PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Menyemburkan urine merupakan perilaku komunikatif yang ditunjukkan oleh kucing jantan untuk beragam alasan. Perilaku ini menjadi masalah bagi banyak pemiliki kucing karena urine yang disemburkan berbau tajam dan dapat mengotori furnitur atau karpet. Jika kucing Anda menunjukkan perilaku seperti ini, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah perilaku tersebut.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menentukan Penyebab Munculnya Perilaku

PDF download Unduh PDF
  1. Menyemburkan urine (penandaan wilayah dengan urine) merupakan perilaku komunikatif yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Sementara itu, buang air biasanya dilakukan karena kebutuhan secara fisik dan, jika terjadi masalah dengan buang air, biasanya dikaitkan dengan masalah pada boks kotoran.
    • Tanda-tanda semburan urine biasanya ditemukan pada permukaan vertikal karena kucing menyemburkan urinenya sambil membelakangi objek. Selain itu, volume urine yang dikeluarkan lebih sedikit daripada volume urine yang dikeluarkan ketika ia buang air.
    • Urine yang disemburkan memiliki bau yang lebih tajam karena kucing mengeluarkan zat-zat kimia tertentu untuk mengirimkan pesan kepada kucing-kucing lain. [1]
    • Perilaku menyemburkan urine lebih sering muncul pada kucing jantan yang belum dinetralkan, kucing yang tinggal bersama kucing-kucing lain dalam satu rumah, atau kucing yang dipelihara dalam keluarga atau rumah yang baru saja mengalami perubahan tertentu. [2]
  2. Untuk menghentikan perilaku ini, Anda harus memahami penyebabnya. Perilaku ini merupakan cara untuk berkomunikasi dengan kucing lain sehingga kunci untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan mengetahui apa yang ingin disampaikan oleh si pus peliharaan Anda.
    • Kucing merupakan hewan teritorial yang senang menjadikan barang atau daerah tertentu sebagai benda/daerah kekuasaannya. Penandaan dengan urine merupakan caranya untuk menunjukkan keberadaannya kepada kucing-kucing lain dan daerah-daerah rumah yang menjadi daerah kekuasaannya. Jika Anda memelihara beberapa ekor kucing, ada kemungkinan kucing Anda akan menandai wilayah kekuasaannya. [3]
    • Menyemburkan urine juga merupakan ritual “kawin” untuk kucing. Perilaku ini sangat sering terjadi pada musim kawin. Feromon yang terkandung dalam urine menunjukkan kepada kucing-kucing lain bahwa kucing Anda sudah “siap” untuk kawin. Jika kucing Anda belum dinetralkan, hal ini dapat menjadi penyebab munculnya perilaku tersebut. [4]
  3. Setelah Anda mengetahui beberapa penyebab munculnya perilaku menyemburkan urine, pikirkan beberapa pertanyaan mengenai kondisi rumah saat ini. Hal ini bisa membantu Anda mencari tahu penyebab munculnya perilaku tersebut pada si pus.
    • Apakah ada bayi atau hewan peliharaan baru di rumah? Kehadiran bayi atau hewan peliharaan baru dapat membuat kucing Anda terancam sehingga perlu menandai wilayah kekuasaannya.
    • Apakah ada kucing di sekitar rumah yang masuk ke halaman dan membuat kucing Anda tertekan?
    • Apakah terjadi perubahan pada rutinitas kucing Anda? Kucing tidak menyukai perubahan dan, terkadang, menunjukkan kemarahan ketika rutinitasnya terganggu.
    • Apakah Anda memelihara beberapa ekor kucing di rumah? Jika ya, apakah setiap kucing mendapatkan cukup ruang?
    • Apakah terjadi perubahan pada boks kotoran kucing? [5]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memperbaiki Masalah yang Berkaitan dengan Stres

PDF download Unduh PDF
  1. Perubahan pada kondisi rumah dapat menyebabkan strest yang memicu rasa tidak aman sehingga kucing Anda menunjukkan perilaku menyemburkan urine untuk menandai daerah kekuasaannya. Jika kucing Anda menunjukkan perilaku tersebut, tetapkan rutinitas untuk mengurangi stres dan menghilangkan perilaku tersebut.
    • Berikan makan pada jam yang sama setiap hari dan tempatkan kotak buang air, tempat tidur, dan mainannya di daerah yang sama. [6]
    • Jika Anda memiliki perusahaan (atau tempat bisnis), tempatkan kucing di ruang terpisah. Hal ini penting untuk dilakukan terutama jika para pengunjung Anda memiliki kucing di rumah mereka masing-masing yang baunya ikut terbawa oleh pakaian yang mereka kenakan. Bau tersebut dapat memicu stres dan mendorong munculnya perilaku menyemburkan urine. [7]
    • Beberapa produk semprotan feromon (tersedia di toko perlengkapan hewan peliharaan) didesain untuk menenangkan kucing. Jika Anda tahu bahwa akan terjadi perubahan besar pada kondisi rumah (mis. kehadiran anggota keluarga atau hewan peliharaan baru), cobalah beli produk tersebut untuk membantu kucing Anda menyesuaikan diri dengan perubahan besar yang terjadi. [8]
  2. Jika Anda tinggal atau memelihara beberapa ekor kucing, perilaku menyemburkan urine sering kali muncul akibat nalurinya untuk menjaga wilayah kekuasaan. Oleh karena itu, pastikan setiap kucing mendapatkan ruang yang cukup untuk beraktivitas agar perilaku tersebut dapat dikurangi.
    • Sediakan beberapa tenggeran. Kucing senang berada di tempat yang tinggi untuk mengamati situasi. Anda bisa mengosongkan ambang jendela atau ruang pada lemari buku untuk dijadikan sebagai tenggeran. Anda juga bisa membeli perangkat kondominium kucing ( cat condo ) atau pohon kucing ( cat tree ) dari toko perlengkapan hewan peliharaan. [9]
    • Sediakan beberapa tempat makanan, minuman, tiang cakar, dan mainan. [10]
    • Sediakan lebih dari satu buah boks kotoran. Meskipun perilaku ini berbeda dari buang air kecil biasa, terbatasnya jumlah kotak buang air dapat memicu tanggapan teritorial (dalam hal ini, perilaku menyemburkan urine). Belilah lebih dari satu boks kotoran dan ambil kotoran dari kotak setiap hari. [11]
  3. Perilaku menyemburkan urine yang berulang sering kali disebabkan oleh adanya bau urine kucing, terutama pada keluarga yang memelihara lebih dari satu ekor kucing. Untuk menghentikan perilaku tersebut, bau urine atau hewan perlu dinetralkan.
    • Bersihkan apa pun yang bisa dicuci menggunakan mesin cuci dan produk detergen biasa. [12]
    • Masukkan campuran 50% air dan 50% cuka ke dalam botol semprotan dan semprotkan campuran pada permukaan objek yang terkena urine. Campuran tersebut dapat menetralkan bau dan mencegah kucing untuk menyemburkan urinenya pada objek tersebut. [13]
    • Toko hewan peliharaan, cabang toko hewan peliharaan skala besar (mis. Petco), bahkan toko swalayan dan pusat perbelanjaan menjual produk pembersih yang mengandung feromon sintetis dan enzim-enzim tertentu. Produk tersebut dapat menghilangkan bau yang mendorong munculnya perilaku menyemburkan urine pada kucing. [14]
  4. Sering kali, konflik dengan kucing lain yang berkeliaran di lingkungan sekitar mendorong si pus untuk menyemburkan urinenya. Meskipun si pus tidak diizinkan untuk berkeliaran di luar rumah, jika ia melihat atau mencium bau kucing lain melalui jendela, ia tetap bisa menunjukkan perilaku tersebut.
    • Jauhkan furnitur yang sering digunakan kucing Anda untuk memanjat dari jendela. Anda juga bisa membeli perangkat pohon kucing sebagai alternatif tempat beristirahat untuk si pus. [15]
    • Tutup jendela, tirai, atau pintu. [16]
    • Cobalah pasang perangkat pendeteksi gerakan pada perangkat penyiram kebun sehingga penyiram akan bergerak dan menyemprotkan air ke arah kucing Anda jika ia mendekati jendela. [17]
  5. Adanya bayi baru dalam keluarga bisa mendorong kucing untuk menyemburkan urinenya karena ia ingin memastikan daerah kekuasaannya tidak “dijajah”. Anda perlu menenangkan si pus untuk menyesuaikan diri dengan kehadiran anggota keluarga baru agar ia tidak mulai menunjukkan perilaku tersebut.
    • Jaga jadwal perawatan yang sudah ditetapkan meskipun terasa sulit. Kehadiran bayi baru di rumah kemungkinan membuat jadwal Anda berubah secara drastis. Akan tetapi, cobalah sebisa mungkin untuk tetap mengikuti jadwal sehari-hari kucing Anda (mis. jadwal makan, tidur, dan pembersihan boks kotoran).
    • Jangan berikan perhatian lebih kepada si pus sebelum bayi Anda hadir karena ia akan terbiasa dengan perhatian tambahan. Hal ini akan membuatnya merasa semakin tersisihkan dan “sedih” ketika bayi Anda tiba sehingga si pus akan membuat ulah untuk mendapatkan perhatian Anda.
    • Kenalkan si pus pada mainan dan perlengkapan bayi baru dengan membiarkannya mengendus dan mengamati produk-produk tersebut setelah kemasannya dibuka. Objek apa pun yang tampak baru atau memiliki bau tak familiar dapat memicu munculnya perilaku menyemburkan urine. [18]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencari Penanganan Medis

PDF download Unduh PDF
  1. Meskipun perilaku ini biasanya merupakan masalah perilaku, jika penyesuaian kondisi rumah tidak dapat menyelesaikan masalah, Anda perlu membawa si pus ke dokter hewan. Pemeriksaan dasar dapat membantu Anda mengenali atau mengetahui masalah medis yang mungkin memicu munculnya perilaku tersebut. Masalah pengendalian kandung kemih, terutama pada kucing yang sudah tua, dapat menandakan adanya masalah yang serius, seperti kerusakan organ.
  2. Jika masalah perilaku yang ada tidak dapat diselesaikan, perilaku tersebut mungkin disebabkan karena kucing Anda ingin “mempromosikan” kesiapannya untuk kawin dengan kucing lain. Perilaku ini merupakan tanda kedewasaan seksual pada kucing sehingga penetralan dapat membantu menghentikan perilaku tersebut.
    • Jika memungkinkan, kebiri kucing Anda sebelum usianya mencapai 6 bulan. Pada lebih dari 90% kasus, kucing tidak menunjukkan perilaku menyemburkan urine ketika dinetralkan pada jangka usia tersebut. [19]
    • Pada sekitar 87% kasus, kucing yang sudah tua berhenti menunjukkan perilaku tersebut setelah dinetralkan. Meskipun kebanyakan kucing langsung berhenti menunjukkan perilaku tersebut, hanya kurang dari 10% kasus yang menunjukkan kucing yang memakan waktu berbulan-bulan hingga berhenti menunjukkan perilaku tersebut. [20]
  3. Meskipun disebabkan oleh tekanan atau kecemasan, perilaku menyemburkan urine dapat ditangani dengan pengobatan yang diberikan oleh dokter hewan profesional.
    • Obat antidepresan dan antikecemasan (untuk diminum) bisa didapatkan setelah Anda melakukan konsultasi dengan dokter hewan. Obat tersebut dapat meredakan ketegangan yang disebabkan oleh banyaknya kucing di dalam rumah atau kecemasan yang dipicu oleh jadwal yang tak menentu. [21]
    • Selalu lakukan konsultasi dengan dokter hewan dan kenali riwayat kesehatan kucing Anda. Beberapa masalah kesehatan justru tidak dapat ditangani dengan baik menggunakan obat-obatan. [22]
    • Semua pengobatan yang dilakukan berpotensi memunculkan efek samping. Tanyakan kepada dokter hewan mengenai efek samping yang mungkin muncul, serta seberapa serius efek samping tersebut sebelum memberikan obat kepada si pus.
    Iklan

Tips

  • Jangan pernah memarahi kucing Anda. Tidak seperti anjing, kucing tidak dapat menanggapi penguatan positif dan negatif. Oleh karena itu, kemarahan Anda hanya akan menambah tekanan dan mendorong munculnya perilaku yang tak diinginkan.
  • Jika Anda memelihara beberapa ekor kucing, pastikan semua kucing mendapatkan perhatian yang cukup. Kucing juga bersikap teritorial terhadap manusia dan bisa merasa cemburu jika ada kucing lain yang lebih dimanjakan atau disukai.
  • Pastikan Anda yakin bahwa si pus memang menunjukkan perilaku menyemburkan urine, dan bukan sekadar buang air kecil. Buang air di luar boks kotoran dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan. Tentunya, jangan sampai Anda gagal menangani masalah tersebut dengan menganggap masalah kesehatan yang ada sebagai perilaku negatif.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 46.896 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan