Unduh PDF Unduh PDF

Tentu saja Anda peduli dengan pacar, tetapi Anda mungkin menginginkan ruang yang lebih luas dari yang mau pasangan berikan. Mungkin pasangan terus menelepon Anda kapan pun dia sedang membutuhkan Anda (dan mungkin itu setiap hari) atau terus-menerus meminta waktu, energi, dan uang Anda. Ini terutama masalah yang sulit untuk dibahas karena Anda mungkin takut menyakiti perasaan pasangan karena Anda mau waktu sendiri. Menemukan keseimbangan antara menghabiskan waktu bersama dan memiliki ruang sendiri terkadang sulit, tetapi tetap memungkinkan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengatasi Perilaku dan Motivasi Manja

Unduh PDF
  1. Sering kali pasangan manja karena takut orang yang dia sayangi akan meninggalkannya. [1] Anda mungkin secara tidak sadar menghabiskan lebih sedikit waktu bersama, semakin jarang berkirim sms atau bertelepon, atau tidak meyakinkan seperti sebelumnya. Rasa takut terabaikan akan muncul. Walaupun tidak wajib meyakinkannya, Anda kini bisa memahami perilaku tersebut dan motivasi dibaliknya.
    • Jika pasangan mulai mengkhawatirkan Anda akan meninggalkannya, ingatkan dia walaupun kalian tidak bisa memprediksi masa depan, saat ini kalian berdua gembira dan yang terbaik adalah berfokus pada masa sekarang.
  2. Terkadang Anda memilih orang yang membuat Anda amat tertarik, tetapi memicu kekhawatiran terdalam Anda. Ini juga berlaku bagi pasangan. Tanpa disadari, Anda bisa memicu kekhawatiran pada pasangan yang sebelumnya tidak pernah tersentuh. [2] Sadari bahwa ini artinya salah satu pihak ingin lebih mendekat atau menjauh. Walaupun ada saatnya Anda tergoda untuk melarikan diri, bertahan dan memecahkan masalahnya akan memberikan hasil yang sepadan.
    • Mungkin Anda sudah pernah berinteraksi dengan orang manja sebelumnya (seperti adik atau mantan pasangan) dan perilaku pasangan sekarang memicu timbulnya kenangan tersebut sehingga Anda ingin melarikan diri. Sebelum menyalahkan pasangan, luangkan waktu untuk merefleksi hidup sendiri.
    • Apakah Anda pernah manja pada hubungan sebelumnya? Kenapa Anda manja dan bagaimana pasangan terdahulu menanggapi perilaku Anda?
    • Bagian apa dari perilaku manja yang mengesalkan Anda dan bagaimana Anda menanggapinya? Apakah Anda marah, frustrasi, atau menjauhkan diri?
  3. Ada perbedaan antara suka meminta dan manipulasi. Manipulasi sering kali mengharuskan Anda memberikan sesuatu untuk orang lain. [3] Pemanipulasi mungkin menggunakan kelemahan Anda, menyalahkan Anda, atau memaksa bahwa hanya Anda yang bisa membantunya. Terutama jika Anda memang biasanya suka menolong dengan tulus, berhati-hatilah agar tidak dimanfaatkan pasangan. Tanyakan kepada diri sendiri apakah tindakan pasangan itu termasuk suka meminta atau sudah manipulatif.
    • Manipulasi sering kali melelahkan dan menyulitkan bagi Anda saat pasangan tidak mendapatkan keinginannya. Sebagai akibatnya pasangan mungkin mendiamkan Anda atau tidak mengerjakan tugas rumah. Pasangan bahkan mungkin bertindak ekstrem seperti mengancam akan menyakiti dirinya jika tidak mendapatkan keinginannya. Jika Anda mendapati diri merasa kesulitan saat tidak menuruti permintaan atau keinginan pasangan, pasangan mungkin sudah memanipulasi Anda.
    • Jika Anda merasa dimanipulasi, berhati-hatilah dengan cara Anda berinteraksi dengan pasangan, terutama saat menawarkan bantuan, uang, atau memberikan sesuatu.
