Unduh PDF Unduh PDF

Bahan makanan sering kali dimodifikasi secara genetis untuk membuatnya kebal terhadap penyakit, menambah kandungan nutrisinya, ataupun memperbaiki kemampuannya untuk tumbuh di kondisi iklim yang berbeda-beda. Badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat ( Food and Drug Administration , FDA) telah mengizinkan, sekaligus mengatur penggunaan produk hasil rekayasa genetika ( genetically modified organism , GMO). Walaupun disepakati secara umum bahwa bahan makanan hasil rekayasa genetika tidak membawa risiko yang lebih besar bagi kesehatan manusia dibandingkan bahan makanan konvensional, ada beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa bahan makanan seperti ini mungkin berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. [1]

Banyak makanan yang kita konsumsi saat ini mungkin mengandung bahan-bahan hasil rekayasa genetika, dan Anda seharusnya dapat menentukan sendiri pilihan untuk mengonsumsinya. Jika Anda tinggal di benua Eropa, menghindari bahan makanan hasil rekayasa genetika mungkin mudah, karena hukum yang berlaku di sana mewajibkan penandaan yang jelas. Namun, di wilayah AS dan Kanada, produsen makanan tidak diwajibkan untuk menandai produknya sebagai produk hasil rekayasa genetika atau bukan.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Berbelanja Makanan

Unduh PDF
  1. Pemerintah AS dan Kanada tidak mengizinkan produsen makanan untuk melabel bahan makanan hasil rekayasa genetika, atau produk daging yang diberi pakan hasil rekayasa genetika dengan tanda 100% organik. [2] Harga bahan makanan organik mungkin lebih mahal, dan tampilannya mungkin sedikit berbeda dibandingkan dengan produk konvensional.
    • Badan sertifikasi organik yang terpercaya antara lain adalah United States Department of Agriculture [3] (USDA), Quality Assurance International [4] (QAI), Oregon Tilth [5] , dan California Certified Organic Farmers [6] (CCOF). Cari label yang dikeluarkan oleh salah satu badan ini pada produk yang Anda beli.
    • Selain itu, hanya karena suatu makanan dinyatakan "organik", bukan berarti makanan tersebut tidak mengandung bahan hasil rekayasa genetika. Faktanya, produk tersebut masih boleh mengandung hingga 30% produk hasil rekayasa genetika. Jadi, pastikan untuk mencari label 100% organik. Telur berlabel free-range (ayam kampung), atau alami pun tidak otomatis berarti bebas bahan hasil rekayasa genetika. Carilah telur yang berlabel 100% organik.
  2. Kode PLU ( price look up ) bisa ditemukan dalam label produk yang Anda beli. Kode ini bisa digunakan untuk memastikan makanan hasil rekayasa genetika. [7]
    • Jika terdiri dari 4 angka, makanan tersebut diproduksi secara konvensional. Produk seperti ini mungkin mengandung bahan hasil rekayasa genetika, mungkin juga tidak.
    • Jika terdiri dari 5 angka dan dimulai dengan angka 8, makanan tersebut mengandung bahan hasil rekayasa genetika. Namun, jangan beranggapan bahwa semua produk hasil rekayasa genetika akan mencantumkan kode tersebut, karena hal ini tidak diwajibkan.
    • Jika terdiri dari 5 angka dan dimulai dengan angka 9, makanan tersebut adalah produk organik dan tidak dibuat melalui rekayasa genetika. [8]
  3. Sebagian besar hewan ternak di AS diberi pakan rumput, namun selama di rumah jagal, hewan ini mungkin akan diberi pakan jagung hasil rekayasa genetika, yang bertujuan untuk meningkatkan massa otot dan kandungan lemaknya. Jika Anda ingin menjauhi produk GMO, pastikan produk hewani yang Anda pilih bertanda 100% pakan rumput atau pakan pasture (terkadang diartikan sebagai diberi pakan rumput atau pakan pasture hingga dipotong). [9]
    • Beberapa produk hewani seperti daging babi dan ayam tidak bisa diberi pakan 100% rumput. Dalam kasus ini, carilah daging yang berlabel 100% organik. [10]
    • Anda juga harus membeli ikan tangkap segar, ketimbang ikan hasil budidaya. Ikan hasil budidaya kemungkinan diberi makanan produk hasil rekayasa genetika. [11]
  4. Produk seperti ini pada awalnya cukup langka di pasaran, namun, atas upaya dari berbagai organisasi seperti Non-GMO Project , [12] produk berlabel demikian semakin mudah dijumpai. Anda juga bisa menjelajahi situs web yang mencantumkan perusahaan dan produk makanan yang tidak menggunakan pakan hasil rekayasa genetika, [13] namun perhatikan bahwa beberapa informasi di dalamnya sering kali tidak lengkap, dan persaingan dalam usaha mungkin tidak dinyatakan.
  5. Lebih dari separuh produk hasil rekayasa genetika dihasilkan di AS, [14] oleh perkebunan industri besar. Dengan berbelanja langsung ke pasar petani, mendaftar berlangganan produk pangan lokal, atau mendukung koperasi petani lokal, Anda mungkin bisa menghindari produk hasil rekayasa genetika, sekaligus berhemat .
    • Berbelanja produk lokal juga memberikan Anda kesempatan untuk berbicara langsung kepada petani dan mencari tahu pandangan mereka terhadap produk GMO, dan apakah mereka menggunakannya dalam pertaniannya.
    • Membeli bahan makanan lokal tidak menjamin Anda dapat menghindari produk GMO. Banyak petani yang menggunakan bibit hasil rekayasa genetika. [15]
  6. Pilihlah makanan yang dapat Anda masak dan siapkan sendiri, ketimbang produk olahan atau siap saji (misalnya produk kalengan atau kemasan, termasuk juga makanan cepat saji). Walaupun sedikit repot, Anda justru dapat berhemat dan lebih puas sekaligus lebih tenang saat menikmatinya. Cobalah memasak bahan makanan segar satu atau dua kali dalam seminggu; Anda mungkin akan menyukainya, dan ingin melakukannya lebih sering lagi. [16]
  7. Jika Anda menanam bahan makanan sendiri, pastikan untuk membeli bibit bukan hasil rekayasa genetika. Dengan begitu, Anda dapat memastikan apa yang Anda tanam, dan segala yang dimasukkan untuk menumbuhkannya.
    • Banyak situs web yang menjual bibit non-GMO. Anda bisa mengunjungi Seed Savers [17] atau Seeds Now [18] untuk mencari bibit non-GMO.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Mengenali Makanan yang Kemungkinan Besar Mengandung GMO

Unduh PDF
  1. Bahan makanan yang berisiko tinggi ini kemungkinan besar telah direkayasa genetika. Tanaman yang telah direkayasa secara genetis meliputi kedelai, jagung, kanola, gula bit, kapas, pepaya Hawaii, zukini dan labu kuning, serta alfalfa. [19] [20]
    • Kedelai di sini tidak terbatas hanya pada kacang kedelai. Bacalah artikel cara hidup dengan alergi kedelai untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai produk kedelai. Pastikan susu kedelai, edamame , dan tofu Anda berlabel 100% organik.
    • Jagung meliputi produk tepung maizena, minyak, pati, gluten, dan sirop jagung. [21]
    • Minyak kanola juga dikenal sebagai minyak Rapeseed . Bahan ini bisa ditemukan di banyak produk olahan. Jika Anda terbiasa menggunakan minyak kanola untuk memasak, coba ganti dengan minyak zaitun.
    • Gula bit terdapat dalam produk gula yang tidak mengandung 100% gula tebu. Pastikan Anda membaca labelnya.
    • Minyak biji kapas adalah bahan yang lazim terkandung dalam minyak sayur, mentega, atau margarin. [22]
    • Banyak produk olahan susu yang mengandung GMO. Beberapa peternak bahkan menyuntikkan hormon rBGH/rBST dan/atau memberi pakan produk hasil rekayasa genetika. Anda harus mencari produk olahan susu berlabel bebas rBGH atau rBST. [23]
    • Pepaya hawaii adalah produk hasil rekayasa genetika. Anda sebaiknya membeli pepaya yang ditanam di wilayah lain, seperti Karibia. [24]
    • Alfalfa biasanya tidak dikonsumsi secara langsung. Alfalfa ditanam sebagai pakan sapi dan hewan ternak lainnya. Baik alfalfa organik maupun alfalfa hasil rekayasa genetika ditanam. Anda bisa menghindari alfalfa hasil rekayasa genetika dengan membeli produk hewani yang diberi pakan rumput, dan produk olahan susu berlabel 100% organik. [25]
  2. Tanaman yang telah dimodifikasi secara genetis akan menghasilkan produk turunan yang juga dimodifikasi secara genetis. Jika Anda membeli produk olahan, Anda harus membaca label komponennya dan menghindari bahan berikut ini: asam amino (dalam bentuk sintetis, bukan yang secara alami terdapat dalam protein), aspartam, asam askorbat (vitamin C sintetis), natrium askorbat, asam sitrat, natrium sitrat, etanol, perisa alami dan buatan, sirop jagung tinggi fruktosa, hirolisat protein sayur, asam laktat, maltodekstrin, molase, mononatrium glutamat, sukrosa, textured vegetable protein , gum xanthan , vitamin, dan produk ragi. [26]
    • Sekitar 75% produk olahan di toserba mengandung bahan-bahan tersebut. [27] Produk ini meliputi minuman bersoda, kue kering, roti, dan keripik. Anda bisa menghindari bahan tersebut dengan memasak makanan segar dan membeli makanan dengan hati-hati.
  3. Tidak ada cara untuk mengetahui semua makanan yang mengandung GMO. Jika Anda ragu, gunakan panduan makanan GMO. The Center for Food Safety telah menciptakan aplikasi iPhone [28] dan Android [29] yang dapat membantu Anda menghindari GMO saat berbelanja. Anda bisa mengunduhnya [30] atau menggunakan panduan daringnya. [31]
  4. Jika Anda makan di luar, tanyakan pada manajer atau pelayan di sana apakah mereka menggunakan produk organik atau GMO. Jika mereka tidak menggunakan produk organik, hindarilah tofu , edamame , tortilla jagung, keripik kentang, dan hidangan lain yang mengandung jagung atau kedelai. Sebagian besar hidangan yang mengandung gula juga mengandung turunan GMO. [32]
    • Anda juga harus menanyakan minyak yang digunakan untuk memasak. Jika mereka mengatakan minyak sayur, margarin, minyak biji kapas, atau minyak jagung, tanyakan apakah pesanan Anda bisa dibuat dengan minyak zaitun.
    Iklan

Tips

  • Jangan terkecoh dengan label "alami" atau "100% alami." Label ini hanyalah trik pemasaran dan tidak berarti apa-apa. Penelitian menunjukkan bahwa konsumen lebih suka memilih produk berbel "alami" ketimbang "organik"! Konsumen sering kali beranggapan bahwa "alami" berarti "organik", padahal tidak demikian dari sisi kualitas atau kesehatan.
  • Produsen yang melabeli makanannya "bebas GMO" tidak menyatakan manfaat kesehatan apa pun pada produknya.
  • Pada restoran jaringan maupun tidak, Anda bisa menanyakan apakah hidangan mereka mengandung GMO, namun pelayan atau koki di sana mungkin tidak mengetahuinya. Jadi, tanyakan minyak apa yang mereka gunakan. Biasanya salah satu dari empat pilihan berikut ini: kedelai, jagung, kanola, atau biji kapas. Anda bisa meminta agar hidangan Anda dimasak menggunakan mentega sebagai gantinya, walaupun sering kali dihasilkan dari sapi yang diberi pakan jagung GMO, namun mentega adalah produk sekundernya.
  • Saat acara tertentu (seperti pesta Halloween) atau pesta ulang tahun anak-anak, pertimbangkan untuk memberikan mainan pesta sebagai pengganti permen, yang sering kali mengandung GMO.
Iklan
  1. http://blogs.webmd.com/health-ehome/2011/03/how-can-you-avoid-genetically-modified-food.html
  2. http://www.truefoodnow.org/documents/guide%208_11%20layout.pdf
  3. http://www.nongmoproject.org/
  4. http://www.truefoodnow.org/documents/guide%208_11%20layout.pdf
  5. http://www.ornl.gov/sci/techresources/Human_Genome/elsi/gmfood.shtml
  6. http://blogs.webmd.com/health-ehome/2011/03/how-can-you-avoid-genetically-modified-food.html
  7. http://blogs.webmd.com/health-ehome/2011/03/how-can-you-avoid-genetically-modified-food.html
  8. http://www.seedsavers.org
  9. http://www.seedsnow.com/
  10. http://www.huffingtonpost.com/carole-bartolotto/how-to-avoid-genetically-_b_3463653.html
  11. http://www.nongmoproject.org/learn-more/what-is-gmo/
  12. http://www.centerforfoodsafety.org/issues/311/ge-foods/shoppers-guide-to-avoiding-ge-food/1846/tips-for-avoiding-gmos
  13. http://blogs.webmd.com/health-ehome/2011/03/how-can-you-avoid-genetically-modified-food.html
  14. http://blogs.webmd.com/health-ehome/2011/03/how-can-you-avoid-genetically-modified-food.html
  15. http://www.nongmoproject.org/learn-more/what-is-gmo/
  16. http://www.nytimes.com/2011/01/28/business/28alfalfa.html?_r=1
  17. http://www.nongmoproject.org/learn-more/what-is-gmo/
  18. http://www.centerforfoodsafety.org/issues/311/ge-foods/about-ge-foods
  19. https://itunes.apple.com/us/app/true-food/id379459607?mt=8
  20. https://play.google.com/store/apps/details?id=org.centerforfoodsafety.androidapp
  21. http://www.centerforfoodsafety.org/files/shoppers-guide_final_24562.pdf
  22. http://www.centerforfoodsafety.org/issues/311/ge-foods/shoppers-guide-to-avoiding-ge-food
  23. http://www.huffingtonpost.com/carole-bartolotto/how-to-avoid-genetically-_b_3463653.html

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 34.776 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan