Unduh PDF
Unduh PDF
Jadi, seseorang yang Anda kenal mengatakan, “Aku enggak kenal sama cewek itu”, seolah-olah itu hal biasa, ya? Bagus. Bagaimana caranya menghadapi orang seperti itu? Pertama-tama, Anda harus berhati-hati. Jika Anda ingin terus berteman dengan orang ini (dan Anda pun boleh saja untuk menjauhinya), Anda harus tetap tenang dan belajar cara menghadapinya tanpa kehilangan kesabaran.
Langkah
-
Waspada dan bersiaplah. Siapkan mental diri Anda sendiri untuk menerima bahwa Anda tidak bisa memercayai orang ini dan menganggap bahwa semua yang ia katakan tidak bisa Anda pegang. Harapkan hasil yang kemungkinan besar berbeda dari apa yang dijanjikan atau yang Anda tunggu-tunggu. Dalam kata lain? Ingatlah dengan siapa Anda berhadapan.
- Saat kita mencintai seseorang, sangat sulit untuk melupakan realitas. Kita mudah berharap dan selalu berprasangka baik pada orang tersebut. Sangat mudah untuk memikirkan bahwa orang itu adalah orang yang baik. Sayangnya, dalam situasi ini, Anda tidak bisa melakukannya. Anda harus berwaspada.
-
Buatlah catatan. Ini memang bukan hal yang menyenangkan untuk dilakukan dalam sebuah hubungan, tetapi bisa bermanfaat. Jika Anda harus memastikan bahwa Anda tidak gila atau bukan Anda yang membesar-besarkan masalah, sebaiknya simpanlah sebuah catatan untuk mencatat kejadian-kejadian tersebut. Atau, jika Anda berada dalam situasi yang mengharuskan Anda untuk memulai terapi pasangan, Anda bisa menawarkannya sebagai dokumentasi permasalahan.
- Buku catatan juga bisa membantu ingatan Anda. Akan ada saat-saat yang membuat Anda berkata, “Ingat enggak waktu aku marah sama kamu karena kamu bohong tentang benda itu di tempat yang ada patungnya. Ingat enggak ? BENDA itu”. Anda bisa mengeluarkan buku catatan Anda dan Anda bisa merasa puas untuk mengungkap kebohongan saat ia mengatakan bahwa ia mengambil saus tomat di toko. Lagipula, mengapa ia harus berbohong soal itu?
-
Jagalah fokus hubungan Anda. Daripada terus-menerus membahas soal kebohongannya, fokuskan perhatian Anda pada kualitas hubungan Anda berdua. Kebohongannya menghancurkan kepercayaan antara Anda berdua. Anda masih menyayanginya, tetapi perilakunya membuat Anda sulit merasa bahagia bersama orang tersebut. Permasalahan ini bukan disebabkan karena si pembohong, tetapi karena kebohongan dan Anda berdua.
-
Ketahuilah perilakunya yang tidak bisa dipercaya saat ada momen tertentu. Jika kebohongan besar mulai mengungkapkan dirinya sendiri, Anda mungkin bisa melihat si pembohong berkata yang sejujurnya. Hore! Tetapi jangan langsung merasa puas. Ia mungkin melihatnya sebagai sesuatu yang terjadi hanya sekali sehingga Anda bisa memercayainya. Ia akan terus menutup-nutupi kebohongannya. Jadi daripada bersorak sorai, tunggulah sampai Anda yakin yang ia ucapkan bukanlah sebuah kebohongan.
- Tetapi, beberapa pembohong patologis tidak akan melakukannya. Ia akan diam dan memandang Anda dan hanya itulah rasa bersalah yang akan Anda dapatkan. Anda harus berpuas diri dengan hanya mengetahui hal itu. Sadarilah bahwa mereka tahu Anda mengetahui kebohongannya. Itu cukup bermakna.
-
Abaikan ia. Saat si pembohong kompulsif dalam hidup Anda mulai mengatakan dua kebenaran dan satu kebohongan, abaikan ia. Jika Anda tahu ia membual, jangan perhatikan ucapannya. Saat ia berkata, “Aku dulu membiakkan musang untuk Ratu Inggris”, dan Anda menjawab, “Oh”, ia tidak hanya akan menyadari bahwa Anda tahu ia berbohong, tetapi Anda juga bisa bersenang-senang dengannya.
- Anda bisa saja menghindari kebohongannya. Masyarakat mengharuskan kita untuk berbuat baik dan mendengarkan apa yang orang lain katakan dan memedulikan segala ucapannya—tetapi ia juga melanggar aturan, jadi Anda juga bisa melakukannya. Jika ia bertanya mengapa Anda bersikap acuh tak acuh, katakan alasannya dengan jujur. Anda tidak ingin memedulikan kebohongannya lagi.
