Unduh PDF Unduh PDF

Setiap pecinta kopi pasti memiliki racikan kopi andalannya. Terkadang dibutuhkan perjalanan panjang yang melibatkan aneka jenis biji kopi dan aneka cara mengolahnya untuk menghasilkan segelas kopi dengan racikan yang sempurna. Baca artikel ini untuk mempelajari segala hal yang perlu Anda pertimbangkan demi menghasilkan segelas kopi dengan aroma, rasa, dan konsistensi yang sempurna untuk lidah Anda!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Membeli, Menyimpan, dan Menggiling Biji Kopi

Unduh PDF
  1. Ini penting untuk Anda cermati karena rasa terbaik dihasilkan oleh kopi yang segera diseduh setelah disangrai. Pastikan kemasan kopi yang akan Anda beli mencantumkan “tanggal sangrai”, pilih yang paling mendekati tanggal pembelian. Semakin lama disimpan, biji kopi akan berkurang kualitasnya. Oleh karena itu, belilah biji kopi yang kira-kira bisa Anda habiskan dalam waktu dua minggu. [1]
    • Pilih kemasan kopi yang kedap udara dan kedap cahaya demi kualitas biji kopi yang lebih baik. [2]
  2. Biji kopi akan menghasilkan aroma dan cita rasa yang berbeda jika waktu penyangraiannya berbeda. Cobalah biji kopi berwarna cokelat sedikit gelap ( medium roast ) jika menginginkan rasa yang lebih ringan, atau biji kopi yang berwarna gelap dan permukaannya berminyak ( dark roast ) jika Anda ingin membuat espresso . [3] Bereksperimenlah dengan aneka biji kopi dengan derajat sangrai yang berbeda (dimulai dari mild light roast yang berwarna cokelat muda sampai extra-dark roast yang berwarna hitam legam dengan permukaan berminyak) untuk rasa dan aroma kopi yang berbeda. Cara termudah untuk membedakan derajat sangrai biji kopi adalah dengan membandingkan warnanya. [4]
    • Biji kopi yang disangrai hingga berwarna cokelat agak gelap ( medium roast ) atau cokelat sangat gelap ( medium-dark roasts ) cenderung lebih disukai ketimbang kopi dengan derajat sangrai extra-dark karena cita rasa asli kopi masih sangat terasa. [5]
    • Jika Anda benar-benar ingin menciptakan secangkir kopi yang sempurna, belajarlah menyangrai biji kopi Anda sendiri. Dengan cara ini, Anda mampu mengontrol proses penyangraian sehingga bisa menghasilkan biji kopi tersegar dengan kualitas terbaik sesuai selera Anda.
  3. Pastikan varietas kopi (arabika atau robusta) dan daerah asalnya tercantum pada kemasan kopi yang akan Anda beli. Jika daerah asal yang tercantum lebih dari satu, tandanya produsen kopi lebih mengutamakan harga murah di atas kualitas (meski ada juga yang kualitasnya tetap baik!). Jangan membeli kopi yang sama sekali tidak mencantumkan kedua informasi ini pada kemasannya. [6]
    • Untuk menghasilkan segelas kopi yang sempurna, cobalah menggiling 100% biji kopi arabika, atau campur dengan sedikit biji kopi robusta jika Anda menginginkan lebih banyak kafein. Tidak semua biji kopi arabika berkualitas baik, terutama jika dijual dalam bentuk dark roast . Meski demikian, rasa kopi arabika biasanya lebih sedap dan tidak sepahit robusta. [7]
  4. Paparan udara, cahaya, panas, atau cairan dapat merusak cita rasa dan kualitas biji kopi Anda. Toples kaca dengan tutup berlapis karet adalah wadah penyimpanan terbaik dan bisa dengan mudah Anda temukan di supermarket-supermarket terdekat. Anda juga bisa menyimpannya di dalam plastik klip meski tidak akan bekerja sebaik toples kaca. [8]
    • Perubahan suhu dapat mengakibatkan cairan beraroma mengembun dan menguap. Simpan biji kopi pada suhu ruang atau masukkan ke dalam kulkas jika suhu dapur Anda sedang sangat panas. Jika telanjur membeli terlalu banyak, simpan kelebihan biji kopi di dalam freezer . [9]
  5. Bubuk kopi yang didiamkan terlalu lama akan kehilangan rasa terbaiknya. Untuk hasil terbaik, giling biji kopi menggunakan penggiling burr (mesin penggiling kopi yang mata pisaunya bergerigi). Dibandingkan penggiling berbilah, penggiling burr mampu menghancurkan biji kopi dengan konsistensi yang lebih baik. Namun jika di rumah Anda hanya tersedia penggiling berbilah (mesin penggiling kopi yang lebih ekonomis dan sederhana), mintalah kedai kopi terpercaya untuk menggiling biji kopi Anda menggunakan penggiling burr . Rasakan bedanya dan gunakan segera biji kopi setelah digiling. Ukuran bubuk kopi tergantung pada metode penyeduhan yang Anda pilih: [10] [11]
    • Untuk metode penyeduhan menggunakan French press atau cold brew (kopi seduh dingin), giling biji kopi hingga menghasilkan butiran-butiran kasar yang menyerupai konsistensi tanah.
    • Untuk metode kopi drip , giling kopi hingga menghasilkan konsistensi sedang menyerupai butiran pasir kasar.
    • Untuk membuat espresso , giling biji kopi hingga menghasilkan butiran-butiran halus yang menyerupai konsistensi garam atau gula halus.
    • Jika rasa kopi Anda terlalu pahit, cobalah bubuk kopi yang digiling kasar.
    • Sebaliknya, jika kopi Anda terlalu hambar, cobalah bubuk kopi yang digiling sampai benar-benar halus.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Aneka Metode Penyeduhan

Unduh PDF
  1. Metode ini memang paling banyak direkomendasikan oleh para ahli kopi. Namun bagi orang awam, dibutuhkan latihan rutin untuk mencegah kopi terasa pahit karena proses ekstraksi yang berlebihan. [12] Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menghasilkan segelas kopi nan lezat: [13]
    • Buka penutup dan plunger French press .
    • Masukkan 2 sdm (30 ml) bubuk kopi untuk satu porsi sajian, atau hingga mencapai garis batas yang tercetak di sisi French press.
    • Tuangkan air panas hingga mencapai setengah batas volume air.
    • Setelah satu menit, aduk bubuk kopi perlahan. Tuangkan sisa air dan pasang penutup French press .
    • Setelah tiga menit, tekan plunger perlahan untuk mengendapkan ampas kopi ke dasar French press . Pastikan permukaan plunger menyentuh dasar French press .
    • Setelah semua proses selesai, tuangkan kopi ke dalam cangkir atau gelas. Ampas yang tersisa bisa Anda aduk dan tenggak kembali, atau biarkan saja di dasar cangkir.
  2. Jika Anda tidak sedang terburu-buru, proses ini sangat layak dicoba untuk menghasilkan kopi yang lebih sedap! Bilas penyaring menggunakan air panas, letakkan di atas cangkir kopi Anda, dan seduh kopi sesuai langkah-langkah di bawah ini: [14] [15]
    • Letakkan bubuk kopi di sebuah penyaring kertas. Goyangkan perlahan agar bubuk kopi merata. Gunakan sekitar 2 sdm. kopi untuk satu porsi sajian atau sesuaikan dengan selera Anda.
    • Dengan menggunakan teko bermulut sempit, tuangkan air panas secukupnya untuk membasahi bubuk kopi. Pertama-tama, tuangkan air panas di bagian tengah penyaring, lalu mulailah bergerak melingkar tanpa membasahi sisi penyaring.
    • Tunggu 30-45 detik sampai gas di dalam kopi keluar.
    • Dengan kecepatan stabil, tuangkan sisa air melalui penyaring dengan gerakan melingkar agar seluruh bubuk kopi terkena air panas. Diasumsikan, air akan habis dalam waktu sekitar 2 menit 30 detik.
    • Tunggu hingga sisa air menetes ke dasar cangkir, kira-kira 20-60 detik.
  3. Tidak ada proses spesifik yang perlu Anda cermati dalam metode ini. Anda hanya perlu menuangkan air hingga merendam seluruh bubuk kopi di penyaring, tunggu hingga proses dripping selesai, dan secangkir kopi hangat pun siap Anda nikmati. Meski hasilnya tetap lezat, namun metode ini paling tidak direkomendasikan jika dibandingkan dengan metode-metode sebelumnya.
  4. Percolator menyeduh kopi dengan suhu yang sangat tinggi sehingga berisiko “membakar” kopi dan mengurangi kelezatannya. [16] Banyak ahli kopi sepakat bahwa menyeduh kopi menggunakan percolator adalah metode terburuk. Mesin kopi ini bekerja otomatis dan kerap menghasilkan kopi yang pahit dan kurang enak. [17] Jangan menggunakannya jika Anda menginginkan kopi bercita rasa surga.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Meningkatkan Cita Rasa Kopi Seduh

Unduh PDF
  1. Sisa ampas kopi yang melekat harus benar-benar dibersihkan hingga tidak ada yang tertinggal. Jika Anda menggunakan mesin pembuat kopi, cek instruksi yang tertera di kotak pembungkusnya.
  2. Meski Anda juga bisa menggunakan air keran yang disaring, namun cara terbaik tetaplah merebusnya terlebih dahulu hingga matang. Ini perlu Anda lakukan untuk menghilangkan bau tak sedap dan bakteri dalam air mentah. [18]
    • Jangan menggunakan air hasil penyulingan. Proses ekstraksi kopi membutuhkan mineral yang tidak terkandung dalam air hasil penyulingan. [19]
    • Bersihkan botol atau wadah yang Anda gunakan untuk menyimpan air.
  3. Agar lebih akurat, gunakan timbangan, bukan sendok takar. Sembari belajar, tuliskan takaran yang biasa Anda gunakan dan seperti apa hasilnya. Mulailah bereksperimen dengan takaran-takaran di bawah ini (untuk satu gelas kopi). Jika kurang sesuai dengan lidah Anda, kreasikan lagi sesuai selera: [20] [21]
    • Bubuk kopi: 0,38 ons (10,6 gr) atau 2 sdm (30 ml)
    • Air: 180 ml. Jika Anda memilih metode penyeduhan yang menguapkan banyak air, tambahkan takaran airnya (hati-hati ketika menambahkan air!). Tidak perlu khawatir jika hasilnya terlalu pekat, Anda selalu bisa kembali menambahkan air.
  4. Selalu seduh kopi Anda dengan air bersuhu 90,6–96,1ºC). [22] Biasanya, suhu ini akan tercapai 10-15 detik setelah air mendidih. [23] Agar lebih pasti, gunakan termometer dapur jika tersedia di rumah Anda.
    • Jika lokasi penyeduhan Anda terletak pada 4.000 kaki atau 1200 meter di atas permukaan laut, segera gunakan air setelah mendidih.
  5. Waktu penyeduhan yang tepat untuk masing-masing metode sudah dijelaskan di atas. Jika perlu, gunakan stopwatch untuk memastikan akurasinya. Ingat, rasa kopi yang diseduh terlalu lama bisa benar-benar pahit dan tidak sedap dikonsumsi.
    • Waktu penyeduhan bisa dikurangi jika Anda menggunakan biji kopi yang digiling sampai benar-benar halus. Sebaliknya, jika menggunakan biji kopi yang digiling kasar, tambahkan waktu penyeduhan atau sesuaikan dengan selera Anda. [24] Ingat-ingat apa pun yang Anda lakukan agar bisa mengulang kesuksesan yang sama di kemudian hari.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.437 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan