Unduh PDF Unduh PDF

Mendapati teman dekat kamu hamil bisa menjadi masalah yang membingungkan bagi seorang remaja. Kamu mungkin mengkhawatirkan kesehatan dan kesejahteraan temanmu. Mungkin kamu khawatir kehadiran bayi akan mengubah persahabatan kalian. Saat ini adalah masa-masa sulit bagi semua orang, terutama bagi temanmu. Sebagai teman terdekatnya, hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah berada di sisinya, memberikan dukungan, dan membesarkan hatinya saat dia merasa sedih.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyikapi Kabar Kehamilan

Unduh PDF
  1. Pastikan teman kamu tahu bahwa kamu selalu bersedia mendengarkan curahan hatinya. Namun, jika teman kamu mengatakan perlu waktu untuk berpikir sendirian, jangan paksa dia bicara. Berikan waktu kepadanya dan ingatkan bahwa kamu selalu ada jika dia perlu teman bicara. [1]
    • Katakanlah, “Aku tahu kamu pasti kewalahan sekali sekarang, makanya aku selalu ada di sini kalau-kalau kamu perlu teman bicara.”
  2. Jika teman kamu mengungkapkan kehamilannya kepada kamu, jangan sebarkan berita ini tanpa izinnya. Hanya teman kamu yang boleh memutuskan untuk menyebarkan berita ini atau tidak. Oleh karenanya, menyebarkan berita ini tanpa persetujuannya dapat menimbulkan masalah.
    • Jika kamu khawatir teman tidak meminta bantuan terhadap kehamilannya, ungkapkan perasaanmu kepadanya. Sebagai contoh, kamu bisa berkata, “Aku tahu kamu pasti kewalahan, tetapi aku khawatir sama kesehatanmu. Sebaiknya, kamu datangi saja dokter dulu.”
  3. Teman kamu akan harus membuat keputusan perihal kehamilannya. Jika dia memustuskan untuk membesarkan anaknya, atau diserahkan untuk diadopsi, atau keputusan lain, jangan buat teman kamu bingung terhadap keputusannya. Tawarkan saja bagaimana kamu bisa membantu teman mengatasi masalahnya. [2]
    • Sebagai contoh, teman kamu mungkin perlu diantar ke klinik dokter atau agensi pengadopsian anak. Untuk menentukan kebutuhannya, kamu cukup berkata, “Aku siap bantuin kamu nih. Apa yang bisa aku lakukan?”
  4. Menceramahi teman kamu sekarang tidak akan membantu sedikit pun. Jangan beri tahu teman kamu apa yang harus dilakukannya, apa yang kamu lakukan, atau apa solusi terbaik untuk masalah ini. Jika tidak ditanya, jangan berikan saran. [3]
    • Alih-alih menghakimi, tanyakan perasaan temanmu saat ini. Mungkin dia merasa mual akibat morning sickness atau sedang penuh emosi karena menyimpan rahasia. Biarkan dia mencurahkan isi hatinya alih-alih mendikte perasaannya.
    • Katakan bahwa kamu masih menyayanginya dan persahabatan kalian tidak akan berubah. Teman kamu mungkin ketakutan dan perlu ditenangkan hatinya. [4]
    • Stres akan berdampak buruk terhadap bayi sehingga teman kamu perlu didukung supaya merasa positif. Jika teman kamu memutuskan akan membesarkan bayinya, bicarakanlah perihal anaknya tersebut. Membesarkan bayi dapat menjadi topik seru yang dapat kalian obrolkan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membahas Kehamilan

Unduh PDF
  1. Teman kamu akan memutuhkan antara membesarkan anaknya, diberikan untuk diadopsi, atau diaborsi. Keputusan ini sulit dibuat tanpa pemahaman penuh perihal tiap opsi sehingga bantuan kamu dibutuhkan supaya dia dapat memahami pilihan-pilihan yang dimiliki. [5]
    • Coba mulai riset dengan menanyakan pilihan-pilihan yang dipertimbangkannya. Banyak orang yang memiliki perasaan kuat terhadap hal-hal seperti aborsi sehingga opsi ini biasanya tidak diambil. Bantulah teman kamu meneliti setiap pilihannya.
    • Bantulah teman kamu membuat daftar kelebihan dan kekurangan seiring riset opsi yang dimiliki. Sebagai contoh, kelebihan aborsi mungkin kehamilan tidak akan diketahui siapa pun kecuali kalian berdua. Kekurangannya, teman kamu akan menyesali perbuatannya dan adanya risiko komplikasi medis.
  2. Jika teman kamu memutuskan untuk membesarkan anaknya atau diberikan untuk diadopsi, dia harus memberi tahu orang tuanya. Salah satu cara mendukungnya adalah dengan menemaninya saat pemberitahuan dilakukan.
    • Katakanlah, “Aku tahu kamu takut memberi tahu orang tuamu. Kalau mau, aku akan menemanimu.” Jika dia menolak tawaran kamu, jangan tersinggung. Mungkin, teman kamu ingin bicara kepada orang tuanya sendirian.
    • Siapkan diri melihat kekecewaan orang tuanya dan persiapkan rencana cadangan jika teman kamu diusir dari rumahnya. Apakah rumah kamu tersedia jika muncul hal yang darurat?
    • Minta saran dari orang tuamu setelah teman kamu bicara dengan orang tuanya. Orang tuamu mungkin mengenal orang tua teman kamu dan bisa menawarkan bantuan sesama orang tua. Bantuan orang dewasa akan dapat membantu meringankan beban dan stres teman kamu. Namun, pastikan kamu memberi tahu temanmu terlebih dahulu.
  3. Jangan lupa, keputusan akhir berada dan hanya di tangan temanmu. Jika temanmu meminta saran, silakan memberikannya, namun jangan coba mengubah pendiriannya atau memaksakan pendapatmu.
    • Jika temanmu berkata akan membesarkan anaknya, katakanlah, “Kamu pasti sangat ketakutan sekarang, tapi kamu pasti akan menjadi ibu yang hebat!”
    • Jika temanmu berkata akan memberikan bayinya untuk diadopsi, coba katakan, “Semua ini pasti terasa berat buatmu, tetapi kamu akan memberikan hadiah istimewa bagi pasangan yang beruntung!”
    • Jika teman kamu mengatakan akan mengaborsi kandungannya, katakan, “Keputusan ini pasti sangat sulit buatmu, tetapi aku ada di sini untuk membantumu.”
  4. Salah satu tugas seorang teman adalah berada di sisi sahabat ketika susah dan senang. Remaja yang hamil sering kali berhenti sekolah, namun dukungan dari teman mungkin akan membantunya tetap bersekolah. [6]
    • Ada sekolah yang memiliki program khusus untuk remaja hamil. Jika temanmu tertarik, kamu bisa mengecek dengan konselormu apakah fasilitas tersebut ada di sekolahmu.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menjaga Diri Sendiri

Unduh PDF
  1. Walaupun mendukung teman yang kesulitan sangat penting, kamu juga harus bisa menjaga fokus di sekolah dan aktivitas ekstrakurikuler. Teman yang hamil bisa membuatmu kewalahan, namun kamu perlu ruang untuk diri sendiri tanpa terlibat masalahnya setiap saat.
  2. Kamu mungkin marah karena temanmu hamil, cemburu karena waktu bersama kalian akan berkurang saat dia bersama anaknya atau stres akibat rahasia yang disimpan. [7]
    • Kamu berhak merasa demikian, namun jangan lupa teman yang sedang hamil bukanlah tempat terbaik untuk mencurahkan perasaan. Kamu mungkin perlu bicara dengan orang dewasa tepercaya alih-alih menambah stres ke teman yang sudah stres.
  3. Melalui masa sulit ini bersama teman mungkin sangat membebani kamu. Oleh karenanya, cobalah bicara dengan konselor. Konselor adalah orang dewasa bisa kamu percaya untuk menyimpan rahasia, kecuali pada hal-hal tertentu.
    • Konselor dapat menawarkan saran dan dukungan, tetapi dia tidak dapat membocorkan rahasia temanmu kecuali terancam bahaya, misalnya temanmu memiliki kecenderungan bunuh diri. Jika kamu mengatakan kepada konselor bahwa temanmu cenderung bunuh diri, konselor memiliki keharusan untuk mengetahui kebenarannya. Jika benar, konselor harus melaporkannya kepada dinas sosial
    • Jangan lupa bahwa bericara dengan orang dewasa memberikan kesempatan bagi kalian untuk bertanya dan memperoleh informasi lebih lanjut yang dapat membantu kamu dan temanmu mengatasi masalah ini.
  4. Jangan lupa, remaja yang hamil berisiko putus sekolah dan memengaruhi masa depannya. Jadikan kejadian ini sebagai pelajaran untuk melindungi diri sendiri. Walaupun temanmu merasa bahagia karena hamil, kehidupan ibu remaja tidaklah mudah.
    • Selalu gunakan kondom untuk melindungi diri dari kehamilan dan Penyakit Seksual Menular. [8] Namun, jangan lupa bahwa satu-satunya cara untuk 100% menghindari kehamilan remaja adalah tidak berhubungan seksual sama sekali.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.649 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan