Mimisan, yang juga dikenal sebagai epistaksis, adalah keluhan umum yang bisa terjadi secara spontan. Mimisan bisa terjadi saat lapisan dalam hidung seseorang terluka atau kering. Luka pada pembuluh darah kecil di dalam hidung kemudian memicu mimisan. Hampir semua mimisan berasal dari jaringan tengah yang memisahkan kedua lubang hidung. Mimisan lebih sering terjadi pada pasien penderita alergi hidung, sinusitis, hipertensi, atau gangguan pendarahan. [1] X Teliti sumber Purkey MR, Seeskin Z, Chandra R. Seasonal variation and predictors of epistaxis. Laryngoscope. 2014; 24(9):2028-2033. Jika Anda memahami penyebab mimisan dan mengetahui cara penanganannya, Anda bisa mengatasi mimisan dengan lebih baik.
Langkah
-
Atur posisi tubuh Anda. Jika Anda tidak memiliki masalah kesehatan serius yang dapat menyebabkan mimisan, Anda bisa memberikan pertolongan pertama saat mimisan untuk membantu menghentikannya. Untuk memulainya, duduklah, karena posisi ini lebih nyaman dibandingkan berdiri. Tekuk kepala Anda ke depan sehingga darah keluar melalui lubang hidung.
- Letakkanlah handuk di bawah hidung untuk menampung darah yang keluar.
- Jangan berbaring karena hal ini bisa menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan.
-
Tekan hidung. Dengan jari telunjuk dan ibu jari, tekan ujung atas hidung Anda, sehingga lubang hidung Anda seluruhnya tertutup. Menekan hidung di titik ini akan memberikan tekanan pada pembuluh darah yang rusak secara langsung, dengan demikian akan lebih efektif karena akan membantu menghentikan aliran darah. Teruslah menekan hidung Anda selama 10 menit, kemudian lepaskan.
- Jika hidung Anda masih mengeluarkan darah, tekan lagi selama 10 menit.
- Sementara Anda menekan hidung, bernapaslah melalui mulut.
-
Dinginkan tubuh Anda. Menurunkan suhu tubuh dapat mengurangi aliran darah ke hidung Anda. Untuk menurunkan suhu tubuh, masukkanlah es batu ke dalam mulut Anda. Dengan begitu, suhu tubuh Anda akan turun lebih cepat dibandingkan dengan mendinginkan bagian luar hidung. Hal ini juga akan membantu Anda mempertahankan suhu dingin lebih lama.
- Cara ini lebih efektif dibandingkan dengan meletakkan kompres dingin di atas hidung. Berdasarkan penelitian klinis baru-baru ini, kompres dingin yang diletakkan di atas hidung tidak terlalu efektif.
- Anda juga bisa mengisap es loli untuk mendapatkan hasil yang sama. [2] X Teliti sumber Porter M, Marais J, Tolley N. The effect of ice packs upon nasal mucosal blood flow. Acta Otolaryngol1991;111:1122-1125.
-
Gunakan semprotan hidung oksimetazolin. Walaupun Anda tidak sering mengalami mimisan, Anda bisa mencoba obat semprot hidung jika tidak memiliki masalah tekanan darah tinggi. Obat ini bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah di hidung Anda. Untuk menggunakannya, siapkanlah bola kapas atau kain kasa kecil, berikan 1-2 tetes obat, masukkan ke dalam hidung, tekan hidung Anda, dan periksa kembali mimisan Anda setelah 10 menit. [3] X Teliti sumber
- Jika mimisan telah berhenti, jangan keluarkan kapas atau kain kasa selama sekitar 1 jam, karena mimisan bisa berulang kembali.
- Penggunaan obat ini berulang kali, lebih dari 3-4 kali dalam sehari dapat menyebabkan kecanduan dan sumbatan pada hidung. [4] X Teliti sumber
- Gunakan obat semprot ini hanya jika mimisan Anda tidak berhenti setelah menekannya selama 10 menit.
-
Bersihkan hidung Anda dan beristirahat. Setelah mimisan berhenti, Anda bisa membersihkan bagian di sekitar hidung dengan air hangat. Setelah membersihkan wajah, sebaiknya Anda beristirahat sebentar. Hal ini diperlukan untuk mencegah mimisan berlanjut.
- Anda bisa berbaring selama beristirahat.
Iklan
-
Rawat hidung Anda dengan lembut. Karena mimisan bisa disebabkan oleh Anda sendiri, ada beberapa cara pencegahan yang akan membantu Anda mencegah mimisan di masa depan. Anda harus menghindari mengorek lubang hidung. Mengorek lubang hidung bisa menyebabkan luka pada pembuluh darah bagian dalam hidung yang sensitif. Anda juga harus membuka mulut saat bersin untuk mencegah keluarnya aliran udara melalui hidung.
- Anda harus menjaga kelembapan lapisan dalam hidung dengan mengoleskan petroleum jelly atau gel hidung ke dalam hidung Anda menggunakan bola kapas kecil dua kali sehari. [5] X Teliti sumber Porter M, Marais J, Tolley N. The effect of ice packs upon nasal mucosal blood flow. Acta Otolaryngol1991;111:1122-1125.
- Selalu tiup hidung Anda dengan lembut, dan tiuplah satu per satu secara bergantian.
- Anda sebaiknya menggunting kuku anak-anak untuk mencegah luka pada hidung mereka.
-
Belilah humidifier . Untuk meningkatkan kelembapan di lingkungan Anda, sebaiknya Anda membeli humidifier . Anda bisa menggunakan humidifier baik di rumah maupun di kantor untuk mencegah udara yang terlalu kering, terutama di musim dingin.
- Jika Anda tidak memiliki humidifier , Anda bisa meletakkan wadah logam berisi air di alat penghangat untuk melembapkan udara.
-
Tingkatkan asupan serat Anda. Konstipasi bisa menyebabkan Anda mengejan untuk mengeluarkan kotoran yang mengeras, akibatnya terjadi mimisan karena pembuluh darah yang menegang. Ketegangan pada pembuluh darah bisa menyebabkan peningkatan tekanan pembuluh darah arteri selama beberapa saat serta menyebabkan darah yang membeku dan menutup luka sebelumnya menjadi terlepas, pada akhirnya mimisan terjadi kembali. Konstipasi bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat dan meningkatkan asupan cairan Anda.
-
Makanlah serat agar kotoran yang Anda keluarkan lembut. Jangan mengejan saat buang air besar, karena hal ini akan meningkatkan tekanan pembuluh darah arteri intra serebral, sehingga menyebabkan peningkatan kemungkinan pecahnya pembuluh darah yang sensitif di dalam hidung [6] X Teliti sumber Ternent CA, Bastawrous AL, Morin NA, Ellis CN, Hyman NH, Buie WD, Standards Practice Task Force of The American Society of Colon and Rectal Surgeons. Practice parameters for the evaluation and management of constipation. Dis Colon Rectum. 2007;50(12):2013-2022.
- Mengonsumsi 6 hingga 12 buah prem dalam sehari diketahui lebih efektif dibandingkan dengan menjalani diet serat, serta dapat digunakan untuk mencegah konstipasi. [7] X Teliti sumber Attaluri A, Donahoe R, Valestin J, Brown K, Rao SS. Randomised clinical trial: dried plums (prunes) vs. psyllium for constipation. Aliment Pharmacol Ther. 2011;33(7):822-828.
- Anda sebaiknya juga menghindari makanan pedas dan panas. Panas dapat menyebakan pembuluh darah Anda melebar dan mempercepat mimisan. [8] X Teliti sumber
-
Gunakan semprotan hidung salin. Semprotan hidung salin dapat digunakan beberapa kali setiap hari untuk menjaga kelembapan hidung Anda. [9] X Teliti sumber Semprotan hidung ini tidak menyebabkan kecanduan karena hanya mengandung garam. Jika Anda tidak ingin membelinya, Anda bisa membuatnya sendiri.
- Untuk membuat sendiri, siapkanlah wadah bersih. Campurkan 3 sendok teh penuh garam bebas yodium dan 1 sendok teh soda kue. Campur kedua serbuk ini menjadi satu. Kemudian, ambil 1 sendok teh bubuk campuran keduanya, dan masukkanlah ke dalam 240 ml air distilasi suam-suam kuku atau air mendidih. Aduk rata. [10] X Teliti sumber
-
Makan flavonoid lebih banyak. Flavonoid, yang merupakan golongan senyawa kimia alami dalam jeruk, dapat memperbaiki pembuluh darah yang rentan. [11] X Teliti sumber Galley P, Thiollet M. A double-blind, placebo-controlled trial of a new veno-active flavonoid fraction (S 5682) in the treatment of symptomatic capillary fragility. Int Angiol. 1993;12(1):69-72. Karenanya, Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk meningkatkan asupan buah jeruk Anda. Makanan lain yang kaya flavonoid adalah peterseli, bawang bombai, blueberry , buah beri lainnya, teh hitam, teh hijau, dan teh oolong, pisang, dan semua jenis buah jeruk, Ginkgo biloba , anggur merah, sea buckthorns , dan cokelat hitam (dengan kandungan kokoa 70% atau lebih).
- Anda sebaiknya tidak menggunakan suplemen flavonoid, seperti pil ginkgo, tablet quersetin, ekstrak biji anggur, dan flaxseed , karena dapat menyebabkan kadar flavonoid yang terlalu tinggi dan pada akhirnya keracunan. [12] X Teliti sumber
Iklan
-
Ketahui jenis-jenis mimisan. Jenis mimisan ditentukan oleh bagian hidung mana yang mengeluarkan darah. Pada mimisan anterior, darah keluar dari bagian depan hidung. Anda juga bisa mengalami mimisan posterior, yang berasal dari bagian dalam hidung. Mimisan juga bisa terjadi secara spontan tanpa sebab yang diketahui. [13] X Teliti sumber Rudmik L, Smith TL. Management of intractable spontaneous epistaxis. Am J Rhinol Allergy. 2012;26(1):55–60.
-
Ketahui penyebabnya. Ada banyak penyebab mimisan. Saat mimisan, Anda sebaiknya dapat mengenali kemungkinan penyebabnya sehingga dapat menghindarinya di masa depan jika mungkin. Anda bisa mengalami mimisan akibat melukai diri sendiri, sebagian besar akibat mengorek lubang hidung. Hal ini merupakan penyebab yang lazim terjadi pada anak-anak. Penyebab lainnya meliputi penyalahgunaan narkoba seperti kokain, gangguan pembuluh darah, gangguan pembekuan darah, dan cedera di kepala atau wajah.
- Faktor lingkungan seperti kelembapan yang rendah, merupakan penyebab yang lazim pada musim dingin, dapat memicu iritasi lapisan mukosa hidung dan mimisan. Insidensi mimisan meningkat pada cuaca yang lebih dingin.
- Infeksi hidung dan sinus bisa menyebabkan mimisan. Alergi juga dapat menyebabkan peradangan lapisan mukosa, sehingga mengakibatkan mimisan.
- Dalam beberapa kasus tertentu, migren pada anak-anak juga diperkirakan menjadi penyebab mimisan. [14] X Teliti sumber Jarjour IT, Jarjour LK. Migraine and recurrent epistaxis in children. Pediatr Neurol. 2005;33(2):94-97.
- Cedera di wajah juga dapat menyebabkan mimisan.
-
Hindarilah situasi tertentu. Jika Anda mimisan, Anda sebaiknya menghindari situasi atau kegiatan tertentu yang dapat memperparahnya. Jangan berbaring telentang. Karena hal ini bisa menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan Anda, sehingga memicu muntah. Anda juga harus menghindari batuk dan berbicara, karena dapat mengiritasi lapisan mukosa hidung dan menyebabkan mimisan kembali.
- Jika Anda harus bersin saat mimisan, Anda sebaiknya mencoba mengeluarkan udara melalui mulut sehingga tidak memperparah luka atau mimisan di hidung Anda.
- Jangan meniup atau mengorek hidung, terutama jika mimisan sudah mulai berhenti. Anda bisa menyebabkan darah yang sudah membeku terlepas dan mimisan terjadi kembali.
-
Kunjungi dokter. Ada situasi tertentu yang membuat Anda harus mengunjungi dokter. Jika mimisan yang Anda alami cukup berat, lebih dari beberapa tetes, berlangsung lebih dari 30 menit, dan terjadi berulang kali, Anda sebaiknya mengunjungi dokter. [15] X Teliti sumber Anda juga sebaiknya mencari pertolongan medis jika Anda menjadi pucat, lelah, atau mengalami disorientasi.
- Jika Anda kesulitan bernapas, terutama jika darah mengalir ke tenggorokan, Anda sebaiknya mengunjungi dokter. Hal ini bisa memicu iritasi dan batuk. Sehingga kemungkinan terjadi infeksi, yang pada akhirnya menyebabkan kesulitan bernapas.
- Anda harus selalu mengunjungi dokter jika mimisan terjadi akibat cedera berat pada hidung. [16] X Teliti sumber
- Anda sebaiknya juga mengunjungi dokter jika mengalami mimisan saat mengonsumsi obat-obatan antipembekuan darah seperti warfarin, klopidogrel, atau aspirin harian. [17] X Teliti sumber
Iklan
Tips
- Hindari merokok saat mimisan. Asap rokok bisa menyebabkan iritasi dan membuat hidung menjadi kering.
- Jangan gunakan krim antiseptik, karena banyak orang yang sensitif terhadap krim semacam ini, serta dapat membuat peradangan pada hidung semakin parah. Hanya gunakan salep basitrasin jika diresepkan oleh dokter Anda untuk mengobati pengerasan kulit akibat infeksi.
- Tetap tenang, separah apa pun mimisan Anda. Ketenangan akan membantu Anda agar tidak panik atau pingsan.
- Ingatlah untuk melembapkan udara, makan sehat, dan menjauhkan tangan dari hidung Anda!
- Jangan panik saat melihat banyak darah, karena tampaknya bisa lebih banyak dibandingkan jumlah sebenarnya. Sebagian besarnya hanyalah cairan lain yang ada di hidung Anda. Ada banyak pembuluh darah di dalam hidung kita!
Referensi
- ↑ Purkey MR, Seeskin Z, Chandra R. Seasonal variation and predictors of epistaxis. Laryngoscope. 2014; 24(9):2028-2033.
- ↑ Porter M, Marais J, Tolley N. The effect of ice packs upon nasal mucosal blood flow. Acta Otolaryngol1991;111:1122-1125.
- ↑ http://sinus.wustl.edu/Details.aspx?ID=300
- ↑ http://healthline.com/health-blogs/outdoor-medicine/nosebleed
- ↑ Porter M, Marais J, Tolley N. The effect of ice packs upon nasal mucosal blood flow. Acta Otolaryngol1991;111:1122-1125.
- ↑ Ternent CA, Bastawrous AL, Morin NA, Ellis CN, Hyman NH, Buie WD, Standards Practice Task Force of The American Society of Colon and Rectal Surgeons. Practice parameters for the evaluation and management of constipation. Dis Colon Rectum. 2007;50(12):2013-2022.
- ↑ Attaluri A, Donahoe R, Valestin J, Brown K, Rao SS. Randomised clinical trial: dried plums (prunes) vs. psyllium for constipation. Aliment Pharmacol Ther. 2011;33(7):822-828.
- ↑ http://austinentassociates.com/pdf/ENT_Epistaxis_Precautions.pdf
- ↑ http://emedicine.medscape.com/article/863220-treatment
- ↑ http://aaaai.org/conditions-and-treatments/library/allergy-library/saline-sinus-rinse-recipe.aspx
- ↑ Galley P, Thiollet M. A double-blind, placebo-controlled trial of a new veno-active flavonoid fraction (S 5682) in the treatment of symptomatic capillary fragility. Int Angiol. 1993;12(1):69-72.
- ↑ http://www.berkeley.edu/news/media/releases/2000/09/19_flav.html
- ↑ Rudmik L, Smith TL. Management of intractable spontaneous epistaxis. Am J Rhinol Allergy. 2012;26(1):55–60.
- ↑ Jarjour IT, Jarjour LK. Migraine and recurrent epistaxis in children. Pediatr Neurol. 2005;33(2):94-97.
- ↑ http://sinus.wustl.edu/Details.aspx?ID=300
- ↑ http://www.cfpc.ca/projectassets/templates/resource.aspx?id=1405
- ↑ http://www.uptodate.com/contents/nose bleeds-epistaxis-beyond-the-basics