Jika Anda tidak bisa menghindari kontak dengan orang yang kekanak-kanakan ini, minta bantuan dari teman, keluarga, guru atau pegawai di sekolah, atasan, atau siapa pun yang Anda percaya.
- Beri tahu orang tersebut Anda akan menghubungi polisi. Saat mendengar Anda akan melapor ke pihak berwenang, dia pun akan merasa cukup terintimidasi sehingga mau berhenti mengganggu Anda.
- Hubungi polisi. Jika Anda khawatir dengan keselamatan Anda dan/atau orang tersebut mengganggu, mengancam, membuntuti, atau bersikap kasar kepada Anda, polisi bisa melakukan intervensi atau Anda bisa melapor kepadanya. Pastikan Anda mencatat setiap insiden secara terperinci sehingga Anda memiliki catatan mengenai tindakan mengganggu ini dan berapa lama hal ini sudah terjadi.
- Gangguan termasuk ancaman; menelepon, mengirim pesan, surel, meninggalkan pesan atau bentuk kontak lainnya dengan sering; mengikuti seseorang; memeras; mengempeskan ban mobil. [16] X Teliti sumber
- Jika Anda berada di Amerika Serikat, cobalah untuk meminta harrasment restraining order . Di negara ini, hukumnya berbeda-beda di setiap negara bagian. Tetapi Anda bisa berbicara kepada polisi atau pengacara untuk mengetahui opsi Anda dalam hal ini.
Iklan
Tips
- Ambil napas dalam-dalam. Jangan lepaskan amarah kepada orang ini karena Anda bisa turun ke level yang sama dengannya dan dia pun menang.
- Jangan bertindak secara impulsif. Dalam menanggapi setiap sikapnya, luangkan waktu sebelum Anda mengambil keputusan atau mengatakan sesuatu.
Iklan
Peringatan
- Ada perbedaan antara orang yang tidak bersikap sesuai umur dengan orang yang senang merundung (mem- bully ). Jika Anda merasa dirundung, cari bantuan lain.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/psychedelic-healing/201308/personality-development-immature-strategy
- ↑ http://www.gurl.com/2014/03/03/signs-your-boyfriend-is-too-immature-for-a-relationship/#10
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2015/01/22/how-to-distinguish-between-mature-and-immature-emotions/
- ↑ http://www.rogerkallen.com/how-to-become-emotionally-mature/
- ↑ http://www.rogerkallen.com/how-to-become-emotionally-mature/
- ↑ http://alcoholrehab.com/addiction-recovery/addiction-and-emotional-immaturity/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/matter-personality/201108/immaturity-is-now-officially-disease
- ↑ http://www.meditrenz.com/an-overview-of-immature-personality-disorder.html
- ↑ http://www.scholastic.com/teachers/article/girls-and-adhd-are-you-missing-signs
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/antisocial-personality-disorder/basics/definition/con-20027920
- ↑ http://psychcentral.com/disorders/histrionic-personality-disorder-symptoms/
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/narcissistic-personality-disorder/basics/definition/con-20025568
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2015/01/22/how-to-distinguish-between-mature-and-immature-emotions/
- ↑ Murphy, J. (2011). Introduction. In Assertiveness: How to stand up for yourself and still win the respect of others. Kindle Books.
- ↑ http://www.rogerkallen.com/how-to-become-emotionally-mature/
- ↑ http://www.lawhelpmn.org/resource/harassment-restraining-order-do-it-yourself/4B8013EE-31B9-4E50-B690-273C7D97865D
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 28.411 kali.
Iklan