-
Bersabarlah. Jika Anda memilih untuk terus berhubungan baik dengan teman/pasangan/rekan kerja Anda, harus ada sedikit kelonggaran dalam diri Anda. Orang ini memiliki masalah yang tidak mudah ditolong. Berusahalah sebaik mungkin untuk bersabar dengannya. Kita semua memiliki masalah—kebetulan saja masalahnya membuat orang lain kesal.
- Berbicaralah kepada orang lain yang berada dalam kelompok yang sama dengan Ana berdua. Anda akan merasa jauh lebih baik untuk mempunyai seseorang yang mendukung Anda dan orang itu sudah melalui hal yang sama. Anda bisa menggabungkan kekuatan dan mencari tahu cara menghadapi masalah ini dalam cara yang konstruktif.
-
Jangan merasa harus membicarakan semua kebohongannya. Saat kebohongannya beragam, mulai dari “aku sudah isi ulang tisu toiletnya” hingga “Aku pernah botakin rambut Britney Spears”, sangat jelas bahwa Anda harus memilih apa yang harus Anda hadapi. Biarkan kebohongan-kebohongan yang kecil (mungkin Anda bisa mengabaikannya) dan hadapi kebohongan yang besar—jika Anda tidak kelelahan!
- Jika Anda memilih untuk membicarakan beberapa kebohongannya, pilihlah kebohongan yang tidak Anda mengerti. Masuk akal jika Anda berbohong untuk membuat diri sendiri terlihat baik, untuk membuat orang lain sirik kepada Anda, tetapi mengapa harus berbohong soal jumlah mayones yang tersisa di lemari es? Mulailah sebuah diskusi, jika Anda merasa harus melakukan hal itu.
Iklan
-
Tawarkan cara lain sebelum Anda membahas kebohongannya. Saat Anda melihat ia berbohong besar, tidak bijaksana untuk berkata, “Dasar penipu ulung! Itu bohong banget ”. Percakapan tersebut kemudian akan mengarah ke jalur yang sebelumnya tidak ingin Anda tempuh. Maka dari itu, sebaiknya “tuduh” orang itu dengan cara yang lebih baik, sehingga sang tertuduh memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.
- Contohnya adalah saat Anda mengetahui bahwa kekasih Anda tidak pergi ke rumah ibunya untuk membantu membereskan rumah sore tadi. Daripada mengatakan, “Hei. Aku tadi ngobrol sama ibu kamu”, mulailah dengan, “Sayang, tadi kamu benar pergi ke rumah ibu kamu?” lalu Anda bisa mengatakan, “Ibumu tadi nelpon. Kenapa kamu bohong?”.
-
Hentikan kebiasaan itu lagi dan lagi. Awalnya memang akan terasa sangat canggung. Setelahnya, Anda akan terbiasa. Saat Anda mengetahui ia berbohong, biarkan ia tahu bahwa apa yang ia ucapkan itu tidak akurat atau tidak benar —tetapi jangan bersikap seperti Anda adalah hakimnya. Berterus-terang dengan tenang, santai, dan jelas saja sudah cukup.
- Anda mungkin harus mendiskusikannya lagi dan lagi agar ia bisa mengerti. Tetapi, tidak lama lagi, layaknya ada suara bel lalu makanan terhidang di depan mata, ia akan mengetahui kapan ia berbohong dan kebiasaannya akan berhenti. Apa rintangan utamanya? Kesabaran Anda.
-
Hindari pola kebohongannya. Ini adalah wilayah yang sulit. Anda harus membuatnya tahu bahwa Anda mengetahui kebohongannya tanpa harus blak-blakan saat memberitahukannya. Anda master ninja sosial yang cerdik, bukan? Jadi, saat teman Anda berkata, “Aku pernah menjinakkan bom dengan Densus 88 tahun 2009”, Anda bisa mengatakan, “itu beneran terjadi kayak waktu kamu bilang kamu kerja nangkepin musang?” Dan saat mereka meyakinkan Anda bahwa ceritanya lebih nyata daripada cerita tentang musang, bersikap tenanglah, tersenyum, dan beri tahu bahwa riwayat kebohongannya akan muncul dengan sendirinya.
- Anda tidak merasa dendam; ada perbedaan dalam hal itu. Anda hanya memberi tahu bahwa riwayat kebohongannya kini membuatnya menderita baik Anda memercayai ucapannya atau tidak. Ucapan Anda rasional, logis, dan sulit disangkal—ia tahu itu benar.
-
Sarankan terapi. Ini adalah cara lain yang sensitif untuk menghadapi pembohong. Jika hubungan Anda cukup dekat dengan si pembohong itu dan Anda tidak mau berpura-pura kepada teman/anggota keluarga/kekasih Anda, sarankan untuk terapi. Psikolog adalah jalan keluar bagi mereka yang ingin memperbaiki diri sendiri. Jika Anda sudah pernah menjalani terapi atau dekat dengan seseorang yang sudah menjalaninya, gunakan pengalaman itu sebagai contoh. Banyak orang yang menganggap bahwa melakukan terapi merupakan sebuah kelemahan, padahal sebenarnya terapi adalah hal yang positif dan bisa menguatkan kehidupan.Iklan
-
Ketahuilah perbedaan antara pembohong patologis dan orang yang brengsek. Jika Anda memacari seseorang dan Anda menyadari bahwa ia bukanlah seorang jutawan, ia berselingkuh, dan ia tidak bisa berbahasa Perancis dengan lancar, kemungkinan besar mantan kekasih Anda adalah manusia yang amat menyedihkan. Seseorang yang berbohong untuk membuat dirinya sendiri terdengar baik atau untuk meloloskan diri dari perilaku tertentu hanyalah orang yang berpikiran sempit, tidak memedulikan orang lain, dan orang bodoh yang tidak pantas mendapatkan perhatian Anda. Ia bukanlah pembohong patologis.
- Seseorang yang bisa disebut pembohong patologis akan berbohong tentang apa pun. Ia akan berbohong tentang sesuatu yang tidak akan membuat orang lain terkesan, yang tidak akan membuatnya atau orang lain merasa lebih baik, dan tidak memiliki tujuan apa pun. Ia akan mengatakan bahwa ia kemarin melihat ada bebek di danau, padahal tidak ada danau di sekitar Anda. Ia melakukannya seperti bernapas. Ia melakukannya secara alami.
-
Pahamilah mengapa ia berbohong. Bagi kebanyakan orang, berbohong nyaman dilakukan. Kebenaranlah yang menyeramkan. Jika ia benar-benar pembohong patologis, itu hanyalah gejala dari masalah yang lebih besar. Alasan dari kebiasaan buruk mereka antara lain: [1] X Teliti sumber
- Keluarga disfungsional (biasanya ia tidak mendapatkan perhatian yang cukup)
- Pelecehan seksual atau fisik semasa kecil, atau pelecehan yang masih berlangsung
- Gangguan dalam mengontrol impuls (kleptomania, penjudi patologis, berbelanja secara kompulsif, dan lain-lain)
- Kelainan kepribadian (Kelompok B— sociopathic , narsisistik, ambangan (“ borderline ), histrionik, dan lain-lain)
- Penyalahgunaan obat atau penyalahgunaan obat dalam keluarga
-
Ketahuilah bahwa ia mungkin membenci dirinya yang seperti itu. Banyak pembohong patologis memiliki tidak rasa percaya diri dan itulah mengapa ia berbohong. Ia harus menunjukkan sebuah kesan pada dunia bahwa ia adalah seseorang yang ia banggakan, bukannya seseorang yang ia benci. Meski pembohong tidak pantas mendapatkan belas kasihan, sebaiknya Anda memahami akar permasalahan yang ia hadapi.
- Saat berhadapan dengan orang terdekat Anda yang seperti ini, ingatlah hal tersebut. Anda akan tetap logis, rasional, dan tenang. Anda tidak berhubungan dengan orang yang brengsek dan sembrono, Anda berhadapan dengan orang yang brengsek, sembrono, dan membenci dirinya sendiri. Jadi, jangan terlalu keras kepadanya.
-
Jagalah diri sendiri. Yang terpenting adalah menjaga diri Anda sendiri terlebih dahulu . Anda mungkin berada dalam hubungan yang serius dengan orang ini, tetapi hal itu tidak membuatnya bisa mengontrol emosi dan kebahagiaan Anda. Jika Anda harus pergi, pergilah. Ia tidak layak mendapatkan Anda. Ia tidak bisa membuat Anda bahagia. Memang beginilah harusnya. Anda tidak meninggalkannya; Anda melindungi diri sendiri.
- Jika Anda memilih untuk bersamanya, kuatkan diri Anda. Anda tidak bisa membantunya jika Anda tidak bisa membantu diri sendiri. Pastikan kebahagiaan Anda menjadi prioritas utama. Bukan tugas Anda untuk memperbaiki atau mengubahnya. Jika Anda ingin tetap bersamanya, lakukan secara perlahan. Tetapi, selalu ingatlah dengan diri Anda sendiri!
Iklan
Tips
- Ia berbohong kepada semua orang—bukan kepada Anda saja. Ini tentang mereka dan tidak ada hubungannya dengan nilai Anda dan hal-hal yang ia lakukan karena Anda.
Iklan
Peringatan
- Jangan kehilangan kesabaran. Argumen yang panas tidak akan membawa Anda berdua ke mana pun.
- Orang ini akan berperilaku seperti ini kepada semua orang dan ia harus mendapatkan bantuan. Skenario terbaiknya? Lama kelamaan (berbeda pada setiap orang) ia akan menyadari bahwa ia menyakiti orang-orang di sekitarnya dan ia pun menyakiti dirinya sendiri.
Iklan
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 3.655 kali.
Iklan