Unduh PDF Unduh PDF

Siapa, sih , yang tidak pernah berjerawat? Sayangnya, beberapa jenis jerawat dapat bertransformasi menjadi peradangan atau bahkan abses di kulit, yang secara umum disebut sebagai jerawat batu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Jerawat batu paling lazim terjadi pada remaja, terutama karena perubahan hormon dan peningkatan produksi minyak dalam tubuh dapat memerangkap bakteri di dalam pori-pori kulit. Oleh karena jerawat batu dapat menimbulkan rasa sakit, meradang, dan terbentuk cukup dalam di balik lapisan kulit, umumnya kemunculannya akan meninggalkan bekas. Untungnya, ada beberapa kiat rumahan dan medis ampuh yang bisa Anda gunakan untuk menghilangkan bekas jerawat batu. Baca artikel ini untuk mengetahuinya, ya! [1]

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Menghilangkan Bekas Jerawat di Rumah

Unduh PDF
  1. Meski terdapat banyak obat alami yang diklaim mampu memudarkan atau menghilangkan bekas jerawat batu, bukan berarti seluruhnya pasti aman untuk Anda gunakan. Oleh karena itu, selalu luangkan waktu untuk membaca zat yang terkandung di dalamnya, dan hindari bahan-bahan yang memicu sensitivitas atau reaksi alergi Anda.
    • Jika ingin membeli obat jerawat yang dijual bebas di apotek, ketahui informasi sebanyak mungkin mengenai obat tersebut sebelum menggunakannya.
  2. Jika bekas jerawat terlihat menghitam, cobalah mengoleskan perasan lemon untuk mencerahkan warna kulit dan mempercepat penyembuhan luka. Gunakan kapas atau cotton bud yang direndam dengan perasan lemon untuk mengaplikasikan obat alami tersebut secara langsung ke kulit yang memiliki bekas jerawat. Jika kulit Anda tergolong sensitif, encerkan terlebih dahulu perasan lemon dengan air atau minyak noncomodogenic (tidak berpotensi menyumbat pori-pori), seperti minyak argan. [2] Kemudian, diamkan perasan lemon hingga mengering sebelum membilasnya dengan air hangat. Lakukan proses tersebut satu kali sehari. [3]
    • Jangan biarkan kulit yang dibubuhi perasan lemon terkena sinar matahari. Hati-hati, perasan lemon dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
  3. Jaringan kulit yang ditumbuhi jerawat batu mungkin akan terasa keras atau padat ketika disentuh. Untuk melunakkan jaringan tersebut, cobalah memijat bekas jerawat dengan lidah buaya. Jika memungkinkan, gunakan gel alami yang diambil langsung dari tanaman lidah buaya. Jika tidak, cobalah membeli gel lidah buaya murni (tidak mengandung campuran apa pun) di berbagai apotek dan toko kecantikan. [4]
    • Lidah buaya dapat memudarkan bekas jerawat dan memperbaiki kondisi kulit, [5] terutama karena kandungan zat antiradangnya yang mampu meningkatkan elastisitas jaringan kulit baru.
  4. Beli kapsul berisi vitamin E cair dengan dosis 400 IU, atau kapsul berisi vitamin D cair dengan dosis 1000 sampai 2000. Setelah itu, buka kapsul dan tuangkan isinya ke dalam mangkuk berukuran kecil. Kemudian, campurkan vitamin dengan 8 sampai 10 tetes minyak kastor, aduk rata, lalu pijatkan campuran tersebut ke bekas jerawat. Diamkan vitamin di permukaan kulit untuk memudarkan bekas jerawat batu. [6] [7]
    • Atau, Anda juga bisa mencampurkan 2 sampai 3 tetes minyak lavendel atau minyak St John's wort dengan 2 sdm. minyak kastor, lalu memijatkan campuran tersebut ke area yang memiliki bekas jerawat. Selama ini, minyak St. John's wort lazim digunakan untuk menyembuhkan bekas operasi sesar. [8]
  5. Seduh satu kantong teh hijau organik dalam air hangat untuk melunakkan teksturnya. Setelah itu, kompres bekas jerawat dengan kantong teh hangat selama 10 sampai 15 menit. Lakukan proses tersebut 3 kali seminggu, dan tingkatkan frekuensinya menjadi setiap hari seiring berjalannya waktu. Jika ingin, Anda juga bisa merendam handuk kecil dalam teh hijau, memeras handuk untuk membuang kelebihan cairannya, dan mengompreskannya ke bekas jerawat.
    • Teh hijau memiliki kandungan antioksidan yang dapat memudarkan bekas jerawat serta memulihkan kondisi kulit. [9]
  6. Jenis herba ini sudah digunakan selama berabad-abad dalam metode pengobatan tradisional Tiongkok untuk memudarkan bekas luka. Untuk menggunakannya, cobalah membeli R. arnebiae di toko obat Tiongkok atau menggunakannya dalam bentuk sabun, bubuk, atau herba pekat. Untuk menggunakan herba bubuk, campurkan ½ sdt. R. Arnebiae bubuk atau ¼ sdt. R. Arnebiae pekat dengan 1 atau 2 sdm. minyak kastor. Setelah itu, pijatkan larutan ke bekas jerawat sebanyak 3-4 kali seminggu. Seiring berjalannya waktu, Anda bisa mulai meningkatkan frekuensinya dengan mengoleskan herba setiap hari ke bekas jerawat. [10]
    • R. Arnebiae juga dikenal dengan nama Zi Cao dan lithospermum erythrorhizon . Dalam teknik pengobatan Tiongkok, R. arnebiae dikategorikan sebagai obat pelepas racun dan panas dari dalam tubuh. Penelitian pun menunjukkan bahwa mengonsumsi R. arnebiae terbukti mampu mengurangi produksi sel pembentuk luka dan menurunkan fungsinya.
  7. Metode ini bisa dilakukan untuk memudarkan bekas jerawat. [11] Jika tertarik melakukannya, cari produk pengelupasan asam glikolat yang bisa digunakan di rumah, dan gunakan sesuai instruksi yang tertera pada kemasan.
  8. Meski dapat membantu menyamarkan bekas jerawat, perban silikon harus selalu dikenakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, pikirkan apakah Anda bisa mengenakannya setiap hari dalam jangka waktu yang cukup lama, kemungkinan besar beberapa bulan. [12] Jika tidak keberatan melakukannya, perban silikon bisa dibeli tanpa resep dokter di berbagai apotek.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Melakukan Pengobatan Medis

Unduh PDF
  1. Jika bekas jerawat tidak kunjung hilang meski sudah diobati dengan bahan-bahan alami atau obat bebas selama 6-8 minggu, segeralah memeriksakan diri ke dermatolog. Lakukan ini, terutama jika jerawat menimbulkan rasa sakit dan bekasnya tak kunjung memudar.
    • Kemungkinan, dokter akan merujuk Anda kepada dermatolog yang tepercaya atau memiliki spesialisasi di bidang pengobatan jerawat batu. Jika memungkinkan, mintalah rekomendasi dermatolog yang biaya pemeriksaan dan pengobatannya bisa ditanggung oleh pihak asuransi yang menaungi Anda.
  2. Keduanya merupakan metode pembersihan bekas jerawat yang paling lazim, tetapi umumnya hanya diaplikasikan untuk bekas jerawat yang berukuran kecil. Pertama-tama, pasien akan terlebih dahulu diberi bius lokal. Setelah obat bius bekerja, dermatolog akan menggunakan alat khusus untuk mengikis lapisan kulit terluar pasien. Jika area yang berjerawat cukup luas dan prosedur yang perlu dilakukan lebih kompleks, pasien mungkin akan dibius total. [13]
    • Umumnya, kulit Anda akan terlihat merah dan membengkak setelah perawatan dilakukan. Namun, seharusnya kondisinya akan kembali normal dalam waktu 2 sampai 3 minggu.
  3. Jika kondisi bekas jerawat lebih parah, kemungkinan dermatolog merasa perlu membuang lapisan terluar kulit Anda. Sebelum melakukan pengelupasan mendalam, umumnya pasien akan menerima bius lokal agar tertidur pulas selagi prosedur dilakukan. Pada prosedur tersebut, dokter akan mengaplikasikan cairan kimia khusus ke sebagian kulit, lalu mengelupasnya bersamaan dengan lapisan terluar kulit yang memiliki bekas jerawat batu. [14]
    • Setelah menyelesaikan prosedur pengelupasan kimia mendalam, dermatolog akan mengajarkan cara mengganti perban yang benar. Namun, jika intensitas prosedur tidak terlalu tinggi, kemungkinan besar Anda hanya perlu mengaplikasikan kompres dingin dan losion ke kulit.
  4. Jika tekstur bekas jerawat melesak ke dalam kulit, cobalah mengisi ruang pada kulit yang kosong dengan melakukan suntik dermal filler . Pada prosedur tersebut, kolagen (protein yang disetujui oleh BPOM Amerika) akan disuntikkan ke bawah lapisan kulit untuk mengisi rongga yang kosong akibat pertumbuhan jerawat.
    • Selain itu, dermatolog mungkin juga akan menyuntikkan steroid ke bekas jerawat yang mengalami hiperpigmentasi atau berwarna lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
  5. Metode pulsed dye lasers atau intense pulsed light dapat digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat yang menonjol, dengan memanfaatkan sorotan energi cahaya berintensitas tinggi untuk membakar kulit yang rusak dan memiliki bekas jerawat. Setelah bekas jerawat terbakar, kulit dapat lebih mudah pulih dengan normal tanpa meninggalkan bekas. [15]
    • Sementara itu, terapi laser dan cahaya yang kurang intensif dapat digunakan untuk menstimulasi produksi kolagen dalam kulit tanpa harus membakar lapisan kulit Anda. [16]
  6. Umumnya, prosedur ini digunakan untuk mengobati bekas jerawat batu yang sangat dalam, terutama jika seluruh metode lain tidak berhasil. Pada prosedur tersebut, dermatolog akan melubangi kulit untuk mengeluarkan jaringan yang rusak, lalu mengisi lubang tersebut dengan kulit Anda sendiri (umumnya diambil dari kulit di belakang telinga. [17]
    • Ingat, sebagian besar perusahaan asuransi tidak menanggung biaya pengangkatan bekas jerawat, terutama karena tindakan tersebut dikategorikan sebagai bedah kosmetik (kecuali jika bekas jerawat Anda merupakan cacat fisik). Cek kebijakan yang diberlakukan oleh perusahaan asuransi yang menaungi Anda!
  7. Untuk jenis terapi ini, dermatolog akan mengaplikasikan alat khusus yang memiliki beberapa jarum kecil di ujungnya ke area kulit yang memiliki bekas jerawat. Kemudian, jarum akan menusuk lapisan kulit, dan selagi luka akibat tertusuk jarum sembuh, kulit akan memproduksi kolagen yang mampu mengisi ruang kosong di dalam dan sekitar luka. Untuk mendapatkan hasil terbaik, terapi ini perlu dilakukan beberapa kali. Bersiaplah pula untuk mengalami pembengkakan yang bersifat temporer pascaterapi. [18]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menutup Jerawat dengan Concealer

Unduh PDF
  1. Amati baik-baik bekas jerawat dan cobalah mengidentifikasi warnanya. Setelah itu, pilih concealer atau alas bedak yang warnanya berlawanan dengan warna bekas jerawat di roda spektrum warna. Percayalah, metode ini dapat menutup bekas jerawat dengan sangat efektif! Secara umum, Anda bisa menggunakan: [19]
    • Concealer hijau untuk menyamarkan bekas jerawat kemerahan.
    • Concealer kuning untuk meratakan warna kulit yang bernoda akibat bekas jerawat.
    • Concealer merah muda untuk menyeimbangkan area kulit yang berwarna gelap atau keunguan.
  2. Pertama-tama, tuangkan sedikit concealer ke punggung tangan Anda. Setelah itu, ambil sedikit concealer dengan ujung kuas dan segera aplikasikan tipis-tipis ke area kulit yang memiliki bekas jerawat. [20]
    • Jika tidak memiliki kuas, Anda juga bisa mengaplikasikan concealer dengan jari tangan. Namun, pastikan jumlahnya tidak terlalu banyak agar bekas jerawat tidak semakin menonjol.
  3. Langkah ini terutama perlu dilakukan jika warna kulit Anda sedikit berbeda dengan warna riasan, atau jika Anda menggunakan concealer ( color corrector ) berwarna hijau yang sangat mencolok di kulit. Kenakan alas bedak yang sering Anda pakai untuk meratakan warna kulit dan menyamarkan bekas jerawat. [21]
    • Berhati-hatilah saat menumpuk concealer dengan alas bedak agar warna concealer tidak terhapus atau bergeser.
  4. Diamkan alas bedak selama beberapa menit agar teksturnya sedikit mengering. Setelah itu, aplikasikan bedak tabur atau padat dengan bantuan kuas berukuran besar dengan gerakan vertikal ke arah atas. Pastikan kuas terlebih dahulu diketukkan ke udara untuk membuang kelebihan bedak sebelum disapukan ke wajah. [22]
    • Pastikan Anda selalu membersihkan riasan wajah setiap malam. Kebiasaan ini akan membuat kulit tetap sehat dan tidak berjerawat.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mencegah Jerawat Kembali Muncul

Unduh PDF
  1. Semakin lama jerawat didiamkan, semakin besar pula kemungkinannya untuk berbekas. Oleh karena itu, tingkatkan frekuensi mencuci muka , obati jerawat dengan bahan-bahan alami, atau gunakan obat bebas yang dijual di apotek. Jika seluruh metode tersebut tidak berhasil, atau jika jerawat bertransformasi menjadi nodula (seperti kista atau bisul), segeralah memeriksakan diri ke dermatolog. [23]
    • Dermatolog dapat meresepkan obat jerawat yang tepat atau menyuntikkan kortison ke lapisan kulit untuk mengurangi pembengkakan dan mengempiskan jerawat. Menurut penelitian, jerawat yang diobati selagi meradang memiliki kemungkinan lebih kecil untuk berbekas. [24]
  2. Sebesar apa pun godaan untuk mengurangi ukuran jerawat, berusahalah menahannya karena tindakan tersebut akan meningkatkan kemungkinan jerawat untuk meninggalkan bekas. Lagi pula, memencet jerawat juga akan membuat bakteri lebih mudah menembus kulit. Alhasil, kondisi kemerahan dan pembengkakan pada jerawat pun akan semakin parah. [25]
    • Tindakan tersebut juga berpotensi menyebarkan bakteri penyebab jerawat ke pori-pori kulit yang masih sehat di sekitarnya. Alhasil, jerawat pun akan semakin banyak bermunculan setelahnya!
  3. Penelitian menunjukkan bahwa mengaplikasikan obat retinoid topikal adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah jerawat berbekas. Oleh karena itu, cobalah memilih produk perawatan kulit yang mengandung asam retinoat dan menggunakannya sesuai instruksi yang tertera pada kemasan. Sebaiknya, gunakan produk tersebut selama setidaknya 12 minggu untuk mencegah jerawat meninggalkan bekas. [26] [27]
    • Jika memungkinkan, gunakan produk yang juga mengandung asam glikolat. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi asam retinoat dan asam glikolat jauh lebih efektif daripada asam retinoat yang digunakan secara mandiri.
  4. Jika Anda merupakan seorang perokok, berusahalah untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi kebiasaan tersebut. Ingat, merokok dapat merusak kulit dan terbukti memperlambat proses penyembuhan luka. [28]
    • Selain itu, merokok juga akan mempercepat proses penuaan kulit dan membuatnya lebih cepat keriput. [29]
    • Agar kulit tidak dehidrasi dan rusak, kurangi pula konsumsi alkohol.
    Iklan

Tips

  • Selalu kenakan tabir surya dan pakaian tertutup saat akan beraktivitas di luar ruangan, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan jerawat. Hati-hati, obat-obatan yang digunakan umumnya akan meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. [30]
  • Lembapkan kulit dengan krim atau losion yang mengandung bahan noncomodogenic .
Iklan

Referensi

  1. http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=2898
  2. https://thebestorganicskincare.com/a-list-of-non-comedogenic-facial-oils
  3. Moores, J. (2013). Vitamin C: a wound healing perspective. British Journal Of Community Nursing, 18S6-s11.
  4. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25003428
  5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4506744/
  6. Pandel, R., Poljšak, B., Godic, A., & Dahmane, R. (2013). Skin Photoaging and the Role of Antioxidants in Its Prevention. ISRN Dermatology, 1-11.
  7. Martindale, D. (2000). Scar no more. Scientific American, 283(1), 34-36.
  8. Samadi, S., Khadivzadeh, T., Emami, A., Moosavi, N. S., Tafaghodi, M., & Behnam, H. R. (2010). The effect of Hypericum perforatum on the wound healing and scar of cesarean. Journal Of Alternative And Complementary Medicine (New York, N.Y.), 16(1), 113-117.
  9. http://www.takingcharge.csh.umn.edu/explore-healing-practices/botanical-medicine/-there-good-scientific-evidence

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.669 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan