Ketika memiliki sesuatu, merasa takut kehilangan adalah salah satu kecenderungan yang dimiliki oleh manusia mana pun. Beberapa keterikatan memang dapat berdampak positif dan memotivasi Anda untuk menunjukkan versi diri yang terbaik, seperti yang berwujud cinta dan penghargaan terhadap orang-orang terdekat. Namun, jika tidak berhati-hati, beberapa bentuk keterikatan dapat berakhir mengontrol hidup Anda, serta mengubah cara berpikir dan bertindak Anda ke arah yang negatif. Untuk membuat hidup terasa lebih seimbang, cobalah melatih diri untuk menghilangkan keterikatan tersebut. Dengan kata lain, jangan biarkan emosi mengontrol kehidupan dan keputusan Anda, serta mencegah Anda untuk berpikir jernih dan membuat keputusan yang ideal. Tertarik melakukannya? Awalilah dengan belajar berfokus kepada diri sendiri, menerima perubahan, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Langkah
-
Pahami konsep “tidak terikat”. Orang-orang yang melatih konsep tersebut sejatinya memahami bahwa pekerjaan, hubungan, dan barang adalah objek yang tidak bersifat permanen. Alhasil, mereka pun akan berfokus untuk menikmati “hadiah” tersebut alih-alih memaksakan diri untuk menggenggamnya selamanya. Jika mampu menyadari bahwa tidak ada hal yang bersifat abadi di dunia ini, Anda pun akan terbantu untuk melepaskan segala hal tanpa kekecewaan. Selain itu, Anda pun dapat lebih menikmati hidup dengan lebih utuh dan mengikuti pergerakan emosi tanpa merasa ditahan oleh apa pun. [1] X Teliti sumber
- Misalnya, ketakutan akan hilangnya pekerjaan mungkin akan membuat Anda terikat terlalu kuat kepada profesi Anda saat ini. Alhasil, Anda pun selalu merasa gugup ketika bekerja karena enggan mengalami kegagalan. Atau, Anda mungkin takut kehilangan pasangan sehingga kerap menggenggam mereka terlalu kuat atau enggan menjadi diri sendiri di hadapannya.
- Alih-alih, terima kenyataan bahwa akan selalu ada hal-hal di dalam pekerjaan atau hubungan yang tidak bisa Anda kontrol. Kemudian, berusahalah sebaik mungkin untuk memaksimalkan seluruh pengalaman dalam hidup Anda. [2] X Teliti sumber
-
Bermeditasilah setiap hari. Meditasi melatih Anda untuk berfokus pada masa kini dan melepaskan kekhawatiran yang menghantui masa lalu atau masa depan. Pemikiran tersebutlah yang akan menarik Anda dari diri Anda yang paling inti! Itulah mengapa, Anda perlu melepaskannya dengan meluangkan waktu setiap harinya untuk menyendiri di tempat yang hening. Setelah itu, cobalah bermeditasi selama sedikitnya sepuluh menit pada percobaan pertama, lalu tingkatkan durasinya perlahan seiring berjalannya waktu. Berfokuslah pada tubuh dan pola pernapasan Anda, dan abaikan berbagai pemikiran yang datang dari luar. [3] X Teliti sumber
- Unduh aplikasi meditasi seperti Headspace atau Calm untuk memandu Anda yang masih awam.
-
Lepaskan ekspektasi Anda. Salah satu aspek fundamental yang perlu Anda pelajari adalah membebaskan diri dari ekspektasi. Ekspektasi umumnya merupakan faktor yang memicu kekecewaan. Jika seseorang melanggar janjinya atau merusak kepercayaan Anda, jangan berfokus pada kesalahan tersebut. Alih-alih, berfokuslah pada tindakan yang bisa Anda lakukan dan lepaskan kontrol orang tersebut terhadap kebahagiaan Anda. [4] X Teliti sumber
- Misalnya, jika seorang teman terlambat menjemput Anda untuk menghadiri pesta, jangan terburu-buru marah. Hubungi dia dan sampaikan bahwa Anda akan berangkat sendiri, atau sibukkan diri dengan aktivitas lain selagi menunggunya.
-
Tetaplah tenang dalam situasi apa pun. Prinsip lain yang perlu Anda pelajari adalah kontrol emosi dan mental. Jika situasi yang terjadi mulai membuat Anda kesal, artinya ekspektasi, ide, seseorang, atau sesuatu telah mengikat Anda dengan terlalu kuat. Ketika itu terjadi, cobalah meluangkan waktu untuk berfokus pada pernapasan Anda. Jauhkan diri sejenak dari situasi tersebut untuk menenangkan diri, agar reaksi Anda tidak lagi didasarkan pada kemarahan atau kesedihan. Kemudian, kembalilah ke situasi tersebut jika Anda sudah merasa lebih tenang dan menerima. [5] X Teliti sumber
-
Jalani hidup yang etis. Jaga integritas Anda sebaik mungkin, apa pun situasinya. Sering kali, seseorang bahkan merasa terikat dengan hal-hal yang tidak sepatutnya. Oleh karena itu, belajarlah untuk bersikap jujur kepada orang lain, menjaga komitmen, serta tidak mencuri atau menyakiti orang lain. Berfokuslah untuk merawat diri untuk kepentingan Anda, bukan orang lain. [6] X Teliti sumber
-
Baca buku yang relevan. Cari buku yang mampu memperluas pengetahuan Anda, sekaligus melatih kemampuan Anda untuk berhenti terikat dengan orang lain. Semakin banyak hal yang Anda ketahui, semakin mudah pula prosesnya nanti. Oleh karena itu, cobalah membaca buku seperti “ A Path with Heart ” karya Jack Kornfield atau “ Unhindered: A Mindful Path Through the Five Hindrances ” karya Gil Fronsdal untuk membantu proses belajar Anda. [7] X Teliti sumberIklan
-
Akui ketidaktahuan Anda. Salah satu elemen penting dalam proses latihan ini adalah menyadari bahwa Anda tidak memiliki jawaban untuk semua pertanyaan. Misalnya, Anda mungkin baru saja mengakhiri hubungan romantis dengan seseorang. Jika seorang teman bertanya apakah Anda sudah berhasil melupakan mantan pasangan, kemungkinan Anda akan berpura-pura mengiyakan atau bahkan berpura-pura memiliki rencana untuk menjalin hubungan dengan orang baru. Faktanya, kebiasaan tersebut tidaklah sehat! Jika memang Anda belum tahu caranya melanjutkan hidup, jangan takut mengakuinya. [8] X Teliti sumber
-
Tetaplah aktif meski situasi dalam hidup Anda berubah. Apakah sahabat Anda baru saja berpindah tempat tinggal? Meski rasa kehilangan yang muncul sangat besar, tetaplah berusaha menyibukkan diri Anda! jangan biarkan situasi tersebut mengubah atau bahkan menghentikan roda hidup Anda. Sibukkan diri dengan merencanakan aktivitas yang padat agar Anda tidak perlu merasa terlalu kesepian. [9] X Teliti sumber
-
Ubah lingkungan sekitar Anda. Meski tidak bisa mengontrol orang lain, sejatinya Anda memiliki kontrol penuh terhadap diri sendiri, lho . Jika Anda baru saja menarik diri dari seseorang atau sesuatu, cobalah melakukan berbagai perubahan yang diperlukan. Misalnya, pangkas rambut Anda atau ubah tata letak perabot di rumah Anda. Buang barang-barang yang tidak lagi diperlukan atau pelihara anjing baru. Dengan kata lain, lakukan sesuatu yang baru untuk mengalihkan fokus Anda! Percayalah, melakukannya ampuh membuat Anda terbiasa, atau bahkan menyukai, hidup yang baru tersebut. Alhasil, Anda pun akan lebih mudah menghilangkan keterikatan terhadap seseorang atau sesuatu. [10] X Teliti sumber
-
Cari kelucuan di setiap momen. Ketika keinginan untuk terikat kembali muncul, cobalah mencari sesuatu yang lucu untuk mengalihkan pikiran tersebut. Misalnya, telusuri laman Twitter untuk menemukan meme yang lucu, atau telepon teman terdekat untuk memperbaiki suasana hati Anda. Jika ingin, Anda juga bisa memanfaatkan momen tersebut untuk mencandai diri sendiri, lho ! [11] X Teliti sumberIklan
-
Tetapkan batasan di dalam hubungan. Melatih diri untuk tidak terikat sejatinya berbeda dengan mengasingkan diri sepenuhnya dari orang lain. Alih-alih, Anda perlu belajar untuk menghargai hubungan dengan diri sendiri sebesar Anda menghargai hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, jangan ragu menetapkan batasan yang harus dihargai oleh pasangan, kerabat, dan sahabat agar Anda tetap memiliki ruang yang bersifat privat. [12] X Teliti sumber
- Misalnya, jaga jarak yang sehat dengan orang lain. Jangan terus-menerus menghubungi pasangan jika dia tidak menjawab telepon Anda. Alih-alih, tunggu sampai dia yang menelepon Anda.
-
Hargai privasinya. Latih diri Anda untuk tidak terikat dengan menjaga privasi satu sama lain. Dengan kata lain, jangan merasa wajib meminta atau memberikan kata sandi pada ponsel, surel, atau media sosial satu sama lain. Simpan beberapa hal untuk diri Anda sendiri, kecuali informasi yang memang perlu diketahui oleh orang tersebut. [13] X Teliti sumber
-
Habiskan waktu tanpanya. Jangan merasa perlu menelepon atau mengiriminya pesan teks sepanjang hari. Nikmati hidup Anda! Sesekali, pergilah dengan teman-teman terdekat tanpanya. Jangan merasa perlu berada di sisi pasangan atau orang lain setiap saat. [14] X Teliti sumber
-
Atasi masalah yang muncul. Jika terjadi masalah di antara Anda dan orang yang membuat Anda merasa terikat, segeralah menyelesaikannya. Cari waktu ketika Anda berdua sedang tidak sibuk untuk berdiskusi, dan komunikasikan masalah tersebut dengan jujur dan sopan. Dengarkan pendapatnya dan cobalah memahami perspektifnya. [15] X Teliti sumber
- Jika tidak segera diatasi, masalah itu dapat menumpuk di dalam diri Anda dan semakin meningkatkan rasa terikat Anda kepadanya.
-
Berkompromilah jika sulit untuk sepakat. Jangan selalu memaksa orang lain untuk memiliki perspektif dan pandangan yang sama dengan Anda! Lepaskan keinginan Anda untuk selalu mengontrol tindakan mereka, dan belajarlah untuk berkompromi demi menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak. [16] X Teliti sumber
- Misalnya, jika Anda ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasangan sementara pasangan merasa sebaliknya, cobalah mengompromikan jumlah hari dalam seminggu yang bisa Anda berdua sepakati untuk bertemu.
-
Izinkan orang tersebut pergi dari sisi Anda. Pahamilah bahwa Anda tidak bisa, dan tidak boleh, memaksa orang lain untuk tetap tinggal jika mereka tidak lagi menginginkannya. Meski hubungan Anda berdua sangat dekat, Anda tidak bisa melarangnya untuk pergi jika dia menginginkan sesuatu yang berbeda. Memang sulit, tetapi yakinlah bahwa Anda akan baik-baik saja setelahnya. Oleh karena itu, jangan pernah memaksa orang lain untuk bertahan di sisi Anda! Alih-alih, sampaikan perasaan Anda dengan tenang dan lepaskan mereka.
- Jika pasangan ingin mengakhiri hubungannya dengan Anda, katakan kepadanya, “Aku sih , nggak mau putus, ya. Tapi aku paham kok , kenapa kamu kepingin begini. Aku sedih hubungan kita berakhir, tapi aku harap hidupmu akan lebih baik ya, setelah ini.”
-
Tuliskan pikiran Anda di dalam sebuah jurnal. Sebelum tidur setiap malamnya, cobalah meluangkan waktu untuk menuangkan hal-hal yang Anda alami pada hari tersebut. Tuliskan kesulitan atau pencapaian yang Anda alami, atau masa-masa ketika rasa ingin terikat tersebut kembali muncul. Ingat, berfokus pada topik tersebut dapat membantu mengalihkan pikiran Anda dari orang lain! [17] X Teliti sumberIklan
Referensi
- ↑ https://www.elephantjournal.com/2015/09/why-non-attachment-is-one-of-the-keys-to-a-happy-life-relationship/
- ↑ https://tinybuddha.com/blog/how-non-attachment-can-benefit-your-relationship/
- ↑ https://zenhabits.net/attachments/
- ↑ https://buddhaimonia.com/blog/let-go-find-peace
- ↑ https://www.thoughtco.com/the-practice-of-buddhism-449753
- ↑ https://www.thoughtco.com/the-practice-of-buddhism-449753
- ↑ http://www.insightmeditationcenter.org/books-articles/recommended-books/
- ↑ https://www.mindbodygreen.com/articles/how-to-gracefully-accept-change
- ↑ https://www.mindbodygreen.com/articles/how-to-gracefully-accept-change
- ↑ https://www.mindbodygreen.com/articles/how-to-gracefully-accept-change
- ↑ https://zenhabits.net/12-practical-steps-for-learning-to-go-with-the-flow/
- ↑ http://www.loveisrespect.org/healthy-relationships/
- ↑ http://www.loveisrespect.org/healthy-relationships/
- ↑ http://www.loveisrespect.org/healthy-relationships/
- ↑ http://www.loveisrespect.org/healthy-relationships/
- ↑ http://www.loveisrespect.org/healthy-relationships/
- ↑ https://zenhabits.net/12-practical-steps-for-learning-to-go-with-the-flow/