PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Norovirus adalah kelompok virus yang menyebabkan flu perut, atau dikenal juga dengan istilah gastroenteritis. Penyakit ini biasanya ditandai dengan rasa mual, muntah-muntah, sakit perut dan diare. Gejala utama ini bisa juga disertai gejala tambahan seperti demam, sakit kepala, nyeri otot dan kelelahan. Gejala awal yang tiba-tiba mungkin dirasakan 24-48 jam setelah terkontaminasi virus. Orang yang telah terpajan virus flu perut harus mengambil tindakan pencegahan khusus untuk mencegah agar tidak sakit, namun tidak ada cara yang benar-benar ampuh untuk mencegah infeksi.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Meningkatkan Sitem Kekebalan Tubuh

PDF download Unduh PDF
  1. Virus biasanya masuk ke tubuh ketika sistem kekebalan dalam kondisi lemah, karenanya Anda harus mengambil langkah-langkah untuk memperkuat sistem kekebalan sehingga tubuh tidak menjadi rentan. Salah satu cara mudah untuk melakukannya adalah meningkatkan asupan vitamin C.
    • Vitamin C tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, effervescent (berbuih saat dilarutkan dalam air) dan sirup. Anda harus mengonsumsi 500 mg Vitamin C setiap hari untuk meningkatkan sistem kekebalan dan melindungi tubuh terhadap penurunan sistem kekebalan.
    • Vitamin C juga bisa didapat dari makanan dan minuman seperti melon oranye, jus jeruk, brokoli, kubis merah, paprika hijau, paprika merah, kiwi dan jus tomat.
  2. Makanlah yoghurt probiotik. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi yoghurt probiotik dapat membantu mencegah agar flu perut tidak muncul kembali. Mengonsumsi secangkir yoghurt sehari dapat menjaga kesehatan perut Anda.
    • Yoghurt mengandung bakteri baik yang dikenal sebagai probiotik. Bakteri baik ini memerangi bakteri jahat di dalam perut. Yoghurt juga membantu menggandakan populasi bakteri baik di dalam perut.
    • Yoghurt dihasilkan dengan menambahkan kultur bakteri ke dalam susu. Saat proses ini dilakukan bakteri mengubah gula di dalam susu menjadi asam laktat.
  3. Cara lain untuk memperkuat sistem kekebalan adalah dengan meminum air dalam jumlah yang cukup.
    • Menurut rekomendasi, seseorang harus meminum minimal delapan gelas air setiap hari, karena air membantu membersihkan dan menghidrasi tubuh yang akan berdampak baik untuk sistem kekebalan.
    • Kedelapan gelas air ini tidak termasuk cairan lain seperti kopi, soda, alkohol atau teh.
  4. Jamur juga dikenal dapat memperkuat sistem kekebalan, karena jamur meningkatkan jumlah sel darah putih di dalam tubuh. Sel darah putih inilah yang akan melawan mikroba penyebab infeksi.
    • Banyak jenis jamur yang dapat digunakan. Shitake , maitake dan reishi termasuk jenis jamur paling populer yang memberikan dampak positif pada sistem kekebalan.
    • Mengonsumsi sedikitnya 7 gr sampai 28 gr jamur per hari dapat memperkuat sistem kekebalan. Anda dapat mengolah jamur dengan menambahkannya ke dalam saus pasta atau menumisnya dalam minyak.
  5. Karotenoid (yang merupakan turunan Vitamin A) meningkatkan aktivitas sel sistem kekebalan dan memperbaiki komunikasi dari sel ke sel sehingga memudahkan pengidentifikasian entitas asing. Karotenoid juga memicu apoptosis (atau aksi bunuh diri pada sel) di dalam entitas asing ini.
    • Makanan yang kaya akan karotenoid termasuk wortel, ubi jalar, tomat, labu parang, melon oranye, aprikot, bayam dan brokoli.
    • Asupan harian Vitamin A yang direkomendasikan adalah: 0,9 mg per hari untuk laki-laki dan 0,7 mg per hari untuk perempuan.
  6. Bawang putih memiliki kemampuan untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh dengan merangsang aktivitas sel darah putih yang disebut makrofaga. Makrofaga bekerja dengan menelan entitas asing, seperti sel virus yang dapat menyebabkan flu perut ini. Untuk memperoleh dampak peningkatan kekebalan, makanlah satu siung bawang putih setiap 4 jam.
  7. Minumlah jus lidah buaya . Lidah buaya mengandung bahan kimia tertentu yang dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan.
    • Kandungan lektin di dalam lidah buaya merangsang produksi makrofaga – sel yang bertanggung jawab untuk melawan entitas asing dengan cara menelannya. Dengan begitu dapat membantu membasmi virus perut di dalam tubuh.
    • Lidah buaya tersedia dalam bentuk jus yang dapat langsung diminum. Jumlah jus lidah buaya yang direkomendasikan per hari adalah 50 ml.
  8. Studi juga menunjukkan bahwa meminum 3 sampai 5 cangkir teh hitam per hari selama jangka waktu dua minggu dapat membantu tubuh melawan virus apa pun di dalam darah.
    • L-theanine adalah komponen di dalam teh hijau dan hitam yang dikenal dapat meningkatkan sistem kekebalan.
    • Agar air teh yang dihasilkan lebih efektif, tariklah kantong teh naik turun saat menyeduhnya.
  9. Cuka apel bekerja dengan mengubah pH di dalam saluran usus menjadi bersifat alkalin. Cara ini efektif karena virus di dalam usus tidak akan bertahan dalam lingkungan alkalin, virus lebih menyukai kondisi asam.
    • Campurkan dua sendok teh cuka apel ke dalam segelas air dan minumlah setiap hari.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Membiasakan Diri Menjaga Kebersihan

PDF download Unduh PDF
  1. Kebersihan adalah faktor paling penting agar kesehatan tetap terjaga. Hal ini tidak hanya berlaku untuk flu perut tetapi juga penyakit lainnya. Kebersihan adalah pertahanan tubuh terbaik untuk melawan penyakit.
    • Langkah pencegahan paling penting yang dapat Anda ambil untuk melawan penyakit dan kontaminasi adalah mencuci tangan, karena tangan adalah bagian tubuh yang paling memungkinkan terkena kontak dengan permukaan benda yang terinfeksi norovirus .
  2. Mencuci tangan menggunakan teknik yang benar sangat penting dalam membunuh setiap mikroba yang mungkin menempel di tangan. Agar dapat mencuci tangan dengan efektif, Anda harus menerapkan teknik berikut:
    • Pertama-tama basahi tangan dan tuangkan sabun antimikroba. Gosok-gosokkan kedua telapak tangan Anda. Teruslah menggosok kedua telapak tangan, kemudian gosoklah masing-masing punggung tangan. Setelah itu, gosok sela-sela jari pada setiap tangan dan jari itu sendiri. Akhirnya, cucilah pergelangan tangan Anda.
    • Cucilah tangan setidaknya 20 detik. Jika tidak bisa mengira-ngira berapa lama Anda telah menggosok tangan, nyanyikan lagu Happy Birthday dua kali. Setelah itu bilaslah tangan mulai dari ujung jari hingga ke pergelangan. Keringkan tangan dengan kain bersih.
  3. Anda harus mencuci tangan pada situasi berikut ini:
    • Sebelum dan sesudah mengolah makanan, sebelum makan, sebelum dan sesudah merawat orang sakit, sebelum dan sesudah menyentuh jenis luka apa pun, setelah menyentuh permukaan atau benda kotor, setelah bersin, batuk atau membersit hidung dan setelah menyentuh hewan peliharaan.
    • Jika mencuci tangan tidak memungkinkan, menggunakan hand sanitizer (cairan pembersih tangan) bisa menjadi pilihan terbaik berikutnya. Tuangkan sanitizer dalam jumlah yang cukup banyak di telapak tangan dan gosokkan kedua tangan untuk meratakan gel ke seluruh permukaan tangan.
  4. Berbagai bagian rumah beserta peralatan pembersih yang Anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari sering kali mengandung mikroorganisme yang tidak kasatmata, dan pada akhirnya dapat menyebabkan virus perut. Untuk membersihkan rumah, berikut hal-hal yang harus dilakukan:
    • Kain dan spons: Sedapat mungkin, gunakan kain sekali pakai atau serbet kertas. Kain dan spons yang dapat dipakai berulang kali harus disterilkan dalam larutan pemutih setelah digunakan. Rendam kain dan spons di dalam ember berisi larutan pemutih setidaknya selama 15 menit, setelah itu bilas hingga bersih.
    • Pel dan ember: Kedua benda ini dianggap sebagai peralatan paling kotor yang digunakan di rumah karena keduanya selalu terkena kontak dengan lantai. Gunakan dua ember saat mengepel. Satu untuk detergen dan satu lagi untuk membilas. Cara mensterilkan pel: lepaskan kepala pel jika dapat dilepas. Tambahkan ¼ cangkir larutan antimikroba ke dalam seember air dan aduk hingga rata. Rendam kepala pel minimal selama 5 menit. Bilaslah sampai bersih, lalu biarkan mengering.
    • Lantai: Lantai adalah bagian rumah paling kotor karena terinjak-injak setiap hari. Gunakan pel yang direndam dalam larutan antimikroba (¼ cangkir larutan antimikroba dicampurkan ke dalam seember air) untuk membersihkan lantai. Pastikan lantai selalu kering karena mikroorganisme tumbuh subur dalam kondisi lembap.
    • Wastafel dan WC: Jangan lupa untuk selalu menyiram toilet setiap kali selesai digunakan dan gunakan disinfektan antibakteri atau antimikroba (¼ cangkir larutan antimikroba dicampurkan ke dalam seember air) untuk membersihkan wastafel dan toilet setidaknya dua hari sekali.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Mencegah Flu Perut

PDF download Unduh PDF
  1. Sangat penting untuk memeriksa apakah sumber air dalam keadaan bersih dan tidak tercemar mikroorganisme berbahaya. Air yang tercemar adalah salah satu cara yang dapat menularkan virus perut.
    • Ada beberapa cara untuk membasmi kuman di dalam air, yang paling mudah adalah mendidihkannya. Air harus dipanaskan hingga titik didih setidaknya 15 menit sebelum diangkat dari api. Hal ini memastikan mikroorganisme di dalam air akan mati.
    • Atau jika Anda berada di lokasi yang keamanan airnya tidak dapat dipastikan, minumlah selalu air kemasan. Namun, segel setiap botol harus diperiksa untuk memastikan tidak ada tanda-tanda segel telah dirusak untuk memastikan keamanan air.
  2. Bahan kimia seperti klorin dan yodium dilarutkan ke dalam air untuk membunuh mikroorganisme. Disinfektan kimia ini bekerja dengan memecah ikatan kimia di dalam molekul bakteri dan virus.
    • Hal ini menyebabkan seluruh molekul tercerai berai atau berubah bentuk, yang pada akhirnya menyebabkan mikroorganisme mati. Untuk mensterilkan air menggunakan bahan kimia, lakukan hal berikut ini:
    • Tambahkan 2 tetes klorin di dalam 1 liter air. Aduklah hingga rata setidaknya selama 2 menit. Tunggulah 30 menit sebelum menggunakan air.
    • Namun, metode ini tidak menjamin efisiensi 100%, karenanya menyaring atau mendidihkan air harus dilakukan.
  3. Alat semacam ini memiliki pori yang berukuran kurang dari 0,5 mikron untuk menyaring virus dan bakteri. Alat ini bekerja dengan menjerat mikroorganisme di dalam saringan sehingga air yang melewati saringan aman untuk diminum.
    • Alat penyaring air portabel harus digunakan berbarengan dengan metode mendidihkan air atau menambahkan disinfektan kimia. Untuk menggunakan alat penyaring portabel, hal berikut harus dilakukan:
    • Pasanglah saringan air ke mulut keran. Kebanyakan saringan air dibuat berdasarkan ukuran universal sehingga dapat dipasang dengan pas pada hampir semua keran. Tekan kuat untuk memastikan saringan terpasang rapat. Bukalah keran dan biarkan air mengalir setidaknya selama 5 menit untuk menghilangkan debu karbon.
    • Alat penyaring air portabel harus diganti setiap bulan untuk memastikan air tersaring dengan benar. Mikroorganisme dapat terakumulasi di saringan seiring waktu, karenanya penggantian harus dilakukan setiap bulan.
  4. Anda tidak pernah tahu bagaimana makanan ini diolah dan apakah cukup aman untuk dikonsumsi. Makanan tersebut mungkin mengandung mikroorganisme berbahaya seperti yang dapat menyebabkan virus perut, apa lagi jika makanan itu diolah menggunakan tangan yang kotor dan bahan-bahan yang tercemar.
  5. Makanan yang sudah basi harus dibuang dengan benar dan tempat sampah harus selalu tertutup rapat sepanjang waktu agar tidak memancing hama seperti tikus dan kecoak. Sampah juga bisa menjadi tempat mikroorganisme berkembang biak.
  6. Ikuti selalu perkembangan berita terbaru. Memiliki pehamaman yang baik tentang peristiwa yang sedang terjadi saat ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang bijak mengenai rencana bepergian atau melakukan kegiatan rekreasi di tempat atau negara berbeda.
    • Misalnya, jika terjadi wabah virus perut atau gastroenteritis di suatu wilayah tertentu dan Anda berencana untuk pergi ke sana, sebaiknya batalkan rencana Anda demi keamanan diri sendiri.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Memahami Flu Perut

PDF download Unduh PDF
  1. Kebanyakan kasus gastroenteritis dikaitkan dengan serangan agen penular seperti bakteri atau virus. Infeksi bakteri atau virus menyebabkan diare dan gejala lain dengan memicu peradangan pada jaringan gastrointestinal.
    • Agen penular semacam ini cenderung meningkatkan jumlah cairan di dalam usus dan kolon dengan mengubah fungsi normal saluran pencernaan dalam menyerap air dan dengan mempercepat motilitas makanan yang dicerna sehingga menyebabkan diare.
    • Agen penular ini juga dapat merusak sel-sel usus baik secara langsung maupun tidak langsung melalui toksin yang dikeluarkan.
  2. Banyak jenis virus yang dapat memicu gastroenteritis tetapi jenis yang paling sering ditemukan adalah berikut ini:
    • Norovirus (virus mirip Norwalk). Ini jenis virus paling umum yang menyerang anak-anak usia sekolah. Virus ini dapat memicu epidemi di rumah sakit dan kapal pesiar.
    • Rotavirus . Ini virus yang biasanya menyebabkan gastroenteritis parah di kalangan anak-anak tetapi juga dapat menjangkiti orang dewasa yang terkena kontak dengan anak-anak yang membawa virus. Virus ini juga dapat menginfeksi orang-orang yang tinggal di panti jompo.
    • Astrovirus . Virus ini menyebabkan gastroenteritis, terutama diare pada anak-anak di bawah 5 tahun dan pernah dilaporkan menjangkiti orang dewasa.
    • Adenovirus enterik. Virus ini juga menyebabkan gastroenteritis selain memicu infeksi pernapasan.
  3. Tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan gastroenteritis biasanya muncul dalam 4 sampai 48 jam setelah pajanan terhadap agen penular atau terkena kontak dengan makanan atau pasokan air yang tercemar. Gejala-gejala tersebut meliputi:
    • Sakit perut.
    • Menggigil, berkeringat dan kulit lembab.
    • Diare.
    • Demam.
    • Rasa kaku pada persendian dan nyeri otot.
    • Mual dan muntah.
    • Makan hanya sedikit atau kehilangan selera makan.
    • Penurunan berat badan.
  4. Prevalensi gastroenteritis secara global bisa dibilang tinggi karena nyaris mustahil Anda bisa menghindari pajanan dengan salah satu penyebab penyakit yang pernah diidentifikasi sepanjang hidup Anda. Namun, sebagian orang lebih rentan terhadap gastroenteritis, contohnya:
    • Orang-orang yang mengalami imunosupresi . Kelompok ini meliputi bayi, anak-anak, orang dewasa dan lansia karena mereka memiliki sistem kekebalan yang belum berkembang sepenuhnya atau melemah sehingga menyebabkan mereka berisiko lebih tinggi terjangkit penyakit ini. Mereka juga cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding orang-orang yang memiliki sistem kekebalan yang sehat dan kuat.
    • Orang-orang yang mengonsumsi antibiotik . Obat ini dapat melemahkan fungsi mikroba pencernaan yang normal sehingga mempermudah serangan bakteri dan virus tertentu seperti Clostridium difficile yang dapat menyebabkan penyakit.
    • Orang-orang yang kurang menjaga kebersihan . Pemeliharaan kebersihan tubuh yang benar seperti teknik mencuci tangan yang tepat dapat membantu mencegah jenis penyakit tertentu seperti gastroenteritis.
    • Orang-orang yang terkena kontak dengan makanan dan minuman yang terkontaminasi . Mengonsumsi makanan yang kurang matang atau makanan yang tidak dicuci atau minum dari sumber air yang tercemar seperti sungai atau kali dapat berpotensi menyebabkan seseorang berisiko lebih tinggi terjangkit gastroenteritis.
  5. Gastroenteritis dapat ditularkan melalui metode berikut:
    • Kontak langsung . Orang yang menyentuh benda yang tercemar seperti kotoran dan kemudian menyentuh orang lain dapat secara langsung menularkan agen virus atau bakteri yang menyebabkan gastroenteritis.
    • Kontak tidak langsung . Individu yang membawa agen bakteri atau virus menyentuh benda tertentu dan orang lain menyentuh benda yang sama yang sebelumnya dipegang oleh pembawa virus dan kemudian tiba-tiba menempelkan tangannya yang sudah terkontaminasi ke mulutnya maka secara tidak langsung telah mentransfer infeksi.
    • Makanan dan minuman yang tercemar . Keduanya dapat berpotensi menyembunyikan agen penyebab gastroenteritis dan jika tertelan secara tidak sengaja dapat menyebabkan wabah penyakit.
    Iklan


Peringatan

  • Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar dengan mudah. Sangat penting untuk mengisolasi orang yang terkontaminasi virus. Bahkan objek yang digunakan oleh orang yang terkontaminasi harus dipisahkan dan tidak digunakan untuk mencegah penyebaran infeksi.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.601 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan