Artikel ini disusun bersama Christy Irvine, PhD
. Dr. Christy Irvine adalah Psikolog Klinis Berlisensi dan membuka praktik pribadi di Portland, Oregon. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, ia mengkhususkan diri dalam terapi individu dan pasangan menggunakan berbagai teknik termasuk Terapi Berfokus Emosional (EFT), Terapi Penerimaan dan Komitmen (ACT), Terapi Proses Interpersonal, dan Terapi Pemrosesan Kognitif (CPT). Dr. Irvine meraih gelar B.A. dalam Psikologi dari Whitman College dan Ph.D. dalam Psikologi Klinis dari The University of Connecticut.
Artikel ini telah dilihat 1.923 kali.
Menghadapi pasangan yang pemarah tentu tidak mudah, apalagi jika kamu yang sering dimarahi. Lambat laun, perilakunya akan memicu kekesalan jika kamu belum tahu cara menyikapi situasi seperti ini. Jika ia marah lagi, terapkan petunjuk berikut agar kamu bisa menghadapinya dengan kepala dingin untuk mencegah konflik. Selain itu, pelajari cara berinteraksi dengannya agar kalian bisa menjalin hubungan yang sehat .
Langkah
-
Adakalanya, konflik terjadi karena hal-hal kecil yang bisa diabaikan. Jika ia marah karena urusan sepele, biarkan saja sampai ia diam sendiri. Bertengkar karena ingin mempertahankan pendirian sangat menguras energi.
- Contohnya, kalau kamu ingin makan piza, tetapi ia memilih gado-gado, jangan bertengkar. Akan tetapi, jika ada masalah besar, misalnya soal keuangan atau komunikasi, sebaiknya kalian berdiskusi untuk mencari solusi terbaik.
Iklan
-
Tanggapi ucapannya yang penuh kemarahan dengan tenang. Saat berbicara, usahakan nada suara tetap rendah. Jangan mengumpat atau marah kepadanya. Kalau ia maju satu langkah, mundurlah satu langkah. Jika ia berteriak dan mengumpat, tanggapi dengan tenang. Biasanya, kemarahan lebih cepat reda jika teman bicara tidak bersikap impulsif. Langkah ini sulit diterapkan, tetapi ingat, masalah makin parah jika kamu ikut-ikutan marah.
- Dalam situasi seperti ini, mengendalikan emosi sangat sulit. Tenangkan diri dengan bernapas dalam-dalam atau berhitung sampai 10 agar kamu tidak kesal atau marah.
-
Mungkin ia sendiri menyadari bahwa sifat pemarah adalah sumber masalah. Saat kalian berbeda pendapat, berusahalah memahami perspektifnya agar ia merasa dimengerti. Ingatlah bahwa ia mencintaimu. Ia marah karena tidak mampu mengendalikan emosi. Ia akan merasa tenang dan tidak marah jika kamu bersikap seperti ini. [1] X Teliti sumber
- Terapkan kiat ini kalau kamu merasa tersinggung ketika ia marah. Bisa jadi, kemarahannya dipicu oleh sebab yang lain, bukan karena ucapan atau tindakanmu.
Iklan
-
Kemarahan biasanya disulut oleh emosi yang lain. Mungkin ia marah karena merasa kecewa, kesal, atau sedih. Apabila ia mengatakan hal yang masuk akal, berusahalah memahami alasan ia marah. [2] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika ia marah karena kamu pulang larut malam, mungkin ia khawatir sebab tidak bisa mengontakmu selama beberapa jam.
- Contoh lain, jika ia marah setelah kamu memintanya mengubah perilaku tertentu, mungkin ia merasa tersinggung atau khawatir kamu akan meninggalkannya.
-
Sebaiknya kalian berbicara dari hati ke hati. Dengan demikian, kalian bisa berdiskusi dan mencari solusi. Jangan mendiamkan masalah ini karena sekadar ingin menghindari konflik. Kalau kalian sedang bersantai, cobalah membahas hal ini. [3] X Teliti sumberIklan
-
Biasanya, orang yang marah perlu menenangkan diri sebelum berbicara lagi. Jika ia sangat emosi sehingga kalian tidak bisa berdiskusi, hentikan percakapan untuk sementara waktu. Sampaikan kepadanya bahwa kamu ingin menyendiri selama 15 menit sebelum berdiskusi lagi. [4] X Teliti sumber
- Mungkin ia perlu lebih banyak waktu untuk menenangkan diri. Sepakati berapa lama, lalu lanjutkan diskusi kalau kalian sudah merasa tenang.
- Kamu juga bisa menenangkan pikiran dan mengendalikan emosi saat menyendiri. Menghadapi pasangan yang pemarah tentu tidak mudah. Jadi, kamu juga perlu menenangkan diri jika diperlukan.
-
Jangan memilih cara mudah dengan mendiamkan masalah ini. Meskipun kamu bisa bersikap tenang dan berpikir logis saat ia marah, kamu perlu menunjukkan sikap dengan memberitahunya bahwa ia tidak perlu marah. Sampaikan keinginanmu dengan tenang agar kamu bisa bersikap asertif.
- Contohnya, katakan kepadanya, "Aku tau kamu lagi kesel . Aku siap jadi pendengar yang baik kalo kamu mau cerita biar kamu enggak marah."
- Contoh lain, "Lebih baik kita bicara baik-baik biar bisa cari solusi."
Iklan
-
Sampaikan kepadanya bahwa kamu tidak mau ia memaki atau berteriak. Kamu juga perlu mengingatkannya begitu ia mulai marah atau membentak. Sebagai pasangan, kedua belah pihak seharusnya saling menghargai. Oleh sebab itu, ia tetap harus menaruh respek kepadamu meskipun sedang marah. [5] X Sumber Tepercaya Mind Kunjungi sumber
- Sebagai contoh, katakan kepadanya, "Aku sedih kamu tega ngejek aku seperti itu" atau "Kita tunda dulu diskusinya kalau kamu masih marah".
- Adakalanya, menerapkan batasan berarti berpamitan untuk menunda percakapan dengannya.
-
Lakukan langkah ini ketika kalian sedang bersantai. Ajak ia berdiskusi untuk mengidentifikasi penyebab ia mudah marah dan situasi tertentu yang kerap menyulut kemarahannya. Jika kalian bisa menentukan pemicunya, kamu bisa membantunya menenangkan diri ketika ia terlihat mulai marah. [6] X Sumber Tepercaya Mind Kunjungi sumber
- Saat berdiskusi, jangan mempersoalkan pemicu kemarahan agar ia tidak merasa disalahkan.
- Sebagai contoh, ia mudah marah jika bangun kesiangan. Untuk mencegahnya, atur alarm pewaktu agar berdering 15 menit lebih awal. Jadi, ia bisa bersiap-siap pergi ke kantor dengan tenang.
Iklan
-
Kemarahan bisa membuat hubungan bermasalah. Pakar kesehatan mental bisa menolong jika kamu mengalami masalah karena kesulitan menghadapi pasangan yang pemarah. Temui psikolog atau konselor untuk mempelajari cara berkomunikasi dengan pasangan dan mengendalikan emosi. [7] X Teliti sumber
- Pasanganmu mungkin perlu mengikuti kursus untuk mengendalikan emosi.
Tips
- Menghadapi pasangan yang pemarah bukan hal mudah. Sisihkan waktu untuk memperhatikan diri sendiri agar kamu bisa menjaga kesehatan fisik dan mental . [8] X Sumber Tepercaya Mind Kunjungi sumber
Peringatan
- Segera telepon teman, anggota keluarga, atau polisi jika perilakunya membuat kamu merasa terancam. [9] X Sumber Tepercaya Mind Kunjungi sumber
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/anger-in-the-age-entitlement/200904/how-deal-angry-partner
- ↑ https://psychcentral.com/blog/how-to-switch-off-an-angry-person#4
- ↑ https://au.reachout.com/articles/when-someone-is-always-angry
- ↑ https://au.reachout.com/articles/when-someone-is-always-angry
- ↑ https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/anger/for-friends-and-family/
- ↑ https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/anger/for-friends-and-family/
- ↑ https://au.reachout.com/articles/when-someone-is-always-angry
- ↑ https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/anger/for-friends-and-family/
- ↑ https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/anger/for-friends-and-family/