PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bergumam adalah kebiasaan berkomunikasi yang buruk dan sayangnya, masih dimiliki oleh banyak orang. Ketika bergumam, seseorang akan berbicara dengan suara yang sangat rendah dan artikulasi yang sangat samar; akibatnya, mereka sering kali diminta mengulangi ucapannya oleh lawan bicaranya. Anda memiliki kebiasaan serupa? Kemungkinan besar, sesungguhnya Anda sudah tahu caranya berbicara tanpa bergumam (misalnya ketika Anda harus berbicara dengan seseorang yang sudah sangat tua atau mengalami gangguan pendengaran). Masalahnya, dapatkah Anda melatih alam bawah sadar untuk tetap melakukannya meski berbicara dengan orang yang tidak mengalami masalah pendengaran? Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menemukan jawabannya!

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Memperbaiki Postur

PDF download Unduh PDF
  1. Berdirilah dengan tegak . Sekalipun Anda tidak sedang merasa gugup, postur tubuh yang baik ampuh memperbaiki kepercayaan diri Anda, lho ! Selain itu, postur yang baik juga mampu membuka jalan masuk bagi oksigen ke dalam tubuh Anda; alhasil, napas Anda akan menguat dan kemampuan berbicara Anda akan meningkat secara signifikan.
    • Duduklah dengan tegak dan pilih posisi yang nyaman; tarik perut Anda masuk dan tegakkan tulang punggung Anda!
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mengatasi Penyebab Bergumam

PDF download Unduh PDF
  1. Umumnya, seseorang berbicara dengan tempo yang sangat cepat karena mereka merasa gugup atau kurang percaya diri. Berusahalah untuk tidak gugup dan selalu berbicara dengan tenang; niscaya, tempo berbicara Anda akan melambat dengan sendirinya.
  2. Ingat, semua orang pasti pernah salah berucap; satu-satunya hal yang perlu dilakukan setelahnya adalah memperbaikinya. Beberapa orang memiliki kemampuan untuk memperbaiki kata-kata tanpa terlihat gugup atau bersalah; jangan khawatir, kemampuan itu bisa Anda pelajari dengan mudah!
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Memperbaiki Kejelasan Artikulasi

PDF download Unduh PDF
  1. Dengarkan orang-orang yang pandai berkomunikasi seperti penyiar radio atau presenter berita. Amati cara mereka mengartikulasikan kata-kata, kecepatan bicara mereka, dsb.
  2. Rekam proses latihan Anda lalu dengarkan hasilnya secara rutin, Manfaatkan kesempatan ini untuk memahami masalah-masalah komunikasi yang Anda miliki.
    • Belajarlah melafalkan kata-kata dengan benar dan tidak terburu-buru. Jika Anda kembali bergumam, ulangi lagi prosesnya dari awal.
    • Berlatihlah mengucapkan huruf vokal dengan posisi mulut terbuka lebar.
  3. 3
    Setiap hari, berlatihlah membaca dengan suara keras setidaknya selama 10 menit.
  4. Uji artikulasi Anda dengan bermain tongue twister (melafalkan kata-kata yang sulit diucapkan dengan cepat dan benar, misalnya ‘ kuku kakiku kaku-kaku ’. Jangan lupa merekamnya untuk memudahkan Anda mengevaluasi masalah pelafalan dan pengucapan yang Anda miliki. Dengan banyak latihan, niscaya masalah-masalah tersebut dapat Anda perbaiki!
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Berbicara dengan Jelas

PDF download Unduh PDF
  1. Ingat, semakin sempit posisi mulut Anda, semakin sedikit pula bunyi yang keluar dari sela-sela gigi dan bibir Anda; akibatnya, artikulasi Anda pun akan semakin samar.
  2. Pastikan mulut Anda tidak mengeluarkan udara saat menyebut konsonan seperti ‘t’ dan ‘b’; pastikan Anda juga mampu membedakan cara pengucapan setiap huruf vokal.
  3. Berbicara terlalu cepat adalah gejala umum rasa gugup atau grogi. Hati-hati, tidak semua orang mampu memahami kata-kata yang diucapkan dengan sangat cepat!
  4. Berusahalah untuk berbicara sedikit lebih keras! Saat melakukannya, secara otomatis Anda perlu mengembuskan lebih banyak udara; akibatnya, kemungkinan besar tempo bicara Anda akan melambat sehingga artikulasi Anda pun akan semakin jelas.
  5. Jika Anda bertanya, seharusnya nada suara Anda akan sedikit meningkat di akhir kalimat. Jika Anda sekadar menyatakan sesuatu, seharusnya nada suara Anda akan sedikit menurun di akhir kalimat. Pahami pula kata dan silabel yang perlu diberi penekanan. Saat berlatih, cobalah menegaskan nada bicara Anda dengan memberikan penekanan yang berlebihan; anggap saja Anda sedang membacakan dongeng untuk anak kecil.
  6. Manfaatkan otot perut untuk menyokong napas Anda saat berbicara. Dengan metode tersebut, artikulasi Anda akan tetap jelas sekalipun volume suara Anda mengeras. Letakkan telapak tangan Anda di bagian perut (tepatnya di bawah rusuk) dan rasakan otot perut Anda bergerak ketika berbicara.
  7. Bernyanyilah . Tidak perlu mencari pendengar! Bernyanyilah ketika Anda sedang mandi atau berkendara sendirian; latih suara Anda dan biasakan diri Anda menggunakannya. Dengan melakukannya, Anda juga akan melatih cara mengelola udara, artikulasi, napas, dan susunan kata-kata yang keluar dari mulut.
  8. Jangan sekadar berteriak-teriak hingga melampaui jangkauan normal suara Anda dan membuat tenggorokan Anda sakit. Berbicaralah dengan suara normal, namun cobalah mengeraskan volumenya. Untuk melatihnya, cobalah menjadi suporter di acara-acara olahraga atau mengobrol di tengah-tengah musik yang keras. Anda juga bisa berlatih di dalam kamar sambil menutup pintunya rapat-rapat. Sadari cara Anda mengontrol udara yang keluar saat sedang berbicara dengan suara keras.
    Iklan

Tips

  • Percaya dirilah . Percayalah, pelafalan Anda akan terdengar lebih jelas jika Anda mau meyakini setiap kata yang dilontarkan.
  • Amati proses bicara Anda. Setiap saat, dengarkan kata-kata yang terlontar dari mulut Anda dan sadari cara Anda berbicara.
  • Sebelum berbicara, tenangkan diri dan bangun kepercayaan diri Anda. Seseorang yang gugup atau terlalu bersemangat cenderung akan berbicara dengan tempo yang sangat cepat sehingga sulit dipahami pendengarnya. Tenangkan diri Anda, bicaralah dalam tempo yang lambat, dan selalu pikirkan apa yang akan Anda katakan selanjutnya.
  • Jika Anda merasa gugup atau tidak yakin, pandang upaya untuk berbicara dengan jelas sebagai bentuk penghormatan kepada lawan bicara Anda.
  • Cobalah membaca satu kalimat dan mintalah bantuan sahabat atau kerabat terdekat untuk mendengarkan Anda. Setelah itu, mintalah mereka memberikan kritik dan saran yang relevan.
  • Cobalah untuk berbicara lebih keras dari lawan bicara Anda.
  • Kenali kata-kata yang sulit Anda ucapkan, lalu lafalkan kata-kata tersebut dengan volume yang keras dan intonasi yang jelas. Ulangi proses itu sampai Anda mampu melafalkannya dalam tempo dan volume bicara yang normal.
  • Berpikirlah sebelum berbicara.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.717 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan