PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ekuitas pemilik merupakan salah satu konsep akuntansi yang paling sederhana dan berguna. Merupakan suatu kesalahan jika sebagian orang menganggap bahwa ekuitas pemilik adalah jumlah uang yang bisa diperoleh atas penjualan bisnis Anda. Konsep ini sebenarnya memungkinkan Anda untuk mengetahui seberapa besar bagian kepemilikan Anda atas suatu bisnis jika dinilai dari sudut pandang akuntansi. Anda harus memahami bisnis Anda baik itu nilai aktiva, liabilitas, dan bagian kepemilikan agar dapat menghitung ekuitas pemilik individual.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menghitung Nilai Aktiva Bersih

PDF download Unduh PDF
  1. Contohnya seperti perabot kantor, perlengkapan, persediaan, dan properti merupakan aktiva berwujud. [1] Selain itu, cadangan sumber daya alam dan akun piutang dicatat dalam akun aktiva.
    • Jangan khawatir tentang perhitungan aktiva tak berwujud seperti hak cipta dan merek dagang, lokasi yang menguntungkan, kesadaran masyarakat, kontrak jangka panjang, dan para tenaga kerja. Pengecualian untuk yang merupakan investasi modal (yang tidak dibebankan), tidak akan muncul dalam pencatatan akuntansi sebagai aktiva.
  2. Termasuk di dalamnya seperti deplesi, beban piutang tak tertagih, dan penyusutan atas aktiva yang dimiliki perusahaan.
    • Sebagai contoh, jika perlengkapan yang dimiliki oleh perusahaan memiliki nilai tertentu saat dibeli di tahun 2010, katakanlah sebesar $100.000, dan akan disusutkan nilainya pada tahun 2015. Maka, Anda perlu mencari tahu berapa besar nilai yang berkurang dari waktu ke waktu.
    • Hal ini tidak akan ada hubungannya dengan nilai pasar. Misalnya, apabila mesin tersebut dijual, belum tentu akan dijual pada nilai yang telah disusutkan atau tidak.
  3. Nilai ini akan diperoleh dari pengurangan jumlah aktiva bisnis Anda dengan jumlah kontra akunnya.
    • Sebagai contoh, Anda memiliki jumlah aktiva sebesar $300.000, dengan jumlah kontra akun dari aktiva tersebut sebesar $100.000. Dengan demikian, Anda akan mengurangi $100.000 dari $300.000, sehingga diperoleh $200.000 sebagai nilai dari aktiva bersih.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menghitung Liabilitas dan Ekuitas

PDF download Unduh PDF
  1. Liabilitas adalah kewajiban finansial yang dimiliki perusahaan. Sebaiknya Anda melakukan pembaruan tepat pada waktunya dalam neraca saldo. Pastikan untuk menyertakan tingkat bunga atau biaya yang masih harus dibayar, tetapi tidak untuk yang belum ditagih maupun dilunasi (karena hal ini akan dicatat sebagai beban). Contoh liabilitas antara lain utang gaji, utang pajak, utang bunga, simpanan pelanggan, atau akun utang usaha. [2]
    • Anda juga harus mengikutsertakan semua kontra akun yang bersangkutan dalam perhitungan liabilitas jika ada, kredit macet misalnya. Namun, hal ini jarang terjadi.
    • Neraca saldo menyajikan nilai pada titik waktu tertentu, sehingga nilai aktiva dan liabilitas harus disesuaikan sampai tanggal yang tertera pada neraca saldo.
  2. Perinciannya, kurangilah total nilai aktiva dengan total nilai liabilitas bisnis Anda. Jika ada nilai yang tersisa, maka nilai ini merupakan ekuitas dari suatu bisnis atau ekuitas pemilik. [3]
    • Andai kata menggunakan contoh sebelumnya, Anda memiliki $200.000 sebagai nilai aktiva bersih dengan pinjaman sebesar $50.000. Dengan demikian, ekuitas bisnis adalah sebesar $200.000 dikurangi dengan $50.000, atau $150.000.
    • Perhatikan bahwa tidak semua utang dapat dilimpahkan karena ada yang menjadi bagian dari kewajiban pemilik dan ada yang tidak. Sebuah perusahaan dapat memiliki utang atas namanya sendiri tanpa kewajiban dari para pemiliknya. [4]
  3. Pembagian ekuitas didasarkan pada besar persentase yang dimiliki masing-masing pemilik. Angka-angka yang dihasilkan akan mencerminkan proporsi masing-masing kepemilikan dalam ekuitas bisnis.
    Iklan

Tips

  • Perjanjian khusus mengenai pembagian ekuitas bisnis antara para pemilik dapat bervariasi tergantung pada bisnisnya, dan perjanjian ini akan dibicarakan sampai diperoleh kesepakatan bersama pada tahap investasi awal.
  • Ekuitas bukanlah satuan harga suatu perusahaan, melainkan konsep nilai dari sisi akuntansi. Sebagai contoh, perusahaan publik biasanya menjual pada kelipatan nilai buku, sedangkan nilai pasar bukanlah konsep nilai pada akuntansi.
  • Ekuitas pemilik belum tentu menjadi dasar harga dalam menjual bisnis Anda. Penetapan harga jual juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti goodwill atau kelebihan nilai bisnis dari ekuitas pemilik. Faktor seperti ini biasanya dicatat sebagai aktiva tak berwujud seperti popularitas dari merek dan lokasi bisnis yang menguntungkan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 54.274 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan