Unduh PDF Unduh PDF

Saat hidup terasa buntu, sebaiknya Anda berhenti ragu-ragu dan mulai bertindak. Anda juga mungkin menyadari bahwa melanjutkan hidup lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Walaupun begitu, segeralah mulai mengubah hidup dengan melepaskan perfeksionisme Anda dan menetapkan tujuan untuk diri sendiri.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Menetapkan Tujuan yang Realistis

Unduh PDF
  1. Berikan komitmen pada apa yang bisa dilakukan sekarang. Jika Anda kesulitan untuk berlari sejauh 6 km, mulailah dari jarak yang Anda mampu. Alih-alih berkata, “Saya akan berlari 6 km besok,” ucapkan “Saya akan berlari 1 km besok. Setiap hari, saya akan berlari lebih jauh dari hari sebelumnya.” [1]
  2. Jika tujuan Anda samar, kemungkinan besar tujuan tidak akan tercapai. Namun, jika menentukan tujuan yang spesifik dan bisa diukur, Anda bisa berkomitmen dalam mencapai tujuan tersebut. Metode SMART ( specific, measurable, achievable, results-focused, dan time-bound ) sangat berguna dalam menentukan tujuan Anda. Langkah ini akan membahas faktor " specific " (spesifik). [2]
    • Sebagai contoh, tujuan Anda adalah “Berlari dua puluh menit sehari untuk meningkatkan kesehatan dan mencapai 5K dalam waktu satu tahun. "
    • Pastikan membagi tujuan dalam beberapa langkah kecil. Jika komitmen Anda adalah berlari setengah maraton, sedangkan Anda tidak pernah berlari sebelumnya, pastinya tujuan akan gagal dicapai. Mulailah dari langkah kecil sampai nantinya tujuan bisa diraih, misalnya awali dengan lari peregangan selama 5 menit. [3]
  3. Kepanjangan huruf "M" dan "A" pada SMART adalah " measurable " (dapat diukur) dan " achievable " (bisa dicapai). Dapat diukur artinya pencapaian tujuan bisa diukur dengan pasti. Sebagai contoh, buatlah tujuan ‘berlari sejauh 5K sampai tanggal tertentu,’ yang bisa diukur dengan mudah. Selain itu, tujuan juga harus realistis sehingga bisa dicapai. Jika tidak, Anda tidak akan berusaha meraihnya. Jika tujuan yang dibuat adalah ‘berlari maraton sampai minggu depan,’ tujuan tidak akan berhasil dicapai. [4]
  4. Pendorong utama tujuan adalah hasil akhir yang ingin diraih, dan bukan proses pencapaiannya. Dalam kasus ini, tujuan utamanya adalah berlari 5K, bukan berlari setiap hari. [5]
  5. Kepanjangan huruf "T" dari SMART adalah time limit atau batas waktu. Jika tidak ada batas waktu pencapaian, Anda akan kurang bersemangat meraihnya karena tujuan terasa samar. Agar proses pencapaian tujuan bisa diukur, batas waktunya harus ditentukan. [6]
    • Dalam kasus ini, batas waktu untuk berlari 5K adalah setahun.
  6. Setelah tujuan selesai ditentukan, waktunya untuk merealisasikannya. Mulailah meraih tujuan-tujuan kecil yang telah ditetapkan. Usahakan untuk melakukannya setiap hari secara konsisten [7]
  7. Setelah meraih sesuatu, berikan imbalan untuk diri Anda. Anda bisa memberikan pujian karena telah bekerja dengan keras dan baik. [8]
  8. Jika Anda konsisten, tujuan akan dicapai seiring waktu. Dalam prosesnya, tujuan baru yang lebih tinggi boleh ditetapkan. Sebagai contoh, jika sebelumnya Anda telah berlari 20 menit sehari, silakan naikkan menjadi 25 menit sehari jika mau dan mampu. [9]
  9. Ketika tujuan tercapai, berikanlah imbalan karena sudah bekerja dengan keras dan baik. Imbalannya terserah, mulai dari buku atau kopi yang nikmat, pokoknya hal-hal yang Anda suka. Sebagai contoh, tujuan yang ditetapkan adalah berlari 20 menit sehari dalam seminggu. Ketika tujuan berhasil diraih, silakan berikan imbalan ada diri sendiri. [10]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menyemangati Diri Sendiri

Unduh PDF
  1. Tindakan yang sifatnya baru dan di luar zona nyaman Anda tentunya cukup menakutkan. Oleh karenanya, berdiam diri saja memang terasa lebih aman. Tetapi, coba pikirkan hal-hal yang terjadi jika Anda tidak bertindak. Jika tindakan-tindakan yang sama terus dilakukan berulang-ulang, apa dampak negatifnya? Sebagai contoh, mungkin Anda akan terjebak pada pola yang sama dan tidak Anda sukai. [11]
    • Ambil selembar kertas. Tuliskan efek negatif akibat tidak mengambil tindakan.
  2. Saat ini, Anda berfokus pada hal-hal yang menyenangkan diri sendiri, dan tidak mengambil tindakan apa pun karena membuat Anda tidak nyaman. Coba lihat keuntungan jangka panjangnya. Apa yang terjadi jika tindakan tersebut diambil? [12]
    • Pada kertas yang sama, buatlah kolom dengan judul “keuntungan." Tuliskan keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika mengambil tindakan. Sebagai contoh, Anda bisa menuliskan "Menemukan pekerjaan baru."
  3. Jika Anda kebingungan menentukan bagaimana cara melanjutkan hidup, mungkin Anda hanya perlu keluar dan mencoba hal-hal baru. Ambillah kelas kursus, baca berbagai buku. Coba bermacam hobi baru. Keluar dari zona nyaman dan mencoba berbagai hal baru akan membantu mengembalikan nyala hidup Anda. [13]
  4. Jika tidak bisa menoleransi ketidakpastian, Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk bimbang dan mencoba membersihkan diri dari ketidakpastian yang pasti akan terjadi. Lebih baik belajar menoleransi ketidakpastian, supaya energi bisa difokuskan untuk mencapai tujuan. [14]
    • Mulailah dengan mencatat perilaku apa yang dilakukan untuk mengurangi ketidakpastian. Sebagai contoh, mungkin biasanya Anda mengecek surel dua kali sebelum dikirim atau makan hanya di restoran yang dikenal karena tidak suka mencoba makanan baru yang mungkin saja tidak enak. Setelah perilaku selesai diidentifikasi, tuliskan ke dalam daftar dan urutkan sesuai tingkat keengganan Anda untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.
    • Cobalah menghilangkan atau mengubah kebiasaan yang berada di dasar daftar. Misalnya, minta teman untuk merencanakan acara makan malam atau kirim surel tanpa mengecek ulang isinya.
    • Catat berapa kali Anda berhasil mengubah atau menghilangkan perilaku di dalam daftar tersebut, dan bagaimana perasaan Anda karenanya. Mungkin Anda merasa senang atau malah semakin cemas. Meskipun demikian, seharusnya Anda cukup puas dengan hasil yang diraih, walaupun prosesnya tidak berjalan semulus yang diharapkan.
    • Teruskan cara ini sampai Anda bisa menoleransi ketidakpastian dalam hidup.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Berhenti Menunda-nunda

Unduh PDF
  1. Saat melihat tugas yang tidak ingin dikerjakan, tentunya Anda akan merasa malas. Namun, coba ambil bagian dari tugas tersebut yang termudah dan tidak terlalu Anda benci. Hanya dengan memulai, hambatan besar sudah berhasil dilewati. Ditambah lagi, Anda akan merasa berhasil mencapai sesuatu. [15]
  2. Anda resmi menjadi orang yang suka menunda jika mengaku demikian. Dengan kata lain, oleh karena menganggap diri suka menunda, Anda akan bertindak layaknya seorang penunda. Lawanlah pola pikir ini dengan berkata, “pekerjaan ini harus selesai tanpa tertunda.” [16]
  3. Suka menunda hanya terasa enak sebentar saja. Anda justru menunda kebahagiaan jangka panjang untuk kebahagiaan jangka pendek. Namun, jika Anda memberi konsekuensi untuk jangka pendek kepada diri sendiri, Anda akan tetap termotivasi. Sebagai contoh, setiap kali Anda gagal menunaikan tujuan harian, acara menonton televisi di malam hari juga batal. [17]
  4. Suka menunda muncul dalam berbagai bentuk. Terkadang, penundaan muncul sebagai produktivitas di kegiatan lain yang tidak selaras dengan tujuan. Anda perlu menantang diri ketika merasa malas dalam mencapai tujuan. Sebagai contoh, suatu hari Anda mungkin berkata, “Hari ini saya tidak berlari, tetapi sudah banyak berjalan di mal.” Jalan-jalan di mal sama sekali tidak membantu Anda mencapai tujuan. [18]
  5. Sering kali, ketika menunda suatu pekerjaan, alasannya adalah, “Merepotkan sekali.” Ubahlah pola pikir ini dengan berkata “Ah, sama sekali tidak repot, kok,” atau “Mungkin pekerjaan ini akan menyenangkan.” [19]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Melepaskan Perfeksionisme

Unduh PDF
  1. Perfeksionisme artinya segala sesuatu harus sempurna sesuai keinginan Anda. Masalahnya adalah, pola pikir ini terkadang malah membuat Anda tidak bertindak sama sekali. Langkah pertama adalah mengakui bahwa Anda mencoba menjadi perfeksionis, memperbaiki tindakan Anda dan berusaha mengubah pola pikir. [20]
    • Mulailah dengan membuat daftar tentang semua hal baik yang muncul karena menjadi seorang perfeksionis. Misalnya, mungkin nilai rapor yang bagus. [21]
    • Berikutnya, buat daftar hal-hal buruk yang muncul karena menjadi seorang perfeksionis. Pikirkan hal-hal terburuk yang pernah atau mungkin terjadi. Sebagai contoh, mungkin Anda merasa akan kehilangan pekerjaan. Lakukan pengecekan realitas pada tiap poin, misalnya “Kecil kemungkinan saya kehilangan pekerjaan karena satu hal kecil.” [22]
  2. Perfeksionisme membuat Anda berpikir kalau satu tugas tidak bisa diselesaikan dengan sempurna, lebih baik tidak usah dikerjakan sama sekali. Renungi sekali lagi pemahaman tersebut, apakah pola pikir itu menguntungkan Anda, atau malah sangat merugikan? [23]
    • Sebagai contoh, katakanlah Anda ingin membuat kue untuk anak. Jika Anda mencoba membuat kue-kue yang sempurna dan gagal sampai-sampai ingin membuang kue-kue tersebut ke tempat sampah, berhentilah dan pikirkan sejenak. Apakah anak lebih suka kue yang agak hangus, atau tidak makan kue sama sekali?
  3. Jika Anda mengukur harga diri dengan pencapaian dan penghargaan dari luar, kemungkinan besar Anda akan kecewa. Alih-alih, yang dibutuhkan adalah rasa harga diri yang hakiki. [24]
    • Buat daftar sekali lagi. Kali ini, tuliskan hal-hal yang Anda suka tentang diri sendiri. Anda boleh menuliskan “penyayang hewan” atau “enak diajak mengobrol.”
    • Salah satu cara mengurangi nilai pada pencapaian adalah dengan belajar mencintai diri sendiri. Artinya, hargailah diri sendiri selayaknya menghargai orang lain. Bicaralah kepada diri sendiri dengan Anda positif, seakan sedang bicara pada orang lain. Misalnya, alih-alih berkata “Wah, aku jelek sekali hari ini,” katakanlah “Rambutku tampak bagus hari ini.” Anda harus mencari sisi positif dalam diri Anda. [25]
    • Dengan kata lain, terimalah diri sendiri apa adanya. Setiap orang memiliki kualitas positif dan negatif, termasuk Anda. Belajarlah menerima semua itu sebagai bagian dari diri sendiri, dan Anda mencintai semua kualitas tersebut, walaupun mungkin ada beberapa kualitas yang ingin ditingkatkan. [26]
    Iklan
  1. https://www.psychologytoday.com/blog/happiness-purpose/201508/take-action-now
  2. https://www.psychologytoday.com/blog/now-is-everything/201010/what-are-you-waiting-4-steps-begin-taking-bold-action
  3. https://www.psychologytoday.com/blog/now-is-everything/201010/what-are-you-waiting-4-steps-begin-taking-bold-action
  4. http://psychcentral.com/lib/the-self-confidence-formula-for-women/
  5. http://www.anxietybc.com/sites/default/files/ToleratingUncertainty.pdf
  6. https://www.psychologytoday.com/blog/solving-unsolvable-problems/201408/4-steps-stop-procrastinating
  7. http://www.wgu.edu/blogpost/why-it-so-hard-stop-procrastinating-hint-it-doesnt-have-be
  8. https://www.psychologytoday.com/blog/solving-unsolvable-problems/201408/4-steps-stop-procrastinating
  9. http://writingcenter.unc.edu/handouts/procrastination/
  10. http://writingcenter.unc.edu/handouts/procrastination/
  11. http://www.sass.umn.edu/pdfs/II%20Self%20Awareness/Perfectionism/C%204.4.8%20Imperfect%20Look%20at%20Overcoming%20Perfectionism%20%20rev..pdf
  12. http://bsc.harvard.edu/files/perfectionism_strategies_for_change_revised_2014.pdf
  13. http://www.sass.umn.edu/pdfs/II%20Self%20Awareness/Perfectionism/C%204.4.8%20Imperfect%20Look%20at%20Overcoming%20Perfectionism%20%20rev..pdf
  14. http://bsc.harvard.edu/files/perfectionism_strategies_for_change_revised_2014.pdf
  15. http://www.sass.umn.edu/pdfs/II%20Self%20Awareness/Perfectionism/C%204.4.8%20Imperfect%20Look%20at%20Overcoming%20Perfectionism%20%20rev..pdf
  16. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/05/23/self-love-is-not-a-crime-learning-to-love-yourself/
  17. http://psychcentral.com/blog/archives/2013/05/23/self-love-is-not-a-crime-learning-to-love-yourself/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.633 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan