Unduh PDF
Unduh PDF
Seseorang yang sudah menerima Roh Kudus akan memiliki kemampuan berbahasa roh atau berdoa dalam bahasa lidah dengan alasan tertentu. Bahasa lidah adalah alat komunikasi yang sangat bermanfaat jika digunakan sesuai petunjuk yang dijelaskan dalam alkitab.
Langkah
-
Ketahui bahwa bahasa lidah adalah kemampuan yang akan akan menyertai orang-orang beriman sesuai janji Yesus. “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: … demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka”. (Markus 16:17)
-
Ingatlah bahwa kemampuan ini berasal dari Roh Kudus, bukan dari diri sendiri. “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya”. (Kisah Para Rasul 2:4)
-
Sadari bahwa Anda sedang berkomunikasi dengan Tuhan ketika berbicara dalam bahasa lidah. Adakalanya, seseorang mampu memahami bahasa lidah selayaknya bahasa sehari-hari seperti yang terjadi pada hari Pentakosta, tetapi tujuan utamanya adalah untuk berbicara dengan Tuhan.
“Siapa yang berkata-kata dengan bahasa Roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia”. (1 Korintus 14:2) -
Gunakan kemampuan berbahasa lidah untuk memperbaiki budi pekerti dan mengembangkan kehidupan spiritual. Alih-alih demi kebaikan diri sendiri, Anda harus bertumbuh dalam roh agar bisa menolong atau memotivasi orang lain. “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat”. (1 Korintus 14:4)
-
Jangan berusaha memahami apa yang Anda ucapkan. Kendalikan volume suara dan kecepatan berbicara, tetapi Anda tidak perlu memahami kontennya. Hal ini sesuai dengan ayat alkitab tentang berdoa dalam bahasa roh: “Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa”. (1 Korintus 14:14)
-
Gunakan bahasa lidah sesering mungkin saat Anda sedang sendirian. Paulus menghargai manfaat berbahasa lidah sehingga ia mengatakan: “Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua”. (1 Korintus 14:18)
-
Saat bersama orang lain, sebaiknya Anda berbicara dalam bahasa sehari-hari agar teman bicara bisa memahami apa yang Anda ucapkan. “Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, daripada beribu-ribu kata dengan bahasa roh”. (1 Korintus 14:19)
-
Ucapkan terima kasih kepada Tuhan karena Anda diberikan kemampuan berdoa dalam bahasa lidah yang menunjukkan bahwa Anda diberkati oleh Roh Kudus. Akan tetapi, gunakan bahasa lidah hanya saat berdoa pribadi sebab orang lain tidak mengerti apa yang Anda katakan. “Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan? Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, orang lain tidak dibangun olehnya”. (1 Korintus 14:16-17)
-
Jangan pernah mengatakan hal-hal yang buruk tentang Tuhan atau Yesus Kristus saat berbahasa lidah. “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus”. (1 Korintus 12:3)
- ”Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu”. (Zefanya 3:9)
-
Ketahui bahwa berbahasa lidah berarti berdoa dalam roh. Selain berdoa dalam roh (bahasa lidah), berdoalah menggunakan bahasa sehari-hari agar Anda sendiri memahami artinya. “Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku”. (1 Korintus 14:14-15)
-
Berdoalah dalam roh (berbahasa lidah) untuk menguatkan iman . “Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus”. (Yudas 20)
-
Ketahui bahwa dalam Perjanjian Lama, Nabi Yesaya pernah bernubuat tentang bahasa lidah sebagai tanda bagi kaum Yahudi. (Yesaya 28:11, 1 Korintus 14:21, Matius 11:28-30)
-
Ketahui bahwa berdoa dalam roh adalah salah satu senjata Allah. Sabda Tuhan dalam Efesus 6:10 dan 18 mengatakan bahwa kita harus mengenakan senjata Allah. “Berdoalah setiap waktu di dalam roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus”. (Efesus 6:18)
-
Pahami arti ayat kitab suci yang mengatakan “Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman”. (1 Korintus 14:22). Ayat tersebut tidak bertentangan dengan sabda Yesus yang mengatakan bahwa orang beriman akan berbicara dalam bahasa lidah sebagai tanda bagi mereka. Pikirkan apa gunanya tanda. Papan besar bertuliskan “Selamat Datang di Kota ….” dan petunjuk jalan biasanya dibutuhkan oleh para pendatang yang baru pertama kali berkunjung ke kota tersebut, tetapi penduduk setempat tidak membutuhkan papan dan petunjuk jalan lagi. Akan tetapi, tanda tersebut tetap ada dan tetap bermanfaat. Hal yang sama berlaku juga untuk bahasa lidah. Orang-orang yang baru menerima Roh Kudus membutuh tanda berupa bahasa lidah, tetapi bagi Anda yang sudah terbiasa berbahasa roh, tanda ini tidak dibutuhkan lagi.
-
Ingatlah bahwa Anda harus menjadi teladan bagi orang lain saat menggunakan atau membicarakan bahasa lidah dan hal ini harus dilakukan dalam konteks cinta kasih. (1 Korintus 14:26, 1 Korintus 13:1)
-
Pahami prosedur menggunakan bahasa lidah di gereja. Selama ibadah berlangsung, paling banyak 3 orang yang berbahasa lidah dan mereka harus saling memberikan interpretasi sesuai pemahaman yang Tuhan berikan. Semuanya harus dilakukan dengan cara yang pantas sesuai tata cara yang berlaku (misalnya dengan sopan) dan penggunaan bahasa lidah tidak boleh dilarang dalam ibadah. (1 Korintus 14:23-27 dan 39-40)Iklan
Tips
- Berbicaralah dengan jelas saat Anda berbahasa lidah. Berikan diri Anda seutuhnya agar dipakai oleh Tuhan. Gerakkan mulut dan lidah sesuai keinginan Tuhan, jangan bergumam.
- Jika Anda belum pernah berbahasa lidah dan ingin menggunakannya, carilah informasi lebih lanjut dengan membaca artikel wikiHow “ Cara Menerima Roh Kudus sesuai Alkitab ”.
- Jangan khawatir jika Anda berbicara seperti orang gagap atau hanya mengulang-ulang kata yang sama. (Yesaya 28:11). Kemampuan berbahasa lidah akan semakin baik jika digunakan secara rutin dan selalu dihargai.
- Anda boleh berdoa dalam bahasa lidah dengan orang yang tidak berbahasa lidah (jika ia setuju) setelah memberitahukan apa yang akan Anda lakukan agar ia tidak terkejut atau ketakutan.
- Jajaki kemungkinan berlatih bahasa lidah. Banyak orang yang berdoa cukup lama (bahkan sampai beberapa jam) menggunakan bahasa lidah mendapatkan jawaban atas doa mereka, melihat penyingkapan dari Tuhan, merasa lebih terpanggil untuk menjalani kehidupan Kristiani, semakin termotivasi untuk mewartakan sabda Yesus, dan mendapatkan manfaat yang lain.
- Jika Anda sudah lama tidak berbahasa lidah dan merasa ragu apakah masih mampu, mintalah Tuhan membantu Anda. Yesus bersabda bahwa Roh Kudus akan menyertai kita selama-lamanya. (Yohanes 14:16). Jadi, sekali Anda memilikinya, kemampuan ini akan tetap ada.
- Berdoa bersama dalam bahasa lidah (anggota keluarga, teman, dll. yang mampu berbahasa lidah) akan sangat bermanfaat, asalkan tidak ada orang lain yang ikut bergabung.
- Carilah informasi tentang orang-orang yang sudah berpengalaman berbahasa lidah dengan membaca buku atau melalui internet.
Iklan
Peringatan
- Bahasa lidah bertujuan memuliakan Tuhan, tetapi sesuai pesan Rasul Paulus, kita harus memberikan penjelasan yang bisa dipahami agar bermanfaat bagi orang lain:
- ” Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh ” (1 Korintus 14:19)
- Berbahasa lidah bukan untuk berkhotbah tentang Injil. Pada hari Pentakosta, bahasa lidah dimengerti oleh orang-orang yang mendengarkan, tetapi orang yang berbicara tidak mengerti sehingga Petrus harus menjelaskan apa yang sedang terjadi dalam bahasa sehari-hari.
Iklan
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 5.034 kali.
Iklan