    • Untuk informasi lebih lanjut, baca Cara Mengenali Perilaku Manipulatif dan Cara Mengenali Hubungan yang Manipulatif dan Mengontrol .
  4. Sikap manja pasangan terkadang terjadi begitu saja. Ingatkan diri sendiri akan segala hal yang membuat pasangan hebat di mata Anda dan yang membuat hubungannya hebat. Bersabar dan berempatilah terhadap pasangan terkait alasannya merasa seperti itu. Mungkin pasangan pernah merasa terabaikan atau ada hal-hal yang tidak Anda pahami secara mendalam terkait pasangan.
    • Saat merasa marah dan frustrasi, ingatkan diri sendiri untuk tetap sabar, perhatian, dan lembut terhadap pasangan dan emosinya.
  5. Jika Anda cenderung melarikan diri, bayangkan diri sendiri berada dalam hubungan yang aman dan seimbang. Jika pasangan cenderung manja, minta dia untuk membayangkan dirinya berada dalam hubungan yang seimbang. Bahkan hanya dengan membayangkan hubungan yang aman dan sehat bisa membantu, terutama saat sedang stres. [4]
    • Luangkan waktu dengan pasangan untuk latihan ini. Pejamkan mata dan bayangkan seperti apa hubungan yang sehat bagi Anda (dan pasangan). Bayangkan merasa tenang, fokus, dan bahagia saat memikirkan hubungan ini. Bagaimana rasanya? Apa yang kalian berdua lakukan bersama dan sendiri-sendiri? Lalu, alihkan perhatian dan bayangkan bahwa itulah hubungan yang kalian miliki. Saat selesai, buka mata dan bahas.
  6. Sering kali ada sesuatu dari hubungan yang mendatangkan keuntungan bagi kedua pihak dan bukan hanya salah satu pihak. Jadi, jika Anda memiliki pasangan yang Anda anggap manja, mungkinkah Anda, entah bagaimana, mendapatkan keuntungan atau membiarkannya manja? Beberapa pertanda bahwa kalian saling bergantung dalam hubungannya adalah kalian tidak mampu menemukan kebahagiaan jika tidak bersama satu sama lain dan tetap bersama walaupun salah satu pihak memiliki perilaku yang tidak sehat atau merusak (seperti alkoholisme atau penyalahgunaan narkotika). [5]
    • Apakah Anda mendapati bahwa Anda memasrahkan diri kepada pasangan (baik secara emosional, fisik, atau pun finansial) bahkan jika itu berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan diri? [6]
    • Tanyakan kepada diri sendiri apakah Anda mengorbankan kebutuhan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan pasangan. Ini bisa memicu konsekuensi jangka panjang dan pendek. [7]
    • Tanyakan kepada diri sendiri apakah Anda gembira dengan tulus bersama pasangan atau Anda hanya masih menjalin hubungan dengannya karena takut kehilangan apa pun jika kalian putus.
  7. Ingatlah bahwa ada waktunya Anda bersikap manja dan ada waktunya pasangan menjauh dari Anda. [8] Itu alur yang normal dari suatu hubungan. Saat memedulikan seseorang, Anda memilih untuk mencintai dan mendukungnya saat senang dan susah, bahkan saat itu berdampak pada hidup Anda. Ingatkan diri sendiri bahwa situasi dan keadaan bisa saja berubah dan fleksibel.
    • Apakah pasangan bersikap manja karena suatu situasi atau kejadian? Jika ya, Anda mungkin harus memberikan waktu bagi pasangan untuk beristirahat dan berfokuslah untuk mendukungnya. Nanti akan ada saatnya Anda membutuhkan dukungan tambahan juga.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membahas Masalah dengan Pasangan

Unduh PDF
  1. Walaupun mungkin terlihat sederhana, pikirkan apa yang sesungguhnya mengganggu Anda. Apakah ada situasi spesifik saat pasangan merasa manja? Apakah ada faktor yang Anda timbulkan, seperti kesal dengan sikapnya yang manja saat Anda sudah lelah, stres, atau frustrasi? Pemikiran dan perasaan apa yang timbul saat Anda memikirkan sikap manja pasangan?
    • Apa Anda cenderung melarikan diri dari hubungan saat hubungannya kian serius? Apakah dahulu Anda-lah pasangan yang manja? Berkacalah pada riwayat berpacaran sendiri dan pikirkan apakah ini ada hubungannya dengan perasaan Anda.
    • Cobalah melihat berbagai hal dari sudut pandang pasangan. Dia mungkin takut kehilangan Anda atau merasa depresi.
    • Anda mungkin sebaiknya mencatat hal-hal apa saja, kapan, dan kenapa Anda terganggu sehingga Anda bisa memahami cara mengekspresikan diri dengan lebih baik.
  2. Tidak adil jika Anda atau pasangan harus memendam dan menjaga perasaan ini dalam hati sendirian. Berbincanglah dengan pasangan dan beri tahu dia bahwa Anda merasa kewalahan. Pasangan mungkin tidak mengetahui perasaan Anda dan secara tidak sengaja membuat Anda merasa sesak. Lalu karena memendam perasaan, Anda bisa mulai membenci pasangan. [9] Rencanakan berbincang dengan pasangan dan beri tahu dia dengan lembut apa yang mengganggu Anda. Melakukan perbincangan tersebut mungkin sulit, tetapi ingatlah Anda harus mengomunikasikan perasaan dengan pasangan.
    • Jangan menuduh pasangan manja. Bersikap lembutlah saat mendekatinya. Katakan, “Memang penting ngabisin waktu sama kamu, tapi penting juga buat kita punya hidup dan ketertarikan masing-masing.”
    • Katakan, “Aku ngerasa hubungan yang sehat itu mencakup menghabiskan waktu bersama dan waktu sendiri yang berkualitas. Aku harus bisa ngelakuin hobiku dan main sama temen-temenku selagi punya hubungan yang memuaskan sama kamu.”
    • Alih-alih hanya menyampaikan kekhawatiran, cobalah memikirkan langkah nyata yang bisa kalian bahas untuk menemukan solusi, yang bisa ditemukan pada bagian berikutnya.
  3. Anda mungkin menyalahkan pasangan sepenuhnya dengan mengatakan, “Kamu bikin aku jadi…” atau, “Aku benci deh kalo kamu…” Hindari perangkap yang bisa menyebabkan perasaan terluka ini atau memicu kalian untuk saling tuduh. Alih-alih menyalahkan atau menuduh pasangan, sampaikan perasaan Anda.
    • Anda bisa mulai dengan mengatakan, “Kadang aku ngerasa kewalahan karena kita sering banget ngabisin waktu bareng.”
    • Katakan, “Aku itu khawatirnya…” untuk menyatakan sumber perasaan Anda. [10] Contohnya, katakan, “Kalo kamu mau sama aku terus, aku kewalahan. Aku takutnya kita terlalu fokus sama masing-masing sampe nggak sadar sama keadaan di sekitar kita.”
  4. Setelah membahas perasaan, tetapkan batas-batas sehat dengan pasangan. [11] Idealnya, kalian menetapkan batas bersama agar kalian bisa sama-sama menyetujuinya. Jika merasa sesak karena keberadaan pasangan, Anda bisa menetapkan satu hari dalam sepekan saat Anda menghabiskan waktu dengan orang lain. Anda bisa membuat itu menjadi hari bermain bersama teman, keluarga, atau bahkan hari merawat diri.
    • Anda bisa menetapkan batas untuk waktu fisik bersama, waktu bertelepon, berkirim pesan, dll. Anda bisa mengatakan, “Aku suka si disms kamu sepanjang hari dan tahu kamu mikirin aku, tapi kadang aku malah kewalahan. Bisa nggak sms-nya dikurangin kalo aku lagi kerja?”
    • Jaga batas-batas sehat. Anda tidak mau menjadi mengontrol atau merasa dikontrol pasangan. Idealnya, batas-batas bermanfaat bagi kedua belah pihak dengan memberikan ruang bagi kalian berdua serta membuat pasangan tidak terlalu bergantung kepada diri atau pun dukungan Anda.
    • Jika pasangan terus menghubungi Anda untuk meminta bantuan, Anda bisa menetapkan batas karena ini bisa membuat Anda kelelahan. [12] Walaupun menawarkan bantuan itu bukan hal buruk, itu bisa mengisap energi Anda sampai habis. Bicarakan dengan pasangan cara-cara dia bisa membantu dirinya sendiri, menghubungi orang lain, atau memecahkan masalah rumit tanpa bergantung kepada Anda.
    • Ingatlah bahwa batas membantu menciptakan rasa penghargaan diri yang sehat, bukan menjauhkan pasangan.
  5. Walaupun sudah menetapkan batas, ujian sebenarnya datang saat berusaha menerapkannya. Setelah membuat sistem baru, pasangan mungkin merasa Anda mengabaikannya dan semakin berusaha menghubungi atau menghabiskan waktu bersama Anda. Saat menetapkan batas, bahas juga cara menerapkan batas. Anda mungkin harus mengaktifkan mode senyap pada ponsel atau malah mematikannya total, atau lebih sering mengatakan tidak. Ingatkan diri sendiri dan pasangan bahwa Anda membuat batas-batas ini untuk membantu kalian, dan batas-batas itu harus diterapkan.
    • Tentu saja Anda boleh membahas ulang batas setelah batas tersebut tidak lagi berguna bagi Anda.
    Iklan


Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menghabiskan Waktu secara Terpisah

Unduh PDF
  1. Jika Anda mendapati diri sendiri dan pasangan menghabiskan waktu bersama secara tidak sadar, temukan cara untuk menikmati kegiatan sendirian. [13] Mungkin Anda tertarik belajar menjahit, tetapi belum sempat mencobanya, atau mungkin pasangan ingin belajar menari. Ini kesempatan bagus untuk menjelajahi ketertarikan pribadi tanpa merasa Anda harus berada di dekat pasangan.
    • Memiliki hobi sendiri membantu Anda dan pasangan untuk menjalin pertemanan sendiri-sendiri selagi melakukan kegiatan yang Anda nikmati.
    • Beberapa hobi yang bisa Anda coba mencakup mendaki, berseluncur, merajut, melukis, atau membaca.
  2. Terkadang cinta bisa membuat Anda terbuai dan beberapa bulan kemudian Anda mungkin menyadari Anda tidak lagi menghabiskan waktu dengan teman-teman atau keluarga. Penting bagi kesehatan jiwa dan emosional Anda untuk mengelilingi diri dengan teman-teman dan tetap membiarkan teman-teman berperan dalam hidup Anda. [14] Jika Anda sempat memutuskan hubungan dengan teman-teman, undang mereka kembali ke dalam hidup Anda.
    • Rencanakan jalan-jalan bersama teman-teman untuk menghabiskan waktu hanya dengan mereka. Anda bisa bepergian di akhir pekan atau menonton film bersama.
  3. Mendaftarkan diri di pusat kebugaran atau bergabung dengan suatu tim olahraga adalah cara yang bagus untuk menghilangkan kepenatan, menantang tubuh dan pikiran, serta sedikit berkeringat. Berolahraga itu bagus untuk kesehatan jiwa, emosional, dan fisik, serta harus dilakukan selama 30 menit atau lebih, beberapa kali dalam sepekan. [15]
    • Banyak pusat kebugaran menawarkan beragam kelas. Jika Anda tertarik dengan latihan beban, yoga, pilates, atau kelas kebugaran lainnya, datanglah ke pusat kebugaran setempat dan lihat penawaran mereka.
  4. Mulailah sesuatu yang belum pernah Anda lakukan yang saat ini sulit Anda lakukan. Memiliki target dan berusaha mencapainya bisa memotivasi, menyemangati, dan menantang diri sendiri. Mungkin Anda ingin berlatih maraton atau menyelesaikan proyek kerajinan tangan yang sulit. Temukan target yang membuat Anda bersemangat dan lakukan itu.
    • Dakilah Gunung Semeru atau bepergianlah dengan ransel selama sepekan. Ajarkan anjing cara melakukan trik rumit. Bersepedalah 100 km dalam sehari. Kemungkinannya tidak terbatas!
    Iklan

Tips

  • Jika Anda memang tidak bisa menghadapi orang yang manja dan tidak bisa mengubahnya, hal terbaik untuk kalian berdua adalah putus. Tidak ada hubungan yang bisa sukses jika dipaksakan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.719 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan